HARTABUTA :
Selasa, 6-2-2024.
[5/2 12.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/R2AUPhg7P5BKTsXS/?mibextid=A7sQZp
Anekdot : Kalau tidak datang Leluhur kami , maka Leluhur kalian masih menyembah Batu / Patung , Yang pantes ngomong seperti ini itu Para Sayyid Syarif Dzurriyah Walisongo 😅🙏
👇👇👇👇👇
#Bukan Habib2 ber Y'DNA HAPLOGROUP G (Askenazi) yang datang di bawa Belanda dan menjadi Kacung2nya Belanda terus mengaku2 Sebagai Keturunan Nabi SAW padahal BOHONG 😁😅
TAK ADA KAITAN SAMA SEKALI PROSES ISLAMISASI NUSANTARA DENGAN BA'ALAWI ( HADRAMAUT YAMAN )
ISLAM MASUK NUSANTARA LEWAT INDIA DAN WILAYAH2 ASIA TENGAH LEWAT PEDAKWAH YANG JUGA BEBERAPA DI ANTARANYA ADALAH SEORANG JENDERAL DAN PARA PEDAKWAH DARI SAUDAGAR2 MUSLIM KAYA DI JALUR SILK ROAD YANG MENDUKUNG DAKWAH ISLAMISASI WILAYAH2 TIMUR JAUH DAN WILAYAH2 MEDITERANIA - AFRIKA
Syaikh Butong / Syaikh Bantong mengungsi ke Jawa saat Terjadinya Perang Antara Jenderal' Jenderal Muslim dan Pasukannya sebagai Pendukungnya Dinasti Ming melawan Dinasti Yuan di akhir abad ke 14 Masehi ,
Syaikh Butong adalah Keturunan Ulama Besar Yang Pernah Hidup di anak Benua India Bernama Sayyid Mir Ali Al Hamdani Gelar Shah Hamadan yang pada Masanya Sekitar tahun 1379 - 1383 Pernah Memimpin Ekpedisi Besar Di Mana di Antaranya di dukung lebih dari 700 Sayyid Syarif dari Wilayah-wilayah Area Dakwah nya (Hijaz , Surriah , Hadramaut, Irak , Persia hingga wilayah anak benua India ) Membantu Penguasa Kota Khasmir dari Upaya Aneksasi Wilayah Khan Agung Khanate Barlas Uzbekistan Mirza Timur Lank
#Pertanyaannnya Dimana Keturunan Dari 700 Sayyid Syarif yang Ikut Dalam Rombongannya Shah Hamadan (?)
Beberapa di antaranya Ada di. Nusantara
Masa Dinasti Ming adalah Masa Kembali Bersinarnya Komunitas Sayyid Syarif di Wilayah Timur Jauh. ( asia Tengah, Anak Benua India , Wilayah2 Tiongkok dan Wilayah Asia tenggara) Setelah Sebelum nya di Masa Kubilai Khan Para Sayyid Syarif Di Wilayah Asia Tengah di Beri Keleluasan Dalam Mengembangkan Dakwahnya sampai Ke Wilayah2 Jantung Kota Kota Besar di Tiongkok
Di Masa Akhir Abad 14 dan awal abad 14 Penguasa Dinasti Ming Kaisar Zeng Yu Memilki Toleransi yang Tinggi Pada Keberagamaan Agama di Wilayah Kekuasaan , Banyak Jenderal Muslim Di Masa Dinasti Ming Meng Inisiasi Penyebaran Dakwah Islam secara Massive Ke seluruh Penjuru Dunia , Antara lain Melalui Armada Khazanah Laksamana Cengho 1405 - 1433
Penyebab eksodus Para Sayyid Syarif Dari Asia Tengah ( Uzbekistan) Dan Cekungan Tarim ( Khasgar ) Ber Emigrasj ke Nusantara
Aceh Samudera Pasai dan Kemudian Jawa
- masa Abad 2H , Konflik Politik Masa Ke Khalifahan Dinasti Umayyah
- Masa Abad ke 7H , Masa Konflik Politik Sebab Jatuhnya Bagdad dan Berkuasanya Kekaisaran Mongol / Yuan Raya
- Masa Abad 9H Masa Konflik Perebutan Kekuasaan Antara Dinastinya Yuan dan Dinasti Ming
#Sumber Riwayat Diatas , merujuk pada Reportase Catatan Sejarah / Kitab2 dan Manuskrip2 Tua di Tulis di masa nya (Data Primer )
[5/2 12.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/XqGVze5yCDbPGKdu/?mibextid=A7sQZp
SAYYID ABU ALI TOKOH HISTORIS ASAL QALHAT OMAN WAFAT 1299M DI BEIJING
#Siapakah Sayyid Abu Ali ini ?
Marco Polo mengunjungi Qalhat pada abad ke-13 dan menyebutnya sebagai Calatu. Ibnu Batutah mengunjungi kota ini pada abad ke-14, dan mencatat bahwa kota ini memiliki "pasar yang bagus dan salah satu masjid yang paling indah". Dia lebih lanjut mencatat masjid itu dibangun oleh Bibi Maryam dan termasuk dinding qashani (Hiasan dinding khas Qashan Asia Tengah) . Bibi Maryam terus memerintah Qalhat dan Hurmuz setelah kematian suaminya Ayaz pada tahun 1311 atau 1312.
Laksamana Zheng He mengunjungi kota itu pada abad ke-15, dan krunya menyebutnya 加剌哈 ( Taihu Wu : ka-la-ha ; Hokkien : ka-lat-ha; Kanton : gaa-laat-haa).
.Oman mempunyai peran besar di sepanjang Jalur Sutra , berinteraksi dan menjalin hubungan dengan kawasan Timur Jauh terutama pada abad ke-11 hingga ke-15 , seperti anak benua India atau Tiongkok. Berkat kepiawaian berlayar mereka, masyarakat Oman bisa menjangkau negeri-negeri jauh. Hubungan antara Oman dan wilayah Timur diilustrasikan dengan baik oleh sastra Tiongkok pada periode ini, terutama dengan nama tempat geografis. Misalnya, Oman ditetapkan sebagai “ Wong Man ”, dan kota Mirbat dan Dhofar di pesisir selatan Oman masing-masing disebut “ Wu Ba ” dan “ Nu Fa ”.
Di antara orang-orang Oman yang melakukan perjalanan ke Tiongkok melalui kota-kota utama lainnya di Jalur Sutra, Sayyid Abu Ali tampaknya menjadi contoh yang baik tentang interaksi antara orang asing di sepanjang jalan tersebut. Sayyid Abu Ali dipanggil “ Sa Yi Di ” oleh orang Tionghoa. Sebuah prasasti di makamnya untuk memperingati periode Mongol-Yuan yang ditulis dalam bahasa Cina oleh Liu Minzhong – salah satu penyair paling terkenal pada masa itu – tetap menjadi bukti nyata kehidupan Sayyid yang tidak biasa.
Sa-yi-di / Sayyid gelar ini mungkin di maksudkan Sebab beliau di Masanya Di Kenal sebagai Seorang Sayyid Yang nasabnya Tersambung ke Rasulullah SAW
Dalam prasasti ini, Sayyid Abu Ali kemudian disebut sebagai “ Bu A Li ”. Hal ini menegaskan bahwa nenek moyang Sayyid berpindah dari kampung halaman mereka “ Ha La Ha Di ” (kota pesisir Qalhat – Timur Laut Oman modern), untuk mencapai kota pesisir Xi Yang (Quanzhou – Tenggara Tiongkok modern) di mana mereka menetap sebagai pedagang. Bu A Li sangat dipercaya oleh raja, dan sangat terintegrasi ke dalam masyarakat. Ketika Bu A Li meninggal dunia, Sayyid putranya mewarisi jabatannya.
Sayyid Abu Ali diyakini lahir di anak benua India pada abad ke- 13 setelah keluarganya pindah dari Qalhat Oman Nenek moyangnya adalah perantara dan pedagang antara pantai Teluk Persia dan Tiongkok. Melalui posisi penting mereka di sepanjang Jalur Sutra Maritim, mereka dapat menjaga kontak dengan wilayah-wilayah tersebut, dan berinteraksi dengan beragam orang. Karena keadaan politik, keluarga Sayyid mampu memperluas dan mengembangkan perdagangannya ke wilayah Timur. Oleh karena itu, kapal mereka dapat mencapai Quanzhou ( Zaitun ), yang pada saat itu merupakan salah satu tujuan utama para pedagang dan navigator Oman.
Periode tertentu dalam kehidupan Sayyid Abu Ali juga diriwayatkan dalam bab yang membahas India dalam Yuan Shi (“Sejarah Dinasti Yuan”). Terhitung pada saat ekspedisi ke wilayah Kerala di anak benua India dari Quanzhou pada tahun 1281 M, Kublai Khan dari Dinasti Yuan meminta Sayyid untuk bekerja bersamanya. Terlebih lagi, dalam salah satu bab Gao Li Shi (“Sejarah Korea”), penulis menyebut Sayyid Bin Abu Ali sebagai “ Bo Ha Li ”, dalam buku tentang Korea ini, penulis menyatakan bahwa Bo Ha Li menikah dengan seorang wanita Korea. Padahal menurut para ulama, Sayyid meninggalkan Pantai Malabar menuju Beijing pada tahun 1292. Atas izin Kubilai Khan, ia menikah dengan seorang wanita Korea. Oleh karena itu, pernikahan ini juga membuatnya bisa lebih dekat dengan keluarga kerajaan Korea.
Sayyid Abu Ali meninggal pada tahun 1299 di Beijing di mana pemakaman kekaisaran diselenggarakan untuknya. Ia kemudian dibawa ke Quanzhou melalui kendaraan resmi dan dimakamkan di sana.
Kehidupan Sayyid Abu Ali sangat menunjukkan dampak Jalur Sutra Maritim pada periode sejarah ini. Seorang Oman kelahiran India yang tinggal di banyak tempat akhirnya menjadi teman dekat anggota Dinasti Yuan. Seperti pengembara lain pada masa ini, ia menetap di sepanjang Jalur Sutra, bertukar pikiran dan bercampur dengan orang lain. Kehidupannya tetap menjadi bukti penting dari mobilitas dan interaksi internasional yang mungkin terjadi berkat Jalur Sutra saat itu
[5/2 12.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/exUS9wJtmzZnbtFt/?mibextid=A7sQZp
Keturunan Imam Musa Al Khadhim Di Hadramaut Yaman Kerabat2nya dari Leluhurnya Ehaf Assaqaf (Assaqaf Palsu Yaman Korban Ba'Alawisasi aslinya Ehaf itu Al Khadhimi Al Huseini bukan Assaqaf)
HAZRAT SHAH PORAN / SHAH FARHAN KETURUNANNYA IMAM MUSA AL KHADHIM ASAL HADRAMAUT YAMAN
( PEMIMPIN TAREKAT SURAHWARDIYAH MAKAM DI SHYLET BANGLADESH )
Sayyid Farhan bin Muhammad bin Mahmoud bin Mohammed bin Ibrahim Al Khazimi Al Huseini (Shah Poran ) , Ia dilahirkan di Hadramaut Yaman pada akhir abad ke-13. Ayahnya meninggal saat Poran berumur 11 tahun. Poran belajar di bawah bimbingan kakeknya dari pihak Ibu Bernama Sayyid Ahmad Kabir Suhrawardi bin Jalaluddin Hayder Surk Post Bukhari Al Huseini dan kemudian dengan Hazrat Amin, seorang darwis dari Neshapur . Ia memutuskan untuk menemani Sufi Besar Shah Jalal yang Merupakan paman dari pihak ibu, dalam ekspedisinya melintasi benua India untuk menyebarkan agama Islam .
Pada tahun 1303, Parhan mengambil bagian dalam pertempuran terakhir Penaklukan Sylhet di bawah kepemimpinan Shah Jalal
#Catatan
Keturunan Sayyid Mahmud bin Muhamad Bin Ibrahim Al Khazimi Al Huseini Dari 2 Putranya yang Berlanjut Keturunannya Sebagian Sudah Memakai bermacam-macam Marga marga Ba'Alawi di Antaranya Assegaf
[5/2 17.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/qt42npSj5mDBTq3i/?mibextid=A7sQZp
Syarifah2 Asli putri Dari Para Sayyid Syarif Dzurriyah Walisongo Y'DNA Haplogroup J1 #carilah Jodoh yang Sekufu ,Sekalian Sertakan Hasil Tes Y'DNA klo Ada keluarga Ba'Alawi yang Meminati Kalian😅
[5/2 17.20] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/ShDmUb8GVHGmrSJ3/?mibextid=iWPMgG
Assalamualaikum.. tepangaken dalem Bambang Irawan,.. mbok wonten sederek kulo ten grub niki.. berhubung posisi kulo tebih ten Jambi dadose dereng saget ngurus silsilah.. 🙏🙏
[6/2 02.43] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Leluhur SUHU Juga
https://www.facebook.com/share/p/suLiW4UYzcCcsCCf/?mibextid=iWPMgG
Silsilah leluhur kerabat besar Mangkunegaran .....
[6/2 02.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/G7y4RPBxh65ZFX9j/?mibextid=iWPMgG
Muhibbin2 Gedibal2 Ba'Alawi nggak usah terlalu Serius di kasih Pemahaman, Mereka Sedang Tertutup akal Sehat nya Sebab Terbuai Jamji2 Beroleh Syafaat Majikan mereka Ba'Alawi
#Pinter itu Relatif Tapi Klo Kebodohan Muhibbin2nya Ba'Alawi itu Absolute 🤣
[6/2 05.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gedabrus-Doktrin Sesat-Habiib Ba'alawyy Lebih Mulia Daripada 'Ulamaa"
https://www.facebook.com/share/v/n54YUcExCZ28CEZ1/?mibextid=A7sQZp
Kowe Iki Sopo Cuk 😅
Habib Itu Bukan Keturunan Nabi Muhammad SAW, Atas Dasar apa Habib Lebih Mulia Dari Ulama ?
[6/2 05.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7114378775310712/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=KtfwRi
Syarifah2 Asli putri Dari Para Sayyid Syarif Dzurriyah Walisongo Y'DNA Haplogroup J1 #carilah Jodoh yang Sekufu ,Sekalian Sertakan Hasil Tes Y'DNA klo Ada keluarga Ba'Alawi yang Meminati Kalian😅
[6/2 06.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Tarian Habaaib Gedabrus
https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7115646831850573/?mibextid=Nif5oz
[6/2 06.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/oViL3bwSofsmSPom/?mibextid=A7sQZp
Ketua Rhobitoh Alawiyah Om Taufiq Pada Gembira Ria ngaku ngaku Cucu Nabi
[6/2 06.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Mb6L48Rxe44X2S9T/?mibextid=A7sQZp
Makam KRT Sumodiningrat di Semarang 200- 300 tahun kedepan akan di Anggap makam Asli , padahal itu Makam Buatan / Makam Palsu ,
#Awalnya Makam Ahmad bin Isa dan 6 keturunannya juga makam Buatan oleh Syaikh Ali As Sakran CS di Abad 9H
Sedang Wafatnya Ahmad Bin Isa itu di Abad 4H atau Pembuatan Makam Berjarak 500 tahun setelah Wafatnya Ahmad bin Isa
😁Coba Anda membuat makam Keramat Baru pada Hari ini dan coba anda Masyhurkan Makam Keramat tersebut , pada 500 tahun Kemudian Makam Palsu Buatan Anda ini akan di anggap Otentik Sebagai Makam Asli sebab Syuhro Wal Istifadoh / sebab Anda Masyhurkan
#CATATATAN
Makam2 baru Ala Ba'Alawi sangat Menguntungkan Menghasilkan Uang Bagi pengelola contoh MAKAM PALSU MBAH PRIUK TIAP BULAN KONON PULUHAN / RATUSAN JUTA DI HASILKAN DARI PARA PENZIARAH NYA 😅
[6/2 06.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/LFfkXyj5ss8cFRg6/?mibextid=A7sQZp
Assalamu Alaikum wr wb.
Banyaknya seseorang masuk banyak ke suatu Trah karena adanya Perkawinan para Pendahulu.
TRAH SUNAN KALIJOGO.
- Sunan Kalijogo
- Ratu Pembayun binti Sunan Kalijogo Garwo Sultan Trenggono.
- Ratu Mas Cempoko Garwo Sultan Pajang Raden Joko Tingkir.
- Pangeran Benowo.
- Dyah Banowati garwo Prabu Hanyokrowati ing Ngalogo Mataram.
- Ratu Pandansari ( Raden Adjeng Walik ) Garwo Panembahan Romo.
- Panembahan Djoko/ Pangeran Permadi.
- Raden Satyo Nagoro Patih Sedayu.
- Raden Hadmowijoyo Tuban.
- Raden Ayu Kartopradoto Garwo Raden Mas Panji Kartopradoto Djekso Tuban putranipun Raden Tumenggung Soerodiningrat Bupati Sedayu/ Raden Pandji Dewo Kusumo putranipun Panembahan Tjakraningrat Sedo Mukti Meduro.
- Raden Ayu Soemodirono Garwo Raden Kiyahi Ngabehi Soemodirono Mantri Aris Tuban putranipun Raden Kiyahi Ngabehi Soemodilogo Mantri Anom Semarang putranipun Raden Ayu Djamanuk putranipun Hadipati Tjitrosomo I Jeporo.
- Raden Ayu Reksodiwiryo Garwo Raden Mas Reksodiwiryo ing Wiromantren Tuban.
- Raden Ayu Djojoadmojo Garwo Raden Mas Djojoadmojo Tuban.
- Raden Ayu Siti Chasanah Garwo Raden Kiyahi Nur Muhammad Ibrohim.
- Raden Soedjoko Muh Said Garwo Raden Ayu Kamaroekmi.
- Raden Ayu Hery Poerwaty Garwo Raden Nyamat Soehardjo.
- Raden Hendy Norsanto.peputro:
- Raden Ayu Nindy Soraya Ibad.
- Raden Roro Berlian Ulul Asmi.
- Raden Roro Indri Aulia Ulhaq.
[6/2 06.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/4CTjDPYxSHkBJxRG/?mibextid=A7sQZp
TES DNA ADALAH KONFIRMASI PALING VALID SECARA KEILMUAN UNTUK MENELITI NASAB DAN KETURUNAN.
[6/2 06.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/05/231547178/mengenal-suku-madura-dari-asal-usul-hingga-tradisi?page=all
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan di Aplikasi Kompas.com INSTALL Kompas.com Regional Mengenal Suku Madura, dari Asal Usul hingga Tradisi Kompas.com, 5 Februari 2024, 23:15 WIB Baca di App Puspasari Setyaningrum Editor 1 1 Lihat Foto KOMPAS.com - Suku Madura adalah penduduk asli yang berasal dari Pulau Madura di Provinsi Jawa Timur. Meski daratan Pulau Madura terpisah dengan Pulau Jawa, Suku Madura menjadi salah satu kelompok etnis yang mewarnai keragaman masyarakat di Jawa Timur. Baca juga: Tradisi Toron, Kebiasaan Mudik Suku Madura Jelang Idul Adha Mayoritas masyarakat Suku Madura memang tinggal di Pulau Madura, namun ada juga yang merantau ke beberapa wilayah di Indonesia. Tak heran jika di Pulau Madura, pendatang langsung dapat dengan mudah menemui tradisi dan budaya khas dari Suku Madura. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Baca juga: Upacara Nyadar Suku Madura: Sejarah, Tujuan, dan Pelaksanaan Asal-usul Suku Madura Dilansir dari laman intisari.grid.id, asal-usul Suku Madura yang termasuk dalam bangsa Austronesia dapat dirununt dari keberadaan leluhurnya. Diketahui bahwa leluhur Suku Madura berasal dari Taiwan yang kemudian bermigrasi melalui Filipina untuk mencapai Indonesia. Baca juga: Mengapa Madura Dijuluki Pulau Garam? Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Dalam beberapa sumber sejarah, Suku Madura pertama kali muncul di pantai Madura. Mereka memiliki nenek moyang yang sama dengan Suku Jawa, yaitu bangsa Austronesia dari Taiwan. Pengaruh kondisi topografi dan geografis membuat Suku Madura memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dari Suku Jawa. Kondisi alam Pulau Madura yang tandus, kering, dan kurang subur, mendorong Suku Madura untuk menyesuaikan diri. Hal ini yang kemudian membuat Suku Madura dikenal sebagai suku yang keras, ulet, mandiri, dan gemar merantau. Ciri Khas Suku Madura Dari segi bahasa, Suku Madura memiliki bahasa tersendiri yang disebut sebagai Bahasa Madura. Dilansir dari laman Kemendikbud, Bahasa Madura terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Pulau Madura dan Pulau Bawean. Selain bisa ditemukan di Pulau Madura dan Pulau Bawean, penutur Bahasa Madura juga bisa ditemukan di bagian Timur Provinsi Jawa Timur hingga ke Bali, NTB, dan Kalimantan Barat. Lihat Foto Sementara dari segi pakaian, Suku Madura memiliki pakaian adat untuk laki-laki disebut dengan baju pesa’an. Baju pesa’an berwarna hitam dan dikombinasikan dengan kaos dengan aksen garis merah-hitam atau merah-putih. Baju ini dikenakan dengan bawahan berupa celana yang disebut dengan gomboran. Sementara aksesori yang dikenakan berupa penutup kepala dengan bahan dasar kain yang disebut odheng. Dikenakan pula sarung kotak-kotak, sabuk katemang, senjata tradisional suku Madura berupa sabit atau celurit, dan trompa atau alas kaki. Sementara pakaian adat Suku Madura untuk perempuan adalah kebaya rancongan dan baju aghungan. Busana tersebut dikenakan dengan bawahan yang berupa sarung batik dengan motif storjan, lasem, dan tabiruan. Selain bahasa dan baju adat, Suku Madura juga memiliki rumah adat yang disebut Taneyan Lanjhang. Taneyan Lanjhang berasal dari kata taneyan yang berarti halaman dan lanjhang yang berarti panjang, sehingga secara utuh berarti halaman yang panjang. Taneyan Lanjhang sebetulnya merupakan pola permukiman yang berjajar memanjang dari timur ke barat. Bangunan rumah sesuai dengan jumlah anak perempuan akan dibangun menghadap ke selatan. Sementara bangunan utama atau rumah Tongghu berada paling barat. Di ujung barat akan ada langgar atau surau, dan di sebelaaah timur akan ada kandang ternak. Bangunan dapur dibangun menghadap utara, dengan arah berhadap-hadapan dengan rumah. Semua bangunan tersebut akan dibatasi pagar tanaman hidup dengan pintu berada di timur halaman. Tradisi Masyarakat Suku Madura Masyarakat Suku Madura memiliki beberapa tradisi khas yang telah dilakukan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Lihat Foto 1. Tradisi Karapan Sapi Karapan Sapi atau pacuan sapi adalah perlombaan khas yang menjadi tradisi masyarakat Suku Madura. Saat dihelat, dua ekor sapi yang akan menarik kereta kayu akan beradu kecepatan dengan diiringi oleh gamelan Madura yang disebut saronen. Karapan sapi adalah salah satu jenis permainan rakyat yang melibatkan berbagai pihak dan kerap ditunggu oleh masyarakat. 2. Tradisi Cahe Tradisi Cahe atau sedekah bumi adalah tradisi Suku Madura yang dilakukan masyarakat di awal musim hujan (musim tanam) dan akhir musim penghujan (musim panen). Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki yang diberikan oleh Tuhan. Pada saat melakukan tradisi ini, biasanya akan membawa hasil bumi yang telah dipersiapkan ke lokasi ritual. Kemudian tokoh adat akan bertawasul serta memimpin tahlil dan memanjatkan doa agar diberikan rezeki yang halal dan berkah. 3. Tradisi Toron Tradisi Toron adalah tradisi mudik khas Suku Madura yang dilakukan masyarakat menjelang Idul Adha. Sebagai suku yang dikenal sebagai masyarakat perantau, masyarakat Suku Madura kembali mengingat kerabat dan keturunannya lewat tradisi Toron. Tradisi Toron dilakukan masyarakat Suku Madura setelah memiliki bekal cukup dan kondisi badan yang sehat. Selain bertemu dengan keluarga di kampung halaman, mereka juga akan berziarah ke makam para pendahulunya. 4. Tradisi Carok Tradisi Carok adalah tradisi ekstrem yang dilakukan masyarakat Suku Madura berupa pertarungan yang dilakukan menggunakan celurit. Umumnya tradisi carok dilakukan untuk memulihkan harga diri, karena persoalan yang dipandang telah membuat harga diri laki-laki dilecehkan datau direndahkan. Biasanya hal ini berkaitan dengan kasus-kasus mengenai sentimen, seperti gangguan terhadap istri, perselingkuhan, salah paham, masalah tanah atau harta warisan, utang-piutang, dan lain sebagainya. Dalam pertarungan ini, kemungkinan hasilnya adalah salah satu pihak meninggal atau terluka parah, atau bahkan kedua pihak akanmeninggal atau luka parah. Meski tradisi carok termasuk perbuatan yang tidak dibenarkan karena merupakan sebuah upaya perampasan hak hidup namun tradisi ini masih ada sampai sekarang, walau sudah tidak dilakukan sesering pada zaman dulu. Sumber: intisari.grid.id petabahasa.kemdikbud.go.id gramedia.com nu.or.id warisanbudaya.kemdikbud.go.id kompas.com (Widya Lestari Ningsih) surabaya.kompas.com, (Taufiqurrahman, Pythag Kurniati) Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 1 1 bangsa-timur-tengah--++eropah- ras- nabi-adam(besar-tinggi)ras-asia(ras-kun-fayakun/-spt-kutu-di-rambut-kepala) 1 Komentar Tag suku madura suku madura berasal dari ciri khas Suku Madura rumah adat Suku Madura pakaian adat Suku Madura tradisi Suku Madura Selengkapnya Lihat Regional Selengkapnya 5 Fakta Madura, dari Julukan Pulau Garam hingga Pernah Jadi Negara Buatan Belanda Trunojoyo, Pangeran dari Pulau Garam yang Memberontak Melawan Mataram Mengenal Lorjuk, Kerang Khas Madura: Kehidupan, Pengolahan, dan Jenis Kuliner Filosofi Lengkap Baju Adat Madura Pesa’ yang Dipakai Mahfud MD dalam Debat Cawapres Mengenal Saronen, Seni Musik Khas Madura PILIHAN UNTUKMU REGIONAL Video Porno Muncul Saat Guru Besar ITB Deklarasi Pemilu Adil, Diduga Ada Penyusup REGIONAL Trunojoyo, Pangeran dari Pulau Garam yang Memberontak Melawan Mataram BUKU Asal-usul Banyuwangi, Legenda dari Jawa Timur - Kompas.com NEWS Soal Putusan DKPP ke KPU, Komarudin: Kalau Mau Menyelamatkan Gibran, Tidak Usah Basa-basi REGIONAL Sekelompok Orang Masuk Kampus usai Guru Besar Unair Menyatakan Sikap LIFESTYLE Polytron Luncurkan Party Speaker Portable Kekinian Berkualitas dengan Fitur Karaoke HYPE Diminta Ahmad Dhani Jadi Pemain Bas Dewa 19, Yuke Sampurna: Syaratnya Bayaran Harus Sama dengan Personel Lain NEWS Soal Bansos, Hasto: Kalau Seperti yang Disampaikan Mas Kaesang, Perguruan Tinggi Tak Akan Gerak REGIONAL Para Kades di Temanggung Ikut Rakor Pemenangan Prabowo, Apa Kata Bawaslu? REGIONAL Pejabat Bank Banten Bobol Brangkas Rp 6,1 Miliar untuk Judi Online TREN Menteri dari PDI-P Diisukan Akan Mundur, Berikut Daftar Menteri Jokowi dan Asal Partainya NEWS Partai Demokrat Dukung Siapa? REGIONAL Mobil Xpander Tabrak Pengendara Motor dan Pejalan Kaki di Pekanbaru, Bocah 8 Tahun Tewas - Kompas.com REGIONAL Bawaslu Temukan 4 Pelanggaran dalam Konser Indonesia Maju di Kota Probolinggo 02:00 Israel Kembali Bombardir Gaza, Korban Berjatuhan Dibawa ke Rumah Sakit KGNow! 05 Februari 2024 02:28 Duduk Perkara Bos Gangster Meksiko Ditangkap Polisi di Terminal Nganjuk KGNow! 02 Februari 2024 01:21 Mundur dari Kabinet, Mahfud MD Ogah Komentari Menteri Lain yang Terlibat di Pemilu KGNow! 01 Februari 2024 00:51 Sandiaga: Mundurnya Mahfud dari Menteri Bisa Tingkatkan Suara #Shorts KGNow! 01 Februari 2024 02:00 Mahfud Mundur dari Kabinet, Teladan Sekaligus Teguran bagi Kandidat Lain? KGNow! 01 Februari 2024 02:21 Sandiaga Yakin Mundurnya Mahfud dari Kabinet Bisa Tingkatkan Suara Paslon 03 KGNow! 01 Februari 2024 02:01 Jokowi Tanggapi Mundurnya Mahfud dari Menko Polhukam, Tegaskan Kabinet Tetap Solid KGNow! 01 Februari 2024 02:24 Hadiri Kampanye Akbar di Pontianak, Ganjar Kenakan Baju Adat Dayak KGNow! 31 Januari 2024 02:16 TKN Sarankan Prabowo Tak Mundur dari Kabinet seperti Mahfud MD KGNow! 31 Januari 2024 02:09 Aria Bima Sebut Menteri dari PDI-P Bakal Ikuti Langkah Mahfud Mundur, jika … KGNow! 31 Januari 2024 03:28 Mahfud Disindir Baru Mundur dari Kabinet Sekarang, Ini Penjelasan TPN KGNow! 31 Januari 2024 02:01 Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud MD Sudah Kemasi Barang di Rumah Dinas KGNow! 31 Januari 2024 02:27 Mahfud Bakal Mundur dari Kemenko Polhukam, Ganjar: Contoh yang Baik, Bisa Diikuti KGNow! 31 Januari 2024 Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ LIHAT SEMUA TTS - Sambut Pemilu 2024 TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing TTS - Serba serbi Demokrasi Games Permainan Kata Bahasa Indonesia TTS - Musik Yang Paling Mengguncang REKOMENDASI Dari Madura untuk Keselamatan Bangsa, Said dan Mahfud MD Bakal Hadiri Doa dan Selawat Bersama Persik Kediri Kalahkan Madura United 4-0, Mas Dhito Puji Striker Flavio Silva Kebakaran Ruko Konfeksi Tewaskan 4 Orang, Api Menyala Diduga akibat Korsleting Lemahnya Perlindungan Hak Masyarakat Adat di Indonesia Mengenal Ragam Tradisi Bangka Belitung, dari Kuliner hingga Berpantun Anies: Persoalan Bangsa Kita Hari Ini Ketimpangan, Ketidaksetaraan, Ketidakadilan CEK FAKTA: Gibran Klaim 1,5 Juta Hektar Hutan Adat di Indonesia Telah Diakui Bersama Membangun Pulau Rempang CEK FAKTA: Mahfud Sebut Ada 20.000 Masyarakat Adat Kaltim Tidak Punya KTP CEK FAKTA: Mahfud Klaim Ada 2.587 Aduan Kasus Tanah Adat Hadapi Debat Pamungkas, Ganjar Himpun Aspirasi dari Penyandang Disabilitas sampai Masyarakat Adat CEK FAKTA: Klaim Mahfud soal Putusan MK Terkait Definisi Hutan Adat dan Hutan Negara Buat Kecapi Terbesar di Dunia, Lembaga Adat Dayak Sa'ban Pecahkan Rekor Muri Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang! TERPOPULER TERPOPULER LAINNYA TOPIK TERPOPULER Menuju Pemilu 2024 Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024 Program PINTAR Biografi Tokoh Indonesia Memilih Untuk Indonesia #pemiludamai2024 Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ TERKINI [POPULER NUSANTARA] Komentar PDI-P Soal Banyak yang Ingin Kuasai "Kandang Banteng" | Para Kades Rakor Pemenangan Prabowo REGIONAL - 11 menit lalu Divonis Bebas, Terdakwa Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat Menangis REGIONAL - 11 menit lalu Berulang Kali Lecehkan Perempuan di Semarang, Lelaki Ini Diancam 9 Tahun Penjara REGIONAL - 21 menit lalu Partai Hanura Jatim Masih Punya Tanggungan 5 Korban Kecelakaan Bus, 3 di Ngawi dan 2 di RS Unair SURABAYA - 29 menit lalu Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 6 Februari 2024: Pagi Berawan, Siang Hujan YOGYAKARTA - 41 menit lalu Perekam Video Satpol PP Dairi Cabut Bendera PDI-P Akan Dilaporkan ke Polisi MEDAN - 42 menit lalu Prakiraan Cuaca Hari Ini 6 Februari 2024 di Bandung: Pagi Berawan dan Sore Hujan Sedang BANDUNG - 52 menit lalu Direktur Pascasarjana Unair Sebut Pernyataan Sikap Guru Besar Tak Diinisiasi Kampus SURABAYA - 59 menit lalu Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 6 Februari 2024 : Pagi Berawan, Sore Hujan Ringan SURABAYA - 1 jam lalu Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Februari 2024 : Sepanjang Hari Cerah Berawan DENPASAR - 1 jam lalu Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 5 Februari 2024: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Sedang SURABAYA - 1 jam lalu Diungkap, Penyelundupan Pekerja Ilegal dari Malaysia di Sumut MEDAN - 1 jam lalu Mengenal Suku Madura, dari Asal Usul hingga Tradisi SURABAYA - 7 jam lalu Insiden Kecelakaan Bus Rombongan Hanura, Pimpinan Partai Datangi Rumah Duka SURABAYA - 7 jam lalu Ketua KPU Dinyatakan Langgar Etik, Ganjar: Peringatan bagi Penyelenggara Pemilu BANDUNG - 8 jam lalu 1 2 3 Next JELAJAHI KOMPAS.COM BOLA TEKNO OTOMOTIF GLOBAL NEWS PEMILU IKN TREN NASIONAL MEGAPOLITAN ENTERTAINMENT MONEY SAINS REGIONAL HEALTH PROPERTI LIFESTYLE TRAVEL EDUKASI FOTO VIK OHAYO JEPANG PESONA INDONESIA KOLOM JEO VIDEO LESTARI PLAY ARTIKEL TERPOPULER ARTIKEL TERKINI TOPIK PILIHAN ARTIKEL HEADLINE BACK TO TOP Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com Daftarkan Email Penghargaan dan sertifikat: About Kebijakan Data Pribadi Contact Us Career Pedoman Media Siber ©2024 PT. Kompas Cyber Media
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Suku Madura, dari Asal Usul hingga Tradisi", Klik untuk baca: https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/05/231547178/mengenal-suku-madura-dari-asal-usul-hingga-tradisi?page=all.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
[6/2 06.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habaaib Ba'slawyy Pusing 7x
https://youtu.be/CO9g7yuVYN4?si=7j6BkUcXsEw-_sAr
[6/2 06.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: KH. Idrus Romli Vs KH. 'Imaaduddiin
https://youtu.be/ZZTRouL-DNI?si=zRd1Kuy7iHNM76A-
[6/2 06.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Keliling Pelosok Desa Jualan Nasab
https://youtu.be/3CCDHcwuv9g?si=27IxoIxv2UeQk7iQ
[6/2 12.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/BohvfbMNDoTsw8Wo/?mibextid=A7sQZp
SEJARAH PETENG CIREBON
ERA BA'ALAWISASI DI MULAI MASA TUMENGGUNG NATADIREJA -;SAYYID IBRAHIM ASAL YAMAN KETIKA MENJADI PERWAKILAN RESIDEN CIREBON DI KERATON CIREBON 1772 - 1814
DImasa ini Di mulai Era Nisbah Sunan Gunung Jati ke nama Badillah bin Ahmad Al Muhajir
, lalu Terbit kemudian di masa Snouck Hurgronje Naskah2 Mertasinga sebagai penunjang Ba'Alawisasi Asal Usul Keraton2 di Cirebon
Susur Galur Nasab Di Tulis Tumpang Tindih Generasi yang hidup di masa 3-5 Generasi dibawah nya kemudian naik ke Atas menjadi Ayah Dari Nama yang Hidup Sezaman Kakek Buyut atau Kakek Canggah dari Nama Tersebut ,Semua Adalah Bagian Grand Design Perusakan Sejarah dan Pageuran - pepakem Di Keraton2 di Cirebon , akhirnya Bertujuan Membuat Kacau alur Kekerabatan dan Alur Pewarisan Tahta Di Keraton2 di Cirebon
Alhamdulillah Selama Bertahun tahun kami dan Semua Ahli Sejarah dan Nasab dari Kerabat2 Keraton2 di Cirebon telah melakukan langkah Meluruskan Semua Kekacauan Alur Sejarah dan Nasab akibat Ulah Wakil Residen Cirebon di masa dia hidup yang kemudian di teruskan oleh Mr Snouck Hurgronje di masa awal tahun 1900 an
Akibat Campur Tangan Pemerintah Kolonial Belanda dan Antek2nya di Keraton2 di Cirebon memicu Perlawananan Para Sayyid Syarif Kerabat Keraton2 di Cirebon dan mencapai Puncaknya di masa 1770 - 1816 Tercatat beberapa pemimpin Perlawanan terhadap Kolonialis Belanda di Cirebon
1) P Muhamad Zainudin nama lain Amir Sena menjabat Sultan Sejak 1753 - 1773 di awal Beliau menjadi Sultan di Kasepuhan di mulai Perlawanan Secara Gerilya Memperlemah Cengkraman Pengaruh Kolonialis Belanda di Cirebon , Gelar di Palagan Perang Sultan sepuh IV Muhamad Zainudin ini adalah Mirsa / Amir Sena
2) P Muhamad Gelar Abu Hayat Muhamad Imadudin alias P Muhamad Matangaji Adalah Putra Sultan sepuh IV Muhamad Zainudin Amir Sena melakukan Perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial Belanda Bersama Ayahnya Sejak 1760 - 1786 , P Muhamad Juga menjadi Sultan Ke IV di Keraton Kasepuhan Kacirebonan awal , beliau Menjadi Menantu Sultan Sepuh III P Adiwijaya Kacirebonan awal bin P Martawijaya bin P Arya Cirebon / P Muharom Khaerudin bin Sultan Sepuh I Syamsuddin Mertawijaya
bin Panembahan Girilaya
3) P Abdurahman / Elang Sutajaya / Bagus Sidong melakukan Perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial Belanda sejak masa sejak 1780 - 1808 bersama Ayah'nya Sultan Sepuh V muhamad Matangaji / Abu Hayat Muhamad Imadudin
4) P Joharudin / P Arangin / Arungan / Bagus Rangin melakukan Perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial Belanda sejak masa 1780 Bersama Kakak Sepupunya P abu Hayat Muhamad Imadudin / P Muhamad Matangaji, Sultan Sepuh VII / P Joharudin adalah Cucu Sultan Sepuh IV Muhammad zainudin Amir Sena dari Putrinya yang menjadi istri P Demang Bratanata
5) P Arsyimin / Bagus Arsimin / P Bagus Arsitem Adalah putra Bagus Sidong Yang melanjutkan Kepemimpinan perlawanan Terhadap Penindasan Pemerintahan Kolonial Belanda Bersama P Bagus Rangin sejak Wafat Bagus Sidong Ayahnya di 1808 , nama P Bagus Arsitem.Dan pamannya Bagus Rangin Sangat Masyhur di area Jejak Jejak. Sejarah lokasi Perang / Perlawanan masyarakat Cirebon dalam Perang Santri
[6/2 13.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Wahhaabyy - Hanya Minta Kepada ALLOOH. Kepada Selain Itu Haroom !
Ban Kempes, Sandal Putus, Minta Tolong ke ALLOOH ... ?!
https://youtu.be/BpyDGMOXacE?si=9S_KpdZK0AmQZXb0
[6/2 13.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 'Ulamaa" Kampanye Captes 2024, Itu 'Ulamaa" Gila Dunia !
https://youtu.be/BJ4x5JhD9MI?si=mldmVNaLa8APUwEk
[6/2 13.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: KH. Idruus Romlii Santri Durhaka PP. Sidogiri, Benarkah ?!
https://youtu.be/N11v3dsK21Q?si=TwHHUahFDFl_Lah_
[6/2 13.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 40.000 Orang Mongol Muallaf Pasca Anjing Gigit Leher Pendeta Kristen Hina Caci Maki Nabii Muhammad S'AW
https://youtube.com/shorts/auAwgb8SA9k?si=W9htOE86C2VN6Oic
[6/2 14.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gus Abal Muzdoffar Kontra Ba'alawyy ?!
https://youtu.be/V-wIINn0e3c?si=G5J3zSd8y9tUD5aO
[6/2 14.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Bedah Doktrin Sesat Ba'alawyy
https://youtu.be/h3ffcQ2IloI?si=3AW7fwTmmDB_XmyW
[6/2 14.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: KH. Idrus Romlii Pro Nasab Ba'alawyy Vs KH. 'Imaaduddiin
https://youtu.be/nVRuF3AnO34?si=ozhv_NueQDmT459X
[6/2 14.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: KH. Idrus Romli Pro Berat Ba'alawyy Vs KH. 'Imaaduddiin
https://youtu.be/uModCmNYiSU?si=5ySl3SejyyzGprFO
[6/2 14.08] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dzurriyyah Kiyai Batu Ampar Vs Nasab Ba'alawyy
https://youtu.be/CpV9f1dqKnA?si=MjPcgAMzbxxcawD_
[6/2 14.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/vsnGpUt27Xq8jjtv/?mibextid=iWPMgG
Cara Meneliti kebenaran Fakta Sejarah adalah dengan Rumus : 4 W + 1H
Yaitu : What, Who, When, Where , + How
1. What = Apa bentuk sumber infonya
2. Who = siapa yg membuat sumber infonya
3. When = kapan sumber info dibuat
4 where = dimana sumber info dibuat
5 How = Bagaimana arah tujuan cerita sumber infonya.
Jika info sejarah yg kita terima berbentuk manuskrip, nisan/prasasti, kitab nasab/karya sastra harus dilihat bahwa sumber info ini mesti dibuat oleh pelaku sejarah pada era/tahun yang sama/berdekatan saat menuliskan fakta sejarah tsb.
penulisan sejarah tsb harus di lokasi dia sebagai pelaku sejarah,
dan yg terakhir arah tujuan penulisan sejarah harus netral menceritakan apa adanya yg terjadi , tidak ada kalimat bernuansa politik dimasa itu. Apalagi pesanan penguasa kolonial bangsa asing.
Itulah fakta sejarah yg benar, bukan hoax !!
[6/2 14.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Jrn9VdE7oaair95h/?mibextid=iWPMgG
Ali as sakron dapat referensi dari siapa apa kyai dan muhibin bisa jawab nga jangan muter2 kayak tong setan.
[6/2 14.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib Bagir bin Habiib Hani Assegaf
Benarkah ?
https://www.youtube.com/live/5WgSOgqiY7k?si=XBH8Yuj1GKC3Ozag
[6/2 14.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ba'alawyy Suka Ubah Nasab & Belokkan Sejarah
https://youtu.be/nyeYHFKvJBA?si=TNMvkhH0Q16xwuOV
[6/2 14.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/gXzCuKf8vqtCzjpM/?mibextid=iWPMgG
Tiga Orang Jawa yang Membahayakan Portugis
Pada 8 Januari 1515, Jorge d’Albuquerque, gubernur Portugis di Malaka menulis surat kepada Raja Portugis. Isinya menyebut tiga orang dari Jawa yang membahayakan penguasaan Portugis atas Malaka, yakni Pate Quitis (Pate Kadir), Pate Amoz (Pate Unus), dan Pate Rodym (Raden Patah).
Pate Kadir, kepala suku Jawa di Malaka, dianggap berbahaya karena memimpin pemberontakan suku Jawa di Malaka pada 1515. Pemberontakan itu gagal. Sedangkan Pate Unus menyerang Malaka pada 1512, juga mengalami kegagalan. Akibat serangan itu, hubungan dagang antara Jawa dan Malaka memburuk.
“Raden Patah sebagai sultan Demak, tetap merupakan saingan berat orang-orang Portugis di Malaka,” tulis Slamet Muljana dalam Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara.
Menurut Slamet Muljana, tokoh Pate Unus sejak lama dipersoalkan para sarjana yang menyelidiki sejarah Majapahit-Demak. Penjelajah Portugis, Tome Pires dalam Suma Oriental menyebut Pate Unus adalah menantu Raden Patah. Ayahnya adalah penguasa Jepara yang berhubungan baik dengan Raden Patah. Sedangkan sumber Tionghoa dari kelenteng Sam Po Kong di Semarang menyebut Pate Unus (Yat Sun) adalah putra dari Raden Patah (Jin Bun).
“Dalam hal ini, berita dari Kelenteng Sam Po Kong di Semarang lebih banyak dapat dipercaya daripada uraian Tome Pires,” tulis Slamet Muljana yang juga menganggap informasi Tome Pires tentang asal-usul Raden Patah kurang jitu. Karena Pate Unus tidak tinggal di Demak tetapi menetap di Jepara, maka Tome Pires mengira dia bukan putra mahkota Demak. Yang dianggap putra mahkota Demak adalah Pate Rodin Muda. Rodin adalah bentuk ubahan dari sebutan Raden.
Siapakah Rodin Muda? Serat Kanda menyebut bahwa Pangeran Surya (Pate Unus) adalah anak dari Raden Adipati Bintara (Raden Patah) dengan istri tertua (anak Sunan Giri). Dia memiliki adik bernama Raden Trenggana. Sumber Tionghoa menyebut Raden Trenggana sebagai Tung Ka Lo.
Babad Tanah Jawi menyebut Pate Unus sebagai Pangeran Sabrang Lor. G.P. Rouffaer dalam Wanneer is Majapahit gevallen? (Kapan Runtuhnya Majapahit?) menafsirkan sebutan itu diperolehnya akibat serangan terhadap Malaka, yang terletak di seberang utara selat.
H.J. de Graaf meyakini bahwa Pangeran Sabrang Lor adalah Pate Rodin Muda (Raden Trenggana). Sedangkan Pate Unus adalah pembesar Jepara yang berhasil menyingkirkan Pate Rodin Muda sehingga dapat berkuasa di Demak. Berdasarkan pemberitaan sejarawan Portugis Joao de Barros dalam bukunya Da Asia, R.A. Kern menduga bahwa Pate Unus adalah raja Sunda.
Menurut Slamet Muljana, berita-berita Portugis menyebut Pate Unus menunjukkan bahwa dia memilih nama Islam, Yunus. Nama ini didapatkanya dari orang-orang Jawa yang menetap di Malaka dan yang merantau ke pelbagai kota pelabuhan. Tetapi, berita Tionghoa dari kelenteng di Semarang tidak menyebutkan nama Islamnya.
Pate Unus menggantikan ayahnya Raden Patah sebagai Raja Demak, yang meninggal pada 1518. Dia tak berkuasa lama karena meninggal pada 1521 akibat sakit bengkak paru-paru. Karena tidak memiliki keturunan, dia digantikan adiknya, Raden Trenggana.
📷 Sumber ilustrasi: G.L. Kepper: Wapenfeiten van het Nederlandsch-Indisch Leger (1902)
#historitual #sejarah #demak #kesultanandemak #portugis
[6/2 14.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Para Tokoh Ba'alawyy Tidak Kenal Adab
https://youtu.be/scCmT0_iBaA?si=gKEm3ELQNrUQeggx
[6/2 17.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/WnWaHg6CvfMM486H/?mibextid=iWPMgG
KITA BUKAN KACUNG2 YAHUDI ASKENAZI (BA'ALAWI)
Disini Cuma bermodal akon2 Keturunan Nabi ,klan Askenazi (Ba'Alawi) Merasa Paling Mulia dan Menyebarkan Pengaruh Perbudakan Ras Kopada Budak2 Mujib , dan Masih Secara Leluasa mereka Sebarkan Framing Dusta dan Kebohongan dengan Baju Dzurriyah dan Tampang Arab nya
Sayangnya ketika Kolonialis Belanda Telah Selesai Menjajah negeri ini , Tapi Mantan Koleganya Para Habib Asal Yaman masih Bercokol Leluasa Menipu Masyarakat luas Memaksa Memuliakan mereka dengan Ancaman dan Tipu Muslihat Beroleh Syafaat kelompok Mereka , cuma bermodal nasab Palsu nya
Di Malaysia Masyarakat sangat menjunjung Tinggi Budaya dan Adat Istiadat Lokal dan tak Ada Pribumi yang menjadi Jongos Orang Arab (Ba'Alawi)
[6/2 17.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/r/iHrrvpeqjTcoThhx/?mibextid=A7sQZp
PANGERAN DIPONEGORO BUKAN ORANG ARAB & BUKAN KETURUNAN IMIGRAN ARAB
Awas hati hati dan waspada dengan upaya pengaburan sejarah dan pembelokan sejarah!
[6/2 17.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/o5o5YhhMqM8Fcsx9/?mibextid=A7sQZp
Kita siapkan Kekuatan Besar Semua Putro Wayah Walisongo Untuk Melawan Fitnah Klan Askenazi (Ba'Alawi) Berserta Gedibal Jongos2 Muhibbin2nya
#Yang dapat ancaman lapor ke Kami minta Share Lok Si Pengancam nya 😁
[6/2 17.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/v/nggjTFeuCfbwZFAk/?mibextid=A7sQZp
BAGAIMANA TERBENTUK SEMBILAN RAJA RAJA DI TANAH MELAYU
Sejak pengasasan Kerajaan Kedah pada 630, dan diikuti kerajaan Melaka pada tahun 1262, Institusi Raja Melayu sudah berusia 1389 tahun bagi Kedah, dan Melaka berusia 757 tahun.
Sepanjang tempoh ini, institusi Raja Melayu mengalami berbagai pengalaman dan cabaran dari dalam dan luar. Namun yang jelas dan nyata, institusi ini masih kekal hingga hari ini, dan
dirujuk sebagai Raja Berpelembagaan.
Sembilan Raja Melayu
Kesultanan atau Raja-raja Melayu adalah satu institusi yang telah ribuan tahun bertapak di Tanah Melayu.
Walaupun kerajaan Kedah telah lama wujud, lebih awal daripada kerajaan
Melaka, namun pengaruh mendalam dalam kesultanan di Tanah Melayu adalah daripada
Kesultanan Melaka. Sebelum kedatangan dan penglibatan kuasa barat dalam negeri-negeri
Melayu, Raja atau Sultan atauYang Dipertuan Negeri menjadi tonggak pemerintahan dalam
masing-masing negeri di Tanah Melayu. Pada pandangan masyarakat Melayu yang selalu
dirujuk sebagai rakyat, Raja atau Yang Dipertuan atau Sultan adalah pemerintah negeri mereka,
dan mempunyai kedaulatan. Apabila daulat disentuh, peneliti akan terus mengaitkannya dengan
perjanjian di antara Demang Lebar Daun dengan Sang Sapurba.
Sulalatus Salatin atau Sejarah Melayu, sebutah naskah klasik Melayu mencatatkan perjanjian tersebut seperti berikut:
...segala anak cucu patik [Demang Lebar Daun] sedia akan jadi hamba ke bawah Duli Yang Dipertuan [Sang Sapurba]; hendaklah ia diperbaiki oleh anak cucu duli Tuanku. Dan
jika ia berdosa, sebesar-besar dosanya pun, jangan
difadhihatkan, dinista degan kata-kata yang jahat; jikalau
besar dosanya dibunuh; itupun jikalau berlaku pada hukum Syarak.
Segala permohonan Demang Lebar Daun itu diperkenan Sang Sapurba. Dalam pada itu Sang
Sapurba juga menyatakan permohonan, dan dicatatkan Sulalatus Salatin seperti berikut:
Hendaklah pada akhir zaman kelak anak cucu bapa hamba[Demang Lebar Daun] jangan durhaka pada anak cucu kita
[Sang Sapurba], jikalau ia zalim dan jahat pekerti sekalian.Kedua-duanya berteguh janji, dan Demang Lebar Daun menyambung lagi, “…jikalau anak buah
Tuanku [Sang Sapurba] dahulu mengubahkan dia, maka anak cucu patik pun mengubahkan".
Selain itu kedua-dua bersumpah tidak akan memungkiri janji tersebut.
Seterusnya Sulalatus
Salatin menambah lagi, jika sekiranya mereka mungkir, bumbung rumah mereka akan dibalikkan ke atas dan tiangnya ke bawah. Dalam hal ini Sulalatus Salalatin mencatatkan:
...dianugerahkan Allah subhanahu wataala pada segala raja raja Melayu, tidak pernah memberi aib pada segala hamba Melayu; jikalau sebagaimana sekalipun besar dosanya, tiada diikat dan digantung dan difadhihatkan dengan kata-kata yang jahat. Jikalau ada seorang raja memberi aib seorang hamba Melayu, alamat negerinya akan binasa. Syahdan,
segala anak Melayu pun dianugerahkan Allah subhanahu wataala tiada pernah durhaka dan memaling muka pada
rajanya jikalau jahat pekerti sekalipun serta anianya.
Sejak pengasasan kerajaan Melaka pada tahun 1262, kerajaan Melaka oleh Raja
Iskandar Shah (juga dirujuk sebagai Parameswara), kerajaan Melaka berkembang. Pengganti
baginda, memeluk agama Islam bergelar Sultan Muhammad. Agama Islam muncul sebagai
agama kerajaan Melaka ketika pemerintahan Sultan Muhammad. Seterusnya berkembangan
ketika pemerintahan putera baginda, Sultan Muzaffar Shah; dan berikutnya ketika pemerintahan
Sultan Mansur Shah, Sultan Alauddin Riayat Shah, dan awal pemerintahan Sultan Mahmud Shah.
Keagungan kerajaan Melayu berpusat di Melaka berakhir, apabila pusat kerajaan
Melaka ditawan dan diduduki Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque pada tahun
1511. Pusat kerajaan Melaka berpindah ke Kota Kara dan Kota Kopah, Pulau Bintan. Apabila
Kota Kara dan Kota Kopak dikalahkan, Sultan Mahmud berpindah di Kampar. Baginda meneruskan kerajaan Melaka dari sini sehingga mangkat pada 1528. Sultan Mahmud
dimakamkan di Kampar, dan dikenali sebagai Marhum Kampar.
Kemangkatan Sultan Mahmud berakhirlah kerajaan Melaka. Putera baginda dengan
Tun Fatimah binti Bendahara Tun Mutahir, bernama Raja Ali mengasaskan kerajaan Johor pada
tahun 1528. Raja Ali, bergelar Sultan Alauddin Riayat Shah meneruskan keturunan Melaka di
Johor. Sementara itu kekanda Sultan Alauddin Riayat Shah, bernama Raja Muzaffar, putera
Sultan Mahmud dengan Onang Kening, puteri Sultan Mansur Kelantan dibawa ke Perak oleh
Tun Shaban pada tahun 1528, ditabalkan di Tanah Abang sebagai Sultan Perak, bergelar Sultan
Muzaffaar Shah. Ketika ini Sultan Pahang, keturunan Sultan Muhammad ibni Sultan Mansur
Melaka meneruskan pemerintahan di atas takhta kerajaan Pahang. Begitu juga Kedah, raja yang
bertakhta adalah keturunan Maharaja Derbar Raja yang berasal dari Parsi.
Portugis yang menduduki Melaka seringkali mengancam kerajaan Johor. Walaupun
kerajaan Johor diserang, dan kadangkala pusat kerajaan dimusnah Portugis, tetapi instiusi raja
terus kekal. Dalam pada itu kerajaan Johor juga mendapat cabaran daripada kerajaan Aceh yang
muncul di Utara Sumatera, khususnya ketika pemerintahan Sultan Iskandar Muda Mahkota
Alam ( baginda mangkat 1636). Ancaman Portugis terhadap kerajaan Johor berakhir apabila
Johor menandatangani perjanjian dengan Belanda pada tahun 1603. Belanda menjadi
pengimbang kuasa di antara Johor dengan Portugis. Namun begitu Aceh melancarkan serangan
terhadap Johor pada tahun 1613, 1615 dan 1623. Dalam serangan 1613, Aceh menawan Sultan
Alauddin Johor, Bendahara Tun Seri Lanang, Raja Seberang dan ramai rakyat Johor dibawa ke
Aceh. Sultan Alauddin Riayat Shah, Tun Seri Lanang dan Raja Seberang dibenarkan pulang.
Namun begitu apabila Sultan Alauddin Riayat Shah II berkerjasama dengan Portugis melantik
putera baginda, Raja Bujang sebagai Sultan Pahang, menggantikan Sultan Abdul Ghafur
Pahang pada 1615, Aceh sekali lagi menyerang Johor.
Sultan Alauddin Riayat Shah II, Tun Seri Lanang dan Raja Seberang sekali lagi ditawan
dan dibawa ke Aceh. Dikisahkan Sultan Alauddin Riayat Shah II dibunuh di Aceh; Tun Seri
Lanang tinggal di Aceh. Manakala Raja Seberang dibenarkan pulang memerintah Johor,
bergelar Sultan Abdullah Mughayat Shah (1615-1623). Aceh juga melancarkan serangan
terhadap Kedah dan Perak. Pada 1618, Aceh yang tidak berpuas hati dengan Sultan Pahang yang dilantik dengan kerjasama Portugis melancarkan serangan terhadap Pahang. Raja Bujang berundur ke Pulau Lingga (Pulau Daik). Aceh menawan Raja Ahmad dan puteranya, Raja
Mughal serta Puteri Kamaliah. Raja Mughal dikahwinkan dengan Tajul Alam, puteri Sultan
Iskandar Muda Mahkota Alam. Manakala Puteri Kamaliah berkahwin dengan Sultan Iskandar
Muda Mahkota Alam.
Ketika Raja Bujang bersemayam di Pulau Lingga, Sultan Abdullah Mughayat Shah
berundur ke Pulau Lingga. Sultan Abdullah Mughayat bertindak demikian kerana bimbang akan diserang Aceh kerana baginda menceraikan isteri, keluarga Sultan Iskandar Muda MahkotaAlam. Kebimbangan menjadi kenyataan, pada tahun 1623, Aceh menyerang Sultan Abdullah
Mughayat Shah dan Raja Bujang di Pulau Lingga. Sultan Abdullah Mughayat Shah berundur ke
Pulau Tembelan, dan mangkat di sini. Baginda dikenali sebagai Marhum Pulau Tembelan.
Dengan itu Raja Bujang, Sultan Pahang direstui Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam sebagai
Sultan Johor menggantikan Sultan Abdullah Mughayat Shah. Baginda memakai gelaran Sultan
Abdul Jalil Shah (1623-1677). Putera Sultan Abdullah Mughayat Shah bernama Raja Bajau
dilantik sebagai Raja Muda. Perlantikan Raja Bujang sebagai Sultan Johor ini bermakna di Pahang tidak ada sultan lagi. Sultan Abdul Shah III ini adalah Sultan Johor dan juga Sultan bagi
Pahang. Juga kini bermakna keturunan kesultanan Melaka yang menduduki takhta kerajaan,
Perak dan Johor.
Pada tahun 1673, kerajaan Johor mendapat cabaran daripada Jambi. Jambi menyerang dan mengalahkan Johor. Sultan Abdul Shah III berundur dan bersemayam di Pahang. Pada ketika ini Raja Muda Bajau bersemayam di Pahang. Sebelum berundur ke Pahang, Sultan
Abdul Jalil Shah menitahkan Laksamana Tun Abdul Jamil menebus kekalahan dengan Jambi itu.
Laksamana Tun Abdul Jamil membina penempatan di Sungai Charang, Riau.Ketika beliau mengumpul kekuatan Johor, Raja Bajau mangkat. Kemudiannya pada tahun 1677 Sultan
Abdul Jalil Shah III pula mangkat. Dengan itu takhta kerajaan Johor digantikan oleh Raja
Ibrahim, putera Raja Bajau, bergelar Sultan Ibrahim Shah (1677-1685).
Pada tahun 1679, ketika pemerintahan Sultan Ibrahim, Laksamana Tun Abdul Jamil
melancarkan serangan dan berjaya mengalahkan Jambi. Kejayaan cemerlang dicapai angkatan Johor di bawah pimpinan Laksamana Tun Abdul Jamil telah memulihkan kembali maruah dan
kedaultanan Johor. Berikutan kejayaan ini, Sultan Ibrahim menganugerahkan gelaran Paduka Raja kepada Laksamana Tun Abdul Jamil. Padahal dalam kesultanan Melayu gelaran Paduka
Raja ini hanya dipakai oleh bendahara. Pada tahun 1685, Sultan Ibrahim mangkah, dan takhta
kerajaan Johor digantikan putera baginda, Sultan Mahmud (1685-1699). Sultan Mahmud
dibunuh oleh Megat Seri Rama (dikenali juga sebagai Laksamana Bintan). Dengan alasan
baginda tidak mempunyak zuriat, Bendahara Tun Abdul Jalil ditabalkan sebagai Sultan Johor,
bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Shah (1699-1718), memulai dinasti bendahara di Johor.
Apa lebih penting dalam peristiwa pembunuhan ini ialah berakhirnya Sultan keturunan Melaka
memerintah Johor. Dengan lain perkataan keturunan Melaka yang masih bertakhta hanyalah di
Perak.
Kira-kira 19 tahun kemudian, pada tahun 1719, Raja Kechil, putera Sultan Mahmud Johor
dengan Che Pong yang disokong Orang Laut dan jumlah tertentu penduduk Johor melancarkan
serangan dan menawan Johor.Sultan Abdul Jalil Riayat Shah IV diturunkan kembali ke
jawatan lama sebagai Bendahara Johor. Raja Kechil menduduki takhta kerajaan Johor, bergelar
Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah, meneruskan kembali sultan keturunan Melaka di Johor.
Namun begitu pada tahun 1722, Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah diturunkan takhta oleh Raja
Sulaiman, putera Sultan Abdul Jalil Riayat Shah IV. Raja Sulaiman yang ,mendapat bantuan
Opu Bugis Lima Bersaudara, Daeng Parani, Daeng Marewah, Daeng Chelak, Daeng
Menambung dan Daeng Kemasi berjaya mengalahkan Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah dalam
beberapa siri pertempuran di Riau dan Siak. Raja Sulaiman dilantik oleh Opu Bugis Lima
Bersaudara sebagai Sultan Johor, bergelar Sultan Sulaiman Badrul Alam Shah, meneruskan
kembali dinasti bendahara. Manakala Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah berpindah ke Siak, dan
mendirikan kerajaan Siak di Buantan pada tahun 1722.
Kacau bilau sejak 1699, diikuti serangan dan penaklukan Raja Kechil, serta penglibatan
Opu Bugis Lima Bersaudara menyebabkan kemerosotan kerajaan Johor. Kemerosotan kerajaan
Johor ini menyebabkan beberapa buah negeri yang pada suatu ketika di bawah naungan dan
kekuasan Johor membebaskan diri dan membentuk kerajaan Melayu baru.
Pada tahun 1708,
Tun Zainal Abidin, saudara Sultan Abdul Riayat Shah IV, putera Bendahara Tun Habib Abdul Majid mengasaskan kerajaan Terengganu. Tun Zainal Abidin bergelar Sultan Zainal Abidin.
Begitu pada tahun 1766, Raja Lumu didaulatkan sebagai Sultan Selangor oleh Sultan Mahmud Perak.
Nobat dan cap mohor diberikan kepadanya. Setelah Raja Lumu menjadi Sultan
Selangor pada tahun 1766, Selangor bebas daripada kekuasaan Johor.
Begitu juga Kelantan,
Long Yunus diangkat sebagai Raja Kelantan oleh Sultan Mansur I Terenggganu pada tahun
1776. Baginda meneruskan kerajaan Kelantan sebelum ini. Pada tahun 1773 pula, Raja Malewar dilantik sebagai Yamtuan Negeri Sembilan, dan bersemayam di Seri Menanti.
Kewujudan kerajaan Melayu baru ini membawa kepada lahirnya tujuh buah kesultanan Melayu
– Kesultan Johor, Perak, Kedah, Selangor, Terengganu, Kelantan dan Negeri Sembilan.
Sementara Pahang ditadbir oleh Bendahara Johor, tinggal di Pahang,
Kedah diserang
Siam pada tahun 1821. Kerajaan Siam menguasai Kedah, ditadbir oleh seorang gabenor sehinggalah Kedah dibebaskan pada tahun 1842. Sepanjang tempoh kira-kira 21 tahun, 1821
hingga 1842, Sultan Ahmad Tajuddin Halim Shah tinggal dalam buangan di Melaka. Dengan
bantuan British, Sultan Ahmad Tajuddin dibenarkan pulang, dan menduduki semula takhta
kerajaan Kedah. Perlis pada asalnya sebahagian daripada negeri Kedah, muncul sebagai
kerajaan Perlis pada tahun 1842 apabila Syed Husin Jamalullail diangkat sebagai Raja Perlis.
Raja Perlis Syed Husin ialah putera Syed Harun dengan Tunku Safiah (atau Tunku Tunjang)
binti Tunku Dhiauddin, Raja Muda Kedah, pemerintah Perlis. Syed Harun keturunan Arab, peranakan Palembang. Beliau datang ke Alor Setar, kemudiannya menetap di Arau sebagai
Penghulu.Namun begitu Perlis, salah sebuah jajahan Kedah dipisahkan, dan diletakkan di
bawah seorang raja. Raja Perlis yang pertama ialah Syed Husin Jamalulail. Kemunculan
kerajaan Perlis pada tahun 1842 ini bermakna kini terdapat lapan orang Raja di negeri Melayu.
Bendahara Pahang, Wan atau Tun Ali meninggal dunia pada tahun 1857. Anak lelaki tua
beliau, Wan Mutahir dilantik sebagai Bendahara Pahang. Tidak lama selepas perlantikan tersebut berlaku perselisihan dengan adiknya Wan Ahmad. Perselisihan ini membawa kepada
perang antara kedua pihak, berlanjutan hingga 1863. Pada tahun1863, Wan Ahmad yang
berjaya mengalahkan abangnya, Bendahara Wan Mutahir dilantik sebagai Bendahara Pahang,bergelar Bendahara Seri Wak Raja. Kemudiannya pada tahun 1882 Bendahara Wan
Ahmad menggunakan gelaran Sultan. Pada 12 Disember 1884, Bendahara Wan Ahmad
ditabalkan sebagai Sultan Pahang dengan gelaran Sultan Ahmad al-Muazzam Syah.
Seterusnya diiktirafkan oleh kerajaan British pada tahun 1887.
Dengan pertabalan Sultan Ahmad Muazzam Shah Pahang ini, genap sembilan orang Raja yang memerintah sembilan buah negeri Melayu – Sultan Kedah, Sultan Perak, Sultan
Selangor, Sultan Johor, Sultan Terengganu, Sultan Kelantan, Sultan Pahang, Raja Perlis dan Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan.
Ikuti - Kisah Sejarah Melayu
Sumber- Abdullah Zakaria
[6/2 17.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gedabrus Pro Ba'alawyy
https://www.facebook.com/share/r/FdQQ7qcKkogBMYcH/?mibextid=A7sQZp
Ucapa2 iblis yaman..keterlaluan sudah mrk itu...ajaran dr mn yg keluar dr mulut nya..hingga mukibin2 takut jd kapir😄
[6/2 17.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 92 Marga Ba'alawyy Yaman Terkonfirmasi Bukanlah Dzurriyyah Nabii Kita
https://www.facebook.com/share/r/Acx4EKHzAYYQRjMq/?mibextid=xCPwDs
[6/2 17.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gedabrus - Apa Rugimu Jikalau Ka mi Bukanlah Dzurriyyah Nabii Kita
https://www.facebook.com/share/r/ZLL55TfGaa6Cpd9h/?mibextid=xCPwDs
[6/2 17.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gedabrus-Habiib Pelihara 100 Keluarga Jin
https://www.facebook.com/share/r/pkRxzEGTpLpEhsqW/?mibextid=xCPwDs
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
0 comments:
Post a Comment