Tuesday, November 14, 2023

Prawirodigdoyo, Pejuang Gagatan Boyolali Utara Melawan Penjajah Belanda Pra Perang Diponegoro 1825 - 1830


HARTABUTA :

Selasa, 14-11-2023.

Sumber :

https://www.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10158255063379461/?mibextid=Nif5oz

RADEN TUMENGGUNG PRAWIRODIGDOYO

RADEN TUMENGGUNG PRAWIRODIGDOYO Lahir kurang lebih pada tahun 1780 sebagai anak kedua dari Raden Ngabehi Surotaruno III yang merupakan keturunan dari :

1. Ayah garis keenam dari :I.S.K.S. Amangkurat Agung, (Tegal) keturunan dari Pangeran Notobroto I, 2. Ibu garis keempat dari I.S.K.S. Pakubuwono I (Pangeran Puger) dari B.P.H. Puruboyo (Lumajang).

 

Keterangan foto tidak tersedia.

Keterangan foto tidak tersedia.

    Muhamad Muwardi
    Punten dalem sewu... menopo leres sareanipun RT Prawirodigdoyo meniko engkang wonten mblunyah...
    • Balas
    • Bagikan

    Andi Bayou
    Muhamad Muwardi satu komplek makam dgn eyang saya martohusodo di blunyah gede mas
    • Balas
    • Bagikan

  • Muhamad Muwardi
    Om Andi Bayou kala wingi nembe 100 dinten suruddalem eyang Tien wayahipun eyang Tjanggah KRAA.Poerboadhikoesoemo engkang dipunsare'aken wonten pesarean blunyah... kavling ipun sisih ler lan wetanipun kel. Dr sardjito
    Keterangan foto tidak tersedia.
    • Balas
    • Bagikan

  • Andi Bayou
    Muhamad Muwardi oh njih mas itu deket jg dgn makam kakek saya mas 🙏 semoga alm. eyang tien husnul khotimah Amin YRA 🙏🙏🙏
    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

  • Muhamad Muwardi
    Eyang tien meniko putri nipun dr. Slamet Djojohusodo kala rumiyen kalebet dokter wiwitan wonten RS Bethesda...
    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

  • Muhamad Muwardi
    Andi Bayou mbok menawi inggeh om, kala rumiyen ngendikanipun swargi eyang tien dalemipun wonten sagan...
    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

  • Muhamad Muwardi
    Dangu dangu koq malih mubeng njeh om... rumiyen pinanggihan kalian om wicaksono putra kanjenge... lajeng romo herdaru sakmeniko saking eyang tien putrinipun dr Djojohusodo...wkwkwkkw alit Globe nipun...
    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

  • Andi Bayou
    Muhamad Muwardi lah njih mas .. rumiyen njih namung mubeng kemawon pernikahanipun .. kabeh ketemu sedulur wkwkwkw
    • Balas
    • Bagikan

  • Andi Bayou
    Muhamad Muwardi saya tahu makam eyang tien itu mas , sebelah kanannya komplek makam kel.besar eyang martohusodo mas
      • Balas
      • Bagikan







    • Balas
    • Bagikan
    Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Raden Tumenggung Prawirodigdoyo dibesarkan di daerah Gagatan dan semenjak masih kecil telah memiliki kelebihan dibandingkan dengan teman-teman sebayanya sebagai contoh pada waktu menginjak usia 8 tahun, Raden Tumenggung Prawirodigdoyo telah bisa menaiki kuda dan hari-demi hari teman-teman sepermainannya semakin sayang dengannya.
    Gagatan merupakan dukuh di kaki pegunungan Kendeng terletak ditepi sungai ketoyan (Wonosegoro), sedangkan arti gagatan sendiri ada bermacam-macam yaitu dari kata gagat yang bermakna pagi-pagi benar atau sebelum matahari terbit, tetapi jika dibaca dengan menggunakan aksara jawa maka gagat sendiri adalah berarti kuat sekali yang memiliki makna apabila beradu kekuatan sampai titik darah penghabisan (dilabuhi pecahing dada, wutahing ludira), jika dipisah suku kata gagatan akan menjadi dua kata yang bermakna lain yaitu gaga (padi yang ditanan di ladang) dan ketan (padi ketan).
    Di Gagatan jika kita berkunjung kesana maka akan kita jumpai gundukan tanah yang menurut cerita terdapat dua versi yang pertama adalah makam Kyai Berah atau Dinrah (yang berasal dari kata modin dan lurah) yang kediua menurut K.R.M. Mloyosunaryo gundukan tersebut adalah bekas galian tanah tempat bertapa pendem I.S.K.S Pakubuwono VI bersama-sama dengan Raden Tumenggung Prawirodidoyo yang memberikan ilmunya berupa Ajidipa dan membuat sumpah untuk memerangi penjajah Belanda.
    Penjajahan Belanda kian hari menjadi kian kejam, dan hal ini juga dirasakan didaerah Gagatan, sebelum pecah perang Diponegoro telah banyak persekutuan antara penguasa daerah menentang penjajahan Belanda.
    Menurut cerita, Raden Tumenggung Prawirodidoyo memiliki pasukan sejumlah 6000 orang dengan bersenjatakan tombak, pedang, bandil dan empat buah pucuk meriam dan memiliki sebuah pusaka yang berupa sebuah kentongan pemberian dari Kyai Gunung Merbabu dengan khasiat apabila dipukul satu kali dapat terdengar diseluruh Kabupaten, rakyat yang mendengarnya akan siap siaga dan apabila dipukul dua kali maka bagi yang tidur akan bangun semua dan siap siaga dan yang takut menjadi pemberani, jika dipukul tiga kali, semuanya akan berangkat ke Gagatan dengan senjata lengkap.
    Hal tersebut ternyata diketahui oleh pihak Belanda dan ditulis dalam buku De Java Oorlog jilid I halaman 362. Kegigihan Raden Tumenggung Prawirodidoyo dan I.S.K.S Pakubuwono VI dalam menumpas Belanda digambarkan sebagai seorang yang naik kuda yang baru ditangkap dari hutan dan terus dinaiki sampai di kancah peperangan, sedangkan I.S.K.S Pakubuwono VI digambarkan sebagai seekor harimau buas yang ditusuk-tusuk oleh tombak. R.T. Prawirodigdoyo didampingi oleh Kyai singomanjat Imam Rozi, Kyai Singolodra Umar Sidig dan Kyai Suhodo Som dan Kyai Singoyudo pada tahun 1827 mengadakan peperangan di Desa Klengkong dan pihak belanda yang waktu itu dipimpin oleh Mayor Has, Kapten Win dan Regel dan senopati dari Mataram antara lain B.P.H Murdaningrat, B.P.H Hadiwinoto, B.P.H. Hadiwijoyo dan R.T Nitinegoro bertempur dengan hebatnya, terlihat bahwa kekuatan kedua kubu seimbang dan seorang dari prajurit yang ada di Klengkong yang berpakaian celana bludru biru dengan baju tretes dengan srempang kuning emas besar dan bertopi bundar besar (songkok) yang tidak lain adalah telah terjatuh dari kudanya setelah terkena peluru meriam, namun masih dapat diselamatkan oleh para prajurit dan dibawa ke Desa Kedung Gubah dan dirawat oleh R.A. Sumirah selama 15 hari dan tepatnya sampai pada malam Jumat Pon tanggal 30 Nopember 1827 gugur karena luka dalam yang dideritanya.
    Sebelum meninggal Raden Tumenggung Prawirodidoyo berpesan agar nanti jasadnya dimakamkan di dekat makam gurunya Seh Kalikojipang di makam Blunyah Gede dan saat nanti agar Pangeran Diponegoro serta senopati-senopati yang ada supaya lebih berhati-hati sebab sekembalinya setelah berpesan demikian Raden Tumenggung Prawirodidoyo menghembuskan nafas terahir disaksikan oleh Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo, dan R.A. Sumirah dan seperti pesan terahir yang disampaikan Raden Tumenggung Prawirodidoyo dimakamkan di blunyah.
    • Balas
    • Bagikan

  • Andi Bayou
    Sono Puspahadi makam kakek saya di sini mas di blunyah gede
    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    • Balas
    • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

  • Jepro Samudra Handayaningrat
    Sono Puspahadi apakah beliau ada hubungannya dg patung yg mirip dg patungnya pangeran DIPONEGORO di perempatan karanggede boyolali
    • Balas
    • Bagikan

  • Jepro Samudra Handayaningrat
    Andi Bayou maaf blunyah gede itu daerah mn
    • Balas
    • Bagikan

  • Andi Bayou
    Jepro Samudra Handayaningrat jl.monjali jogja dekat dengan hotel tentrem
    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

  • Keterangan foto tidak tersedia.
    • Balas
    • Bagikan

  • Keterangan foto tidak tersedia.
    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Patung Karanggede itu ya RT Prawirodigdoyo ...
    Baca koran ini deh
    Keterangan foto tidak tersedia.
    • Balas
    • Bagikan

  • Keterangan foto tidak tersedia.
    • Balas
    • Bagikan

  • Jepro Samudra Handayaningrat
    Sono Puspahadi jadi dulu beliau tinggal di gagatan sendang karanggede ya
    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Ada di komentar ....tolong dibaca semua nya
    • Balas
    • Bagikan

  • Dedi P Supraba W
    Kentongan ipun ugi taksih wonten
    Keterangan foto tidak tersedia.
    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Ini foto kentongan kyai Merbabu ?
    • Balas
    • Bagikan

  • Dedi P Supraba W
    Sono Puspahadi nyumanggaaken untuk namanya kurang faham, pembangunan kembali nDalem ini konon disepuhi oleh abdi Dalem Kraton Surakarta KRT. sutarno Hadinagara
    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    RT Prawirodigdoyo jika tidak salah nama lain nya adalah RT Prawiroyudho ? Juga menantu nya Sultan HB 2 karena istri RT Prawirodigdoyo = putri HB 2 ?
    • Balas
    • Bagikan

  • Guntur Fajar
    Menarik untuk terus digali kembali sejarah Boyolali Utara...Gagatan atau Wonosegoro- Karanggede.....masih banyak sejarah yang harus diteliti kembali
    • Balas
    • Bagikan

  • Agra Mas
    Sono Puspahadi makam putri HB 2 wonten pundhi njih pak
    • Balas
    • Bagikan

  • Mas Kincir
    Sono Puspahadi anak cucu dari RT. prawirodigdoyo banyak di makamkan Salatiga sekitar.nya.
    • Balas
    • Bagikan

  • Mas Kincir
    Andi Bayou kakek sampean trah kraton juga mas..?
    • Balas
    • Bagikan

      • Balas
      • Bagikan







  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Copy paste :
    secuil kisah perjuangan.....
    Setelah tumbuh dewasa, Raden Mas Ontowiryo yang kemudian bergelar Pangeran Diponegoro makin kecewa melihat pembesar-pembesar Belanda duduk sejajar dengan Sultan. Pangeran Diponegoro menganggap semua itu sebagai merosotnya martabat kerajaan dan wibawa Sultan. Suasana makin bertambah parah dengan kebiasaan baru kerabat keraton yang suka minum-minuman keras. Sementara Pangeran Diponegoro sudah tegak (bersikap luhur) menyerahkan gelar mahkotanya kepada adiknya yang masih kecil, Sultan Hamengku Buwono IV. Pangeran Diponegoro kemudian lebih banyak mengasingkan diri di tempat-tempat sepi, seperti di gua-gua di pantai selatan. Di tempat seperti inilah ia menemukan ketenangan batin. Meski demikian, ia merasa harus mengembalikan martabat Mataram dan membebaskan rakyat dari ketidak adilan dan kesengsaraan. Tak ada jalan lain, kecuali dengan harus mengusir penjajah.
    Tanggal 23 Mei 1823, Pangeran Diponegoro menggalang kekuatan dengan para alim ulama dan tokoh-tokoh yang berpengaruh di wilayah mataram. Orang pertama yang dikunjungi adalah kiai Abdani dan Kiai Anom di Bayat, Klaten. Ia mendapat dukungan sekaligus tambahan ilmu kedigdayaan. Selanjutnya ia bersama Pangeran Mangkubumi berkunjung ke Sawit, Boyolali untuk menemui Kiai Mojo, seorang Kiai kepercayaan Kanjeng Susuhunan Pakubuwono IV Kiai Mojo pun setuju dan mendukung penuh perjuangan Pangeran Diponegoro.
    Dengan diantar Kiai Mojo, Pangeran Diponegoro menemui Tumenggung Prawirodigdoyo di Gagatan. Tumenggung gagatan ini adalah orang kepercayaan Susuhunan Paku Buwono VI. Pada tahun 1824, atas saran Kiai Mojo dan Tumenggung gagatan, Pangeran Diponegoro menemui Kanjeng Susuhunan Paku Buwono VI.
    Ternyata Raja Surakarta ini, sangat mendukung perjuangan pamannya. Ia tidak hanya memberi dukungan dalam bentuk dana perang, tapi juga pasukan-pasukan Keraton dan para Senopati terpilih disediakan.
    Banyak orang meyakini bahwa guru agama Diponegoro adalah Kyahi Taptajani, ulama besar keturunan Kyahi Nuriman dari pesantren Mlangi. Yang cukup menarik ialah pernyataan Suwarno Adinoto dalam bukunya Menyingkap Perlawanan T. Prawiro-digdoyo : Sawung Gagatan.
    Dikatakan bahwa Raden Mas Ontowiryo alias Pangeran Diponegoro adalah saudara seperguruan Yudo*), cucu Ngabehi Prawirosakti dari Gagatan. Mereka sama-sama pernah menjadi murid Syeh Kaliko Jipang, di pondok pesantren Petingan, di sebelah utara Jogyakarta. Usia Ontowiryo waktu itu baru delapan tahun, sedangkan Yudo lima tahun lebih tua.
    *)Menurut silsilah trah gagatan, Yudo adalah putra Raden Surotaruno III, cucu Ngabehi Prawirosakti (Adimenggolo) dari Gagatan, Boyolali. Ibunya, Raden Ayu Surotaruna adalah putri Adipati Notokusumo (Pangeran Juru), patih kerajaan Surakarta yang dibuang Belanda ke Ceylon. Sejak kecil Yudo diasuh oleh kakeknya, yakni Ngabehi Prawirosakti. Setelah berusia tiga belas tahun dia dikirim ke pondok pesantren Petingan Jogyakarta. Dua saudara seperguruan itu ternyata memiliki keistimewaan yang berbeda. Yudo mewarisi pengetahuan Islam dan puncak ilmu kesaktian, sedangkan Diponegoro lebih menguasai ilmu kepemimpinan, ilmu hukum, tarikh Islam dan filsafat secara mendalam. Yudo, nantinya menjadi Bupati Pamajegan di Gagatan, bergelar Tumenggung Prawirodigdoyo. Walaupun daerahnya termasuk wilayah Surakarta, namun dia berjuang di pihak Diponegoro hingga gugur dalam peperangan. Jenasah Syekh Kaliko dan Tumenggung Prawirodigdoyo dimakamkan di Blunyah Gedhe, di sebelah utara Jogyakarta (Suwarno Adinoto, 1985:12-14).
    • Balas
    • Bagikan

  • Dedi P Supraba W
    Dalem kabupaten Gagatan sekarang ada di dusun patosan sedayu muntilan (joglo monggot)
    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

    Pratama Derby
    Dedi P Supraba W Muntilan mana Niki???
      • Balas
      • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Maksudnya pendopo joglo nya , mas ?
    • Balas
    • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Adakah foto nya ? …
    Lihat selengkapnya
      • Balas
      • Bagikan
    Naniek Priyomarsono
    Terima kasih masuk dalam group banyak belajar sejarah yg selama ini tidak di expose
    • Balas
    • Bagikan

    Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Sami sami , Bu
      • Balas
      • Bagikan

  • Fauzan Ulva
    nuwun ijin Share kangmas, damel menjelaskan sinten yang membantu Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa......
    Siapa pahlawan sebenarnya......
    biar tidak ada lagi yg mengklaim sejarah palsu.....
    👏👏👏
    • Balas
    • Bagikan
    • Diedit

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Monggo mas
    • Balas
    • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
      • Balas
      • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    Keterangan foto tidak tersedia.
    • Balas
    • Bagikan

  • Dio Nabil
    BPH NOTOBROTO/KIAI MURTOMO,BROTOMARTOYO, PRAYITNO...beliau semua adalah sesepuh eyang canggah saya.alhamdulilah .tepangaken dalem R HENIE ANDRIANTO .
    • Balas
    • Bagikan

    Iqrom Dimas Maulana
    Dio Nabil salam santun kawulo saking pati om..
    • Balas
    • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

  • Yoko Wongso
    Dio Nabil BPH NOTOBROTO SUMARE WONTEN PUNDI SEDULUR ?
    • Balas
    • Bagikan

  • Manggan
    Yoko Wongso Notobroto1 makamnya diklaten
      • Balas
      • Bagikan







  • Dab Tejo Yusup Indra
    Dikatakan bahwa K.R.T. Prawirodigdoyo ada garis keturunan Brawijaya V. Kalau boleh tau garis keturunan dari mana ya ? Nuwun 🙏
    • Balas
    • Bagikan

    Pratama Derby
    Dab Tejo Yusup Indra bliau masih trah Amangkurat agung
      • Balas
      • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    tag : mbak Listy Tang
    • Balas
    • Bagikan

  • Omega Rianda Rustian
    Nuwun perso arti dari isi Sumpah Atirata nopo nggih?
    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    dab tejo yusup indra
    itu sudah jelas disebutkan ...
    RT Prawirodigdoyo dari garis ayah dan ibu adalah keturunan Sunan Amangkurat Agung... raja mataram islam
    dan keturunan Sinuhun Pakubuwono I, raja Mataram Kartosuro...
    mereka berdua = sudah jelas trah brawijaya 5 ....
    pelajari postingan postingan lain di grup ini yaaa
    👍👍👍
    • Balas
    • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    hayo trah asli ...
    bantu nambahin bagan silsilah beliau
    • Balas
    • Bagikan

  • Pratama Derby
    Sono Puspahadi siyaap nnt klo ad yg nnya2 sy bantu jawab
    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    ini kok ya sampai ada yg nanya apa RT Prawirodigdoyo masih trah brawijaya 5 😅
    • Balas
    • Bagikan

  • Pratama Derby
    Sono Puspahadi wkwk msh bljr silsilah mgkn dia
    • Balas
    • Bagikan

  • Arifin Pyd
    Nupang nanya di tempat saya ada makam raden purbo negoro /kyai purbo n
    egoro.,.,.., apakah masih ada penjelasan 🙏🙏🙏🙏
    • Balas
    • Bagikan

      • Balas
      • Bagikan







  • Dahroni Gondes Koclok
    Tumengung prawirodikdoyo niku ptronene pinte LAN sinten mawon asmane kangmas nuwon
    • Balas
    • Bagikan

    Mas Kincir
    Dahroni Gondes Koclok Yen boten salah wonten 7
      • Balas
      • Bagikan

  • Oka Mahendra
    Terimakasih infonya. Saya jd tau sejarah nenek moyang saya🙏🏻
    • Balas
    • Bagikan

    • Balas
    • Bagikan

  • Sono Puspahadi
    Pembuat
    Admin
    up
    • Balas
    • Lihat Terjemahan
    • Bagikan

  • Balas
  • Bagikan
     

و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على محمد

0 comments:

Post a Comment