Thursday, February 22, 2024

Anak Hamengkubuwono II & I Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Pangeran Diponegoro ?

HARTABUTA :

Jum'ah, 23-2-2024.

[8/1 15.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

https://oohya.republika.co.id/pitan/1743704872/anak-hamengkubuwono-ii-terbunuh-dalam-perang-membantu-belanda-apa-yang-dilakukan-diponegoro

Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro ?

oohya! I demi Indonesia

Minggu, 7 Januari 2024 | 08:46 WIB

Belanda mengangkat Hamengkubuwono II menjadi sultan lagi untuk memadamkan perlawanan Diponegoro. Diponegoro hormat kepada Hamengkubuwoni II, tetapi ia tetap meneruskan Perang Jawa. (foto: ilustrasi republika)

Belanda mengangkat Hamengkubuwono II menjadi sultan lagi untuk memadamkan perlawanan Diponegoro. Diponegoro hormat kepada Hamengkubuwoni II, tetapi ia tetap meneruskan Perang Jawa. (foto: ilustrasi republika)


Belanda menunjuk Pangeran Murdaningrat dan Pangeran Panular menjadi wali sultan menggantikan Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi. Murdaningrat dan Panular kemudian terbunuh ketika membantu Belanda menyerbu Pangeran Diponegoro di Deksa.


Pada 30 Juli 1826, Pangeran Mangkubumi mengirimkan surat kepada Hamengkubuwono II. Isi suratnya menjelaskan duduk perkara terbunuhnya Murdaningrat, anak dari Hamengkubuwono II; dan Panular, anak dari Hamengkubuwono I.


Pengepungan Deksa dilakukan Belanda pada 8 Juli 1826. Tetapi, saat lokasi persembunyian Diponegoro di Deksa dikepung, Diponegoro dan pasukannya sudah pergi sebelum Belanda datang.


Oohya! Baca juga ya:


Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?


Pada 28 Juli 1826, ketika Belanda masih mencari lokasi persembunyian Diponegoro di sekitar Deksa, mereka disergap oleh pasukan Diponegoro. Sentot Prawirodirjo dan Prawirokusumo memimpin penyergapan itu.


Saat itu, pasukan Diponegoro berdiri di belakang pagar bambu di sebuah jurang, menunggu pasukan Belanda lewat. Pasukan Belanda datang dengan tenang melewati jurang tempat pasukan Diponegoro bersembunyi.


Ketika pasukan Belanda mendekati lokasi persembunyian, mereka dikagetkan oleh pagar bambu yang dirobohkan dan dari belakangnya muncul pasukan Diponegoro. Mendapat serangan mendadak, membuat pasukan Belanda tidak siap melakukan perlawanan yang berarti.


Di penyergapan inilah Murdaningrat dan Panular mengalami nasib naas. Ikut terbunuh.


Di dalam suratnya yang ditujukan kepada Hamengkubuwono II, Mangkubumi menjelaskan peristiwa peperangan di sekitar Deksa itu. Termasuk menjelaskan posisi Diponegoro dan posisi yang Murdaningrat dan Panular yang mengantar Belanda mencari Diponegoro.


Oohya! Baca juga ya:


Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati


“Keadaan itu berlaku karena mereka melanggar aturan: berani melawan kami, sedangkan kami sekali-sekali tidak ada mengandung maksud berperang dengan sanak saudara sendiri,” tulis Mangkubumi seperti dikutip Sagimun MD.


Mangkubumi pun menyatakan harapannya bahwa sudah seharusnya Murdaningrat dan panular mendukung Diponegoro. Memerangi Belanda.


“Kami selalu berharap supaya mereka sesuai dengan perasaan kami dan benci kepada Belanda,” lanjut Sagimun MD mengutip isi surat Mangkubumi.

Editor: oohya!republika.co.id


Artikel Terkait :

Hamengkubuwono IV Wafat pada 6 Desember 1822, Diponegoro Memarahi Residen Yogyakarta dan Ditipu Ratu Ageng

Sultan Hamengkubuwono V yang Masih Balita Membuka Peluang Penguasa Belanda Menginjak-injak Orang Jawa

Betapa Diponegoro Merasa Terhina Jika Harus Menyembah Raja Hamengkubuwono V yang Masih Balita

Belanda Tuduh Diponegoro Bunuh Hamengkubuwono IV, Ini Kata Diponegoro dan Cakranegara

Dipimpin Raja Muda Belia Sultan Hamengkubuwono IV, Keraton Yogyakarta Alami Kemerosotan Moral

Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?

Terpopuler

1

Sebelum Berlumuran Darah, Apa yang Dilakukan Diponegoro Saat Sang Istri Terlihat Sedang Bersedih?

2

Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro?

3

Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?

4

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

5

Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro

6

Setelah Diprotes Juru Mudi Kapal Kompeni, Sultan Agung Mataram Merenungkan Pilihan ‘Sunat atau Mati’ untuk Tawanan

Terkini

Dipanggil Belanda ke Magelang pada Bulan Puasa, Mengapa Diponegoro Disembelihkan Lima Ekor Kerbau Setiap Hari dan Terjadi Gerhana Rembulan Penuh?

Dipanggil Belanda ke Magelang pada Bulan Puasa, Mengapa Diponegoro Disembelihkan Lima Ekor Kerbau Setiap Hari dan Terjadi Gerhana Rembulan Penuh?

Senin, 8 Januari 2024 | 14:17 WIB

Sebelum Berlumuran Darah, Apa yang Dilakukan Diponegoro Saat Sang Istri Terlihat Sedang Bersedih?

Sebelum Berlumuran Darah, Apa yang Dilakukan Diponegoro Saat Sang Istri Terlihat Sedang Bersedih?

Minggu, 7 Januari 2024 | 12:19 WIB

Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro?

Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro?

Minggu, 7 Januari 2024 | 08:46 WIB

Anies Baswedan Manfaatkan Tiktok untuk Kerja Kampanye, Alat Kerja Seperti Apa yang Diperkenalkan kepada Generasi  X  di Bangku Sekolah?

Anies Baswedan Manfaatkan Tiktok untuk Kerja Kampanye, Alat Kerja Seperti Apa yang Diperkenalkan kepada Generasi X di Bangku Sekolah?

Kamis, 4 Januari 2024 | 12:21 WIB

Amangkurat II Siapkan Pertunjukan 40 Harimau untuk Sambut Kapten Tack, Mengapa Wangsanata Melaporkan kepada Kompeni sebagai Persiapan Perang?

Amangkurat II Siapkan Pertunjukan 40 Harimau untuk Sambut Kapten Tack, Mengapa Wangsanata Melaporkan kepada Kompeni sebagai Persiapan Perang?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:41 WIB

Presiden Sukarno dan Selasa Gila di Sarinah Setelah Uang Rp 1.000 Diubah Jadi Rp 1

Presiden Sukarno dan Selasa Gila di Sarinah Setelah Uang Rp 1.000 Diubah Jadi Rp 1

Rabu, 3 Januari 2024 | 05:05 WIB

Utusan Kompeni Menyebut Kuda Milik Empat Pejabat Mataram Disembelih oleh Sultan Agung, Apa Salah Mereka?

Utusan Kompeni Menyebut Kuda Milik Empat Pejabat Mataram Disembelih oleh Sultan Agung, Apa Salah Mereka?

Senin, 1 Januari 2024 | 14:55 WIB

Setelah Diprotes Juru Mudi Kapal Kompeni, Sultan Agung Mataram Merenungkan Pilihan ‘Sunat atau Mati’ untuk Tawanan

Setelah Diprotes Juru Mudi Kapal Kompeni, Sultan Agung Mataram Merenungkan Pilihan ‘Sunat atau Mati’ untuk Tawanan

Senin, 1 Januari 2024 | 05:00 WIB

Tiba Tengah Malam Demi Korban Tsunami Aceh, Relawan Posko Jenggala Rayakan Ulang Tahun di Bandara Dini Hari

Tiba Tengah Malam Demi Korban Tsunami Aceh, Relawan Posko Jenggala Rayakan Ulang Tahun di Bandara Dini Hari

Minggu, 31 Desember 2023 | 08:31 WIB

Begini Gambaran Batavia pada 1670, Sultan Agung Mataram Pernah Dua Kali Menyerbu Markas Kompeni Itu

Begini Gambaran Batavia pada 1670, Sultan Agung Mataram Pernah Dua Kali Menyerbu Markas Kompeni Itu

Kamis, 28 Desember 2023 | 21:17 WIB

logo

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext


 021 780 3747

 marketing@republika.co.id

Tentang Kami  Redaksi  Info Iklan  Karir  Kontak  Pedoman Media Siber  Privacy

Copyright ©2024Republika.co.id. All rights reserved.


و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على محمد

0 comments:

Post a Comment