This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, January 13, 2024

Mix 6

HARTABUTA :

Ahad, 14-1-2024.

[3/1 14.20] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/85vtXbyY1TZfzZ3g/?mibextid=A7sQZp


 #Mafia Kuburan bermodal Naskah2 Palsu buatan sendiri (Suluk Singonegoro)

Pangeran Singonegoro tidak Bernasab ke Sunan Giri 

#Stop menebar Hoax sejarah Fiksi / Sejarah Fiktif  untuk Keperluan Mendirikan Makam makam Keramat Baru Mengaku2 Keturunannya Sunan Giri

[3/1 17.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/cCJJTvCg2DHmU4Z5/?mibextid=xfxF2i


Versi Basyaiban2nan telah Rungkad , Hujjah saya selama ini waqilah hanya bersumber pada Naskah2 Baru termasuk Hasil Pendataan nasab Habib Ali Bin Jakfar Assegaf wafat 1960 dan catatan Baru Hasil  Cangkokan Nasab Habib Abdurrahman bin Ali BSA wafat di Magindanao 1946  (Hasil Penelitian beliau cuma Mencangkok Jalur Nasab nama nama Keturunannya Sayyid Abu Bakar Sulu dan Muhammad Kebungsuan Magindanao)

[3/1 18.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/fstJn5CW1HDnd94M/?mibextid=xfxF2i


#STOP_SEBAR_HOAX


#Nasab yang benar ,!!

Raden Paku / Raden Jaka Samudera / Sayyid Muhammad Ainul Yaqin / Sunan Giri bin Maulana Ishaq bin Ibrahim Samarkandi bin Jamaluddin Husein Al Kubra


#Nasab_Palsu Sunan Giri Versi NAAT ke Al Jailani Al Hasani / Versi oknum2 Pecangkok nasab / oknum Mengaku2 Bernasab ke Sunan Giri / Oknum2 yang telah Tes DNA Haplogroup nya O 🤣

#Nasab Sunan Giri Versi Oknum Sayyid Syarif Al Hasani Berhaplogroup O simpatisan ORMAS NAAT 

Sunan Giri bin Yaqub Pangeran Wali Lanang 

#Penjelasan Yaqub ini adalah Paman Sunan Giri atau Adik ibunya Sunan Giri Ratu Dewi Sekardadu , Syaikh Yaqub Wali Lanang ini Putera Raja Majapahit Blambangan 

#Wajar kan klo keturunan Syaikh Yaqub Wali Lanang ber Haplogroup O 🤣 kan asli Majapahit


Prabu Hayam Wuruk

☝️

Raja Blambangan / Raden Bhre Wirabumi / Syaikh Sungep / Junaid 

☝️

Raja Blambangan / Raden Minak Sembuyu / Syaikh Ibrahim

☝️

Ratu Blambangan / Dewi Sekardadu / Fatimah binti Ibrahim Minak Sembuyu punya saudara kandung bernama Pangeran Wali Lanang / Syaikh Yaqub Bin Ibrahim Minak Sembuyu  ( Pangeran Wali lanang alias Syaikh Yaqub ini menjabat jadi Wali Raja di Blambangan Bagi Sunan Giri yang masih Usia 3 tahun dan ibunya Ratu Blambangan telah wafat )

[3/1 19.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/Ge7xNLcAdjxCiBt5/?mibextid=xfxF2i


Ba'Alawisasi Walisongo dan Ba'Alawisasi Basyaiban2nan telah Rungkad 🤣

#terima dengan Ikhlas Kebenaran ini 🙏

[3/1 19.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/yrf5vy5MQUFPUx6E/?mibextid=xfxF2i


Sejarah Berdirinya Ormas Nahdatul ulama dan Peran Serta Para Sayyid Syarif Dzurriyah asli Walisongo ( Mereka cukup Memakai Gelar Kyai ) , Peran serta Kerabat kami ini di masa Awal Perjuangan Ormas ini dan masa Selanjutnya akan Melengkapi di Sesi Akhir 

" 👉 Meluruskan Sejarah Islamisasi NUSANTARA, Meluruskan Sejarah Versi Kolonial Belanda dan Antek2nya Para Penulis Naskah2 Babad yang Keliru "

[3/1 19.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: GFP || KH Miftachul Akhyar Dikoreksi Jenius2 Muda…: https://youtu.be/vUpCclatD2k

[3/1 19.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://pwmjateng.com/tahlilan-di-kampus-muhammadiyah/

[3/1 19.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/qCc8oyuvYri4hBZh/?mibextid=xfxF2i


NOTHING TO LOSE 😁

👉KARENA MENDATA NASAB / MENELITI NASAB ADALAH IBADAH 

( Menyatukan keturunan2 yang Terserak ) 


Ba'Alawisasi Versi Naskah2 Anyaran / Kitab Nasab Ba'Alawi Telah membuat saya dan kawan2 mendata Hampir  semua Qobilah Tanpa Kecuali ( Maksudnya tidak hanya Keturunannya Walisongo)

#Sia Sia kah Perjalanan saya Selama ini ikutan kepo Mendata Diaspora Ba'Alawi yang masuk Sejak Akhir  Abad 17 / 1680 an sampai  awal abad  19 / 1800 an (?) 

#Setidaknya saya Tahu Kemudian Beberapa dari Mereka /  Qobilah di maksud ternyata cuma korban  Di BA'ALAWISASI 🤣🤣🤣

[3/1 19.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/UPWr7BB5gmXrisfg/?mibextid=xfxF2i


Keluarga keturunannya 

Abdul Alam Prajjan

Abdul Kabir Prajjan

Abdul Qidam Arsoji Dan Kerabat2nya yang Terkait Satu susur Galur Nasab ( keluarga Cendir dan Parompong ) Adalah Bagian Keturunan Sunan Kudus dari Panembahan Qodi

[4/1 00.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/Nq8tS4Jpw9mBPTSh/?mibextid=xfxF2i


#Jelas ya semoga nggak Tertukar lagi Beda orang antara Brawijaya V dan Brawijaya ing Wekasan 


Sayyid Jamaluddin Husein Al Kubra / Jumadil Kubra I

☝️

Amir Malik Taraz / Jumadil Kubra II 

☝️

Abdul Malik Brawijaya ing Wekasan 1447 - 1451 + Menikah Pertama dengan Ratu Dwarawati / Nyai Gede  Campa II  , menikah kedua dengan Ratu Suhita binti Prabu Wikramawardhana 

☝️

Raden Arya Lembu Peteng Seda ing Ampel ( Ayah Mertua Sunan Giri )

☝️

Nyai Gede Usami + Sunan Giri Wafat 1506


Prabu Wikramawardhana ( Menantu Raja Hayam Wuruk) Jadi  Raja Majapahit 1389 - 1429 

☝️

Bre Tumapel I / Wafat sebelum Jadi Raja 

☝️

Sang Sinagara / Raja Majapahit 1451 - 1456 

☝️

Prabu Brawijaya V / Raden Alit Bhre Kertabhumi ( Ayah dari Raden Fatah ) / Raja Majapahit 1456 - 1478 + Menikah dengan Nyai Shi Ban Ci / Nyai Gede Campa III 

☝️

Raden Fatah Raja Demak I wafat 1508


#Nyai Gede Campa I bernama Ratu Candrawulan Istri Sayyid Ibrahim Samarkandi bin Jamaluddin Husein Al Kubra ( Ibunda Sunan Ampel )


#Catatan 

-:Ratu Suhita binti Prabu Wikramawardhana Jadi Ratu Majapahit 1429 - 1447  wafat 1447 makam di Trowulan

- Nyai Shi Banci / Nyai Gede Campa III wafat 1485 makam di Demak sebelah Barat makam Sunan Ngudung dan  Raden Fatah 

- Ratu Campa Dwarawati / Nyai Gede Campa II wafat 1448 makam di Trowulan

- Ratu Campa Candrawulan / Nyai Gede Campa I wafat 1422 makam di Binangun Lasem

[4/1 02.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/6HgetJLsQmEfCWXF/?mibextid=xfxF2i


PANEMBAHAN QODI BIN SUNAN KUDUS HIJRAH KE TIMUR PASCA KALAHNYA PANGERAN HARYO PENANGSANG MENANTU NYA PADA 1552


Sayyid Jamaluddin Husein Al Kubra

☝️

Ibrahim As Samarkandi Menikah dengan Nyai Gede Wunut 

☝️

Ali Murtadho/ Raja Pandita ing Gresik 

☝️

Sunan Ngudung as Syahid / Usman Haji 

☝️

Sunan Kudus / Jakfar Shodiq

☝️

Panembahan Qodi 

Menikah dengan Putri Raden Kanduruhan bin Raden Fatah berketurunan a.l : 

- Pangeran Kudus Sumare ing Kediri 

- Pangeran Notoprojo 

- Pangeran Notoningrat

- Ratu Jipang istri Haryo Penangsang

[4/1 02.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6989051381176786/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


#STOP_SEBAR_HOAX


#Nasab yang benar ,!!

Raden Paku / Raden Jaka Samudera / Sayyid Muhammad Ainul Yaqin / Sunan Giri bin Maulana Ishaq bin Ibrahim Samarkandi bin Jamaluddin Husein Al Kubra


#Nasab_Palsu Sunan Giri Versi NAAT ke Al Jailani Al Hasani / Versi oknum2 Pecangkok nasab / oknum Mengaku2 Bernasab ke Sunan Giri / Oknum2 yang telah Tes DNA Haplogroup nya O 🤣

#Nasab Sunan Giri Versi Oknum Sayyid Syarif Al Hasani Berhaplogroup O simpatisan ORMAS NAAT 

Sunan Giri bin Yaqub Pangeran Wali Lanang 

#Penjelasan Yaqub ini adalah Paman Sunan Giri atau Adik ibunya Sunan Giri Ratu Dewi Sekardadu , Syaikh Yaqub Wali Lanang ini Putera Raja Majapahit Blambangan 

#Wajar kan klo keturunan Syaikh Yaqub Wali Lanang ber Haplogroup O 🤣 kan asli Majapahit


Prabu Hayam Wuruk

☝️

Raja Blambangan / Raden Bhre Wirabumi / Syaikh Sungep / Junaid 

☝️

Raja Blambangan / Raden Minak Sembuyu / Syaikh Ibrahim

☝️

Ratu Blambangan / Dewi Sekardadu / Fatimah binti Ibrahim Minak Sembuyu punya saudara kandung bernama Pangeran Wali Lanang / Syaikh Yaqub Bin Ibrahim Minak Sembuyu  ( Pangeran Wali lanang alias Syaikh Yaqub ini menjabat jadi Wali Raja di Blambangan Bagi Sunan Giri yang masih Usia 3 tahun dan ibunya Ratu Blambangan telah wafat )

[4/1 02.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 


Ba'alawyy Habaaib Oknum Gedabrus Churofat


Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/r/AKKZXAfC38a9Y1Fb/?mibextid=xfxF2i


Tradisi ndabrus bin ndobol bin ngibul dalam keluarga Bani Alawiy


Semakin lihai dan cerdik dalam mengarang cerita-cerita dusta dan fiktif tentang kemuliaan atau karomah leluhur mereka melebihi cerita keramat wali-wali di luar Bani Alawi atau bahkan di atas mukjizat para nabi, maka cerita itu semakin bagus dan indah meskipun yang disampaikan itu bisa diterima atau tidak oleh akal sehat. Yang penting cerita kemuliaan leluhur mereka tersampaikan dengan maksimal kepada umat Islam awam seluas luasnya tanpa peduli akibat dari cerita fiktif yang mereka  buat.


Waspadalah upaya Ba Alawisasi dan Ba Aliwisme terstruktur dan massif di Nusantara, yakni mengiring umat dengan berbagai cara utnuk6mengenal dan mencintai Bani Alawiy sebagai orang-orang yang berjasa, mulia dan wajib dimuliakan tanpa perlu mengenal nasab asli dan genetika mereka, asal usul dan sejarah kedatangan mereka di Indonesia dan apa tujuan mereka yang sebenarnya dan yang terselubung sehingga umat tidak terasa sedikit demi sedikit hilang kewaspadaannya dan menjadi cinta buta kepada Bani Alawi tanpa kritik literasi, tes DNA dan kajian psiko-sosial alias prilaku.

[4/1 02.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/ELZTnBWthp15GQm5/?mibextid=xfxF2i


DIBUMI INDONESIA INI LUCU YA  ADA CUCU NABI TAPI  MENGAKUI  ORANG LAIN MASUK GOLONGANNYA MEREKA  ORANG SUDAH WAFAT  KELUARGA KESULTANAN KOK DIMASUKAN  KEKELUARGA CUCU NABI    .LOGIKA ENGGAK BILA  BELIAU MARAH GIMANA BUKAN KETURANNAKU KOK BERANI PARA PENGAKU CUCU NABI MASUKAN DALAM KELUARGA NABI ANEH  YA RUSAKLAH NASZAB KELUARGA NABI DIBUAT MAIN MAIN DAN DIPERMAINKAN

[4/1 02.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/yEFUVXscMUibpjRw/?mibextid=xfxF2i


#STOP_SEBAR_HOAX

Berita kalau Gelar Sunan Gunung Jati di jabat secara bergantian oleh 4 orang itu 100% HOAX 

#Gelar / Sebutan Sunan Gunung Jati Cuma ada pada 1 orang saja 👉Kanjeng Sinuhun Syarif Hidayatullah bin Syarif Abdullah Umdatudin

#Syarif Idhofi Mahdi Bergelar Syaikh Nurjati bukan Sunan Gunung Jati I / II / III dst😁🤣

[4/1 02.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/a8g6fR9ZzavZPGd7/?mibextid=xfxF2i


Ahli Nasab boleh keliru / Salah dalam Menyambungkan Nasab tapi tidak boleh Berbohong atau Membenarkan yang Keliru 🤣

#Mengakui Kekeliruan itu Nggak Memalukan koq 😁

[4/1 11.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/kPSJvbcJtiuG6csd/?mibextid=xfxF2i


PANGERAN MANGKUNAGARA  KARTASURA

 

Beliau adalah Ayahanda RM Said atau KGPAA Mangkunagara I, Penguasa Pura Mangkunegaran dan Leluhur Trah Mangkunegaran. 

Terlahir dengan nama RM Sura, Beliau adalah putra sulung Prabu Amangkurat IV dan Mas Ayu Kusuma Sunarso dari Nglaroh. Oleh Eyangnya yaitu Sri Sunan Pakubuwana I, beliau diberi nama Pangeran Riya. Sejak kecil RM Sura dirawat oleh Pamannya yaitu Pangeran Purbaya. 


Ketika ayahandanya naik tahta , Kraton Kartasura masih makmur aman dan damai seperti pada masa Sri Sunan Pakubuwana I.Tetapi ketika Prabu Amangkurat IV mengatur  posisi dan kedudukan para pangeran, keadaan kraton menjadi bergejolak. Termasuk adik adik Raja yaitu Pangeran Purbaya dan Pangeran Balitar juga menerima nasib,diturunkan kedudukannya,ditarik pasukannya.Mereka hanya menjadi Pangeran Sentana.Hingga kemudian mereka menyingkir ke Bale Kajenar, tempat tinggal Sultan Agung di Karta.termasuk RM Sura ikut serta Pamannya.

Hingga kemudian akibat perubahan aturan tersebut, banyak para Pangeran memberontak hingga akhirnya terjadi musim paceklik, yang melengkapi penderitaan di Kraton Kartasura. 


Pemberontakan para Pangeran mengakibatkan Prabu Amangkurat IV marah dan berusaha memadamkan pemberontakan yang dilakukan oleh adik adiknya sendiri.


Karena desakan pasukan VOC akhirnya Pangeran Balitar dan Pangeran Purbaya pindah ke Malang, begitupun RM Sura mengikuti kemanapun Pamannya pergi. RM Sura tampil melawan pasukan VOC. tidak lama berselang P Balitar wafat karena sakit,kemudian dimakamkan ke Nitikan Yogyakarta.


Pangeran Purbaya yang masih di Malang kemudian bersama putra angkatnya yaitu RM Sura, bersatu dengan Panembahan Herucakra atau Pangeran Diponegara meneruskan perlawanan.


Hingga kemudian pihak VOC melakukan operasi tipu daya dengan mengundang P Purbaya dan Pangeran Diponegoro dengan dalih akan diangkat menjadi raja. Pertemuan diadakan di Pasuruan. Kemudian P Purbaya dan Pangeran Diponegara diajak ke Semarang lewat Pelabuhan Surabaya. Setelah sampai di Semarang, RM Sura atau Pangeran Riya diturunkan dan dijemput utusan Prabu Amangkurat IV, pulang ke Kraton Kartasura. Sementara itu P Purbaya yang belum menyadari tipu daya VOC akhirnya di penjara di Benteng Alang Alang Batavia kemudian diasingkan di Afrika Selatan. Dan Pangeran Diponègoro diasingkan ke Srilangka..


RM Sura yang sudah sampai di Kraton Kartasura kemudian dianugrahi nama baru yaitu Pangeran Adipati Anom Arya Amengkunagara.


PA Mangkunegara menikah dengan RAy Raga Asmara putri Panembahan Cakraningrat. PA Mangkunegara juga menikah dengan sepupunya yaitu putri Pangeran Balitar  yang bernama RA Wulan.


Sementara itu Prabu Amangkurat IV semakin tua dan mulai memikirkan siapa pengganti beliau kelak.Dalam keadaan sakit dan kebingungan Prabu Amangkurat IV menyuruh Patih Danureja untuk membuat surat ke VOC di Batavia, yang isinya : " Bilamana Sinuwun wafat, yang diijinkan menggantikan kedudukannya adalah PA Mangkunegara. bilamana tidak dapat terlaksana bisa digantikan oleh P Prabasuyasa, jika tidak terlaksana bisa dipilih salah satu dari keempat putra Ratu Kadipaten "


Sakit Sang Prabu semakin parah,tetapi surat balasan dari VOC belum kunjung datang, kemudian Prabu Amangkurat IV berpesan kepada Patih Danureja bahwa yang saya ijinkankan menggantikan tahta adalah seperti yang tertulis disuratnya. Kemudian kepada Permaisurinya, Prabu Amangkurat IV memberikan keris pusaka untuk diserahkan kepada PA Mangkunegara sebagai lambang PA Mangkunegara sebagai penggantinya


Tetapi pada kenyataannya pada tahun 1728, PA Mangkunegara diasingkan ke Srilangka oleh VOC karena menentang kebijakan VOC juga karena fitnah sang patih.


Para Putra PA Mangkunagara ing Kartasura :

1. RM Ngali, Pangeran Tirtakusuma

2. RM Umar, seda timur

3. RM Said, KGPAA Mangkunagara I

4. RM Sakadi, seda timur

5. Putri, seda timur

6. RM Ambiya, Pangeran Pamot

7. RM Sabar, PA Mangkudiningrat

8. RAy Puspakusuma

9. Kakung, seda timur

10. RAy Tirtayuda

11. Pangeran Kap

12. RAy Mangkuyuda

13. RM Arya Tejakusuma

14. RM Arya Warihkusuma

15. RM Arya Ranukusuma

16. RAy Mangkuyuda.


Foto Makam PA Mangkunagara dan RA Wulan  di Imogiri.koleksi Bapak Agus Budi Santoso


Al Fatihah teruntuk Eyang Mangkunagara bin Sunan Amangkurat IV sekalian garwa.

[4/1 11.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/817805909459412/permalink/1062307628342571/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Daftar nama orang orang dari tarim atao yaman yg menjadi begundal antek belanda menindas dan menjajah rakyat Nusantata Indonesia.

Jangan melupakan sejarah ❗

[4/1 11.22] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/yL7u1WUfcpnPupV4/?mibextid=xfxF2i


Prabu Sang Sinagara 

☝️

Prabu Brawijaya V / Raden Bhre Kertabhumi 

☝️

Raden Fatah 

☝️

Sultan Trenggono

☝️

Sultan Prawoto

☝️

Raden Arya Pangiri Raja Pajang 1584 - 1587 

#6_Nama 


Prabu Sang Sinagara 

☝️

Prabu Brawijaya V/ Raden Bhre Kertabhumi 

☝️

Raden Bondan Kejawan 

☝️

Kyai Ageng Depok Getas Pandawa 

☝️

Kyai Ageng Selo 

☝️

Kyai Ageng Nis 

☝️

Kyai Ageng Pamanahan menikah dengan Nyai Sabinah binti Kyai Ageng Saba 

☝️

Panembahan Senapati Pendiri Raja Kerajaan Mataram 1587 - 1601 

#8_Nama 


Versi lain Jalur Ibu Panembahan Senapati Mataram


Maulana Ishaq Satu Generasi dengan  Prabu Brawijaya V ( ayahnya Raden Fatah )

☝️

Sunan Giri Wafat 1506

☝️

Sunan Kidul 

☝️

Pangeran Sobo 

☝️

Nyai Ageng Sabinah + Kyai Ageng Pamanahan 

☝️

Panembahan Senopati Mataram

#6_Nama 


Versi Catatan lain 


Bondan Kajawan menikah dengan Dyah Nawangsih memiliki tiga orang putra-putri:


1) Dyah Dukuh / Ki Ageng Wanasaba

2) Dyah Depok / Ki Getas Pandawa

3)  Rara Kasihan / Nyai Ageng Ngerang


1) Dyah Dukuh /  Ki Ageng Wanasaba berputra-putri:


1.1 Ki Ageng Pandanaran I / Pangeran Made Pandan I menikah dengan Nyai Ageng Pandanaran berputra-putri:

1.1.1 Ki Ageng Pakiringan menikah dengan Rara Janten berputri:

1.1.1.1  Nyai Ageng Laweh 

1.1.1.2  Nyai Manggar


1.1.2 Nyai Ageng Kaliwulu I istri Sunan Bayat / Kyai Ageng Pandanaran II 


1..2  Ki Ageng Saba bin Kyai Ageng Wanasaba menikah dengan Nyai Ageng Saba  berputra-putri:


1.2.1 Ki Juru Martani / Patih Mandaraka menikah dengan Ratu Mas Banten berputra:

1.2.1.1 Pangeran Mandura

1.2.1.2 Pangeran Juru Kiting

1.2.1.3 Pangeran Jagabaya

1.2.1.4  Nyai Sabinah menikah dengan Ki Ageng Pamanahan bin Kyai Ageng Nis 


2) Ki Getas Pandawa berputra-putri:

2.1 Ki Ageng Sela / Kyai Abdurrahman menikah dengan Nyai Bicak (Nyai Ageng Sela) berputra

2.1.1 Nyai Ageng Lurung Tengah

2.1.2 Nyai Ageng Saba

2.1.3 Nyai Ageng Bangsri

2.1.4 Nyai Ageng Jati

2.1.5 Nyai Ageng Patanen

2.1.6 Nyai Ageng Pakisdadu.

2.1.7 Ki Ageng Anis / Ki Ageng Laweyan menikah dengan Nyai Ageng Laweyan berputra:

2.1.7.1 Ki Ageng Pamanahan menikah dengan Nyai Sabinah binti kyai Ageng Saba

[4/1 12.22] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/pgnM9ifAv1CpLdoy/?mibextid=xfxF2i


Ya Allah 🤲🤲🤲🤲 

#Sembuhkan Penyakit Sesat Pikir Para Muhibbin2nya Ba'Alawi, mereka seperti Zombie Pecandu Doktrin2 Sesat / Pemakan Bangkai Hoax / Petaqlid  Dongeng2 Ba'Alawi bahwa Sebab Nasabnya kelompok Ba'Alawi dari Klan Askenazi Y'DNA  Haplogroup G bisa memberikan Syafaat ke Mereka

[4/1 12.24] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/jtgDNrSEES5H7x7K/?mibextid=xfxF2i


Nama yg Terindentifikasi dengan gelar yang mirip / Sama 


1) Kyai Ageng Pandanaran I / Pangeran Made Pandan I bin Kyai Ageng Dukuh / Kyai Ageng  Wanasaba bin Kyai Ageng Bondan Kejawan 


2) Kyai Ageng Pandanaran II / Sunan Tembayat  bin Sayyid Hamzah bin Sunan Ampel , Kyai Ageng Pandanaran II Ini menantu Kyai Ageng Pandanaran I diatas 


3) Pangeran Made Pandan II / Adipati Semarang bin Sultan Trenggono bin Raden Fatah bin Brawijaya V 

Dari Istri garwo ampeyan Sultan Trenggono etnis Cina Muslim

[4/1 12.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 


Dinasti 'Ubaidillaah Al Mahdi (Fathiimiyyah) Ba'alawyy ? 


Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/hXVusKBC9bYKUhck/?mibextid=xfxF2i

[4/1 12.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib Taufiiq Assegaf - Dongeng Gedabrus - Habiib Bergelar Al Qur-aan Berjalan



https://youtube.com/shorts/7YA8muNP0aI?si=uuZ-T1VE3GwXXem8

[4/1 12.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib Taufiiq Assegaf - Qur-aan Jalan


https://youtu.be/2XQ3p7fywuc?si=cQlmSYyseCwTxVHy

[4/1 14.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/2bE12eqf1SzoX7X5/?mibextid=xfxF2i


SIAPAKAH TOKOH BERGELAR FALATEHAN. ?


Dalam Kajian sejarah merujuk Catatan Tua sezaman / Dekat Masa dengan Tokoh ini Hidup  

Nama Ini Terindikasi Pada 3 Tokoh


1) FALATEHAN di duga Oleh bangsa Portugis sebagai Raja Cirebon / Sunan Gunung Jati ,

2) FALATEHAN di Duga Oleh Sejarahwan Kolonialis Belanda Sebagai Fatahillah / Tubagus Pasai Menantu Sunan Gunung Jati 

3) FALATEHAN sebagai Sosok Panglima Perang yang sebutkan dalam Catatan Petualang Portugis di Masa awal 1500 an setelah di Dalami indentik dengan Tokoh Pate Qodir / Abdurahman Al Qodiri


Dalam Kompilasi Naskah2 Babad Susunan Dr Atja di sebutkan Wafatnya Seorang Putra Sunan Gunung Jati di Perairan selat Mundu Cirebon akibat Di serang Para Bajak Laut (?)

Apakah kisah ini benar Terjadi atau Kisah Historis (?)


Hasil Pendalaman cerita Wafat nya Pangeran Bratakelana /  Abdurahman Al Qodiri / Pangeran Raja Laut Salah satu Putra Sunan Gunung Jati adalah Bersumber pada Karya Fiksi sejarahwan Dr Atja saja dan sepertinya tak ada sumber Riwayat lebih tua sebagai Sumber awal  Rujukan Riwayat tersebut


Abdurrahman Al Qodiri / Pangeran Raja Laut Sebagai Tokoh Historis


Lahir 1480  dari Ibu Syarifah Bagdad Permaisuri Utama Raja Cirebon Sunan Gunung Jati , Hadirnya Kedudukan  Sebagai Putra Mahkota Kedua Kerajaan Cirebon  setelah Kakak Satu Ibunya bernama Pangeran Jaya Kelana Hijrah Keluar Jawa untuk Berdakwah 

Pangeran Gung Anom / Pangeran Agung Adipati Anom adalah Gelar sebagai Putra Mahkota Raja Cirebon sebagai Pengganti Raja Setelah  Sunan Gunung Jati 


Riwayat Hidup Pangeran Bratakelana sebagai Tokoh Historis


Sejak kecil di Titipkan Untuk Berguru Ke Sunan Giri dan Belajar Ketatanegaraan pada Patih / Pejabat2 Utama  Kerajaan Demak ,

Pangeran Adipati Anom Bratakelana di  siapkan Sebagai Pengganti Raja Cirebon Kelak setelah Sunan Gunung Jati


Perkawinan P Bratakelana / Abdurahman Al Qodiri / Pate Qodir 

- Menikah Pertama dengan Ratu Winahon  Putri Raden Fatah Sultan Demak 

- Menikah kedua dengan Ratu Jepara Putri Pate Unus  Adipati Jepara  


Pada Masa 1512 Malaka di Kuasai Portugis , aliansi Kerajaan di Sumatera yang Merasa Terancam oleh Kolonisasi Bangsa asing Portugis meminta Bantuan Cirebon dan Banten untuk Mengirimkan Bantuan Pasukan Untuk Mengusir Portugis di Malaka 


Raja Cirebon, Demak dan Jepara Mengamanatkan Persiapan Pengiriman Pasukan Ke Malaka sekitar Tahun 1513 pada 4 Pemimpin Pasukan / Senapati 


- Adipati Jepara Pate Unus 

- Sultan Demak II Raden Surya / Pangeran Sabrang Lor 

- Adipati astana Japura Cirebon / Pate Qodir / Pangeran Raja Laut  Abdurahman Al Qodiri / P Bratakelana 

- Laksamana Khoja Hasan / Fatahillah Putra Sultan Aceh yang meminta Bantuan Pasukan ke Aliansi Kerajaan Muslim di Jawa 


Pusat Persiapan Armada Laut Aliansi Cirebon dan Demak di Pusatkan di Pelabuhan Jepara dan Pelabuhan Astana Japura Cirebon 


Selanjutnya Kita sering jumpai / Banyaknya distorsi  pencampur adukan nama nama diatas dlm Cerita sejarah Penyerbuan Aliansi Laskar Demak Cirebon ke Malaka dan Menaklukkan/ Mengusir Portugis dari Sunda Kelapa 


Distorsi ini wajar terjadi Dalam banyak  Karya tulis  Sejarah Naskah2 Babad Demak dan Cirebonan Karena di Tulis dimasa akhir abad 19 / atau ditulis 4 Abad Dari Peristiwa tersebut Terjadi di masa awal abad 16 - 1500 an dan kurangnya sumber rujukan Riwayat sebelum nya yg lebih tua 


#Bersambung

[4/1 18.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6991646880917236/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


#Jelas ya semoga nggak Tertukar lagi Beda orang antara Brawijaya V dan Brawijaya ing Wekasan 


Sayyid Jamaluddin Husein Al Kubra / Jumadil Kubra I

☝️

Amir Malik Taraz / Jumadil Kubra II 

☝️

Abdul Malik Brawijaya ing Wekasan 1447 - 1451 + Menikah Pertama dengan Ratu Dwarawati / Nyai Gede  Campa II  , menikah kedua dengan Ratu Suhita binti Prabu Wikramawardhana 

☝️

Raden Arya Lembu Peteng Seda ing Ampel ( Ayah Mertua Sunan Giri )

☝️

Nyai Gede Usami + Sunan Giri Wafat 1506


Prabu Wikramawardhana ( Menantu Raja Hayam Wuruk) Jadi  Raja Majapahit 1389 - 1429 

☝️

Bre Tumapel I / Wafat sebelum Jadi Raja 

☝️

Sang Sinagara / Raja Majapahit 1451 - 1456 

☝️

Prabu Brawijaya V / Raden Alit Bhre Kertabhumi ( Ayah dari Raden Fatah ) / Raja Majapahit 1456 - 1478 + Menikah dengan Nyai Shi Ban Ci / Nyai Gede Campa III 

☝️

Raden Fatah Raja Demak I wafat 1508


#Nyai Gede Campa I bernama Ratu Candrawulan Istri Sayyid Ibrahim Samarkandi bin Jamaluddin Husein Al Kubra ( Ibunda Sunan Ampel )


#Catatan 

-:Ratu Suhita binti Prabu Wikramawardhana Jadi Ratu Majapahit 1429 - 1447  wafat 1447 makam di Trowulan

- Nyai Shi Banci / Nyai Gede Campa III wafat 1485 makam di Demak sebelah Barat makam Sunan Ngudung dan  Raden Fatah 

- Ratu Campa Dwarawati / Nyai Gede Campa II wafat 1448 makam di Trowulan

- Ratu Campa Candrawulan / Nyai Gede Campa I wafat 1422 makam di Binangun Lasem

[4/1 18.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6994593560622568/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


MAKAM MAKAM PEJABAT - KONGLOMERAT DIMASA KOLONIAL BELANDA DARI  ETNIS TIONGHOA MUSLIM  DI PESISIR  UTARA JAWA TENGAH 


#TELAH_BANYAK DI BA'ALAWISASI 


Pada era Sultan Agung, seorang etnis Tionghoa bernama Cik Tan Go Ing dipercaya menjadi Bupati Lasem. Cik Tan Go Ing  (  Ombul  Giring ngrawantana /  P Tejakusuma II ) diangkat menjadi bupati karena jasanya membantu Mataram berperang melawan Surabaya. Semenjak itulah raja-raja Mataram mulai mempercayakan bupati-bupati wilayah pesisir pada orang Tionghoa peranakan 


Raja Mataram Sunan Amangkurat III pada tahun 1703 secara resmi mengangkat keturunan Cik Tan Go Ing bernama Tan Kwee Djan sebagai Bupati Pekalongan dan sebagai kepala tituler pesisir Kilen dengan gelar Tumenggung. Djayaningrat ,

Ayah Djayaningrat adalah pemungut Pajak  yang dipercaya Mataram untuk menarik pajak di wilayah Salatiga. Bapaknya Djayadiningrat juga seorang pedagang yang menguasai jalur perdagangan Rempah2 wilayah  Semarang-Kartasura. 


Dalam setiap tahunnya Bupati Djayaningrat diminta untuk wajib hadir dalam perayaan Maulid yang digelar keraton Mataram dan wajib menyerahkan hadiah langsung pada Raja Mataram. Djayadiningrat dikenal sangat piawai menjalankan kerajaan bisnisnya ditambah kepercayaan sebagai Kepala Pesisir Barat. Dia memperoleh pendapatan dari pajak dan memperoleh keuntungan besar dari menjual beras, merica,dan gula pada VOC. Djayadiningrat pun dipercaya oleh VOC sebagai bupati pesisir pertama yang memulai budidaya pewarna Nila atau Indigo serta budidaya Tanaman Kopi


Djayadiningrat oleh VOC ditawari kerjasama untuk melakukan investasi budidaya indigo (Tanaman Bahan Pewarna Kain)  Djayadiningrat memilih dua lokasi untuk mulai menaman indigo yaitu di Ambarawa dan Pekalongan. Produksi tanamana untuk pewarna kain ini di mulai sejak tahun 1709 dengan tambahan lokasi penanaman di Batang, Wiradesa, Pemalang, dan Kaliwunggu. Keuntungan yang cukup besar dari indigo ini membuat iri bupati lain diantaranya: Bupati Kudus, Jepara,dan Pati. Akhirnya para bupati itu juga ikut mulai terlibat investasi. 


Proses pengolahan tanaman indigo membutuhkan modal yang besar dan keahlian dalam mengolahnya. Sementara untuk Kopi, Gubernur Joan Van Hoorn pada tahun 1709 mulai membudidayakan kopi dengan mengirim 10 peti berisi bibit kopi untuk ditanam di wilayah Semarang. Namun, budidaya ini mengalami kegagalan karena Bupati Semarang tidak mengerti tentang tata cara penanaman kopi. Kondisi pertanian di daerah pesisir Pantai Semarang ternyata tidak cocok untuk tanaman kopi.

Djayaningrat sebenarnya berasal dari Makasar. Ketika tiba di wilayah Pekalongan dan menjadi bupati, ia merekrut banyak tentara bayaran yang berasal dari Makasar maupun dari daerah bukan Jawa. Ia mempersenjatai seluruh pengikutnya dengan senjata tombak ketika terjadi pembrontakan di Tegal Adipati yang telah berkuasa selama 23 tahun ini kemudian meninggal tanggal 12 Desember 1726 dan digantikan oleh anaknya Tumenggung Suradiningrat dengan gelar Djayadningrat II.


Raja Mataram Susuhunan Paku Buwono ke II mengangkat Suradiningrat sebagai penganti ayahnya pada bulan November 1733.Djayaningrat kemudian meneruskan kerajaan bisnis milik ayahnya. Ia mengalami kegagalan karena harga indigo dan kopi di pasaran Eropa anjlok. 

Setelah berkuasa selama 10 tahun Djayaningrat II meninggal pada bulan 11 Juli 1743 di Ampel ketika dalam perjalanan menuju ke Kartasura untuk menghadiri perayaan Maulud.


Residen Rothenbuhler ketika berkunjung ke Pekalongan tahun 1789 pernah menemui Jayadiningrat IV. Ia bercerita bahwa kakek dari Jayadiningrat IV adalah seorang Tionghoa yang telah memeluk agama Islam. Klan Adipati Djayaningrat berkuasa di Pekalongan hingga 4 periode. Klan ini berakhir tahun 1790 ketika VOC sudah mulai menancapkan kekuasaanya di pesisir Pekalongan setelah perjanjian Giyanti.


#Sumber Daagh Register 1624 - 1810

[4/1 18.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 


Jawa Suriname


Tonton reel ini

https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2748634355313970/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi

[4/1 18.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2748573478653391/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


PANGERAN MANGKUNAGARA  KARTASURA

 

Beliau adalah Ayahanda RM Said atau KGPAA Mangkunagara I, Penguasa Pura Mangkunegaran dan Leluhur Trah Mangkunegaran. 

Terlahir dengan nama RM Sura, Beliau adalah putra sulung Prabu Amangkurat IV dan Mas Ayu Kusuma Sunarso dari Nglaroh. Oleh Eyangnya yaitu Sri Sunan Pakubuwana I, beliau diberi nama Pangeran Riya. Sejak kecil RM Sura dirawat oleh Pamannya yaitu Pangeran Purbaya. 


Ketika ayahandanya naik tahta , Kraton Kartasura masih makmur aman dan damai seperti pada masa Sri Sunan Pakubuwana I.Tetapi ketika Prabu Amangkurat IV mengatur  posisi dan kedudukan para pangeran, keadaan kraton menjadi bergejolak. Termasuk adik adik Raja yaitu Pangeran Purbaya dan Pangeran Balitar juga menerima nasib,diturunkan kedudukannya,ditarik pasukannya.Mereka hanya menjadi Pangeran Sentana.Hingga kemudian mereka menyingkir ke Bale Kajenar, tempat tinggal Sultan Agung di Karta.termasuk RM Sura ikut serta Pamannya.

Hingga kemudian akibat perubahan aturan tersebut, banyak para Pangeran memberontak hingga akhirnya terjadi musim paceklik, yang melengkapi penderitaan di Kraton Kartasura. 


Pemberontakan para Pangeran mengakibatkan Prabu Amangkurat IV marah dan berusaha memadamkan pemberontakan yang dilakukan oleh adik adiknya sendiri.


Karena desakan pasukan VOC akhirnya Pangeran Balitar dan Pangeran Purbaya pindah ke Malang, begitupun RM Sura mengikuti kemanapun Pamannya pergi. RM Sura tampil melawan pasukan VOC. tidak lama berselang P Balitar wafat karena sakit,kemudian dimakamkan ke Nitikan Yogyakarta.


Pangeran Purbaya yang masih di Malang kemudian bersama putra angkatnya yaitu RM Sura, bersatu dengan Panembahan Herucakra atau Pangeran Diponegara ( putra Sunan PB I ) meneruskan perlawanan.


Hingga kemudian pihak VOC melakukan operasi tipu daya dengan mengundang P Purbaya dan Pangeran Diponegoro dengan dalih akan diangkat menjadi raja. Pertemuan diadakan di Pasuruan. Kemudian P Purbaya dan Pangeran Diponegara diajak ke Semarang lewat Pelabuhan Surabaya. Setelah sampai di Semarang, RM Sura atau Pangeran Riya diturunkan dan dijemput utusan Prabu Amangkurat IV, pulang ke Kraton Kartasura. Sementara itu P Purbaya yang belum menyadari tipu daya VOC akhirnya di penjara di Benteng Alang Alang Batavia kemudian diasingkan di Afrika Selatan. Dan Pangeran Diponègoro diasingkan ke Srilangka..


RM Sura yang sudah sampai di Kraton Kartasura kemudian dianugrahi nama baru yaitu Pangeran Adipati Anom Arya Amengkunagara.


PA Mangkunegara menikah dengan RAy Raga Asmara putri Panembahan Cakraningrat. PA Mangkunegara juga menikah dengan sepupunya yaitu putri Pangeran Balitar  yang bernama RA Wulan.


Sementara itu Prabu Amangkurat IV semakin tua dan mulai memikirkan siapa pengganti beliau kelak.Dalam keadaan sakit dan kebingungan Prabu Amangkurat IV menyuruh Patih Danureja untuk membuat surat ke VOC di Batavia, yang isinya : " Bilamana Sinuwun wafat, yang diijinkan menggantikan kedudukannya adalah PA Mangkunegara. bilamana tidak dapat terlaksana bisa digantikan oleh P Prabasuyasa, jika tidak terlaksana bisa dipilih salah satu dari keempat putra Ratu Kadipaten "


Sakit Sang Prabu semakin parah,tetapi surat balasan dari VOC belum kunjung datang, kemudian Prabu Amangkurat IV berpesan kepada Patih Danureja bahwa yang saya ijinkankan menggantikan tahta adalah seperti yang tertulis disuratnya. Kemudian kepada Permaisurinya, Prabu Amangkurat IV memberikan keris pusaka untuk diserahkan kepada PA Mangkunegara sebagai lambang PA Mangkunegara sebagai penggantinya


Tetapi pada kenyataannya pada tahun 1728, PA Mangkunegara diasingkan ke Srilangka oleh VOC karena menentang kebijakan VOC juga karena fitnah sang patih.


Para Putra PA Mangkunagara ing Kartasura :

1. RM Ngali, Pangeran Tirtakusuma

2. RM Umar, seda timur

3. RM Said, KGPAA Mangkunagara I

4. RM Sakadi, seda timur

5. Putri, seda timur

6. RM Ambiya, Pangeran Pamot

7. RM Sabar, PA Mangkudiningrat

8. RAy Puspakusuma

9. Kakung, seda timur

10. RAy Tirtayuda

11. Pangeran Kap

12. RAy Mangkuyuda

13. RM Arya Tejakusuma

14. RM Arya Warihkusuma

15. RM Arya Ranukusuma

16. RAy Mangkuyuda.


Foto Makam PA Mangkunagara dan RA Wulan  di Imogiri.koleksi Bapak Agus Budi Santoso


Al Fatihah teruntuk Eyang Mangkunagara bin Sunan Amangkurat IV sekalian garwa.

[4/1 19.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Kisah2 Gedabrus Ba'alawyy


https://youtu.be/8H786ftnb7s?si=coOEJRJI8YeEJEmZ

[4/1 19.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gus Zaini Bela Kiyai 'Imaaduddiin


https://youtu.be/tupsTRBsc7c?si=ivSZ_X56fhkCBvwx

[4/1 23.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/51P8GcP5zaR2xf9c/?mibextid=xfxF2i


Beliau Kyai Imadudin Usman ,Benar Orang Alim Dan Berilmu , Karya ilmiah nya banyak ( Kitab Yang di Karang nya Banyak )

Kami Tak Meragukan Kapasitas Intelektual Beliau , Bully2an Mukibbin2 Ba'Alawi Tak Mempengaruhi Ketakziman Masyarakat Luas Pada Ketajaman Analisa Keilmuannya termasuk Ketelitiannya Membongkar Kepalsuan Riwayat2 Nasab Ba'Alawi

[5/1 11.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6996679447080646/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


BA'ALAWI MASIH ADA GENERASI KE 37 (?) VERSUS SAYYID SYARIF ASLI AL HUSEINI/ AL HASAANI RATA RATA MINIMAL GENERASI KE 43 KEATAS 


Syekh Ahmad ar-Rifa'i al-Kabir (512-578 H. / 1118-1182 M.) dzurriyah Nabi yang ke-21 Atau Generasi ke 22 lewat jalur Sayyid Musa al-Kazhim. Sedangkan, Sayyid Musa al-Kazhim dzurriyah Nabi yang ke-6 atau Generasj ke 7 dari Rasulullah SAW  dengan silsilah sebagai berikut:


*Silsilah "Al-Imam as-Sayyid Ahmad al-Rifa'i al-Kabir" ke As-Sayyid Musa al-Kazhim sampai ke Rasulullah SAW*


 *سيدنا و مولانا محمد صلی الله عليه و سلم* 

I

1). *Sayyidah Fathimatuz az- Zahra* (wafat 11 H. di Madinah)

I

2). *Sayyidina al-Imam Al-Husain*

I

3). *Sayyid Ali Zainal Abidin*

I

4). *Sayyid Muhammad al-Baqir*

I

5). *Sayyid Imam Ja'far ash-Shadiq*

I

6). *Sayyid Musa Al-Kazhim*

I

7). *Sayyid Ibrahim al-Murtadho*

I

8). *Sayyid Musa ats-Tsani*

I

9). *Sayyid Ahmad al-Akbar*

I

10) *Sayyid Husain ar-Ridho*

I

11). *Sayyid Hasan*

I

12). *Sayyid Abil Qasim Muhammad*

I

13). *Sayyid Al-Mahdi*

I

14). *Sayyid Hasan ar-Rifa'ah al-Hasyimi*

I

15). *Sayyid Ali*

I

16). *Sayyid Ahmad*

I

17). *Sayyid Al-Hazim Ali Abul Fawaris*

I

18). *Sayyid Tsabit*

I

19). *Sayyid Yahya an-Naqib*

I

20). *Sayyid Ali*

|

21). *Al-Imam as-Sayyid Ahmad ar-Rifa'i* (512-578 H. / 1118 - 1182 M.).


Keturunannya Sayyid Ahmad Rifai Umumnya Saat ini sudah di  Generasi 43 - 52


Sayyid Adjal Syamsuddin Umar Al Bukhari Wafat di Khasgar lahir 607H / 1211M   wafat 677H / 1279M adalah Generasi ke 26 nama ini Hidup Satu masa dan Seumuran dengan Faqih Muqaddam bin Ali Datuk Ba'Alawi keturunan Generasi ke 17 

#keturunan Sayyid Adjal Syamsuddin Umar Al Bukhari Saat ini Umumnya Generasi ke 43'- 52


Sunan Ampel itu Generasi Ke 28 , Sunan Giri ke 29 , Sunan Kudus ke 30 , Sunan Gunung Jati Ke 29 , (Versi Ba'Alawi Walisongo di Generasi ke 23,24 itu 100% HOAX )

Ditambah + 15 - 20 Generasi Dari Walisongo Ke Keturunannya sekarang ini  Rata Rata sayyid Syarif Bani Walisongo sudah di Generasi ke 43 - 52 


Keturunannya Walisongo Saat Ini Umumnya Rata Rata Sudah Generasi 43 - 52 an sama dengan Keturunan Dua Ulama masyhur di atas 

Anehnya Ba'Alawi masih ada  Keturunan Generasi yang 36-37  (?)


#Al Hasani Ar Rasulli , Al Jailani , Al Barakat ,DLL umumnya Sudah Generasi ke 43 - 52 


#Sumber 

kitab *الفيوضات المحمدية علی طريقة الرفاعية*, halaman 221, karya *الشيخ فواز بن بشار بن محي الدين الطباع الحسني*, cetakan *تاشرون*, Beirut, Lebanon.


#PERBANDINGAN SUSUR GALUR NASAB DIATAS DAN BA'ALAWISASI YANG SANGAT JOMPLANG 


Faqih Muqaddam lahir 574 H wafat 653 hijriah. adalah Generasi ke 17 (?)


Syaikh Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy ( الإمام الأعظم الفقيه المقدم محمد بن علي باعلوي ) dilahirkan pada tahun 574 H di Tarim sebuah kota di lembah Hadramaut, Yaman. Dia adalah putera satu-satunya dari Ali bin Muhammad Shahib Mirbath yang menurunkan 75 leluhur kaum Alawiyin dan sesepuh semua kaum Alawiyin yang berada di Asia Tenggara. Imam al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali, wafat di kota Tarim tahun 653 hijriah.

☝️☝️☝️☝️☝️☝️

#SUMBER KITAB SEJARAH INTERNAL BA'ALAWI

[5/1 11.07] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6997211117027479/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


BA'ALAWISASI SEMUA  ETNIS ASING LALU  MEMULIAKAN KEDUDUKANNYA SEBAB NASAB ADALAH SIASAT KOLONIALIS BELANDA 


Pedagang2 Peranakan Arab Masayaikh / Turkestan / Salar / Hindi   dan Peranakan Tionghoa Muslim ini yang datang Lebih dulu dari Koloni Ba'Alawi, Sekitar awal 1600 an , mereka ini bercampur Baur Kemudian di Cangkok2 Menjadi Bermarga Ba'Alawi dengan Bermacam-macam Fam , Mereka awalnya adalah Pedagang yang kemudian di Rekrut oleh Kolonial Belanda Menjadi Pejabatnya ( Adipati, Regent, Kapiten Arab DLL) umumnya Mereka Berdiaspora di wilayah Pesisir Jawa bagian Utara


Keturunannya Pedagang Arab  yang Masih mempertahankan Hanya  Menikah dengan sesama Kerabat Dekat sesama Etnis Arab / Salar / Hindi Sebagian Tampang Arabic nya masih Kelihatan jelas , sebagian Lain Keturunan Habib Ba'Alawi ex Tionghoa Muslim kebanyakan Sudah  Berwajah Melayu / Agak Mirip Mongol - Cindo walaupun leluhurnya Telah memperbaiki Penampakan Ras nya dengan menikah silang dengan sesama etnis asing dari Koloni  arab / Hindi


Yang murni Asli Ba'Alawi itu yang datang di Masa Pertengahan Abad 18 / 1700 an sampai abad 19 / 1800 an , Mereka ini yang Nama Nama Leluhurnya tercatat Di Kitab Nasab Samsu Dzahiroh di susun 1894 semasa Ramainya Koloni2 Ba'Alawi asal Yaman Berbondong bondong Masuk Ke Nusantara dan menjadi Kaki tangan Pejabat Kolonialis Belanda

[5/1 11.08] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6994593560622568/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


MAKAM MAKAM PEJABAT - KONGLOMERAT DIMASA KOLONIAL BELANDA DARI  ETNIS TIONGHOA MUSLIM  DI PESISIR  UTARA JAWA TENGAH 


#TELAH_BANYAK DI BA'ALAWISASI 


Pada era Sultan Agung, seorang etnis Tionghoa bernama Cik Tan Go Ing dipercaya menjadi Bupati Lasem. Cik Tan Go Ing  (  Ombul  Giring ngrawantana /  P Tejakusuma II ) diangkat menjadi bupati karena jasanya membantu Mataram berperang melawan Surabaya. Semenjak itulah raja-raja Mataram mulai mempercayakan bupati-bupati wilayah pesisir pada orang Tionghoa peranakan 


Raja Mataram Sunan Amangkurat III pada tahun 1703 secara resmi mengangkat keturunan Cik Tan Go Ing bernama Tan Kwee Djan sebagai Bupati Pekalongan dan sebagai kepala tituler pesisir Kilen dengan gelar Tumenggung. Djayaningrat ,

Ayah Djayaningrat adalah pemungut Pajak  yang dipercaya Mataram untuk menarik pajak di wilayah Salatiga. Bapaknya Djayadiningrat juga seorang pedagang yang menguasai jalur perdagangan Rempah2 wilayah  Semarang-Kartasura. 


Dalam setiap tahunnya Bupati Djayaningrat diminta untuk wajib hadir dalam perayaan Maulid yang digelar keraton Mataram dan wajib menyerahkan hadiah langsung pada Raja Mataram. Djayadiningrat dikenal sangat piawai menjalankan kerajaan bisnisnya ditambah kepercayaan sebagai Kepala Pesisir Barat. Dia memperoleh pendapatan dari pajak dan memperoleh keuntungan besar dari menjual beras, merica,dan gula pada VOC. Djayadiningrat pun dipercaya oleh VOC sebagai bupati pesisir pertama yang memulai budidaya pewarna Nila atau Indigo serta budidaya Tanaman Kopi


Djayadiningrat oleh VOC ditawari kerjasama untuk melakukan investasi budidaya indigo (Tanaman Bahan Pewarna Kain)  Djayadiningrat memilih dua lokasi untuk mulai menaman indigo yaitu di Ambarawa dan Pekalongan. Produksi tanamana untuk pewarna kain ini di mulai sejak tahun 1709 dengan tambahan lokasi penanaman di Batang, Wiradesa, Pemalang, dan Kaliwunggu. Keuntungan yang cukup besar dari indigo ini membuat iri bupati lain diantaranya: Bupati Kudus, Jepara,dan Pati. Akhirnya para bupati itu juga ikut mulai terlibat investasi. 


Proses pengolahan tanaman indigo membutuhkan modal yang besar dan keahlian dalam mengolahnya. Sementara untuk Kopi, Gubernur Joan Van Hoorn pada tahun 1709 mulai membudidayakan kopi dengan mengirim 10 peti berisi bibit kopi untuk ditanam di wilayah Semarang. Namun, budidaya ini mengalami kegagalan karena Bupati Semarang tidak mengerti tentang tata cara penanaman kopi. Kondisi pertanian di daerah pesisir Pantai Semarang ternyata tidak cocok untuk tanaman kopi.

Djayaningrat sebenarnya berasal dari Makasar. Ketika tiba di wilayah Pekalongan dan menjadi bupati, ia merekrut banyak tentara bayaran yang berasal dari Makasar maupun dari daerah bukan Jawa. Ia mempersenjatai seluruh pengikutnya dengan senjata tombak ketika terjadi pembrontakan di Tegal Adipati yang telah berkuasa selama 23 tahun ini kemudian meninggal tanggal 12 Desember 1726 dan digantikan oleh anaknya Tumenggung Suradiningrat dengan gelar Djayadningrat II.


Raja Mataram Susuhunan Paku Buwono ke II mengangkat Suradiningrat sebagai penganti ayahnya pada bulan November 1733.Djayaningrat kemudian meneruskan kerajaan bisnis milik ayahnya. Ia mengalami kegagalan karena harga indigo dan kopi di pasaran Eropa anjlok. 

Setelah berkuasa selama 10 tahun Djayaningrat II meninggal pada bulan 11 Juli 1743 di Ampel ketika dalam perjalanan menuju ke Kartasura untuk menghadiri perayaan Maulud.


Residen Rothenbuhler ketika berkunjung ke Pekalongan tahun 1789 pernah menemui Jayadiningrat IV. Ia bercerita bahwa kakek dari Jayadiningrat IV adalah seorang Tionghoa yang telah memeluk agama Islam. Klan Adipati Djayaningrat berkuasa di Pekalongan hingga 4 periode. Klan ini berakhir tahun 1790 ketika VOC sudah mulai menancapkan kekuasaanya di pesisir Pekalongan setelah perjanjian Giyanti.


#Sumber Daagh Register 1624 - 1810

[5/1 11.09] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️


Imam Syaafi'ii Kalah Jauh Dg Ba'aalawyy Ini - Gedabrus


Tonton reel ini

https://fb.watch/pneBm6EBZg/?mibextid=KtfwRi

[5/1 11.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 


Ayoo Luruskan Sejarah Nasab & Sejarah Nusantara !


Tonton reel ini

https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2749419701902102/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi

[5/1 11.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/929126390972473/permalink/1426194264599014/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


MENJADI PEMIMPIN ITU BUKAN UNTUK MENUNDUKKAN DIRI PADA ORANG YANG SUKA KAMPAL-KUMPUL yang mana isi kampal-kumpulnya itu suatu penyombongan,perendahan,peremehan,pemutus tali kemoyangan.


Orang yang suka kampal-kumpul,tapi isi kampal-kumpulnya suatu penyombongan diri tuk merendahkan orang yang sedang tidak suka kampal-kumpul, perendahan tuk merendahkan orang yang sedang tidak suka kampal-kumpul,peremehan tuk merendahkan orang yang sedang tidak suka kampal-kumpul, pemutus tali kemoyangan orang,ITULAH ciri contoh sengkuni.

Golongan buta satu!

Halal darahnya,siapapun mereka!


Sengkuni itu penginnya selalu di barisan paling depan.

Demi meraih pangkat,sengkuni mendekati atasan,mendekatinya sembari merusak martabat orang.


Sengkuni itu:

Seandainya mengAkrabi orang,mengAkrabinya sembari : 

-mengusik orang yang sedang tidak suka kampal-kumpul,padahal orang yang di usik tersebut masih saudara semoyang dengan orang yang di akrabi.

-mengusik orang yang sedang tidak suka bersilaturahmi,padahal orang yang di usik tersebut masih saudara semoyang dengan orang yang di akrabi.

-mengusik orang yang sedang tidak suka endang-endong,padahal orang yang di usik tersebut masih saudara semoyang dengan orang yang di akrabi.

-mengusik orang yang belum sukses,padahal orang yang di usik tersebut masih saudara semoyang dengan orang yang di akrabi.

-mengusik orang pendiam,padahal orang yang di usik tersebut masih saudara semoyang dengan orang yang di akrabi.

-mengusik orang yang sedang boros/sedang tidak hemat(tapi tidak mau membawa pulang alat kerja milik orang),padahal orang yang di usik tersebut masih saudara semoyang dengan orang yang di akrabi.

-mengusik orang yang sedang berpenampilan tidak rapi,padahal orang yang di usik tersebut masih saudara semoyang dengan orang yang di akrabi.

-dst.


#kyai #ponpes #santri

[5/1 11.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/929126390972473/permalink/1425234014695039/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB. 


Banyak orang lupa dan merupakan akibat Menghina, Merendahkan, Memfitnah, Memperkosa dan Membunuh Keluarga atau Cucu, Buyut atau Keturunan Asli dari Baginda Nabi Besar Muhammad SAW mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW masih hidup hingga zaman Sekarang. Lupa akan butuh Syafaat Nabi Muhammad SAW. Maka ingat bagi kaum Muslim Muslimah jangan sampai lupa hal itu. Apalagi Keturunan Beliau tidak ahli ndholim dan tidak ahli menzholimi orang atau umat manusia atau sesamanya. Maka kelak bila anda lupa dan melupakan dan mendzoliminya para Keturunan asli sedangkan anda butuh Syafaatnya Nabi SAW apakah anda bisa mendapatkannya??? Itulah yang harus di cermati dan di sadari kelak di hari akhir dll. Maka hati hatilah saudara saudariku semua. Semoga kita semua termasuk orang orang yang Hati hati Eling lan Wasphodo aamiin.

[5/1 13.21] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/207711329749010/permalink/1799660023887458/?mibextid=Nif5oz

[5/1 13.21] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Bagai Pungguk Merindukan Bulan; Bagai Jentayu Merindukan Hujan


Penulis: KH Imaduddin Utsman al-Bantani


(Harapan Rabitah Alawiyah ke Gus Rumail Pupus Berserak di Sahara Mimpi yang Tak Bertepi)


Gus Rumail menulis: “Naskah “Menakar Kesahihan (Argumentasi) Pembatalan Baalawi” rencana akan saya unggah di sini…Tapi untuk sekarang baru proses cetak dulu, dan belum saya jilid juga (kemudian saya kirimkan ke Kiai Imaduddin Al-Bantani). Kalau beliau sudah menerimanya (hard-copy), akan saya unggah untukmu di pranala di atas (soft-copy). Oiya, punya alamat lengkap PCNU Wonogiri, Soloraya, dan Garut (mau saya kirimi sekalian)? …”


Itulah seberkas harapan yang ditebar Gus Rumail untuk para muhibbin Ba Alwi. Kalimat itu, adalah kertas yang dibakar ketika lentera tak mampu lagi menyemburatkan api, karena minyak tanah telah menjadi kering. Berharap padam tak terlalu menimbulkan gelap; Lalu sebentar ia menjadi abu, dan dunia kembali dalam gulita.


Gus Rumail mengunggah sebuah cover dari calon buku yang akan ia tulis, lalu membuat narasi seperti di atas. Penulis teringat beberapa cover kitab yang diunggah untuk membantah kitab penulis: cover kitab Kiai kurtubi; cover kitab Ustaz Wafi; cover kitab Ustaz Zaini. Tetapi kitab-kitab itu bagaikan siluman, wujudnya tiada pernah dapat ditemui hingga saat ini. Ia fana dalam keangkuhan kata-kata; sirna dalam sanubari yang terbebani haya’; lalu ia dilupakan bersamaan dengan derap langkah kebenaran yang semakin tegap perkasa.


Fikiran yang diterjemahkan dalam tulisan, berbeda nilai dari fikiran yang hanya di-lepeh-kan lidah yang tak bertulang. Itulah mengapa ayat al-Qur’an yang pertama diturunkan adalah “iqra’” (bacalah), bukan “isma” (dengarkanlah).


Kejernihan fikiran, dan rancang bangun logika dalam tulisan, bisa diuji; Kejujuran dan kedustaan terbaca. Apalagi jika ia berbahasa Arab, pengetahuannya dalam ilmu nahwu, sorof, balagah, mantiq, dan kedalaman pemahamannya akan suatu qadhiyyah (proposisi) akan terdeteksi dengan terang benderang. S

[5/1 15.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid034hSdmk4jiJwopTSEszcJAwDN9csMwDGmhrj9AZiyf7d2NHixH3W8E1VKUtueYpgrl&id=1794780033&sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


Kalimat terbaik untuk tahun 2024 : 


... sambung , bukan sabung ...

[5/1 15.20] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/m3b9s2bPZwzSDdQw/?mibextid=xfxF2i


Syarif Yusuf Al Anggawi Wafat di telango Sumenep  itu Generasi keturunan Rasulullah SAW di Generasi ke 35 bukan 29 ,!!! , keturunannya Yang Sekarang rata rata keturunan ke 8-12  dari Nama Syarif Yusuf Al Anggawi jadi Mereka Keturunan Generasi ke 43 - 47 dari Rasulullah SAW lewat Jalur Syarif Mekkah#Isbat Rabithah Alawiyah kalau Al Anggawi di  Jawa yang ada Sekarang Generasi keturunan Rasulullah SAW yang  ke 38-39 Jelas Keliru 🤣

[5/1 18.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21-A: *Alhamdulillah...*

Taksih menangi dinten *Ahad Wage (5+4)*


```Surodiro joyoningrat lebur dening pangastuti...```

Mugi² sedoyo keluargo soho anak turun kito tansah saget asah asih asuh.

Sahinggo guyup rukun ayem tentrem mulyo lan tinoto kanthi ridho ingkang Moho Kuoso...

_Aamiin…_

[5/1 18.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21-A: A. Leluhur Nusantara, Mojopahit,  Demak Bintoro, Pajang, Mataram ISLAAM & Pecahannya, NKRI

https://dilut.com/daftar-nama-bupati-kabupaten-tuban/


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_Bupati_Tuban


B. Dzurriyyah


Brawijoyo V


Raden Lembu Peteng


Raden Bondan Kejawan Aryo Lembu Peteng/Ki Ageng Tarub II


Ki Getas Pandawa


Ki Ageng Selo


Ki Ageng Henis


Ki Ageng Pemanahan + Nyai Sabinah (Dzurriyyah Sunan Giri)


Sutowijoyo


Mas Jolang + (Banowati binti P. Benowo Sumohadiningrat bin Mas Karebet Joko Tingkir Sultan Haadiiwijoyo) 


Sultan Agung


🔽


Sultan Agung Mataram

Lahir: 1593, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta

Meninggal: 1645, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta

Nama lengkap: Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma

Tempat pemakaman: Imogiri

Anak: Hamangkurat I

Orang Tua: Panembahan Hanyakrawati, Queen Dyah Banawati


Kerajaan Demak

.

• 1475 -1518 ¹

Raden Fatah

• 1518-1521

Pati Unus

• 1521-1546

Trenggana

• 1546-1547

Sunan Prawata (Rd. Mukmin)

• 1547-1554

Arya Penangsang

Sejarah

 

• Berdirinya kota pelabuhan Demak

1475

• Demak menjadi vazal Pajang

1554

Didahului oleh Digantikan oleh

Majapahit

Kerajaan Pajang

¹ (1475-1478 sebagai bawahan Majapahit) ?


Mojopahit 234 tahun = 1293-1527 = Raden Wijaya - Brawijaya V = 12 Raja. 


🔽


Prabu Amangkurat I


Drajat (Saudara Prabu P Rohmat Amangkurat II -> 1 anak Amangkurat III


🔽


Hamengkurat IV


Sri Susuhunan Hamengkurat IV adalah raja Mataram kedelapan yang memerintah pada tahun 1719 – 1726. Ia kemudian dianggap sebagai leluhur raja-raja Jawa, bapak wangsa Mataram, karena menurunkan trah yang berkuasa di Surakarta dan Yogyakarta. Wikipedia


Meninggal: 1726


Orang tua: Pangeran Puger (Raden Mas Drajat /Pakubuwono I-Raja Kartosuro 3/Sunan Ingologo/Ingalaga) bin Prabu Amangkurat I

KAKAK lain Ibu : Raden Mas ROHMAT (PR ABU Amangkurat II)


Lahir: Raden Mas Suryaputra; ?; Kartasura


Tempat pemakaman: Imogiri


Anak: Pakubuwana II, Hamengkubuwana I, Arya Mangkunagara


Saudara kandung: 

Pangeran Purbaya, 

Pangeran Blitar, 

Raden Suryakusuma, lainnya


🔽.


*1. Pakubuwono II* bin Prabu Amangkurat IV bin Pangeran Puger (Raden Mas Drajat/Pakubuwono) bin Prabu Amangkurat I Tegal Arum bin Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Hanyokrokusumo) bin Prabu Mas Jolang Hanyokrowati (Prabu Sedo Ing Krapyak) bin Sutowijoyo bin Ki Ageng Pemanahan (Versi lain Sutowijoyo bin Joko Tingkir + Istri Sirri).


2. Pangeran Mangkubumi/Sultan Hamengkub.uwono I bin

Prabu Amangkurat IV bin Pangeran Puger (Raden Mas Drajat/Pakubuwono I) bin Prabu Amangkurat I Tegal Arum bin Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Hanyokrokusumo) bin Prabu Mas Jolang Hanyokrowati (Prabu Sedo Ing Krapyak) bin Sutowijoyo bin Ki Ageng Pemanahan (Versi lain Sutowijoyo bin Joko Tingkir + Istri Sirri).


3. Raden Mas Aryo Mangkunegaran --> Keraton Solo


🔽


Kakek SUHU Jalur Ayah 

(SUHU bin Kiyai Ma'muur bin KH. Shoolihuun  bin KH. Hasan Munthoolib + Nyai KH. Hasan Munthoolib) 


A. SUHU "ZAKARIYA" bin Kiyai Ma'muur bin KH. Shoolihuun  bin KH. Hasan Munthoolib 


1. SUHU bin 

2. Kiyai Ma'muur bin 

3. KH. Shoolihuun  bin 

4. KH. Hasan Munthoolib

5. 

6.

7.

8.

9.

10.

11. 

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.


B. SUHU bin Kiyai Ma'muur bin KH. Shoolihuun  bin Nyai KH. Hasan Munthoolib


1. SUHU "ZAKARIYA" bin 

2. Kiyai Ma'muur bin 

3. KH. Shoolihuun  bin 

4. KH. Hasan Munthoolib

5. Nyai Choliifah

6. KH. Muusaa + (6. Nyai RA. Munteng/RA.Gusti/RA. Siti Fadliilah binti 

7. Pangeran Diponegoro + 7. RA. Retnodewati-Isteri III)"


Ke Pangeran Diponegoro :


7. Pangeran Diponegoro/RM. Ontowiryo/Bendoro RM.Mustahar bin 

8. Sultan Hamengkubuwono III bin 

9. Sultan Hamengkubuwono II bin 

10. Sultan Hamengkubuwono I - Pangeran Mangkubumi  + (RA. Beruk Ratu Ageng binti 

11. Kiyai Ageng Derpoyudho-Majangti-Sragen-Jawa Tengah bin 12. Kiyai Ageng Datuk Sulaimaan/Kiyai Sulaimaan Bekel 1601-±1701) + (Nyai Sulaimaan binti 13. Ki Ageng Wiroyudho bin RT. 14. Sontoyudho II bin 15. RT. Sontoyudho I bin 16. RA Ketib Grobogan binti 17. Pangeran Ronggo + Ratu Mas Sekar bin 18. Sultan Mas Jolang Hanyokrowati 1601-1613 bin 19. Sultan Mataram ISLAAM I Sutowijoyo 1575-1601)

bin 

13. Sultan 'Abdul Kahir Bhima-Sumbawa-NTB bin 


13. Sunan Pakubuwoo II bin 

14. Sunan Amangkurat Jawi-IV bin 

15. Sunan Pakubuwono I-Pangeran Puger bin 

16. Sunan Amangkurat I bin 

17. Sultan Agung Hanyokrokusumo bin 18. Prabu Sedo Ing Krapyak-Mas Jolang Hanyokrowati bin 

19. Prabu Sutowijoyo" dg Isteri I

"RA Retnodewati 


19. RA. Retnodewati binti

Kiyai Wilayah Selatan Yogyakarta


Pangeran Diponegoro + RA. Retnodewati-Isteri III turunkan :

1. RA. Impun/RA Basah

2. RA. Munteng/RA.Gusti/RA.Siti Fadliilah/RA. KH. Muusaa, Merden. 


7. RM. Sutowijoyo, Demang Merden 1

8. Nyai BRA Cokroatmojo

9.

10.

11. 

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.


Isteri Pangeran Diponegoro 7 orang selama hidupnya :


1. 

2. RA. Retnodewati binti Kiyai Wilayah Selatan Yogyakarta - Jalur SUHU

3.

4.

5.

6.

7.


SUHU Jalur Kuncen Padangan + KH. Pangeran Moyokerti Sumoyudho Abdul Jabbaar Nglirip Jojogan Tuban :


Ayah :

Kebo Kenongo bin Raden Husain Andoyoningrat + Dewi Pambayun binti Ratu Duworowati + Prabu Brawijoyo V Kertabhumi. 

Ibu :

Nyai Ratu Mandoko binti

Sunan Kalijogo dg Isteri Dewi Murthofii'ah binti Sunan Ampel ?

 (https://nasional.okezone.com/read/2022/09/20/337/2671570/mengenal-silsilah-jaka-tingkir-masa-pemerintahan-dan-sejarahnya)


Versi Lain :

Siti Syariifah Zainab binti Syaich Siti Jenar Persia/Syaich 'Abdul Jaliil ('Abul Hasan bin 'Abdul Haasyim bin Ismaa'il).


Versi lain lagi, Siti Syariifah Zainab binti Sunan Gunung Jati Cirebon. Turunkan Ratu Pambayun Permaisuri II Sultan Trenggono, lalu turunkan Nyimas Ratu Cempoko Permaisuri Raja Pajang I Sultan Haadiiwijoyo Mas Karebet Joko Tingkir. 


Lahir : 

Tgl. 18- Jumaadil Aachir - Mongso VIII - 1549.

Wafat : 1582.


Usia : 33 tahun. 


Pemerintahan :

Versi 2. 1568 - 1582 = 14 tahun, dzurriyyah Rosuulullooh ke 33 (https://nasional.okezone.com/read/2022/09/20/337/2671570/mengenal-silsilah-jaka-tingkir-masa-pemerintahan-dan-sejarahnya).


Hitungan Usia Generasi :

Assumsi usia 25 tahun menikah dan setahun lagi punya anak, lalu 2 tahunan punya anak lagi 4x =.5 anak, berarti 25+1+2+2+2+2 = 34 tahun punya anak 5.


Gus Rizky Padangan :


1. Anak - Rizky 1989 bin 

2. Bapak - Abdurrokhim  1955 bin 

3. Kakek -  Katsiron 1921 bin 

4. Buyut Kakung - Warosy 1887 bin 

5. Canggah Kakung - Sanusi  1853 bin 

6. Wareng Kakung - Syahid 1819 bin 

7. Udheg2 Kakung - Syihabuddin 1785 bin 

8. Gantung Siwur Kakung - Istad  1711 bin 

10. Galih Asem Kakung - 11. Petarangan Bobrok Kakung - Juraij    1677 bin 

12. Debog Bosok Kakung - Khatib   164 3 bin 

13. Moncip Moneng Kakung - Abdul Jabbar 1609 (menantu Mbah Sabil) atau Nyai Moyokerti 1609 binti

14. Ampeng Kakung - Sabiil 1575 (1578-1650)

15. Giyeng Kakung - Pangeran Benowo II Abdul Haliim

16. Cumpleng Kakung - Joko Tingkir



1. Anak - Rizky 1989 bin 

2. Ibu - Umi Supiyatin 1955 bin 

3. Kakek - Sabaruddin 1921 bin 

4. Buyut Kakung - Syarqowi 1887 bin 

5. Canggah Kakung - Syarmith 1853 bin 

6. Wareng Kakung - Musa 1819 bin 

7. Udheg2 Kakung - Munada 1785 bin

8. Gantung Siwur - Nursaddin 1711 bin  

9. Galih Asem Kakung - Nghadi 1677 bin  

10. Petarangan Bobrok Kakung - Biddin 1643 bin 

11. Debog Bosok Kakung - Ujuh 1609 bin 

12. Moncip Moneng Kakung - Syaban 1575 bin 

13. Ampeng Kakung - Mbah Sabil 1541 (1578-1650) bin 

14. Giyeng Kakung - Benowo 2 'Abdul Haliim bin

15. Cumpleng Kakung -Joko Tingkir


🙏🙏🙏


A. Jalur Ayah 

Model 1


1. Zakariya bin

2. Ma'muur bin

3. Siti Faathimah Uulaa bin

4. KH. Syihaabuddiin bin

5. KH. Syuhadaa" bin

6. Nyai Lurah + Muhammad Shoolih Auliyaa" bin

7. KH. Muusaa Choothib Anom Tengah bin

8. Kiyai Penengah Sekargondo Pekuwon Rengel bin

9. KH. Pangeran Moyokerti Sumoyudho 'Abdul Jabbaar, Nglirip-Jojogan-Tuban bin 

10. Ahmad bin

11. Pangeran Sambu I Lasem bin

12. Pangeran Benowo bin

13. Sultan Haadiiwijoyo Joko Tingkir Mas Karebet + Nyai Ratu Nyimas Cempoko


Model 2

Zakariya bin

Ma'muur bin

Siti Faathimah Uulaa bin

KH. Syihaabuddiin bin

KH. Syuhadaa" bin

Nyai Lurah + (Muhammad Shoolih Auliyaa") bin

KH. Muusaa Choothib Anom Tengah bin

Kiyai Penengah Sekargondo Pekuwon Rengel bin

KH. Pangeran Moyokerti Sumoyudho 'Abdul Jabbaar, Nglirip-Jojogan-Tuban bin 

Ahmad bin

Pangeran Sambu I Lasem bin

Pangeran Benowo bin

Nyai Ratu Nyimas + (Cempoko Sultan Haadiiwijoyo Joko Tingkir Mas Karebet).



B. Jalur Ibunda 

Model 1

Zakariya 1965  bin

Ma'muur 1931 bin

Siti Faathimah Uulaa 1897 bin

KH. Syihaabuddiin  1863 bin

KH. Syuhadaa" 1829 bin

Nyai Lurah  1795 + (Muhammad Shoolih Auliyaa" 1785 bin Nyai Ismaa'iil 1751 bin 'Abdul Jabbaar  1717) bin

KH. Muusaa Choothib Anom Tengah bin

Kiyai Penengah Sekargondo Pekuwon Rengel bin

KH. Pangeran Moyokerti Sumoyudho 'Abdul Jabbaar, Nglirip-Jojogan-Tuban 1717 bin 

Ahmad 1683 bin

Pangeran Sambu I Lasem 1637 bin

Pangeran Benowo 1603 bin

Sultan Haadiiwijoyo Joko Tingkir Mas Karebet  1569 + Nyai Ratu Nyimas Cempoko 1559


Model 2

Zakariya bin

Ma'muur bin

Siti Faathimah Uulaa bin

KH. Syihaabuddiin bin

KH. Syuhadaa" bin

Nyai Lurah + (Muhammad Shoolih Auliyaa") bin

KH. Muusaa Choothib Anom Tengah bin

Kiyai Penengah Sekargondo Pekuwon Rengel bin

KH. Pangeran Moyokerti Sumoyudho 'Abdul Jabbaar, Nglirip-Jojogan-Tuban bin 

Ahmad bin

Pangeran Sambu I Lasem bin Benowo bin

Nyai Ratu Nyimas + (Cempoko Sultan Haadiiwijoyo Joko Tingkir Mas Karebet).

Biodata Lengkap :


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adiwijaya_dari_Pajang#:~:text=Adiwijaya%20alias%20Jaka%20Tingkir%20akhirnya,yaitu%20kampung%20halaman%20ibu%20kandungnya.


Makam Butuh Sragen dan Makam Pranggodani Lamongan :


https://www.nativeindonesia.com/makam-joko-tingkir/


https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Syekh_Sabil_Menak_Anggrung



Jenggeruk Menthelengi Alooottt Abboootttddd Sabtu, 1-4-2023.


Mas Karebet Joko Tingkir/Sultan Hadiwijoyo


P Benowo Hadingrat (I)


P Benowo II (Adik P Sumohadinegoro/Condrodinegoro/Sambu-Lasem I)


Kiyai Syabil/Simbal (Pangeran Adiningrat Dandang Kusumo)


Moyo Kerti + KH. Muhammad Bagus/P  Sumoyudo/KH. 'Abdul Jabbaar


Choothib Tengah


Kiyai Penengah Sekargondo Pekuwon Rengel


Nyai Lurah


Syuhadaa"


Syihaabuddiin


Ahmad Choozin, KH. Shofwan, H. Abdur Rohmaan,  Nyai Suqoisyi Ya'quub, KH. Iskandar, Nyai Siti Sumiasih Rahayu, (Siti Faathimah Uulaa)


Ma'muur


Zakariya dss


Sabtu, 1-4-2023


Versi Padangan


Pangeran Kusumoyudho Jejuluk Kiyahi 'Abdul Jabbaar Jojogan Dzurriyyah Sultan Pajang Puteraning Pangeran Selarong :

1. Kiyai 'Abdullooh


2. Kiyai Fattaah


3. Kiyai Penengah ... Sedayu


4. Kiyai 'Abdul Jalaal


5. Kiyai Abdul Jaliil


6. Nyai Rayu


7. Nyai Dalem


8. Nyai Ma'ruuf


9. Nyai Mursyad


10. Kiyai Anom


11. Kiyai Muhammad


12. Nyai Ismaa'iil


12.1. Mantu Tasliim Sangking Kiyai Pengulu Pakul Blora


12.2. Mantune Modin... Kamertan Tuban, Aganti Dadi Modin Garwone Nyai Wariih


12.2.1. Waariih Rengel nurunaken ...  Hajji Man  .. 

Hajji Ismaa'iil Santren Rengel


12.2.2. Kiyai Muhammad Shoolih (Auliyaa") Rengel

Nurunaken :


12.2.2.1. Kiyai Ghozalii Qouman Rengel (kok bukan Kiyai Syuhada"")


12.2.2.2. Kiyai Muntahaa dadi Pengulu  Panolan  Padangan nurunaken ... Hamdan Muhammad


12 2 2 3. Buk Roobiyyah


12.2.2.3.1. Buk Panggung


12.2.2.3.1.1. Buk Kiyai Ismaa'iil Maliki


12.2 2.3.1.1.1. Kiyai Ahmad  Zain (Ismaa'iil ?)


12.2.2.3.1.1.2. Suwikromo ... Rengel


12.2.2.3.1.1.2.1. Roobi'yyah Gemblo Rengel


12.2.2.3.1.1.2.2. Roofii'ah (Mardliyyah) ?


12.2.2.3.1.1.2.3. Syuhadaa" Rengel


12.2.2.3.1.1.2.4. Asy'arii Rengel


12.2.2.3.1.1.2.5. Hajji Ma'shuum  ... Rengel


12.2.2.3.1.1.2.6.


12.2.2.3.1.1.3. Tejokromo


12.2.2.3.1.1.4. ?


12.2.2.3.1.1.5. Singorejo


12.2.2.3.1.2. 'Abdullooh ...


12.2.2.3.1.2.1. ?


Kesimpulan :

Jalur IKS :

Suwikromo Rengel + ? turunkan :

1. Roobi'iyyah Gemblo Rengel. 


2. Cunthi ? 


3. Rofii'yyah (Mardliyyah) 


4. Syuhadaa" SUHU 

Versi 1 :

4.1. KH. Ghozalii

4.2. KH. Mustaroom

4.3. KH. Syihaabuddiin

4.4. KH. Thoohir


Versi 2


4. KH. Syuhadaa" - Mas Kandung

 

4.1. KH. Syihaabuddiin - Mas Misanan


4.1.1. KH. Ahmad/Muhammad Choziin  - Mas Mindoan


4.1.2. KH. Shofwaa


4.1.3. H. 'Abdur Rohmaan


4.1.4. Nyai Suqosyi Ya'kuub


4.1.5. KH. Iskandar


4.1.6. Nyai Sumiasih Rahayu


4.1.7.

. Nyai Faathimah Awwal/Uulaa - Mbakyu Mindoan


Ma'muur - Mas Mentelon


Maghfuur, Masyhuud, Ma'aarif, Zakariya, Maftuuchiin - Mas Mrapatan


4.2. KH. Thoohir


5. Kiyai Asy'arii OENK


Ibundanya Fathur Rohmaan, Zulaihoo, Nyai Murtaji 1-2, Turmudzii


KH. Choliil, Nyai Muntamah Kurdi, Nyai Mashfuu'ah-Nyai Choliil,  Kiyai Fathoni


Gus Lubaab, Gus Qomaruddiin, Gus OENK,  Gus Apang, Gus Nake Mas Fathoni


6. Kiyai Ma'shuum Syaeroozii - Adik Kandung


KH. Syaeroozii


Gus Jamaaluddiin


Kesimpulan :

No. 4, 5, 6.

1. KH. Syuhadaa" - Mas

    KH. Asy'arii - Adik

    KH. Ma'shuum - Adik

2. KH. Syihaabuddiin - Mas Misanan


    


Syihaabuddiin Mas Misanan dari :

Ibundanya KH. Fathur Rohmaan dan Adik2nya (Dipanggil Adik) 


Anak2nya panggil Pakde Syihaabuddiin. 


Anak2nya Syihaabudiin panggil Paklik Fathur Rohmaan Cs. 


Anak2nya Mereka panggil Mas Choziin Cs. 


Versi Lain :


Joko Tingkir + Nyimas Ratu Cempoko :

1. Sumohadiningrat :


1.1. Nyai Malduwut.

1.2. Ki Ageng Mruwut Tuban. 

1.3. KH. 'Abdul Qohhaar Ngampelgading Blora. 

1.4. Ahmad Mutamakkin Cebolek. 



Beda versi dg Tulisan KH. Abuu Na'iim, Leran Gresik. 


https://m.facebook.com/story.php/?story_fbid=1093855384139227&id=797944060397029


Syaich Jumaadil Kubroo - https://id.rodovid.org/wk/Orang:359642


Jamaluddin-Husaini (1310-1394M)  dikenal sebagai seorang mubaligh terkemuka, dia menyebarkan Islam di Nusantara. Wali Songo yang terkenal kemudian berasal dari keturunannya. Ia dilahirkan pada tahun 1310 M di negeri Malabar, di dalam wilayah Kesultanan Delhi. Ayahnya adalah seorang amir negeri Malabar, yang bernama Amir Ahmad Syah Jalaluddin mantan menteri diplomasi di kesultanan india ke-13.


Nama asal :

جمال الدين الحسين

Lahir :

حسين


Usia :

1394 -1310 = 84 tahun. 


Lahir :

1310


Tempat Lahir : Malabar, India


Meninggal :

18 Nov 1394 M

Tosora, Majauleng, Wajo


Makam :

Makam Tosora, Wajo


Nama lain :


Syaikh Jumadil Kubro


Pekerjaan : Wali, Ulama, Da'i,


Dikenal atas Waliyullah, Datuk Azmatkhan Indonesia


Anak :


Maulana Muhammad al-Maghribi


Maulana Ahmad


Maulana Ali Akbar


Maulana Muhammad Baqir


Maulana Wali Islam


Pangeran Pebahar


Fadhal (Sunan Lembayung)


Sunan Kramasari (Sayyid Sembahan Dewa Agung)


Syekh Yusuf Shiddiq (Ayah dari Syekh Quro, Karawang)


Maulana Ibrahim Zainuddin (Asmoroqondi)


’Abdul Malik


‘Ali Nurul ‘Alam


Siti ‘Aisyah (Putri Ratna Kusuma)


Muhammad Barakat Zainal Alam


Muhammad Kebungsuan


Silsilah :


Jamaluddin al-Husain bin


Ahmad Syah Jalaluddin bin


Amir Abdullah Azmatkhan bin


Abdul-Malik Azmatkhan bin


Alwi ‘Ammil Faqih bin


Muhammad Shohib Mirbath bin


Ali Khali' Qasam bin


Alwi Shohib Baiti Jubair/'Alwi Ats Tsani bin


Muhammad Shohibus Saumah bin


Alawi bin


Ubaidillah


Ahmad al-Muhajir bin


Isa bin


Muhammad an-Naqib bin


Ali bin


Imam Ja’far ash-Shadiq bin


Imam Muhammad al-Baqir bin


Imam Ali Zainal Abidin bin


Imam al-Husain Asy-Syahid bin


Ali bin Abu Thalib


🌻


https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/keberadaan-syekh-jamaluddin-akbar-alhusaini-di-kabupaten-wajo-provinsi-sulawesi-selatan-rosdianahafid/#:~:text=Syekh%20Jamaluddin%20Akbar%20Alhusaini%20atau%20Sayyid%20Husain%20Jamaluddin%20Akbar%20Jumadil,dunia%20untuk%20menyiarkan%20agama%20Islam.



Versi Anak Sunan Ampel tanpa Dewi Murtasimah.-https://www.erummagers.com/2018/11/cerita-rakyat-konon-sejarah-kyai-ageng.html?m=1


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Ampel

1401 - 1481 = 80 tahun


Informasi pribadiLahir


Ahmad Rahmatullah



1401 Champa, Vietnam


Meninggal1481


Surabaya, Majapahit


AgamaIslamPasangan


Dewi Candrawati


Dewi Karimah


Anak


Pernikahan dengan Dewi Candrawati :


Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)


Syarifuddin

(Sunan Drajat)


Siti Syari’ah


Siti Muthmainnah


Siti Hafsah


Pernikahan dengan Dewi Karimah :


Dewi Murtasiyah (Istri Sunan Giri)


Dewi Murthasimah (Istri Raden Fatah)


Raden Husamuddin (Sunan Lamongan)


Raden Zainal Abidin (Sunan Demak)


Maulana Hamzah (Pangeran Tumapel)


Raden Faqih (Sunan Ampel 2)


Orang tua


Ibrahim Zainuddin As-Samarqandi (ayah)


Dewi Candrawulan (ibu)


DenominasiSunniDikenal sebagaiWali SongoPemimpin MuslimPendahuluSunan GresikPenerusSyekh Siti Jenar



https://www.liputan6.com/islami/read/5245155/asal-usul-nama-sunan-kalijaga-berbagai-versi-salah-satunya-dari-cirebon


https://regional.kompas.com/read/2022/07/12/071200878/sunan-kalijaga--nama-asli-silsilah-wilayah-dan-cara-dakwah?page=all


Lahir 1450 M 

Nama Asli :

Raden Sa'id atau Raden Syahiid.

Nama Brandal :

Lokajaya (=Penjahat Budiman).


Nama Wali Songo :

Sunan Kalijogo, Syaich Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sido Brangti, dan Raden 'Abdur Rohmaan.


Wafat :

1513 M

Usia :

63 tahun. 

Riwayat lain lebih dari 100 tahun (hidup di Zamaan Demak Bintoro, Pajang,  Mataram ISLAAM). 


Ayah :

Bupati (Adipati) Tuban Tumenggung Wilatikta/Aryo Tejo II/'Abdur Rohmaan Al 'Abbaasyii Al 'Azdomah Choon


Ibu :

Dewi Nawangrum binti Adipati Aryo Tejo I 


Shilshilah :


https://www.geonusantara.org/2017/11/06/mengenal-sunan-kalijaga-bagian-14-keturunan-sentana-majapahit-dan-nabi-muhammad-saw/


Detail Silsilah Sunan Kalijaga

Jalur Sentana Majapahit :


1. R. Mas Said (Sunan Kalijaga) bin


2. Ahmad Sahuri/R. Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban VIII) bin


3. R. Ayu Harya Teja II binti


4. R. Harya Dikara (Haryo Tejo I) bin


5. R. Harya Lana bin


6. R. Harya Sira Wenang bin


7. R. Harya Siralawe bin


8. R. Harya Ranggalawe bin


9. R. Harya Wiraraja (Kyai Lanang Baya)


Jalur Nabi Muhammad SAW :


1. R. Mas Said (Sunan Kalijaga) bin


2. Ahmad Sahuri/R. Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban VIII) bin


3. Syekh Abdurrahman/ Haryo Tejo (Bupati Tuban VII) bin


4. Ali Nuruddin bin


5. Ahmad Jalaluddin bin


6. Abdullah bin


7. Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan bin


8. Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India) bin


9. Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut, Yaman) bin


10. Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut) bin


11. Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin


12. Sayyid Alawi Ats-Tsani bin


13..Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin


14. Sayyid Alawi Awwal bin


15. Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin


16. Ahmad al-Muhajir bin


17. Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi bin


18. Sayyid Muhammad An-Naqib bin


19. Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin


20. Sayyidina Ja’far As-Sodiq bin


21. Sayyidina Muhammad Al Baqir bin


22. Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin bin


23. Al-Imam Sayyidina Hussain bin


24. Al-Husain bin


25. Fatimah Az-Zahra binti

Rasulullah Muhammad SAW


Disadur oleh Tim GeoEnsiklopedia dari

 :

1. Wikipedia. 2017. Sunan Kalijaga. http://wikipedia.org

2. Desa Tambakboyo. 2014. Sejarah Bupati Tuban. http://desatambakboyo.wordpress.com

3. KanzunQalam. 2016. Silsilah Sunan Kalijaga, dari Berbagai Jalur Leluhur Dinasti Tuban, Abbasiyah, dan Azmatkhan.

http://kanzunqalam.com

4. Penuturan langsung dari Keturunan Sunan Kalijaga.


Isteri :

1. Dewi Saroh binti Maulanaa Ishaaq (Adik Sunan Giri). Turunkan :

1.1. Raden 'Umar Sa'iid (Sunan Muria).


1.2. Dewi Ruqoyyah. 


1.3.  Dewi Shofiyyah.


2. Siti Syariifah Zaenab binti Sunan Gunung Jati.

Versi lain binti Syaich 'Abdul Haadii (Siti Jenar).

Turunkan :

2.1. Ratu Pambayun -Permaisuri II Sultan Trenggono. 


2.1.1. Nyimas Ratu Cempoko (Permaisuri Sultan Haadiiwijoyo Mas Karebet Joko Tingkir).


2.1.2. Pangeran Timur Adipati Madiun.


2.1.2.1. Retno Dumilah (Isteri Selir Raja Sutowijoyo Mataram ISLAAM I-Kalah Perang Madiun).

Bikin Adipati Pragola berontak. 

Adik Adipati Pragola - Ratu Timur Permaisuri I Prabu Mas Jolang punya Anak Calon Raja dan jadi Raja Sehari karena cacat sejak lahir. 


Permaisuri II Ratu Nyimas Haadii Banowati binti Pangeran Benowo. Turunkan Raden Mas Rangsang/Jatmiko (Sultan Agung Hanyokrokusumo).


Versi lain dalam :

🔽

https://portalmajalengka.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-835206557/benarkah-sunan-kalijaga-menikahi-anak-syekh-siti-jenar-berikut-penjelasannya?_gl=1*1154g1u*_ga*N1VnRFpVVVpUcGNIOWxLRlVIbWVITTRLLUV4UWJuYWVDcFRDUGU0VzMzRDQ1NFZXOEdPd01hWjVLM3ItbWxuQg..



Di masjid itulah Sunan Kalijaga bertemu dengan Sunan Gunung Jati, yang kemudian menikahkan dengan adiknya yang bernama Siti Zaenab.


Istri Sunan Kalijaga yang bernama Siti Zaenab, menurut sumber yang diyakini penganut Tarekat Akmaliyah yang ditulis Agus Sunyoto dalam Suluk Malang Sungsang (2004-2005) sesungguhnya adalah putri dari Syekh Datuk Abdul Jalil yang masyhur disebut Syekh Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar.


Dari pernikahan tersebut, Sunan Kalijaga memiliki satu putra bernama Watiswara yang dikenal dengan nama Sunan Panggung, seorang putri kembarannya bernama Watiswari, dan seorang putri bernama Ratu Champaka.


Lha kok simpangsiur ? 


2.2. Nyai Ageng Panegak 

 

2.3. Sunan Haadii.


2.4. Raden 'Abdur Rohmaan.


2.5. Nyai Ageng Ngerang.


3. Siti Hafsoh Murthofii'ah binti Sunan Ampel. .



https://www.geonusantara.org/2017/11/06/mengenal-sunan-kalijaga-bagian-14-keturunan-sentana-majapahit-dan-nabi-muhammad-saw/


Detil Silsilah Sunan Kalijaga

Jalur Sentana Majapahit :


1. R. Mas Said (Sunan Kalijaga) bin


2. Ahmad Sahuri/R. Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban VIII) bin


3. R. Ayu Harya Teja II binti


4. R. Harya Dikara/Aryo Tejo I bin


5. R. Harya Lana bin


6. R. Harya Sira Wenang bin


7. R. Harya Siralawe bin


8. R. Harya Ranggalawe bin


9. R. Harya Wiraraja (Kyai Lanang Baya)


Jalur Nabi Muhammad SAW :


1. R. Mas Said (Sunan Kalijaga) bin


2. Ahmad Sahuri/R. Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban VIII) bin


3. Syekh Abdurrahman/ Haryo Tejo (Bupati Tuban VII) bin


4. Ali Nuruddin bin


5. Ahmad Jalaluddin bin


6. Abdullah bin


7. Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan bin


8. Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India) bin


9. Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut, Yaman) bin


10. Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut) bin


11. Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin


12. Sayyid Alawi Ats-Tsani bin


13..Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin


14. Sayyid Alawi Awwal bin


15. Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin


16. Ahmad al-Muhajir bin


17. Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi bin


18. Sayyid Muhammad An-Naqib bin


19. Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin


20. Sayyidina Ja’far As-Sodiq bin


21. Sayyidina Muhammad Al Baqir bin


22. Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin bin


23. Al-Imam Sayyidina Hussain bin


24. Al-Husain bin


25. Fatimah Az-Zahra binti

Rasulullah Muhammad SAW


Disadur oleh Tim GeoEnsiklopedia dari

 :

1. Wikipedia. 2017. Sunan Kalijaga. http://wikipedia.org

2. Desa Tambakboyo. 2014. Sejarah Bupati Tuban. http://desatambakboyo.wordpress.com

3. KanzunQalam. 2016. Silsilah Sunan Kalijaga, dari Berbagai Jalur Leluhur Dinasti Tuban, Abbasiyah, dan Azmatkhan. http://kanzunqalam.com

4. Penuturan langsung dari Keturunan Sunan Kalijaga.



https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kalijaga


Dalam satu keterangan, Menurut sejarah, Sunan Kalijaga memiliki tiga orang istri, yakni Dewi Sarah, Siti Zaenab, dan Siti Hafsah. Dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, dan memiliki tiga anak yakni Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rukayah, dan Dewi Sofiah.12 Jul 2022



Sunan Kalijogo :


Isteri I. Dewi Saroh (Adik Sunan Giri) binti Syaich Maulanaa Ishaaq turunkan :


1. Raden 'Umar Sa'iid (Sunan Muria).


2. Dewi Ruqoiyyah.


3. Dewi Shofiyyah.


Isteri II. Siti Syariifah Zaenab bin Syaich 'Abdul Jaliil/Syariif Hidayaatullooh/Sunan Gunung Jati Cirebon bin Sultan Mesir 'Umdatuddiin bin Syaich Nuurul 'Alam bin Syaich Sayyid Jamaaluddiin Jumaadil Kubroo Al 'Azdomah Choon/Al Azmatkhan turunkan Permaisuri II Sultan Trenggono Demak Bintoro, turunkan :


1. Ratu Mas Pambayun

2. Panembahan Prawotp

3. Ratu Mas Pamantingan

4. Ratu Mas Kalinyamat

5. Ratu Mas Arya Ing Surabaya

6. Ratu Mas Katambang

7. Ratu Mas Cempaka = Istri Joko Tingkir

8. Panembahan Mas Ing Madiun

9. Ratu Mas Sekar Kedaton


Isteri III. Siti Hafshoh Murthofi'ah binti Sunan Ampel. 


https://amp.kompas.com/regional/read/2022/07/12/071200878/sunan-kalijaga-nama-asli-silsilah-wilayah-dan-cara-dakwah



Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan di Aplikasi Kompas.com

INSTALL

Kompas.com



Kompas.com Regional

Sunan Kalijaga: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah

Kompas.com, 12 Juli 2022, 07:12 WIB

   Komentar 


Komentar Lihat Foto

Shutterstock/YukusFaga

Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo.

Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo.


Editor: Puspasari Setyaningrum

KOMPAS.com - Sunan Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo yang berasal dari Tuban dan terkenal karena telah menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.


Sosok Sunan Kalijaga hingga saat ini masih dihormati oleh umat Islam dan makamnya tidak yang berada di Kelurahan Kadilangu, Demak pernah sepi dari kunjungan para peziarah.


Baca juga: Mengenal Wali Songo, Nama Lengkap, dan Wilayah Penyebaran Agama Islam di Jawa


Cara berdakwah Sunan Kalijaga menjadi terkenal karena menggunakan budaya setempat sebagai cara dakwahnya agar mudah diterima masyarakat.



Baca juga: Melihat Masjid Peninggalan Sunan Kalijaga di Yogyakarta, dengan Kubah Mahkota


Video Rekomendasi


Hal ini yang membuat Sunan Kalijaga menjadi satu-satunya wali yang paham dan mendalami segala pergerakan, aliran atau agama yang hidup di tengah masyarakat.


Baca juga: Sunan Kalijaga, dari Brandalan hingga Berdakwah lewat Wayang


Berikut adalah beberapa informasi tentang Sunan Kalijaga, seperti dirangkum dari laman Gramedia dan Kompas.com.


Silsilah Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga adalah anak dari Bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dan istrinya yang bernama Dewi Nawangrum.


Beliau lahir pada sekitar tahun 1450 M dari keluarga bangsawan Tuban dengan nama asli Raden Said atau Raden Sahid.


Beliau juga memiliki beberapa nama lain seperti Lokajaya, Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti, dan Raden Abdurrahman.


Dalam satu keterangan, Menurut sejarah, Sunan Kalijaga memiliki tiga orang istri, yakni Dewi Sarah, Siti Zaenab, dan Siti Hafsah.


Dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, dan memiliki tiga anak yakni Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rukayah, dan Dewi Sofiah.


Sementara itu, dari pernikahannya dengan Siti Zaenab yang merupakan anak dari Sunan Gunungjati, dan dikaruniai lima anak yakni Ratu Pembayun, Nyai Ageng Panegak, Sunan Hadi, Raden Abdurrahman, dan Nyai Ageng Ngerang.


Lalu dari pernikahannya dengan Siti Hafshoh Murthofii'ah yang merupakan putri dari Sunan Ampel belum diketahui secara jelas siapa nama putranya.



Sunan Kalijaga wafat di Desa Kadilangu, dekat kota Demak, Jawa Tengah pada tahun 1513 dan dimakamkan di sana.


Wilayah Dakwah Sunan Kalijaga

Sebelumnya, Raden Said merupakan seorang begal yang sadis sehingga mendapatkan julukan Brandal Lokajaya.



Singkat cerita, Raden Said berubah setelah suatu hari bertemu dengan Sunan Bonang dan menjadi muridnya.


https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6650103/syekh-asmoroqondi-bapak-dan-kakeknya-tiga-wali-songo


Biografi 'Ulamaa" Nusantara :


https://syeikhyasinalfadani.blogspot.com/2013/04/?m=1


Garwo Mbah Jabbaar :


Di kotak itu tertulis, istri kedua Mbah Jabbar adalah putri Kiai Sabil bin Benawa Tsani.



Demang Kayunan Wiroguno Singomenggolo :


Diperkirakan hidup antara 1761 - 1843 = 82 tahun


Versi Padangan :

SUHU Dzurriyyah Mbah Joko Tingkir ke 9 (aneh banget, terlalu dekat). 


Versi Kayunan :

SUHU dzurriyyah ke 9 dari Mbah Gantung Siwur Wiroguno Singomenggolo, Demang Kayunan I, masih dzurriyyah Mataram ISLAAM Nyai Nyimas Ratu Haadii Banowati binti Pangeran Benowo I 'Abdul Haliim Haasyim bin Sultan Haadiiwijoyo Mas Karebet Joko Tingkir. 


Versi Merden Purwanegara Banjarnegara :


SUHU Dzurriyyah Sultan Hamengku Buwono I dan Pakubuwono II ke 13, ke 17 dari  Ayahnya Banowati Pangeran Benowo I 'Abdul Haaliim Haasyim, ke 19 dari Sultan Haadiiwijoyo Mas Karebet Joko Tingkir. 

    

       

 





Syaich 'Abdul Qohhaar Jepara :


https://infopublik.id/kategori/nusantara/532768/mengenal-lebih-dekat-syekh-abdul-qohar-penyebar-ajaran-islam-di-blora?video=#


Tulisan :

Muhammad Sa'iid Haadii Ngadipurwo Blora.


Intinya :


Joko Tingkir + Puteri Ragil Sultan Trenggono (Nyimas Ratu Cempoko) :


Sumohadiningrat (Pangeran Benowo) 


Sumohadinegoro  (Kiyai Sambu Lasem 1) :


1. Nyai Malduwut (Mruwut) Rengel.

 

2. Kiyai 'Abdul Qohhaar Ngampel Blora (ketemu Kiyai Nuur Faqiih Tambak Selo perbatasan Rembang Pati-nasihat takir nasi berkat hanyutkan sungai untuk menetap da'wah)  + Siti Zulaichoo binti Ki Ageng Selo 'Abdur Rohmaan (ataukah Kiyai Nuur Faqiih Tambak Selo) :


2.1. Siti Tarwiyah +

Raden Mas Iskandar, Putra Tumenggung Kedu. 


2.2. Siti 'Arofah + Putri  Tumenggung Mayor Tuyuhan bin Pangeran Sambu Lasem (1 atau 2) -Rembang.


Makam kelima orang itu berada satu lokasi dengan makam Syekh Abdul Qohar di Desa Ngampel.


Haul :

Setiap tanggal 10 hingga 15 Muharrom.


3. Kiyai Mutamakkin Kajen Pati (Kiyai Ahmad Mutamakkin Sidopati) 


.

Peperangan :


https://nasional.okezone.com/read/2023/04/02/337/2791809/kisah-dipati-ukur-pimpinan-pasukan-mataram-yang-membelot-terhadap-sultan-agung-karena-kalah-dari-voc


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Giri


Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang pengaruhnya bahkan sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Wikipedia


Kelahiran: 1442, Kerajaan Blambangan


Meninggal: 1506, Giri


Usia :

1506-1442 = 64 tahun. 


Anak: Sunan Dalem, Nyai Ageng Seluluhur, Ratu Gede Saworasa, Pangeran Pasirbata, lainnya


Nama lengkap: Muhammad Ainul Yakin


Orang tua: Dewi Sekardadu, Maulana Ishak, Nyai Gede Pinateh


Nama panggilan: Raja dari Bukit Giri


Tempat pemakaman: masjid sunan giri


Dzurriyyah :

Kiyai Singonoyo (Raden Shubhan/RM. Joyo Haadiikusumo) Sukorejo Bojonegoro bin Sa'du bin Raden Santri bin Raden Paku (Sunan Giri) 


Berguru Kepada :

KH. Qomaruddiin Sampurnan Bungah Gresik bin Kiyai Samidin + Nyai Hafshoh -, Bonang Tuban

1681-1753 = 72 tahun.


FB Forum Joko Tingkir-Aneka Versi Shilshilah :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0WpukwXrdZaSVBzQN8BDhLw1ikkZV11Pn9T5mM54CHgQ7qK4jU7e7gMC7C746D6Fnl&id=692914754153997


https://www.sobatbangilan.com/jejak-jejak-wali-di-bumi-bangilan/


https://timesindonesia.co.id/peristiwa-daerah/220746/200-tahun-usia-masjid-raden-rajidin-tuban-wabup-masjid-pemersatu-umat


https://www.researchgate.net/publication/347342404_KOTA_TUA_PADANGAN_SEBAGAI_SAKSI_BERAKHIRNYA_KADIPATEN_JIPANG_DAN_BERDIRINYA_KABUPATEN_BOJONEGORO


Trah Siliwangi :

https://m.facebook.com/groups/714910599459114/permalink/990223158594522/


FB Trah Siliwangi :

https://www.facebook.com/groups/714910599459114/permalink/1310860446530790/?app=fbl


Shilshilah Mataram ISLAAM Berbalut Mitos

https://m.facebook.com/story.php/?story_fbid=1926754950688009&id=207744062589115


Dunia Kiyai Dzurriyyah :

Group Banii Simbah Ahmad Mutamakkin Kajen Pati Jawa Tengah - https://facebook.com/groups/2969254926423587/


https://iainutuban.ac.id/2021/08/02/kh-ahmad-zamachsari-ba-guru-kita-kyai-kita-sesepuh-kita/


Mbah Sambu Lasem II turunkan Mbah Shiddiiq Jember? 


https://suarabojonegoro.com/news/2023/03/27/mengenal-sokoguru-peradaban-islam-bojonegoro-mbah-sabil


https://kabaristana.com/ternyata-banyak-ulama-besar-yang-berasal-dari-padangan-bojonegoro/


Tokoh 'Umaroo" :

https://www.jtvbojonegoro.com/2021/04/napak-tilas-makam-kyai-tameng-jati.html


Wilayah :

Banyumas

https://www.banyumaskab.go.id/page/302/read/16000/informasi-laporan-penyelenggaraan-pemerintah-daerah-kabupaten-banyumas-ta-2013


Merden

https://www.banisyuhada.info/#p=7


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIhEkZ-Y_eFVU2jplzcvqGtb-c46NHn3banN9xYMHRXmPzx2U2-kvrWkD6ia0lQ7Fuzxpb6Tby9_La-V0UYKsKu-6wexPOX0k75RvBkk-R6EZALSApMkwSLut9V8YXCFWF3-pTPVS95Yw/s1600/Bani+Syuhada.jpg


https://id.rodovid.org/wk/Orang:195999


Bojonegoro

https://suaradesa.co/headline/desa-sudah-desa-tertua-di-kabupaten-bojonegoro/


https://jurnaba.co/syekh-syamsuddin-betet-jejaring-ulama-bojonegoro-dan-lamongan.


Bertemu dg Langitan Zaahid. 


Ada tokoh nama Nyai Ismaa'iil (Jamiilah) Madiun yg turunkan KH. Muhammad Shoolih Santren Auliyaa" Rengel


https://jurnaba.co/syekh-yahya-klangon-perang-jawa-dan-peradaban-islam-kota-bojonegoro/


https://kabarpasti.com/makam-kakilen-tempat-bersejarah-di-semlaran-bojonegoro/


Raden Aryo Dalem Bojonegoro Itu Cicit ke 16 dari Adipati Ronggolawe dan bukanlah Puteranya :


https://bojonegorokab.go.id/berita/4128/jelang-hjb-pemimpin-bojonegoro-ziarah-ke-makam-leluhur


https://blokbojonegoro.com/2020/02/08/melihat-makam-tua-penyebar-islam-keturunan-sunan-ampel-di-kanor/?m=1


Kiyai Menak Anggrung Kuncen Padangan


https://m.facebook.com/story.php/?story_fbid=4464031810283471&id=3995202817166375


Apakah asal-usulCanggah Thoyyib Maibit ? - https://bloktuban.com/2016/06/21/makam-mbah-shodiqo-dan-bukit-rengit-tertinggi-di-tuban/?m=1


YASPINU - KH. Nuur Haasyim

Jl. Raya Sokosari,  Gg. KH. Nurhasyim, RT 1 RW 1 Sokosari - Soko - Tuban

ppnjrulhudasoki@gmail.com

Telp : 0895-0945-4197


Sunan Ampel - https://www.facebook.com/groups/898274350799255/permalink/1223520931607927/


Kesultananan Mataram Al 'Azdomah Choon - https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6058807800867820/


Al 'Azdomah Choon Besanan Al Basyaiban dan Terima Pendatang Baru Yg Gak Mau Nikahi Nusantara dan Gak Akui Pendatang Sebelumnya :


https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6058695420879058/


Penulis Shilshilah Shohiih Banii Al 'Azdomah Choon Wong Irak :

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6058620867553180/


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Bungkul#:~:text=Sunan%20Bungkul%20atau%20yang%20memiliki,Majapahit%20pada%20abad%20ke%2D15.


Versi 1 :

Sunan Ampel nikahi  :

1. Nyai Ageng Manilo Condrowati binti Nyai Aryo Tejo II Ar Ronggolawei/Sayyid 'Abdur Rohmaan , Adipati Tuban ke 5.

2. Dewi Kariimah binti Sunan Bungkul Ar Ronggolawei. 


Sunan nikahi :

1. Dewi Murtosiyah binti Sunan Ampel. 

2. Dewi Wardah binti Sunan Bungkul Ar Ronggolawei/Empu Supo/Mahmuddiin.


https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/kisah-sunan-bungkul-petinggi-majapahit-yang-jadi-penyebar-agama-islam-1rEvuZjPuGe


Usia 81 tahun (1400 - 1481) temani Pangeran Kusumo 'Alamuddiin/Sunan Bejagung Kidul untuk belajar ISLAAM di Sunan Bejagung Lor Sang Adik Syaich Ibroohiim Asmoroqondii.


🌻


Tulisan Menyesatkan -

https://www.laduni.id/post/read/80966/biografi-sunan-bejagung-lor#:~:text=Di%20daerah%20inilah%20kemudian%20Syekh,dikenal%20dengan%20sebutan%20Sunan%20Bejagung.


Sunan Bejagung Lor mendirikan Kesunanan Bejagung 1310 lha kok sama dg tahun kelahiran Sang Ayahnya yakni Syaich Jumaadil Kubroo.


Beda lagi dan aneh ! :


Sunan Bejagung Lor bin

Syaich Ibroohiim Asmoroqondii bin

Syaich Jamaaluddiin Jumaadil Kubroo -

https://www.alhuda14.net/2020/11/riwayat-sejarah-sunan-bejagung.html?m=1


Masjid Agung Sunan Bejagung Lor, bangunan ini dibuat tahun 1314 Masehi.


Aneh ! 



Shilshilah Aneh


https://www.laduni.id/post/read/80966/biografi-sunan-bejagung-lor


https://www.laduni.id/post/read/80968/biografi-sunan-bejagung-kidul



Syaich Ibroohiim Asmoroqondi kawal dua anaknya da'wah di Nusantara :


Syaich 'Alii Murtadloo ke Bima NTB.


Syaich Sunan Ampel susul Buliknya Ratu Dewi Duworowati Permaisuri Brawijoyo V Kertobhumi ke Mojopahit.


Lha kok ditulis Sunan Bejagung itu Adik Kandung Syaich Ibroohiim Asmoroqondii hidup di Zamaan Prabu Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Aneh bangeeetttddd. 


Jawa Timuran :

Shilshilah Sunan Bejagung Lor


Nabi Muhammad SAW,


Siti Fatimah Az-Zahro’ (istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib),


Sayyid Husain,


Sayyid Ali Zainul Abidin,


Sayyid Muhammad Al-Baqir,


Sayyid Ja’far Shodiq,


Sayyid Ali A1 ‘yroidii,


Sayyid An-Naqib Ar- Rumi,


Sayyid Isa An-Naqib Al-Bashori,


Sayyid Achmad Muhajir Al-Faqih Al-Muqoddam,


Sayyid Ubaidillah,


Sayyid Alawi,


Sayyid Muhammad,


Sayyid ‘Alawi,


Sayyid Ali Kholi’ Qosam,


Sayyid Muhammad Shodiq Murrobath,


Sayyid Abdul Malik,


Sayyid Abdullah Khan,


Sayyid Ahmad Syah,


Sayyid Jamaluddin Al-Husaini/ Sayyid Jamalludin Kubra/ Sayyid Jumaddil Kubro,


Sayyid Abdullah Asy’ari (Sunan Bejagung, Tuban).


Sayyid Abdullah Asy’ari bermukim di Desa Bejagung, Sunan Bejagung Lor Tuban, setelah wafat di makamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding (2 Km kearah selatan kota Tuban) yang sekarang disebut Sunan Bejagung.


Sayyid Abdullah Asy’ari(Sunan Bejagung) ini berputera tiga orang:


(1)      .    Syekh Abdurrahim atau Sunan Pojok.


(2)      .    Nyai Faiqoh atau isteri Pangeran Penghulu atau Syekh Hasyim Alamuddin atau  Sunan Bejagung ke-2, makamnya di Bejagung Kidul Kecamatan Semanding.Di sekitar makam ini terdapat situs peninggalan pondasi masjid, petilasan Dalem Kasunanan Bejagung, dan dilestarikan oleh masyarakat Bejagung dalam bentuk Pondok Pesantren Sunan Bejagung.


Turunkan :

Nyai Aryo Tejo


Raden... 


Raden Tanu --> Puteri Raden Tanu Isteri II P. Sambu Lasem I :

Sayyid Mutamakkin,

P Sambu Lasem II,

Sayyid Jumaalii Tuyuhan,

M. Bagus ('Abdul Jabbaar Nglirip Jojogan? )


Raden Daawud -> KH 'Abdul Qohhaar Blora -> Nyai Shulahaa" -> Nyai Mas'uud -> Nyai Muh. Nuur PP Langitan -> Nyai Shoolih -> Nyai Shofiyah Choozin


(3)      .    Syekh Afandhi atau Sunan Waruju, makamnya di belakang pengimaman Masjid Bejagung.


Diantara keturunan (dzurriah) beliau yang saat ini sudah diketahui makamnya, ialah:


Sunan Mruwut (Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban).


Sunan Waruju (Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban).


Nyai Faiqoh (Isteri Pangeran Pengulu/Sunan Bejagung II di Bejagung).


Pangeran Singo Negoro (Bongkok Desa Jetak, Kecamatan Montong Tuban).


Pangeran Banteng Plontang (di atas bukit Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Tuban).


Syekh Ahmad Mutammakin (Desa Kajen, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati). 

Syekh Mukhyiddin (Desa Laju Kidul,Kecamatan Singgahan, Tuban) Pusara   makam Sunan Bejagung, Cungkup makam di sekitar istri dan anaknyadi Astana I makam Sunan Bejagung Lor Bejagung Lor.


R. Soeparmo (1972:60) dalam Catatan Sejarah 700 Tahun Tuban mengatakan bahwa Syekh Muhammad Asngari (Modin Bejagung) adalah putra dari Syekh Mahandil Kubro dari Palembang, diambil putra oleh Prabu Cingkaradewa, Raja dari Champa. Datangnya di Jawa bersama putra Campa bernama Aria Abu Hurairah (Kyai Ageng Kapasan Surabaya) dengan keluarganya.Syekh Muhammad Asngari dapat membangun benteng Kumbakarna.


‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: TUBAN BUMI WALI; The spirit of harmoni, Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban, 2013, hlm.191 – 194


https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5518426/kisah-di-balik-situs-watu-gajah-tuban-peninggalan-kerajaan-majapahit


Sunan Bejagung dan Dzurriyyahnya


Versi Mbah Dlol Senori :


Pusaka Jawatimuran

Riwayat Hidup Sunan Bejagung, Kabupaten Tuban


Makam Syekh Abdullah Asy'ari(Sunan Bejagung) 1Nama Sunan Bejagung adalah Sayyid Abdullah Asy’ari bin Sayyid Jamaluddin Kubro.


Menurut keterangan dari Syekh Abu Al-Fadl (Mbah Ndol), beliau adalah adik Sayyid Maulana Ibrahim Asmoroqondi (ayah Sunan Ampel atau kakek Sunan

Bonang).Sayyid Abdullah Asy’ari bermukim di Bejagung Tuban, setelah wafat di makamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding (2 Km kearah selatan kota Tuban) yang sekarang disebut Sunan Bejagung.


Silsilah Sunan Bejagung dengan urutan Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:


Nabi Muhammad SAW,

Siti Fatimah Az-Zahro’ (istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib),

Sayyid Husain,

Sayyid Ali Zainul Abidin,

Sayyid Muhammad Al-Baqir,

Sayyid Ja’far Shodiq,

Sayyid Ali A1 ‘yroidii,

Sayyid An-Naqib Ar- Rumi,

Sayyid Isa An-Naqib Al-Bashori,

Sayyid Achmad Muhajir Al-Faqih Al-Muqoddam,

Sayyid Ubaidillah,

Sayyid Alawi,

Sayyid Muhammad,

Sayyid ‘Alawi,

Sayyid Ali Kholi’ Qosam,

Sayyid Muhammad Shodiq Murrobath,

Sayyid Abdul Malik,

Sayyid Abdullah Khan,

Sayyid Ahmad Syah,

Sayyid Jamaluddin Al-Husaini/ Sayyid Jamalludin Kubra/ Sayyid Jumaddil Kubro,

Sayyid Abdullah Asy’ari (Sunan Bejagung, Tuban).

Sayyid Abdullah Asy’ari bermukim di Desa Bejagung, Sunan Bejagung Lor Tuban, setelah wafat di makamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding (2 Km kearah selatan kota Tuban) yang sekarang disebut Sunan Bejagung.


Sayyid Abdullah Asy’ari(Sunan Bejagung) ini berputera tiga orang:


(1)      .    Syekh Abdurrahim atau Sunan Pojok.


(2)      .    Nyai Faiqoh atau isteri Pangeran Penghulu atau Syekh Hasyim Alamuddin atau  Sunan Bejagung ke-2, makamnya di Bejagung Kidul Kecamatan Semanding.Di sekitar makam ini terdapat situs p^ninggalan pondasi masjid, petilasan Dalem Kasunanan Bejagtmg, dan dilestarikan oleh masyarakat Bejagung dalam bentuk Pondok Pesantren Sunan Bejagung.


(3)      .    Syekh Afandhi atau Sunan Waruju, makamnya di belakang pengimaman Masjid Bejagung.


Diantara keturunan (dzurriah) beliau yang saat ini sudah diketahui makamnya, ialah:


Sunan Mru wut (Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban).

Sunan Waruju (Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban).

Nyai Faiqoh (Isteri Pangeran Pengulu/Sunan Bejagung II di Bejagung).

Pangeran Singo Negoro (Bongkok Desa Jetak, Kecamatan Montong Tuban).

Pangeran Banteng Plontang (di atas bukit Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Tuban).

SyekhAhmad Mutammakin (Desa Kajen, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati). Syekh Mukhyiddin (Desa Laju Kidul,Kecamatan Singgahan, Tuban) Pusara   makam Sunan Bejagung, Cungkup makam di sekitar istri dan anaknyadi Astana I makam Sunan Bejagung Lor Bejagung Lor.

R. Soeparmo (1972:60) dalam Catatan Sejarah 700 Tahun Tuban mengatakan bahwa Syekh Muhammad Asngari (Modin Bejagung) adalah putra dari Syekh Mahandil Kubro dari Palembang, diambil putra oleh Prabu Cingkaradewa, Raja dari Champa. Datangnya di Jawa bersama putra Campa bernama Aria Abu Hurairah (Kyai Ageng Kapasan Surabaya) dengan keluarganya.Syekh Muhammad Asngari dapat membangun benteng Kumbakarna.


‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: TUBAN BUMI WALI; The spirit of harmoni, Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban, 2013, hlm.191 – 194


Iklan


Share this:

Terkait

Situs Watu Gajah, Kabupaten Tuban

17 Mei 2013

dalam "Sejarah"

Makam Kyai Madyani Ishak, Kabupaten Tuban

12 Mei 2013

dalam "Th. 2013"

Riwayat Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi

8 Mei 2013

dalam "Tokoh"

Kategori: Th. 2013, Tokoh, Tokoh Agama, Tuban

Tag: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, jawa timur, jawatimuran, Kabupaten Tuban, Riwayat Hidup Sunan Bejagung, Tokoh

Berikan Komentar

Pusaka Jawatimuran

Kembali ke atas

Iklan







Panembahan Senopati-Perjuangan Yg Benar Hasil Benar

https://youtu.be/ijlmyYYsTKI


Uji DNA Dzurriyyah Nabii

https://www.facebook.com/groups/898274350799255/permalink/1223853964907957/


Benarkah Ibunda Sunan Kalijogo itu Syariifah ?

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6059592417456025/


https://nasional.okezone.com/read/2023/04/14/337/2798401/kesaktian-senopati-penguasa-mataram-tak-mempan-ditusuk-keris?page=1


RM. Darojat/Sunan Ngalogo/Pangeran Puger!/Pakubuwono I :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pakubuwana_I


Pangeran Puger dan Rebutan Tahta - https://sejarah-nusantara.anri.go.id/id/hartakarun/item/04/


https://beritasantri.net/inilah-daftar-nama-dan-alamat-makam-wali-se-nusantara-yang-harus-di-ziarahi/


P. Diponegoro berguru kepada :

KH. - 'Ilmu Fiqih Fathul Qoriib Abuu Syujaa"

KH. Kasan Besari Ponorogo - 'Ilmu Tafsiir Qur-aan

KH. Nuur Muhammad Magelang - 'Ilmu Thoriuqoh

🔽


https://kanalsembilan.net/detailpost/maka-kembalilah-ke-pesantren


Jejak-jejak Wali di Bumi Bangilan | SOBAT BANGILAN


https://www.sobatbangilan.com/jejak-jejak-wali-di-bumi-bangilan/.


Isteri I Sunan Ampel


https://www.geni.com/people/Nyi-Ageng-Manila/6000000035780776777


https://id.rodovid.org/wk/Orang:850444


Kerajaan Champa Dihancurkan Raja Koci Vietnam


https://pemalang.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-2404543948/kisah-pernikahan-sunan-ampel-dan-nyai-ageng-manila-antara-cinta-dan-dakwah-islam


Sunan Ampel

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Ampel


https://jatman.or.id/menelusuri-jejak-sunan-bejagung-tuban/


Aneka nama :


Aryo Hadi Kusumodiningrat sebagai nama Jawanya dan beberapa Laqab Arab seperti Syekh Atturrahman, Syekh Hasyim Alamuddin, Raden Syukur dan lain-lain.



Sunan Kalijogo 1450.- 1513 ?


https://m.solopos.com/makam-sunan-kalijaga-di-demak-tuban-mana-yang-asli-1290116


https://www.kompasiana.com/lisandipo/634d10e24addee44ce3c29b2/makam-para-wali-di-kabupaten-tuban


https://www.geni.com/people/Kandjeng-Pangeran-Mas-Abdurrahman-Mbah-Sambu-Lasem/6000000031777555947


https://www.laduni.id/post/read/67456/biografi-kh-misbah-mustafa


https://www.kotatuban.com/bertamu-ke-keluarga-habaib-kang-warih-disuguhi-nasi-kebuli.html


https://jatim.nu.or.id/tapal-kuda/habib-taufiq-jelaskan-lima-tanda-tanda-kekuatan-ilmu-nZP4r


https://kalam.sindonews.com/read/941135/786/profil-habib-taufiq-bin-abdul-qodir-assegaf-ketua-umum-rabithah-alawiyah-1668417065


Mataram ISLAAM

https://intisari.grid.id/read/033769342/daftar-lengkap-raja-raja-mataram-islam-termasuk-dengan-tahunnya?page=all


Shilshilah Simpang Siur - https://suluk.id/manakib-mbah-sabil-mertua-mbah-sambu-dan-mbah-jabbar/


https://onesearch.id/Record/IOS3597.slims-72273


https://suluk.id/kiai-misbah-mustofa-kiai-penulis-dan-penerjemah-kitab-paling-produktif-di-tuban/


https://www.republika.id/posts/22615/kh-misbah-zainul-mustofa-gigih-berdakwah-lewat-tulisan


https://www.laduni.id/post/read/67456/biografi-kh-misbah-mustafa


Kedungkebo Rayung Senori Tuban-Dzurriyyah Kiyai Sabiil Kuncen Padangan


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rayung,_Senori,_Tuban


Kenalan :


Cobean-Kel. Panggung Harjo-Sewon-Bantul-Yogyakarta


💥🐧🌻


Demak Bintoro :


https://kumparan.com/cakyasirofficial/fitnah-sejarah-terhadap-tokoh-sufi-syekh-siti-jenar-1vPoz0i5xRz


https://www.suara.com/news/2020/05/16/190626/mengungkap-sosok-syekh-siti-jenar-yang-sebenarnya-siapa-dia?page=2


Amangkurat II Pro Belanda

https://www.nusantara62.com/ragam/3718660421/cerita-rakyat-jawa-tengah-legenda-mertalaya-mertapura-kematian-bersamaan-dua-adipati-mataram?page=6


Anak HB II


https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2586420931535314/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v



https://id.rodovid.org/wk/Orang:689996


https://diponegoro-pahlawan.perpusnas.go.id/family/?box=detail&bib_id=15&hlm=1&frombox=list&search_keyword=&record_creator=


Pangeran Diponegoro + RA Dewati :


1. RA Impun + R. Basyah 'Abdul Kaamil 'Aliibasyah lalu dinikah R. Basyah Mertonegoro Patih Danurejo II


2. RA Munteng/Gusti/Fadiilah + KH. Muusaa Merden bin Kiyai Setodirono/Sentrodirono/Kiyai Dayun/Kiyai 'Abdur Rohiim Banjarnegara bin RM. Sutowijoyo


Versinya Ibnu Chaldun Banjarnegara :

RA. Munteng itu adiknya P. Diponegoro.. 



Raden Honggokusumo Dzurriyyah Sunan Muria


Leluhur Kandung SUHU?! 


https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6110064065742193/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v


Jalur Pakubuwono II :


1. Sayyid Syaich Jamaaluddiin Jumaadil Kubroo


2. Sayyid Syaich Ibroohiim Asmoroqondii


3. Sayyid Syaich Sunan Ampel 'Alii Rohmatullooh + Nyai Ageng Manilo Condrowati bin Nyai Adipati Tuban Aryo Tejo II atau Nyai Kariimah binti Suntan Bungkul Kembang Kuning


4. Dewi Murtasimah 'Asyiqoh Panggung + Sultan Ayah Alan Akbar Farrah bin Peavy Brawijoyo V Kertobhumi + Dewi Qiyan Dewi Anorowati Siu Ban Chi


5. Sultan Trenggono


 

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pakubuwana_III


🔽


6. Ratu Nyimas Cempoko + Sultan Abdur Rohmaan Haadiiwijoyo Mas Karebet Jojo Tingkat (SUHU Generasi Ke 17)


Joko Tingkir

https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/2364379050310732/


https://www.badriologi.com/2019/07/gus-baha-ke-kiai-said-diakui-dzurriyah-dan-kesaktian-jenengan-dari-joko-tingkir.html


https://www.badriologi.com/2019/07/gus-baha-ke-kiai-said-diakui-dzurriyah-dan-kesaktian-jenengan-dari-joko-tingkir.html



7. Prabu Wijoyo 'Abdul Haliim Haasyim Benowo


8. Ratu Nyimas Haadii  Banowati + Prabu Sedo Ing Krapyak Mas Jolang Hanyokrowati


9. Sultan Jatmiko Rangsang Agung Hanyokrokusumo


10. Sunan Amangkurat Agung/I Tegal Arum


11. Sunan Pakubuwono Puger


12. Sunan Pakubuwono II


13. SISKS Sri Susuhunan Pakubuwana III

Susuhunan Surakarta ke-2 + GKR Kencono


⬇️


14. KGPH Mangkubumi, Surakarta


⬇️


15. R.Ay. Hayati/Boyati + R. Ap. Cokronegoro I


⬇️


 16. R.M. Cokroatmojo


⬇️


17. R.M. Sutowijoyo


⬇️


18. Ky. R.M. Dayun Sutrodrono 'Abdur Rohiim


⬇️


19. K.H. R. Muh. Muusaa


⬇️


20. Ny. Hj. R. Ngt. Cholifah


⬇️


21. Ny. Hj. R. Ngt. Hasan Munthoolib


⬇️


22. K.H. R. 'Abdullooh Affandii Zainal Ma'aarif


⬇️


23.  Ky. R. Makmur


⬇️


24. R. SUHU- Zakariya Al  Anshori


SUHU Generasi Level 23 dari Sayyid Syaich Jamaaluddiin Jumaadil Kubroo


Kajian Hitung Level Generasi Dzurriyyah :

 

Sri Susuhunan Pakubuwana III

Susuhunan :

Surakarta ke-2


Usia :

1732 - 1788 = 56 tahun. 


Jarak Waktu dan Level Generasi :

2023 - 1732 = 291 tahun hasilkan 10 Level Generasi (SUHU Generasi X). 


Bertakhta :

1749 – 1788


Pendahulu :

Pakubuwana II


Penerus :

Pakubuwana IV


Patih :

Mangkupraja I (1755‒1769)

Sasradiningrat I (1769‒1782)

Sindureja (1782‒1784)

Jayadiningrat (1784‒1796)


Informasi pribadi


KelahiranRaden Mas Suryadi

24 Februari 1732

 Kartasura, MataramKematian26 September 1788 (umur 56)

 Karaton Surakarta, Surakarta Hadiningrat


Pemakaman

Astana Kaswargan, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. 


Wangsa : 

Mataram


Jalur Yogyakarta : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_I

🔽

Sultan Yogyakarta :


ke-1


Usia :

1717 - 1792 = 75 tahun. 


Jarak dan Level Generasi :

2023 - 1717 = 296 tahun

(SUHU Generasi ke 9 dari  Sultan Hamengkubuwono I, Generasi ke 6 dari Pangeran Mustahar Ontowiryo Diponegoro) 


Bertakhta13 Februari 1755 - 24 Maret 1792Penobatan13 Maret 1755[1]PenerusHamengkubuwana II


Informasi pribadi


KelahiranRaden Mas Sujana

4 Agustus 1717 (Rabu Pon, 26 Ruwah Wawu 1641)

 Kartasura, MataramKematian24 Maret 1792 (umur 74)

Karaton Yogyakarta, Ngayogyakarta Hadiningrat[1]Pemakaman


Astana Kasuwargan, Imogiri, Yogyakarta


WangsaMataramNama takhtaNgarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Satunggal ing Ngayogyakarta HadiningratNama anumertaSunan KabanaranAyahAmangkurat IVIbuMas Ayu Tejawati[1]Permaisuri


Gusti Kanjeng Ratu Kencana


Gusti Kanjeng Ratu Kadipaten




Perbandingan :


A. Kesunanan Surakarta


Sunan Pakubuwono III bin 


Sunan Pakubuwono, Kesunanan Surakarta, Solo


Jarak Waktu dan Level Generasi :

2023 - 1732 = 291 tahun hasilkan 10 Level Generasi (SUHU Generasi X Dari beliau). 


B. Kesultanan Yogyakarta


Pangeran Mustahar Ontowiryo Diponegoro bin

Sultan Hamengkubuwono III bin

Sultan Hamengkubowono II bin

Sultan Hamengkubuwono I


Usia :

1717 - 1792 = 75 tahun. 


Jarak dan Level Generasi :

2023 - 1717 = 296 tahun

(SUHU Generasi ke 9 dari  Sultan Hamengkubuwono I, Generasi ke 6 dari Pangeran Mustahar Ontowiryo Diponegoro) 


Pangeran Diponegoro

Usia :

1855 -1785 = 70 tahun. 


Jarak Waktu dan Level Generasi :

2023 - 1785 = 238 tahun

(SUHU Generasi Level ke 6).


C. Jalur Dekat Demang Kayunan I Wiroguno Singomenggolo


2023 - 1761 = 262 tahun

(SUHU Generasi Level ke 7).


💥


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahid


Joko Tingkir - Lahir tahun 1549

Nikah ± 1549 + 25 = 1574 Wafat 1582 = 1582 - 1549 = 67 tahun

Gus Dur - Generasi VI ? - Lahir 1940 Nikah Wafat 2009

Usia = 2009 - 1940 = 69 tahun. 


Selisih waktu generasi :

1940 - 1549 = 291

Perkiraan Level Generasi seharusnya :

291 : 60 (3 level generasi) = 4 x 3 = 12 Level Generasi. 

Gus Dur seharusnya Generasi Cicit Level ke 10.

KH. Waahid Haasyim Generasi Level 9.

KH. Haasyim Asy'arii Generasi Level 8.

KH. Asy'arii Generasi Level 7.


Kok Gus Dur Geberasi VI = Terlalu Dekat. 


Joko Tingkir :


Hadiwijaya.


Mas KarèbètSultan Hadiwijaya/AdiwijayaSultan Pajang ke - 1Berkuasa1568-1582Penobatan1568 di Giri Kedaton oleh Sunan PrapenPendahuluArya PenangsangPenerusArya Pangiri


Informasi pribadi


Kelahiran1549

Pengging

Kematian1582

Pemakaman Makam Joko Tingkir/Butuh, kabupaten Sragen


Nama lengkapMas KarèbètAyahRaden Kebo KenangaIbuNyi Ageng PenggingAnak


Prabuwijaya/Pangeran Benawa


AgamaIslam


Gus Dur :


🔽


Masa jabatan

20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001

Wakil Presiden

Megawati Soekarnoputri

Pendahulu

B. J. Habibie

Pengganti

Megawati Soekarnoputri

Informasi pribadi

Lahir

Abdurrahman ad-Dakhil

7 September 1940

Jombang, Hindia Belanda

Meninggal

30 Desember 2009 (umur 69)

Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia

Sebab kematian

Penyakit jantung koroner

Kebangsaan

Indonesia

Partai politik

  PKB

Suami/istri

Sinta Nuriyah ​(m. 1968)​

Anak

Alissa Qotrunnada

Zannuba Ariffah Chafsoh

Anita Hayatunnufus

Inayah Wulandari

Orang tua

Wahid Hasyim

Siti Sholehah

Profesi

Ulama

Politikus

Tanda tangan


Situs web

www.gusdur.net



https://www.galerikitabkuning.com/2022/09/sejarah-asal-usul-silsilah-joko-tingkir.html?m=1

🔽

Dalam tahqiq kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim oleh Gus Ishom tercatat silsilah Joko Tingkir sebagaimana berikut:


 أشعري، بن عبد الواحد، بن عبد الحليم الملقب بفاعيران بناوا، ابن عبد الرحمن الملقب بجاكا تيعكير سلطان هادي ويجایا، بن عبد الله، بن عبد العزيز، بن عبد الفتاح، بن مولانا إسحق والد رادين عين اليقين المشهور بسوتن كبري، التبوإيرنجي الجنباني


Artinya, “Mengenal Penulis kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim. Nama dan nasabnya: beliau adalah (1) Muhammad Hasyim bin (2) Asy’ari, bin (3) Abdul Wahid, bin (4) Abdul Halim yang bergelar Pangeran Benowo, bin (5) Abdurrahman yang berjulukan Joko Tingkir dan bergelar Sultan Hadiwijoyo, bin (6) Abdullah, bin (7) Abdul Aziz, bin (9) Abdul Fatah, bin (10) Maulana Ishaq ayahnya Raden Ainul Yaqin yang terkenal dengan gelar Sunan Giri, Tebuireng Jombang. (Ishomuddin Hadziq, Tahqiq Adabul ‘Alim wal Muta’allim, [Jombang, Maktabatut Turatsil Islami: 1415], halaman 3).


Kalah Taruhan Ki Ageng Kebo Kanigoro dan Ki Ageng Kenongo Vs Syaich Siti Jenar


https://www.nu.or.id/opini/joko-tingkir-menurut-ki-agus-sunyoto-dan-silsilah-versi-aboebakar-QoA4F


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adiwijaya_dari_Pajang


Makam Joko Tingkir di Butuh


https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/28/140000979/siapakah-jaka-tingkir-


https://www.laduni.id/post/read/517026/biografi-joko-tingkir-mas-karebet-pendiri-kesultanan-pajang


https://pcnucilacap.com/jaka-tingkir-adalah-kiai-dan-waliyullah-keturunan-rasulullah-saw/


Ki Ageng Wuking


https://www.galerikitabkuning.com/2022/09/sejarah-asal-usul-silsilah-joko-tingkir.html?m=1


Aneh ?! Gus Dur Generasi VI Joko Tingkir -

https://www.galerikitabkuning.com/2022/09/sejarah-asal-usul-silsilah-joko-tingkir.html?m=1


💥


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diponegoro


🔽


Pangeran Diponegoro

Usia :

1855 -1785 = 70 tahun. 


Jarak Waktu dan Level Generasi :

2023 - 1785 = 238 tahun

(SUHU Generasi Level ke 6).


KelahiranBendara Raden Mas Antawirya

11 November 1785

Ngayogyakarta HadiningratKematian8 Januari 1855 (umur 69)

Makassar, Hindia BelandaPemakaman


Kampung Melayu, Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan


WangsaMataramAyahSultan Hamengkubuwana IIIIbuR.A. MangkarawatiPasanganRaden Ajeng Ratu Ratna NingsihAgamaIslamDikenal atas


Pahlawan Nasional Indonesia


Panglima perang Jawa






Shilshilah Bahar Smith - Si Mulut Ember Mengaku Keturunan NABII Muhammad S'AW -

https://www.facebo ok.com/groups/854130474668938/permalink/6096468677101732/?app=fbl


Kowe Ngaku Trah Noto? 

https://www.facebook.com/100053850182468/posts/pfbid02cFTVSh8qAyoHmsuxki6VVbFSv1ZZsme6pfnV3XWxG8hgCnNw93uLuuRZWMRrEwmHl/

[5/1 19.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21-A: https://www.detik.com/hikmah/dakwah/d-6724323/sunan-gresik-wali-songo-pertama-di-tanah-jawa


https://katadata.co.id/intan/lifestyle/6461ddb6a1d8b/cerita-legenda-nyi-roro-kidul-singkat-dan-pesan-m..oral

[5/1 19.24] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21-A: Pangeran Diponegoro Sa' iid Ontowiryo hingga Demang Merden


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diponegoro


Saudara Kandungnya :


Hamengkubuwana IV


Pangeran Ngabehi


Bendoro Pangeran Haryo Suryowijoyo


Bendoro Raden Ayu Wiryokusumo


Bendoro Raden Ayu Sosrodipuro


Demang Merden :

RM. Sutowijoyo


https://id.rodovid.org/wk/Orang:855912

[5/1 20.08] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/1443645332725073/permalink/1880339445722324/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Assalamu'alaikum izin bertanya kpd smua anggota.. apakah yg dimaksud dengan trah Mataram.. dan katanya.. saya masih ada garis keturunan trah tersebut/ berdarah biru .. 

   Siapa tahu ada tau paham dengan silsilah saya.. 

  Dari saya-bapak saya- Mbah saya bernama Hadi sulaiman- Ahmad rusydi- Mbah keto Leksono - Mbah Prio...  Sebelumnya mnta maaf.. diucapkan terima kasih 

wassalamualaikum

[5/1 20.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/1443645332725073/permalink/1880556179033984/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Sedikit sejarah Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I (1619-1678) 


1.Tahun 1619 Hamangkurat Agung Lahir di Kotagedhe Yogyakarta, dengan nama kecil Raden Mas Syahiddin anak dari Sultan Agung Hanyokrokusumo dengan ibunya Ratu Batang, Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Hamangkurat Banyumas. 


2.Tahun 1620 Hamangkurat di terawang(Kahsyaf) oleh ulama ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat ramah tamah, cerdas cermat, pintar, terampil, welas asih, unggul, bijak lestari dan memiliki sifat keadilan yg tinggi, begitulah terawangan salah satu ulama ahli nujum dari perguruan Padepokan empu supo di tuban. 


3.Tahun 1621 Hamangkurat Agung di asuh oleh neneknya Ratu Banowati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 


4.Tahun 1623 Hamangkurat Agung di didik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syech Jangkung Saridin. Dan sekolah untuk para pangeran di Demak serta pengajian anak anak di nglandoh Kayen Pati. 


5.Tahun 1625 Hamangkurat Agung melanjutkan belajar Agama di Pondok Pesantren Besuki Pasuruan. Di antar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri dari bupati Surabaya. 


6.Tahun 1627 Hamangkurat Agung Belajar Ilmu kejawen Di padepokan Joyoboyo yang di kelola oleh Raden Panji di Kediri. 


7.Tahun 1628 Hamangkurat Agung Melanjutkan Belajar Agama dengan Syech Syamsuddin Berasal dari Baros atau sering di sebut Ki Lembah Manah di padepokan Pekuncen Tegal. 


8.Tahun 1629 Hamangkurat Agung Melanjutkan belajar Agama di Perguruan Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak. 


9.Tahun 1630 Hamangkurat Agung melanjutkan belajar Sejarah Ki Ageng tarub dan Ki Ageng selo di wilayah Grobogan. 


10.Tahun 1632 Hamangkurat Agung belajar menimba ilmu al-quran dan hadits bersama Syech Abdullah Mufakhir dari Banten


11. Tahun 1636 Hamangkurat Agung lanjut belajar ke Turki Dengan izin Sultan Murad IV beliau belajar ilmu sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 


12.Tahun 1640 Hamangkurat Agung melanjutkan belajar tentang ilmu Tata kota di negri Paris, atas beasiswa dari Raja Louis XIII Perancis. 


13.Tahun 1642 Hamangkurat Agung kembali ke Nusantara lalu beliau menunaikan ibadah haji ke kota Mekkah. Bersama rombongan Alim Ulama dari Sumenep Madura. Kembali dari kota Mekkah Hamangkurat Agung mendirikan usaha mebel ukir ukiran di sukodono Jepara. 


14.Tahun 1643 Hamangkurat Agung mendirikan Pabrik trasi di lasem rembang dan pabrik brem di madiun.dan  Hamangkurat Agung mendirikan Yayasan Yatim piatu di lesmana Ajibarang Banyumas.dan Hamangkurat Agung Mendirikan Sekolah Pelayaran di Kabupaten Tegal. Serta Di Tahun Yang sama tahun Hamangkurat Agung juga mendirikan Yayasan Pendidikan Untuk Anak tidak mampu di brosot kulonprogo. 


15.Tahun 1644 Hamangkurat Agung menikah dengan Ratu mas putri pangeran pekik surabaya. Nanti melahirkan Hamangkurat II. 


16.Tahun 1646 Hamangkurat Agung di nobatkan Sebagai Raja Mataram ke 4 yang beribukota di Plered. 


17.Tahun 1647 Hamangkurat Agung menikah dengan Ratu Wiratsari Atau Ratu kencono, putri pangeran major dari pajang, nanti lahir Pakubuwana 1 Raja Mataram. 


18.Tahun 1648 Hamangkurat Agung Membangun Pelabuhan Tanjung Perak surabaya. 


19.Tahun 1654 Hamangkurat Agung membangun pelabuhan tanjung kodok lamongan. 


20. Tahun 1656 Hamangkurat Agung membangun Bendungan serayu di purbalingga. 


21.Tahun 1657 Hamangkurat Agung membangun pusat kuliner di Banyumanik semarang. 


22.Tahun 1658 Hamangkurat Agung membangun pelabuhan tanjung emas kendal semarang. 


23.Tahun 1659 Hamangkurat Agung Mengembangkan Tanamab kopi di kembang ungaran. 


24.Tahun 1661 Hamangkurat Agung Membangun Industri logam di Kudus. 


25.Tahun 1664 Hamangkurat Agung Membangun gedung seni di pantai genjeran surabaya. 


26.Tahun 1666 Hamangkurat Agung Mengembangkan Tanaman agrobis di lereng semeru malang. 


27.Tahun 1668 Hamangkurat Agung mengembangkan garam yodium di pamekasan madura. 


28.Tahun 1669 Hamangkurat Agung membangun pasar lelang ikan di sampang Madura. 


29. Tahun 1670 Hamangkurat Agung membangun Industri kopi di bangkalan Madura. 


30. Tahun 1672 Hamangkurat Agung membangun Industri gula merah di kebumen. 


31. Tahun 1673 Hamangkurat Agung membangun Industri logam di sidoarjo. 


32. Tahun 1674 Hamangkurat Agung membangun kantor promosi wisata di batu raden Banyumas. 


33.Tahun 1674 Hamangkurat Agung membangun rumah sakit umum di salatiga. 


34. Tahun 1675 Hamangkurat Agung membuka kantor di istana kedaton pamase lesmana Ajibarang. 


35. Tahun 1676 Hamangkurat membangun rumah sosial di gumelem susukan banjarnegara. 


36. Tahun 1676 Hamangkurat Agung membuat kantor pertolongan buat orang miskin di karanggayam kebumen. 


37.Tahun 1677 Hamangkurat Agung wafat di lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Hamangkurat Agung sedang menuju Kerajaan Sumedang larang untuk meminta bantuan karna Mataram sedang di serang dari luar dan dalam namun belum sempat terlaksana beliau sudah wafat dan atas wasiat beliau jika meninggal minta di makamkan dekat gurunya di Tegal Arum. 


38. Tahun 1677 tanggal 31 Juli 1677 Hamangkurat Agung di makamkan di padepokan pakuncen Adiwerna Tegal. Maka beliau disebut Hamangkurat Tegal Arum. 


39. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Hamangkurat Agung sebagai pahlawan Agung yang memikirkan rakyat kecil maka di berikan julukan pahlawan Agung, maka beliau bergelar Hamangkurat Agung. 


(Sumber : babad ila ila. Arumbinang, pengageng carik negari, 1682)

[5/1 20.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/817805909459412/permalink/1058313302075337/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Orang asli Yaman adalah kabilah Jurhum, Kahlan, dan Himyar. ba'alawi tidak masuk penduduk asli Yaman

[5/1 21.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.timenews.co.id/gaya-hidup/99511376293/setelah-tahu-manfaatnya-orang-bakalan-berburu-baterai-bekas-jam-dinding-atau-remote-yang-bisa-jadi-ide-kreatif-menguntungkan?page=2

[5/1 23.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6517596948322234/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


KAMI BERSAMA PANGLIMA LASKAR FI SABILILLAH WALISONGO  AS SAYYID ABBAS FUAD BUNTET DZURRIYAH SUNAN GUNUNG JATI 


Saudaraku Putro wayah wali wali Agung Walisongo 👉Para Sayyid Syarif Pancer Laki laki Walisongo dan saudara kami Dzurriyah Walisongo dari Jalur Neneknya , Bangkitlah dan Bersatulah Kalian 

#Bergerak Bersama Menjaga Marwah Leluhur Kita wali Wali Agung Walisongo💪

#semoga Keberkahan Leluhur kita wali wali agung Walisongo menyertai Perjuangan kita Bersama 🤲🤲🤲

#Kita_Mayoritas lebih dari 20 Juta Putro Wayah walisongo 💪💪💪

[5/1 23.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6664930773588850/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


#MAKLUMAT 

#Silahkan_Bagikan ,!!! 🙏

Saudaraku Putro wayah para Wali Wali Agung Walisongo Di himbau Untuk Bergabung dengan Laskar Sabilillah Walisongo, Setiap Kabupaten Kota seluruh Indonesia akan di Buka Perwakilannya ( Target 20 Juta Anggota) 🤭

#Seluruh Jaringan Para Munsib Keluarga Trah Walisongo dalam aktivitas saya dan tim sebagai Pendata dan Peneliti Nasab Selama Bertahun-tahun akan menjadi menjadi Kekuatan Utama Laskar Sabilillah Walisongo 

#Pedaftaran Anggota Laskar Sabilillah bisa melalui Beberapa Website khusus yang segera kami Rillis ke Publik, Setiap Anggota di Kabupaten / Kota akan di gabungkan lewat Grup WA termasuk semua Ormas Ormas Bagian Trah Walisongo akan di gabung kan menjadi satu di Laskar Sabilillah Walisongo 

#Tunggu Pengumuman Kami Selanjutnya 


#Otw_Cirebon dan terus Berkeliling ke seluruh Indonesia Membangkitkan Macan Tidur Para Sayyid Syarif Dzurriyah asli Walisongo 🤭

[5/1 23.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/817805909459412/permalink/1064048571501810/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


https://www.facebook.com/groups/817805909459412/permalink/1064048571501810/?mibextid=Nif5oz

[5/1 23.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://fb.watch/pnWMMRqChz/?mibextid=Nif5oz

[5/1 23.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/TmTfmJX4qk7sEMto/?mibextid=xfxF2i


Syuhroh Wal istifadoh Ba'Alawi MENGAKU2 DZURRIYAH RASULULLAH SAW itu di mulai sejak Hadir di Negara ini dan mengaku Sayyid Syarif ,baru saja masyhurnya  mulai abad 18 - 19 di bantu Kolonial Belanda 

#Sebelumnya bahkan tidak dikenal Koloni Habib sebagai Dzurriyah Rasulullah SAW di Manapun Kecuali di Nusantara / NKRI sekarang

[6/1 00.07] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib GEDABRUS -Hujan Turun Saat Diziarahi Habiib Novel


https://youtube.com/shorts/mM9RntWaNeg?si=toeCd_0LrF1u6W83

[6/1 00.09] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Nasab Ubaidillaah Ba'alawyy Fiktif


https://youtu.be/8t9g5F6tZ_c?si=EwpXFZRQzOzGPUl_

[6/1 00.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gerombolan Muhibbiin Tolak Ceramah Gus 'Abvaasy Buntet Cirebon Bikin Kiyai Madura Turun Gunung


https://youtu.be/ISFUIB-ktaU?si=83AIrf0RkIzfGBUh

[6/1 00.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib Bejat - Rendahkan ALLO OH & NABII KITA


https://youtu.be/MIAgm9egOvA?si=fPBcHcWFpg_iSclt

[6/1 00.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 90 ℅ Pengaku Dzurriyyah Nabi Kita Tidak Beres


https://youtu.be/wVj4N9gj3BI?si=29N47uPczb-G59ar

[6/1 00.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: FPI Malang Hadang Gus 'Abbaasy Buntet Cirebon


https://youtu.be/FIjitkxUg1U?si=qntlpNV8_6sH01CF

[6/1 00.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.liputan6.com/islami/read/5383646/buya-arrazy-hasyim-ungkap-bukti-habib-umar-bin-hafidz-wali-qutub

[6/1 05.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dzikir Habiib Abuu Bakar Assegaf Sesat Menyesatkan


https://youtu.be/CxdXZNtxEws?si=CtLHiZgNdX7_B6Xz

[6/1 08.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/pvGpR5zUX9dy2EC3/?mibextid=xfxF2i


Syarif Hidayatullah / Sunan Gunung Jati 

☝️

Pangeran Adipati Anom Seda Ing Pasarean / Pangeran Pasarean 

☝️

Pangeran Kesatrian I 

☝️

Pangeran Kesatrian II Sumare ing Jepara 

( nama ini adalah  Sahabat dari Panembahan Senapati Mataram , Dimasa Panembahan Senapati Mataram Pangeran Kesatrian II di Tugaskan menjadi Mangkubumi Mataram di Wilayah Jepara ) 

#Catatan Istri Pertama Panembahan Senapati Mataram Ratu Cirebon adalah adik Beliau 


Keturunannya Pangeran Kesatrian Berdiaspora di Sekitaran Jepara , Kudus ,Pati ,Rembang , Tuban , Gresik , Lamongan / Pesisir Jawa 

Keturunan Pangeran Kesatrian Lainnya yang Terindentifikasi antara lain 

- Pangeran Sendang Duwur / Panembahan nur Rohmat Sedayu Gresik 


Pangeran Pasarean / Sayyid Muhamad Tajul Arifin Menikah dengan Ratu Nyawa Berputra putri antara lain : 

1) Pangeran Kesatrian Menantu Sultan Trenggono 

2) Pangeran Seda ing Kemuning / P Dipati Anom/Ayah Panembahan Ratu I Raja Cirebon II

3) Pangeran Losari Mangkubumi wilayah Brebes  dimasa Sunan Gunung Jati 

4) Ratu Bagus Menantu Adipati Jepara 

5) Ratu Tuban Menantu Adipati Tuban 

6) Pangeran Waruju Menikah dengan Nyai Gede Waruju Giri  binti Sunan Kulon

[6/1 08.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 


Pangeran Cindelaras bin Raden Putera Kerajaan Jenggala


Tonton reel ini

https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2749781215199284/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi

[6/1 10.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7000624346686156/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


#SEBAGIAN KETURUNAN YANG DI MAKAM KAN DI PESISIR JAWA SUDAH DI BA'ALAWISASI 


Syarif Hidayatullah / Sunan Gunung Jati 

☝️

Pangeran Adipati Anom Seda Ing Pasarean / Pangeran Pasarean 

☝️

Pangeran Kesatrian I 

☝️

Pangeran Kesatrian II Sumare ing Jepara 

( nama ini adalah  Sahabat dan Ipar dari Panembahan Senapati Mataram , Dimasa Panembahan Senapati Mataram Pangeran Kesatrian II di Tugaskan menjadi Mangkubumi Mataram di Wilayah Jepara ) 

#Catatan Istri Pertama Panembahan Senapati Mataram Ratu Cirebon adalah adik Beliau (Ibunya Raden Ronggo)


Keturunannya Pangeran Kesatrian Berdiaspora di Sekitaran Jepara , Kudus ,Pati ,Rembang , Tuban , Gresik , Lamongan / Pesisir Jawa 

Keturunan Pangeran Kesatrian Lainnya yang Terindentifikasi antara lain 

- Pangeran Sendang Duwur / Panembahan nur Rohmat Sedayu Paciran Lamongan 


#Catatan Hubungan Kekerabatan Pangeran Kesatrian I dengan Sunan Drajat 

,Sunan Drajat adalah Paman Dari Pangeran Kesatrian I karena Sunan Drajat adalah Menantu Sunan Gunung Jati atau Ipar Pangeran Pasarean bin Sunan Gunung Jati Ayahnya  Pangeran Kesatrian 


Pangeran Pasarean / Sayyid Muhamad Tajul Arifin Menikah dengan Ratu Nyawa Berputra putri antara lain : 

1) Pangeran Kesatrian Menantu Sultan Trenggono 

2) Pangeran Seda ing Kemuning / P Dipati Anom/Ayah Panembahan Ratu I Raja Cirebon II

3) Pangeran Losari Mangkubumi wilayah Brebes  dimasa Sunan Gunung Jati 

4) Ratu Bagus Menantu Adipati Jepara 

5) Ratu Tuban Menantu Adipati Tuban 

6) Pangeran Waruju Menikah dengan Nyai Gede Waruju Giri  binti Sunan Kulon


#Diaspora Keturunan masih dalam pendataan

[6/1 11.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 


Cucu Mufti Batavia Merasa Fitnah Datuknya - Lalu Fitnah KH. Haasyim Asy'arii Tebuireng Jombang


Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7000351113380146/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi

[6/1 11.07] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ustadz Wafi Permalukan KH. 'Imaaduddiin


https://youtu.be/Ud2R5mdBPSc?si=DVCApLfSfyNBBvDu

[6/1 11.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ustaadz Wafii - Debat Nasab Ba'alawyy di Banten Merasa Menang Telak Vs KH. 'Imaaduddiin


https://youtu.be/dCu_pOKHMnE?si=Bs0QkDDjiUpjZ5ks

[6/1 11.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib Riziq Gedabrus - Seorang Waliyullooh Habaaib Paham Keshohiihan Al Hadiits Lewat Lihat Cahaya Yg Keluar Dari Mulut Si Pembicara 


Benarkah ?!


https://youtube.com/shorts/KlRl3FLSopA?si=iY1dcru73TpcssFC

[6/1 11.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib Taufiiq Assegaf - Hukum Wanita Hadiri Majlis 'Ilmu


https://youtu.be/dyT4rhyBc4s?si=fbWin9JJPo3uyFAU

[6/1 11.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Biodata Habiib Luthfii Yahyaa


https://youtube.com/shorts/vEn0WAIZtFA?si=Zkm7TrD8xk-fFvAz

[6/1 11.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gegara Bela Nasab 'Ubaidillaah Ba'alawyy - KH. Miftaahul Akhyaar PBNU Jadi Cibiran Netizen


https://youtu.be/h52WHYuU4ZY?si=I5P1wNXPzYNwyGr-

[6/1 11.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Nabii Muhammad Dianggap Ngaco


https://youtu.be/iGmWQOh8z38?si=qvN7AVpd6UEqjPnE

[6/1 13.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/MhjKP2DAbzoiYEBa/?mibextid=xfxF2i


200 tahun ubaidillah al habib dinasti fatimiyah berkuasa yang mengaku dzuriyah nabi tapi palsu.....200 tahun juga (1800an Sd 2000an) para habib cucu ubaidillah yaman mengaku dzuriyat nabi juga palsu...maka saatnya mereka terbongkar kejahatannya....

[6/1 13.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 


NKRI Gak Butuh R'AD


Tonton reel ini

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6997709513644306/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi

[6/1 15.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/rgehtmXwro9LxCtS/?mibextid=xfxF2i


BABA FARID / FARIDUDDIN MASOOD GANJSHAKAR KETURUNAN SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB PEMIMPIN TAREKAT CHISTI 


Hazrat Khwaja Fariduddin Masood Ganjshakar

Tarekat : Chisti

Lahir : 569 H/1179 M Khotwal, Distrik Multan, Pakistan

Meninggal dunia : 661 H/1263 M Pakpattan, Pakistan

Tempat peristirahatan: Pakpattan, Pakistan


#Susur Galur Nasab 

Amir-Ul-Mukminin Hazrat Umar Farooq ( Umar bin Khattab),  ayah dari

Hazrat Abdullah, ayah dari

Hazrat Salim  Ayah dari  

Hazrat Suleman, ayah dari

Hazrat Adham, ayah dari

Hazrat Ibrahim Balakh, ayah dari

Hazrat Ishaq, ayah dari

Hazrat Waiz-ul-Akbar Abil Fateh, ayah dari

Hazrat Waiz-ul-Asghar Abdulla, ayah dari

Hazrat Masood, ayah dari

Hazrat Suleman, ayah dari

Hazrat Saamaan Shah, ayah dari

Hazrat Raseeman Shah, ayah dari

Hazrat Naseeruddin, dari

Syekh Ahmed Farrukh Shah Kabli, ayah dari

Hazrat Shihabuddin, ayah dari

Hazrat Mohammed, ayah dari

Hazrat Yusuf, ayah dari

Hazrat Sheikh Ahmed Shaheed, ayah dari

Hazrat Shuaib, ayah dari

Hazrat Jamaluddin Suleman, ayah dari

Hazrat Khwaja Fariduddin Masood Ganjshakar


Hazrat Khwaja Fariduddin Masood Ganjshakar  adalah salah satu tokoh Sufi Ordo Chishti yang paling cemerlang di India. Setelah kematiannya  Hazrat Khwaja  Qutbuddin Bakhtiar Kaki ,  kepemimpinan spiritual dalam Ordo Chishti  jatuh ke murid nya  Hazrat Khwaja Fariduddin Masood Ganjshakar dari Pakpatan, yang dikenal sebagai “ Baba Farid ” /  “ Baba Ganjshakar ”.

[6/1 15.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/100064447495414/posts/7180157458715486/?mibextid=Nif5oz

[6/1 15.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Nyukcruk Sejarah Pakuan Pajajaran - Drs. Dana Sasmita


https://merpatibook.id/nyucruk-sajarah-pakuan-pajajaran-jeung-prabu-siliwangi?fbclid=IwAR32YXASUwtQ-oMoKwmSGYaR2xieiLwGbpgGnyjmPhuiBu9sDV2ackOaTMM



NYUKCRUK SAJARAH PAKUAN PAJAJARAN JEUNG PRABU SILIWANGI : JELAJAHI SEJARAH SUNDA LEBIH DALAM!

-

Pernahkah Anda penasaran dengan kekayaan sejarah Sunda yang belum terungkap?



"Nyukcruk Sajarah Pakuan Pajajaran jeung Prabu Siliwangi" karya almarhum Drs. Saleh Danasasmita membuka pintu ke dalam dunia sejarah Sunda yang kaya dan menarik. Buku ini menyajikan penelitian mendalam tentang Karajaan Sunda, khususnya mengenai Prabu Siliwangi, yang disampaikan dalam bahasa Sunda yang akrab dan komunikatif.



Bayangkan Anda tenggelam dalam cerita-cerita sejarah yang menghidupkan kembali keagungan Pakuan Pajajaran. Buku ini tidak hanya menambah wawasan Anda tentang sejarah lokal tetapi juga menghubungkan Anda dengan akar budaya Sunda yang kaya.



Dengan gaya penulisan yang ilmiah namun mudah dipahami, Drs. Saleh Danasasmita berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tentang sejarah Sunda. Karyanya ini telah mendapat pengakuan sebagai salah satu sumber terbaik tentang sejarah Karajaan Sunda dan dihormati oleh banyak ahli sejarah.



Jangan lewatkan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan kecintaan Anda terhadap sejarah Sunda. Dapatkan buku "Nyukcruk Sajarah Pakuan Pajajaran jeung Prabu Siliwangi" sekarang juga dan mulailah perjalanan mengesankan Anda ke masa lalu!

Tentang Penulis

Drs. Saleh Danasasmita adalah seorang tokoh intelektual dan ahli sejarah Sunda terkemuka di Indonesia. Beliau dikenal atas dedikasinya dalam meneliti dan mendokumentasikan sejarah serta budaya Sunda, khususnya melalui karyanya yang membahas tentang Pakuan Pajajaran dan Prabu Siliwangi.


Lahir di Jawa Barat, Drs. Danasasmita menunjukkan minat yang besar pada sejarah lokal sejak dini. Pendidikannya di bidang sejarah memperkuat dasar pengetahuannya dan membawanya untuk fokus pada studi tentang Sunda. Gairahnya tidak hanya terbatas pada aspek akademis, tetapi juga pada pemeliharaan dan promosi budaya Sunda, yang seringkali kurang mendapat perhatian.

-

Daftar Isi

-

Spesifikasi

-

Judul                :  Nyukcruk Sajarah Pakuan Pajajaran jeung Prabu Siliwangi


Penulis             :  Drs. Saleh Danasasmita 


Penerbit           :   Raih Asa Sukses 


Ukuran             :  14 x 21 cm


Halaman           :  148 Halaman


Sampul             :  Soft Cover


ISBN                 : 978-623-7295-53-1

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku Ini?

Pemahaman Mendalam tentang Sejarah Sunda: Buku ini memberikan wawasan yang kaya dan mendalam tentang sejarah Karajaan Sunda, khususnya mengenai Prabu Siliwangi, yang merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia.

Menjaga dan Memahami Warisan Budaya: Memiliki buku ini membantu dalam memahami dan menjaga warisan budaya Sunda, yang merupakan aspek penting dari kekayaan sejarah dan budaya Indonesia secara keseluruhan.

Memperkaya Pengetahuan Lokal: Membaca buku ini memberikan kesempatan untuk memperkaya pengetahuan Anda tentang sejarah lokal dan memahami aspek-aspek penting dari masa lalu yang telah membentuk kebudayaan saat ini.

Mendukung Karya Peneliti Lokal: Memiliki dan membaca buku ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap peneliti dan penulis lokal yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk pelestarian sejarah dan budaya.

Membangkitkan Rasa Bangga Sejarah: Pengetahuan tentang sejarah dan warisan leluhur dapat membangkitkan rasa bangga dan penghargaan terhadap identitas dan kebudayaan lokal.

Berapa Harga Untuk Buku Langka Ini?

Berapa Harganya?

Rp.318.000

Untuk Hari ini Saja!!

DISKON 50%



Hanya Rp 159rb



Promo akan berakhir dalam :

9

JAM

0

MENIT

51

DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU!!

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK 

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-

Bisa COD / Bayar Di Tempat

Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN! 

-

Garansi Uang Kembali

Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai. 

-

[6/1 15.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Rp 159.000,00

[6/1 16.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://oohya.republika.co.id/lincak/1743702182/bukan-karena-kalah-perang-dari-kompeni-mengapa-sultan-agung-menjatuhkan-hukuman-mati-kepada-panglima-penyerbuan-batavia?page=2


logo

Cari

Sekapur Sirih Pitan Lincak Egek Kendeng Video Photo


 Lincak

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

oohya! I demi Indonesia

Sabtu, 6 Januari 2024 | 08:05 WIB

Foto merupakan adegan film Sultan Agung. Sultan Agung menjatuhkan hukuman mati kepada penglima penyerbuan Batavia, Suro Agul-agul, karena salah menghukum Adipati Mandurorejo dan Adipati Upo Sonto. (foto: mooryatie soedibyo cinema/republika)

X


Foto merupakan adegan film Sultan Agung. Sultan Agung menjatuhkan hukuman mati kepada penglima penyerbuan Batavia, Suro Agul-agul, karena salah menghukum Adipati Mandurorejo dan Adipati Upo Sonto. (foto: mooryatie soedibyo cinema/republika)


Tetapi para prajurit kehabisan tenaga, sehingga ketika usaha pembendungan sudah berjalan sebulan, Kali Ciliwung belum juga selesai dibendung. Pasokan makanan tersendat, sehingga para prajurit kelaparan.


Mandurorejo hanya menyerang Kompeni sekali, yaituterjadi pada 27 November 1628. Pada serangan pertama dikerahkan 100 prajurit, disusul kemudian 300 prajurit.


Namun, mereka juga tidak berdaya di tangan Kompeni. Banyak yang tewas, sisanya melarikan diri.


“Oleh karena itu, pada 1 Desember Tumenggung Suro Agul-agul memerintahkan mengikat Mandurorejo dan Upo Sonto berikut anak buahnya dan melalui pengadilan dan atas perintah Raja Mataram dihukum mati karena Batavia tidak ditaklukkannya dan karena mereka tidak bertempur mati-matian,” tulis HJ de Graaf.


Oohya! Baca juga ya:


Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati



Pada 3 Desember 1628, sisa-sisa pasukan Mataram meninggalkan Batavia. Sebanyak 744 mayat prajurit Mataram yang dieksekusi bersama Mandurorejo dan Upo Sonto dibiarkan di Batavia. jenazah Mandurorejo dibawa ke Kaliwungu untuk dimakamkan di Kaliwungu.


“Tumenggung Suro Agul-agul harus menebus kekeliruan yang fatal itu. Ia pun bersama-sama banyak bangsawan dihukum mati. Para bangsawan itu dijatuhi hukuman karena mereka tidak merebut kemenangan,” tulis De Graaf.


Priyantono Oemar


Sumber rujukan:

Puncak Kejayaan Mataram karya Dr HJ de Graaf (2002, edisi revisi)


Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator



Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.


Redaksi

oohya.republika@gmail.com


Halaman:

1

 

2

 

Sebelumnya

Editor: oohya!republika.co.id


SHARE:

  

Tags

sultan agung

panglima

penyerbuan

Kompeni

Kalah Perang

Artikel Terkait

Cerita Setelah Sultan Agung Kalah dari Kompeni dan Orang Orang Eropa yang Menjadi Bawahan Raja-Raja Jawa

Setelah Diprotes Juru Mudi Kapal Kompeni, Sultan Agung Mataram Merenungkan Pilihan ‘Sunat atau Mati’ untuk Tawanan

Utusan Kompeni Datang, Mengapa Sultan Agung Menanyakan Jumlah Meriam di Banten?

Utusan Kompeni Menyebut Kuda Milik Empat Pejabat Mataram Disembelih oleh Sultan Agung, Apa Salah Mereka?

Sultan Agung Tersinggung Dinista Kompeni Sebagai Anjing yang Telah Mengotori Masjid, Loji Kompeni di Jepara pun Lalu Diserbu

Terpopuler

1

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

2

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

3

Amangkurat II Siapkan Pertunjukan 40 Harimau untuk Sambut Kapten Tack, Mengapa Wangsanata Melaporkan kepada Kompeni sebagai Persiapan Perang?

4

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

5

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

6

Anies Baswedan Manfaatkan Tiktok untuk Kerja Kampanye, Alat Kerja Seperti Apa yang Diperkenalkan kepada Generasi X di Bangku Sekolah?

Terkini

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

Sabtu, 6 Januari 2024 | 08:05 WIB

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

Jumat, 5 Januari 2024 | 19:26 WIB

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

Jumat, 5 Januari 2024 | 16:08 WIB

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

Jumat, 5 Januari 2024 | 14:26 WIB

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

Kamis, 4 Januari 2024 | 16:13 WIB

Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?

Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?

Rabu, 3 Januari 2024 | 16:06 WIB

Meminta Bantuan Kompeni untuk Jadi Raja Mataram, Pakubuwono I pun Terjerat Utang dan Kehilangan Banyak Wilayah Jawa-Madura

Meminta Bantuan Kompeni untuk Jadi Raja Mataram, Pakubuwono I pun Terjerat Utang dan Kehilangan Banyak Wilayah Jawa-Madura

Rabu, 3 Januari 2024 | 08:38 WIB

Sultan Agung Tersinggung Dinista Kompeni Sebagai Anjing yang Telah Mengotori Masjid, Loji Kompeni di Jepara pun Lalu Diserbu

Sultan Agung Tersinggung Dinista Kompeni Sebagai Anjing yang Telah Mengotori Masjid, Loji Kompeni di Jepara pun Lalu Diserbu

Selasa, 2 Januari 2024 | 17:25 WIB

Nasib Orang-Orang Cina Pesisir Setelah Raja Mataram Pakubuwono II Kembali Berpihak kepada Kompeni dan Pemimpinnya Melarikan Diri ke Bali

Nasib Orang-Orang Cina Pesisir Setelah Raja Mataram Pakubuwono II Kembali Berpihak kepada Kompeni dan Pemimpinnya Melarikan Diri ke Bali

Selasa, 2 Januari 2024 | 08:12 WIB

Utusan Kompeni Datang, Mengapa Sultan Agung Menanyakan Jumlah Meriam di Banten?

Utusan Kompeni Datang, Mengapa Sultan Agung Menanyakan Jumlah Meriam di Banten?

Senin, 1 Januari 2024 | 11:00 WIB

logo

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext


 021 780 3747

 marketing@republika.co.id


Sekapur Sirih

Pitan

Lincak

Egek

Kendeng

    

Tentang Kami  Redaksi  Info Iklan  Karir  Kontak  Pedoman Media Siber  Privacy

Copyright ©2024Republika.co.id. All rights reserved.


x

[6/1 16.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://oohya.republika.co.id/lincak/1743702182/bukan-karena-kalah-perang-dari-kompeni-mengapa-sultan-agung-menjatuhkan-hukuman-mati-kepada-panglima-penyerbuan-batavia


logo

Cari

Sekapur Sirih Pitan Lincak Egek Kendeng Video Photo


 Lincak

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

oohya! I demi Indonesia

Sabtu, 6 Januari 2024 | 08:05 WIB

Foto merupakan adegan film Sultan Agung. Sultan Agung menjatuhkan hukuman mati kepada penglima penyerbuan Batavia, Suro Agul-agul, karena salah menghukum Adipati Mandurorejo dan Adipati Upo Sonto. (foto: mooryatie soedibyo cinema/republika)

X


Foto merupakan adegan film Sultan Agung. Sultan Agung menjatuhkan hukuman mati kepada penglima penyerbuan Batavia, Suro Agul-agul, karena salah menghukum Adipati Mandurorejo dan Adipati Upo Sonto. (foto: mooryatie soedibyo cinema/republika)



Nasib Tumenggung Suro Agul-agul ada di tangan Sultan Agung. Ia juga harus menemui ajal setelah menerima hukuman mati, seperti halnya Adipati Mandurorejo dan Adipati Upo Sonto yang ia hukum mati dengan mengatasnamakan perintah raja.


Sultan Agung menganggap Suro Agul-agul salah menjalankan perintah. Karena pasukannya tidak bisa menaklukkan Batavia, maka Sultan Agung memerintahkan Suro Agul-agul agar menghukum pasukan yang dipimpin oleh Mandurorejo, bukan menghukum Mandurorejo.


Tumenggung Suro Agul-agul adalah panglima penyerbuan Batavia pada 1628. Di atas Suro Agul-agul ada Panembahan Juminah, Pangeran Puger, Panembahan Puruboyo (Purboyo). yang merupakan keturunan raja.


Oohya! Baca juga ya:


Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?


Di bawah Suro Agul-agul ada Adipati Mandurorejo dan Adipati Upo Sonto, dua bersaudara yang dekat dengan Sultan Agung. Ketika Mandurorejo berangkat ke Batavia, harapannya, Batavia sudah hampir ditaklukkan oleh Tumenggung Baurekso, sehingga begitu tiba di Batavia tinggal menyita barang-barang Kompeni.



Tumenggung Baurekso yang datang lebih dulu pada 21 Agustus 1628 tewas dalam pertempuran di luar benteng pada 21 Oktober 1628.Kedua anaknya juga mengalami nasib sama.


Pada 21 Oktober itu, Kompeni mengerahkan 2.866 prajurit untuk menyerang kemah-kemah pasukan Mataram. Mereka harus menyusuri sungai dengan beberapa kapal yang masing-masing memuat 150 orang. Ada dua sampan dan tujuh sekoci untuk mencapai daratan.


Kemah pasukan Mataram diserang dari arah sungai dan darat. Kemah Baurekso mendapat kesempatan serangan kedua.


Dalam pertarungan jarak dekat kemah direbut dan dibakar. “Di antara sekitar 200 musuh yang gugur terdapat pula Tumenggung Baurekso dan putranya, dan banyak bangsawan lainnya,” tulis De Graaf.


Oohya! Baca juga ya:


Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba



Kompeni kemudian juga menyerbu kemah-kemah Mataram yang ada di Marunda. Korban di Kompeni hanya 60 prajurit yang tewas, tetapi 140 prajurit kehilangan senjata, direbut oleh tentara Mataram.


Namun, Mataram kehilangan banyak kapal karena dirampas atau dirusak oleh Kompeni. Dari 200 kapal, tinggal 50 kapal.


Melihat kondisi ini, Mandurorejo memikirkan siasat baru. Sebanyak 3.000 anak buahnya ia kerahkan untuk membendung Kali Ciliwung agar tidak bisa dilewati lagi oleh kapal-kapal Kompeni.


Halaman:

1

 

2

 

Selanjutnya

Editor: oohya!republika.co.id


SHARE:

  

Tags

sultan agung

panglima

penyerbuan

Kompeni

Kalah Perang

Artikel Terkait

Cerita Setelah Sultan Agung Kalah dari Kompeni dan Orang Orang Eropa yang Menjadi Bawahan Raja-Raja Jawa

Setelah Diprotes Juru Mudi Kapal Kompeni, Sultan Agung Mataram Merenungkan Pilihan ‘Sunat atau Mati’ untuk Tawanan

Utusan Kompeni Datang, Mengapa Sultan Agung Menanyakan Jumlah Meriam di Banten?

Utusan Kompeni Menyebut Kuda Milik Empat Pejabat Mataram Disembelih oleh Sultan Agung, Apa Salah Mereka?

Sultan Agung Tersinggung Dinista Kompeni Sebagai Anjing yang Telah Mengotori Masjid, Loji Kompeni di Jepara pun Lalu Diserbu

Terpopuler

1

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

2

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

3

Amangkurat II Siapkan Pertunjukan 40 Harimau untuk Sambut Kapten Tack, Mengapa Wangsanata Melaporkan kepada Kompeni sebagai Persiapan Perang?

4

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

5

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

6

Anies Baswedan Manfaatkan Tiktok untuk Kerja Kampanye, Alat Kerja Seperti Apa yang Diperkenalkan kepada Generasi X di Bangku Sekolah?

Terkini

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

Sabtu, 6 Januari 2024 | 08:05 WIB

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

Jumat, 5 Januari 2024 | 19:26 WIB

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

Jumat, 5 Januari 2024 | 16:08 WIB

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

Jumat, 5 Januari 2024 | 14:26 WIB

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

Kamis, 4 Januari 2024 | 16:13 WIB

Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?

Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?

Rabu, 3 Januari 2024 | 16:06 WIB

Meminta Bantuan Kompeni untuk Jadi Raja Mataram, Pakubuwono I pun Terjerat Utang dan Kehilangan Banyak Wilayah Jawa-Madura

Meminta Bantuan Kompeni untuk Jadi Raja Mataram, Pakubuwono I pun Terjerat Utang dan Kehilangan Banyak Wilayah Jawa-Madura

Rabu, 3 Januari 2024 | 08:38 WIB

Sultan Agung Tersinggung Dinista Kompeni Sebagai Anjing yang Telah Mengotori Masjid, Loji Kompeni di Jepara pun Lalu Diserbu

Sultan Agung Tersinggung Dinista Kompeni Sebagai Anjing yang Telah Mengotori Masjid, Loji Kompeni di Jepara pun Lalu Diserbu

Selasa, 2 Januari 2024 | 17:25 WIB

Nasib Orang-Orang Cina Pesisir Setelah Raja Mataram Pakubuwono II Kembali Berpihak kepada Kompeni dan Pemimpinnya Melarikan Diri ke Bali

Nasib Orang-Orang Cina Pesisir Setelah Raja Mataram Pakubuwono II Kembali Berpihak kepada Kompeni dan Pemimpinnya Melarikan Diri ke Bali

Selasa, 2 Januari 2024 | 08:12 WIB

Utusan Kompeni Datang, Mengapa Sultan Agung Menanyakan Jumlah Meriam di Banten?

Utusan Kompeni Datang, Mengapa Sultan Agung Menanyakan Jumlah Meriam di Banten?

Senin, 1 Januari 2024 | 11:00 WIB

logo

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext


 021 780 3747

 marketing@republika.co.id


Sekapur Sirih

Pitan

Lincak

Egek

Kendeng

    

Tentang Kami  Redaksi  Info Iklan  Karir  Kontak  Pedoman Media Siber  Privacy

Copyright ©2024Republika.co.id. All rights reserved.


x

[6/1 16.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.kratonjogja.id/figur/70-raden-penewu-sigithadiwandowo-penjaga-silsilah-kerabat-keraton-yogyakarta/





Raden Penewu Sigithadiwandowo, Penjaga Silsilah Kerabat Keraton Yogyakarta

Editor: Admin

26-12-2023

Bagikan:


Di Keraton Yogyakarta, terdapat kawedanan yang memiliki tugas khusus mengurusi silsilah keluarga raja. Kawedanan Dharah Dalem sebutannya. Sejak Sultan pertama bertakhta, Keraton Yogyakarta secara natural membentuk garis keturunan yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia. Untuk memastikan garis keturunan ini tetap jelas, setiap kerabat yang benar-benar memiliki pertalian darah dengan sultan serta dapat membuktikannya bisa mendapatkan serat kekancingan tanda keabsahannya sebagai kerabat. Dalam hal ini kerabat dapat mengajukan permohonan serat kekancingan untuk anak atau cucu keturunannya. 


Setiap minggu Kawedanan Dharah Dalem menerima kurang lebih 20 permohonan kekancingan. Raden Penewu Sigithadiwandowo (nama asli R. Sigit Adi Mulyanto) merupakan salah satu Abdi Dalem yang berperan penting di kawedanan ini. Ia bertanggung jawab meneliti dan memproses permohonan-permohonan tersebut dan menjalankan administrasi rutin. 


“Tugas saya verifikasi. Jadi setelah surat kekancingan itu sudah selesai dibuat, secara kolektif kami kumpulkan lalu dikoreksi kembali. Selanjutnya kami haturkan ke Kawedanan Hageng Panitrapura untuk disahkan oleh Penghageng,” jelasnya. 


Ayah dua anak ini memiliki awal yang agak unik saat bergabung menjadi Abdi Dalem. “Saya (awalnya) masuk di Abdi Dalem Prajurit, di Bregada Mantrijero tahun 2006 sampai dengan sekarang. Untuk masuk Kawedanan Dharah Dalem, awalnya hanya membantu.” 


Saat itu sedang terjadi pembaruan struktur organisasi dan untuk menerapkan ketertiban administrasi, Penghageng menghendaki sekitar 1500 surat kekancingan yang diterbitkan untuk direvisi.  “Penghageng menghendaki surat kekancingan dibuat lebih baik tapi cepat. Dari situ kami punya ide, ini harus dibuat aplikasi, kalau hanya ditulis tangan satu lembar surat kekancingan bisa memakan waktu tiga puluh menit. Kalau sehari hanya menghasilkan empat sampai lima lembar.” 


Akhirnya kami bekerja sama dengan tim mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta, Kawedanan Dharah Dalem membuat aplikasi dan akhirnya mendapat persetujuan dari Penghageng. “Kita membuat kekancingan spartan, sampai nglembur, dalam sehari bisa sampai lima puluh selesai. Akhirnya 1500 itu sudah ter-cover semua, sampai sekarang bisa berjalan dengan baik.” 


Tak lama setelah itu, tanpa diduga ia diangkat dan diwisuda menjadi Abdi Dalem pada tahun 2015 dengan pangkat Bekel Tuwa, ini merupakan suatu peristiwa besar dalam hidupnya.


“Anugerah yang saya terima, karena sudah membaktikan tenaga dan pikiran saya untuk keraton, khususnya di Kawedanan Dharah Dalem. Akhirnya mendapat serat kekancingan (Abdi Dalem), ini menjadi modal untuk makin percaya diri. Karena yang sebelumnya kami hanya di belakang panggung, kita maju ke depan untuk bisa full 100% mengabdi. Itu kebanggaan, bisa melayani orang-orang yang datang ke Kawedanan Dharah Dalem. Awal-awal saya paling muda, sampai sekarang pun paling muda di antara Rama-rama yang mengabdi di sini,” tuturnya. Ia mengawali pekerjaannya di Kawedanan Dharah Dalem sebagai lumaksana penyerat hingga pada 2021 ia diangkat sebagai wakil carik. 


Sigithadiwandowo 001


Terpanggil oleh Kecintaan


Mudah saja bagi RP Sigithadiwandowao untuk melebur dengan irama kerja keraton karena sejak kecil ia sudah akrab dengan istana ini. Ayahnya dulu adalah Abdi Dalem Juru Mudhi (pengemudi kendaraan) Sri Sultan Hamengku Buwono IX (1940-1988). Ia tumbuh di Pracimasana yang masih termasuk dalam kompleks keraton. Namun, cintalah yang mendorongnya membaktikan diri. “Saya suka bantu keraton dan saya mencintai keraton, maka saya wajib untuk bisa loyal seloyal-loyal apa pun untuk keraton.” 


Kawedanan Dharah Dalem berada di bawah struktur Kawedanan Hageng Panitrapura yang dipimpin oleh GKR Condrokirono. Dalam keseharian kawedanan ini dijalankan oleh Penghageng Angka Kalih (pimpinan harian), wakil carik, kahartakan dan lumaksana (pelaksana tugas). Para lumaksana bekerja sebagai korektor, peneliti, penerima tamu, dan penginput data. 


Untuk mendapat kekancingan dari Dharah Dalem, pemohon wajib menyiapkan beberapa persyaratan, antara lain membawa surat kekancingan asli dan fokokopinya dari orang tua, salinan KTP, fotokopi akta kelahiran, dan fotokopi kartu keluarga. Pemohon dapat dilayani pada jam kerja yaitu Senin-Sabtu pukul 09.00 – 13.00 WIB (kecuali Jumat sampai pukul 11.00 WIB). 


RP Sigithadiwandowo mengaku banyak pengalaman yang ia dapat sepanjang mengabdi di Kawedanan Dharah Dalem. Silsilah kekerabatan merupakan hal sensitif yang sarat kepentingan. Kehati-hatian mutlak diperlukan karena ada saja oknum yang berniat menyalahgunakan surat kekancingan. 


Pada awal bertugas ia harus berjuang membenahi administrasi yang kurang tertib baik di sisi internal kawedanan maupun pemohon. “Kalau dulu pemohon itu datang hanya bawa bagan silsilah dari ratu ditulis pakai tangan gitu (dan) akhirnya bisa nanti mendapat serat kekancingan. Sekarang kan ketat. Kalau tidak membawa atau menunjukkan serat kekancingan dan persyaratan yang lengkap, maka tidak bisa dilayani,” tuturnya. 


Ia juga membuat perbaikan prosedur alur pengumpulan berkas. Bila dulu serat kekancingan diajukan ke Kawedanan Hageng Panitrapura secara acak hingga sering terselip, kini pengajuan dilakukan sebulan sekali dan berurutan. Setelah surat kekancingan yang diajukan pada bulan tertentu selesai ditandatangani, permohonan bulan berikutnya baru bisa diajukan. 


Sigithadiwandowo 002


Pengabdian Tanpa Sekat


Meski aktif di Kawedanan Dharah Dalem, RP Sigithadiwandowo tidak meninggalkan aktivitasnya di bregada keprajuritan. Di Bregada (kesatuan) Mantrijero, ia menjabat sebagai Panji (perwira setingkat komandan) Langenastra (pasukan bersenjata tombak). 


Ia juga melatih jemparingan yaitu tradisi panahan untuk para prajurit. “Saya hobi jemparing sejak 2009. Saya ditimbali kawedanan keprajuritan untuk membantu, istilahnya melatih kanca-kanca prajurit. Njih sendika.”  Dua hari sekali ia membimbing kanca-kanca prajurit jemparing di Kagungan Dalem Kamandungan. 


Ada satu ayahan lagi yang ia jalani, yaitu menjadi anggota kelompok Kanca Ngori. Kanca Ngori bertugas membuka dan menutup kori (pintu gerbang) yang akan dilalui Sri Sultan saat Miyos (keluar dari kediaman) untuk menghadiri acara di kompleks keraton.  “Ketika Ngarsa Dalem miyos lenggah atau menerima tamu di Bangsal Kencana, kita ada kewajiban buka pintu Gedhong Prabayeksa.” Anggota Kanca Ngori yang terdiri dari lima orang bergantian melaksanakan tugas. Saat bertugas mereka harus berpakaian lengkap dan menunggu hingga acara selesai. 


Sigithadiwandowo 003


Melatih Kesabaran, Mendulang Kenyamanan


Bertahun-tahun bekerja di keraton, RP Sigithadiwandowo menyimpulkan pelajaran paling berharga yang ia dapatkan adalah pentingnya bersikap sabar. 


“Banyak pemohon itu kurang memahami prosedur dan tata waktu proses pengajuan permohonan, sehingga kadang ada anggapan proses pelayanan berjalan lambat,” tuturnya. 


Ia menyadari itulah tantangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik. “Kami secara tidak langsung menjadi garis depan (keraton). Garis depan pelayanan publik selain pariwisata.” Ia berusaha sebisa mungkin tidak mengecewakan pemohon, apalagi sebagian datang dari luar kota. Bahkan ada yang datang dari Malaysia dan Amerika Serikat. 


RP Sigithadiwandowo merasakan kenyamanan selama menjalankan tugas di keraton, “Kalau kita masuk keraton, temannya banyak sekali. Masuk ke sana kenal, masuk ke sana kenal dan kita mendapat kenyamanan di situ, beliau-beliau (Abdi Dalem dan keluarga keraton) itu pada welcome. Masuk sana welcome. Jadi kalau misalnya ke Parentah Ageng, ke Danartapura, ke Panitrapura, pasti semuanya nyuguh, kan artinya semuanya sudah familier, kita sudah akrab dan saling menghormati. Teman itu tidak hanya di luar, di dalam pun ternyata banyak sekali.”


Sebagai Abdi Dalem dan seorang ayah, ia juga bangga karena putri sulungnya termasuk di antara yang memperoleh kesempatan untuk menari bedhaya di Bangsal Kencana.  “Itu benar-benar melebihi suatu kebanggaan, mengharukan. Dia sudah bisa menari di sana.” Hana, demikian nama anaknya tersebut, sudah menekuni tari sejak kecil dan kini menjadi mahasiswa seni tari di ISI Yogyakarta.  


Ia mencita-citakan Kawedanan Dharah Dalem dapat memanfaatkan teknologi informasi secara optimal hingga pengetahuan tentang keraton didapatkan, termasuk silsilah keluarga kerajaan dapat mendunia, dalam artian dapat diakses dari mana saja. Teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk database dari risiko hilang. 


Alumni jurusan Manajemen Perusahaan, STIE Kerjasama ini berpesan agar generasi muda mencintai budaya setempat, meski bukan berarti menampik budaya lain. “(Dengan) teknologi kita pun bisa menjaga dan melestarikan budaya lokal. Mengapa kita tidak bisa mencintai budaya lokal?”  Sementara untuk keraton ia sematkan harapan agar pusat budaya Jawa ini tetap jaya abadi. “Segala bentuk budayanya, segala bentuk teladannya bagi kita, kawula yang ada di Jogja maupun di dunia. Semoga kita terapkan itu sebagai inspirasi kita agar bisa hidup lebih baik,” tutupnya.


PERISTIWA POPULER

Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India

Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1

Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang

Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar

Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas

PERISTIWA TERKINI


Memasuki Masa Remaja, RAj Nisaka Irdina Yudanegara Jalani Upacara Tarapan

Peristiwa


Garebeg Mulud 2023/Jimawal 1957, Ajang Regenerasi di Keraton Yogyakarta

Peristiwa


Warna-Warni Rangkaian Hajad Dalem Sekaten Jimawal 1957

Peristiwa


Khaul Ageng: Sarana Mengirim Doa dan Mengenang Keteladanan Sri Sultan HB IX

Peristiwa


Uyon-Uyon Hadiluhung Senin Pon 18 Desember 2023

Peristiwa


Bawa nuansa Kraton Jogja di email-mu

Masukkan alamat surel


SEJARAH

Cikal Bakal

Raja - raja

HB Ka 10

SENI BUDAYA

Tata Rakiting Wewangunan

Kagungan Dalem

Hajad Dalem

BERITA

Media Center

Peristiwa

Ragam

Figur

MEDIA SOSIAL

[6/1 16.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/2xE4auojvqqx8oUb/?mibextid=xfxF2i


Keturunannya Walisongo yang sedikit (Langka) Itu Keturunan Sunan Giri 

#1648 Saat perang Besar di Giri Kedaton Hampir Habis Dzurriyah Sunan Giri akibat kalah perang dengan Mataram 

#1680 perang Bubat di Pimpin Raja Giri Kedaton Terakhir  Pangeran Mas Witono / P Papak Singasari Seda ing Prang melengkapi Sebab Hampir Habisnya Dzurriyah Sunan Giri akibat Wafat dalam Perang

#Belanda otak Hancurnya/ Hampir habisnya Dzurriyah Sunan Giri

[6/1 17.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/deR6mg3Cq7kRBAzS/?mibextid=xfxF2i


Secara tekstual Susur Galur Nasab Walisongo tersambung ke Rasulullah SAW itu di dukung Catatan Sezaman pada nama nama yang Ada 

#Masa lalu yang Suram Ketika Leluhur Kami Walisongo Di BA'ALAWISASI, Menjadi Pelajaran Berharga Bagi Kami , 😅#Bukti2 yang mencukupi Syarat dan Ketentuan Dalam Menyambungkan nasab Sedang dalam Proses Validasi ( Sampai Penelitian ke Lapangan ke Kerabat2 Terkait Leluhurnya Walisongo)

[6/1 19.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7002165366532054/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


Perang adalah Peristiwa Sejarah yang paling Banyak di Catat dlm literasi Sezaman  , Beberapa Tokoh Besar  yang mengungsi Dan keturunannya Berdiaspora di Tempatnya yang Baru 


- Sultan Pajang Awantipura / R Arya Pangiri bin Sultan Prawoto bin Sultan Trenggono Pasca Kekalahan dari Panembahan Senapati mengungsi ke Banten tahun 1587 


- Keturunan Adipati Pragola II cucu Kyai Ageng Panjawi mengungsi Ke Cirebon setelah Adipati Pragola II wafat dlm perang dengan Mataram Tahun 1632 


- Panembahan Qodi bin Sunan Kudus mengungsi Ke Madura setelah Menantu nya Raden Haryo Penangsang Wafat Kalah perang Oleh Panembahan Senapati putra angkat Sultan Hadiwijaya Pajang tahun 1552 


- Pangeran Arya Jepara / P Panco Tando  Setelah Kalah perang dengan Panembahan Senapati mengungsi Ke Palembang tahun 1599


- Pangeran Riyo Wurokusumo Sebagai Adipati Manconegoro Brang Kulon / Sumedang Tahun 1601 - 1620  wafat di Eksekusi tahun 1649 di makamkan di Bayusumurup  Yogyakarta 

#keturunannya  yang Semula Menjadi Penguasa Di Palembang dan  Semula Palembang itu Bagian Vassal Kerajaan Mataram kemudian Melepaskan diri dari Kerajaan Mataram dan Menjadi Wilayah Merdeka Tahun 1649 


- DLL

[6/1 20.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/TU2L36oYs4LMCxqn/?mibextid=xfxF2i


QOBILAH2 BA'ALAWI YANG MASUK ABAD 18 / 1700 AN SEBAGIAN BESAR SEJARAH NASAB NYA ITU AMBURADUL 😅


#COCOK_LOGI KARANGAN BEBAS ITU TERLARANG DALAM PEMBUKTIAN KETERSAMBUNGAN NASAB ,!!  


#Catatan_Penting 

Pola yang sama terjadi mirip Pola Pencangkokan Nasab Syaikh Ali As Sakran  ( Pencangkokan Sejarah dan Nasab ) Bukti Sejarah dari Leluhurnya Qobilah2 / kelompok Ba'Alawi yang nama Leluhurnya tidak tercatat di Kitab Nasab Samsu Dzahiroh 1894 

#Sebagian dari Mereka Sebenarnya diduha adalah Tokoh Ahistoris/ Tidak tercatat dlm Kabar Sejarah di Masa nya 🤣

#Susunan Nama nama dlm Susur Galur Nasab mereka  yang Masuk Ke Nusantara Masa abad 18 / 1700 an Tak Jelas Keberadaan Bukti Sejarah nya  / Tak Bisa di Validasi secara keilmuan Sejarah dan Nasab bahwa nama nama itu Benar ada / Tokoh Historis

[6/1 20.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/YfxLg1u6ToMxxYzr/?mibextid=xfxF2i


Data Keturunan Walisongo itu Ada di Para Munsib Keluarga terkait dan Saya salah satu Yang Memegang Data mereka 

#Bukan Untuk Konsumsi Publik / Di Publikasikan 😅🙏

[6/1 20.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/o1q89HGQ2Nv7K8Je/?mibextid=xfxF2i


AL MAGRIBI AL HUSEINI DI CIREBON 

diantara keturunannya yang Terindentifikasi

- Sayyid Abdurrahman 

Berputra Pangeran Raja Komara (Sayyid Qomaruddin)

[6/1 22.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Bertemu Rosuulullooh S'AW Sebuah Kebohongan ?! 


https://youtube.com/shorts/lnxREBrlxuU?si=NjIQ2ou2cmLwRHX6

[6/1 22.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Kedatuan Kerajaan Sriwijaya - Rp 199.000,00


https://sumberrezekibookstore.id/kedatuan-sriwijaya?fbclid=IwAR0CQjkUNDKKNRlhKHlkJ8DOoAZah9jEPkAUeOM8EfZtpc-Kp172bSM0tfQ_aem_Ae6iOqQKF7u_heONmgefNLwKofXM2JQowXNF668nNDbFaGhRUc9Cwd0Vt0cyB8IGPTBz-Pb0s2U3HEzJNv32-ylh



KEDATUAN SRIWIJAYA : MENELUSURI & EKSPLORASI SEJARAH KERAJAAN TERTUA INDONESIA!

-

Apakah Anda tertarik dengan misteri dan kejayaan masa lalu Indonesia? "Kedatuan Sriwijaya" oleh George Cœdès dan tim penulis, mengungkap cerita menakjubkan dari kerajaan tertua di Indonesia.



Dalam buku ini, Anda akan menemukan kumpulan tulisan yang mendalam tentang Sriwijaya, kerajaan yang hampir terlupakan namun memainkan peran penting dalam sejarah Nusantara. Eksplorasi ini dimulai dengan penemuan prasasti Melayu Kuno pada tahun 1918, yang memicu minat baru dalam studi Sriwijaya.



Bayangkan menyelami kekayaan sejarah, politik, dan budaya Sriwijaya, kerajaan yang pernah berkuasa dan berpengaruh di Asia Tenggara. Dapatkan pemahaman baru tentang bagaimana kerajaan ini membentuk sejarah Indonesia dan wilayah sekitarnya.



Dibawakan oleh George Cœdès, seorang ahli sejarah terkemuka, bersama dengan tim penulis yang berdedikasi, buku ini merupakan sumber pengetahuan yang tak ternilai. Kajian mereka mendalam, berbasis bukti arkeologis, memberikan gambaran yang otentik dan kaya tentang Sriwijaya.



Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami salah satu misteri sejarah terbesar Indonesia. Dapatkan "Kedatuan Sriwijaya" sekarang, dan mulailah perjalanan Anda ke dalam masa lalu yang megah dan mempesona.

-

Daftar Isi

-

-

Spesifikasi

-

Judul                : Kedatuan Sriwijaya


Penulis             : George Cœdès, dkk


Penerbit           :  Komunitas Bambu


Ukuran             : 16 x 24 cm


Halaman           : 458 Halaman


Sampul             : Hard Cover


ISBN                 : 978-602-9402-52-0 

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku Ini?

Pemahaman Mendalam tentang Sriwijaya: Buku ini menyediakan analisis terperinci tentang salah satu kerajaan maritim paling penting dan tertua di Indonesia, memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan kebudayaannya.

Mengungkap Sejarah yang Hampir Terlupakan: Dengan menyoroti penemuan prasasti Melayu Kuno, buku ini membangkitkan kembali sejarah kerajaan Sriwijaya yang hampir dilupakan, memberikan perspektif baru dan penting dalam sejarah Nusantara.

Kajian dari Ahli Sejarah Terkemuka: Dibawah bimbingan George Cœdès, seorang ahli sejarah yang diakui, buku ini menawarkan penelitian yang akurat dan kredibel, menjadikannya sumber pengetahuan yang tepercaya.

Pengayaan Pengetahuan Budaya: Bagi mereka yang tertarik dengan budaya dan sejarah Indonesia, buku ini menyediakan latar belakang kaya tentang bagaimana kerajaan Sriwijaya mempengaruhi wilayah Asia Tenggara.

Sumber Inspirasi dan Pembelajaran: Buku ini menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran, tidak hanya bagi para sejarawan dan akademisi tetapi juga bagi pembaca umum yang tertarik dengan masa lalu.

Berapa Harga Untuk Buku Langka Ini?

Berapa Harganya?

Rp.398.000

Untuk Hari ini Saja!!

DISKON 50%



Hanya Rp 199rb



Promo akan berakhir dalam :

2

JAM

10

MENIT

38

DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU!!

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK 

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-

Bisa COD / Bayar Di Tempat

Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN! 

-

Garansi Uang Kembali

Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai. 

-

[7/1 01.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 


Silsilah Ganjar Pranowo


Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/r/hZturB1UHAFKjkq7/?mibextid=FBR230

[7/1 01.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/207711329749010/permalink/1795797040940423/?mibextid=Nif5oz

[7/1 01.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Menjawab Tujuh Pertanyaan Gus Rumail


Penulis: KH Imaduddin Utsman Al-bantani


Gus Rumail bertanya: Naskah apa yang diinterpolasi di sana-sini?


Yang pertama adalah interpolasi yang terjadi pada manuskrip kitab Abna’ul Imam fi Mishro Wasyam, yang di tulis oleh Abul Muammar Yahya bin Muhammad bin Tobatoba (w. 478 H.?). manuskrip kitab itu ditahqiq dan dicetak oleh Yusuf Jamalullail, seorang Ba Alwi.


lihat bagaimana di halaman 167 dan 169 ia menulis anak anak Ahmad bin Isa menjadi empat, dengan menambahkan nama Abdullah. Jelas nama Abdullah ini adalah interpolasi. Dari mana mengetahuinya? Dari proposisi selanjutnya yaitu bahwa nama Abdullah ini dikenal juga dengan nama Ubaidillah karena ketawaduannya.


Sebagaimana diketahui, narasi bahwa Abdullah mengganti namanya menjadi Ubaidillah karena ketawaduannya adalah narasi yang baru muncul di abad ke-9 Hijriah, yaitu ketika Ali al-Sakran menulisnya dalam kitab Al-Burqotul Musyiqoh. Jelas sekali bahwa salah satu dari penyalin atau pentahqiq menginterpolasi naskah asli kitab Abna’ul Imam tersebut.


Jika Gus Rumail mengatakan, bahwa mungkin saja Yusuf jamalullail mendapatkan manuskrip itu sudah seperti itu dari salinan Muhammad bin Nassar Ibrahim al-Maqdisi (w. 1350 H.) sebagai mualliq (penambah catatan) yang terakhir sebelum naskah ia dapatkan. Betul sekali, penulis belum menuduh Yusuf jamalullail yang menginterpolasi, kemungkinan yang menginterpolasi adalah ketiga mualliq lainnya itu ada, sebagaimana kemungkinan yang menginterpolasi itu Yusuf Jamallullail sangat besar juga.


Tetapi seyogyanya, Yusuf Jamalullail ketika mencetak kitab ini tidak mengatasnamakan Ibnu Tobatoba yang hidup di abad lima Hijriyah sebagai pengarang, karena, sesuai pengakuannya dalam mukaddimah, bahwa kitab ini sudah ada penambahan di sana-sini oleh para mualliq.


Mungkin Gus Rumail bertanya, apakah penulis punya manuskrip asli kitab Aban’ul Imam? Untuk kasus kitab ini tidak perlu syahid manuskrip asli, karena interpolasi itu sudah diakui dalam mukaddimah, tetapi masyarakat kita terkadang malas membaca mukaddimah, dan langsung mencari objek yang ingin ia cari, akhirnya ia terjebak oleh sebuah narasi yang ada disuatu kitab yang difahami salah karena tidak sesuai dengan tuntunan penjelasan yang terdapat di mukaddimah kitab atau mukaddimah kitab tersebut.


Judul yang besar dalam versi cetak yang mengkesankan kitab tersebut karya Ibnu Tobatoba, dapat mengecoh pembaca awam yang membaca tanpa pisau analisis, bahkan, sekelas Doktor seperti Pak Fahruroji (Pengurus PBNU) saja mengutip kitab ini dengan menyatakan “ini kitab abad lima hijriah”, padahal sebagian isinya adalah tambahan ulama abad ke-14 Hijriyah. Maktab Daimi Rabitah Alawiyah saja masih menjadikan kitab ini hujjah ketika menjawab penulis, yang tentu dengan mudah dapat penulis patahkan.


Contoh yang kedua, adalah interpolasi yang terjadi pada kitab Al-Baha fi Tarikh Hadramaut karya Ibnu Hisan (w. 818 H). Bagaimana modusnya? Begini, lihat di halaman 125 terdapat kalimat begini: “Pada tahun 652 (Hijriyah) telah wafat Muhammad bin Ali Alwi (Faqih Muqoddam) di akhir suatu malam dari tahun tersebut”.


Kalimat ini sepintas mengesankan bahwa, kematian Faqih Muqoddam dicatat dalam buku sejarah yang ditulis bukan oleh kalangan Ba Alwi itu. Tetapi, jika diperhatikan seksama, di sana ada dua buah angka footnote: angka pertama setelah dibaca di footnote-nya berbunyi: bahwa naskahnya berlubang (artinya kalimat dalam manuskrip itu sebenarnya tidak bisa dibaca); Angka footnote kedua menunjukan bahwa kalimat dalam versi cetak itu diambil dari kitab Al-Gurar (960 H.) dan Al-Masyraurrawi (w. 1093 H.) abad 10 dan 11 Hijriyah yang keduanya karya Ba Alwi.


Jadi kalimat di atas yang menunjukan bahwa kematian Fakih Muqoddam dicatat dalam kitab Ibnu Hisan itu sebenarnya hanya perkiraan saja, karena dalam manuskrip aslinya nama Faqih Muqoddam tidak tercatat. Catatan itu diambil dari kitab lainnya yaitu kitab Al-Gurar dan Al-Masyraurrawi. Kita bisa menilai moral ilmiyah Abdullah Al-habsyi ini, mentahqiq suatu mansukrip dengan menginterpolasi isinya.


Jika pembaca tidak mempunyai kejeliaan dalam membaca, maka akan terkesan bahwa, kalimat yang menyatakan bahwa Faqih Muqoddam itu kematiannya tercatat oleh kitab non Ba Alwi itu benar, padahal kalimat itu tidak ada dalam manuskrip aslinya. Walau interpolasi itu diakui, seharusnya itu cukup ditulis dicatatan kaki, tidak perlu kalimat itu ditulis di dalam kitab yang mengesankan bahwa kalimat itu bagian dari manuskrip aslinya.


Pertanyaan pertama, keempat dan keenam Gus Rumail tentang naskah apa yang diinterpolasi, siapa pelakunya dan apa buktinya, sudah penulis jawab. Naskah Abnaul Imam dan Al-Baha, pelakunya Yusuf jamalullail dan Abdullah Al-habsyi, buktinya adalah contoh di atas. Sedangkan waktunya adalah waktu di mana keduanaskah itu dicetak. Penulis kira, contoh interpolasi itu cukup dua saja, walau sebenarnya pola semacam itu sepertinya bagian dominan dari gaya pentahqiqan sejarawan Ba Alawi dalam mempertahankan nasabnya.


Pertanyaan Gus Rumail yang kedua adalah : Naskah apa yang disembunyikan? Naskah yang disembunyikan adalah naskah dari kitab Tahdzibul Ansab dan Al-Majdi yang dikutip oleh Alwi bin tahir al- Haddad dalam Uqudul Almas. Tetapi manuskrip itu tidak ia sampaikan ke public atau tidak ia cetak, padahal ia telah mempunyaianya atau mengetahui keberadaannya sejak tahun 1960-an.


Kenapa manuskrip itu disembunyikan tidak di sampaikan ke public atau tidak ia cetak? Jawabannya karena dalam kitab Tahdzibul Ansab karya Al-Ubaidili itu menyebut nama Ahmad bin Isa tetapi tidak menyebut nama Ubaidillah sebagai nama anak Ahmad bin Isa.


Walaupun Alwi bin tahir al-Haddad tidak mencetaknya, tetapi Alhamdulillah, akhirnya ada ulama yang bernama Syekh Muhammad al-Kazim menemukan manuskrip itu, lalu mentahqiq dan mencetaknya pada tahun 1989, atau setelah sekitar 29 tahun pasca penemuan Alwi bin Tahir. Dan ternyata apa yang dikutip oleh Alwi bin tahir dalam Uqudul Almas dari manuskrip Tahdzibul Ansab itu isinya bertolak belakang dengan yang ditemukan oleh Muhammad al-Kazim.


Dalam Uqudul Almas halaman 11, Alwi bin tahir menyatakan bahwa Al-Ubaidili tidak menyebut Ahmad bin Isa bergelar Al-Naffat, ternyata dalam kitab yang dicetak oleh Muhammad Al-Kazim itu disebut bahwa Ahmad bin Isa bergelar Al-Naffat (lihat Tahdzibul Ansab halaman 176). menurut penulis, Alwi bin Tahir bukan hanya menyembunyikan manuskrip itu tetapi juga memanipulasi kutipan manuskrip tersebut.


Begitujuga dengan kitab Al-Majdi yang dikutip Alwi bin Tahir, manuskrip ini ia temukan tahun 1960-an , ia kutip manuskrip ini dalam Uqudul Almas, namun tidak ia cetak. Manuskrip ini sepertinya ia sembunyikan. Tapi Alhamdulillah lagi, akhirnya ada ulama yang menemukannya, ia bernama Ahmad Mahdawi Al-Damigani pada tahun 1987 kemudian ia tahqiq dan cetak dan diterbitkan oleh Maktabah Al-Mar’asyi tahun 1422 H. Hal yang menarik juga, bahwa kutipan Alwi bin Tahir dari Al-Majdi dalam kitabnya Uqudul Almas ternyata tidak sesuai dengan isi manuskripnya.


Untuk mempertahankan bahwa Ahmad bin Isa bergelar Al-Muhajir (orang yang hijrah), Alwi bin Tahir mereduksi setiap ulama yang menulis Ahmad bin Isa bergelar Al-Abah atau Al-Naffat. dalam kasus kitab Al-Majdi, Alwi berusaha menggiring pembaca bahwa yang disebut Al-Naffat oleh kitab Al-majdi itu bukan Ahmad bin Isa tetapi cucunya yang bernama Abul Qosim bin Al-Hasan. Hal itu dilakukan dengan cara merubah huruf “mim” menjadi hurup “ba” Padahal, jelas sekali di dalam kitab Al-Majdi disebut bahwa Ahmad bin Isa bergelar Al-Naffat (lihat Al-Majdi halaman 337 dan Uqudul Almas Juz II halaman 15).


Mengenai pertanyaan ketiga Gus Rumail tentang naskah apa yang dimusnahkan, kemungkinan itu bisa saja terjadi, dan menelusuri kemungkinan itu penting untuk mengukur suatu peluang. jika suatu kejadian berkali-kali terulang, maka ia akan menunjukkan pola-pola tertentu yang dapat dipelajari dan diprediksi. Mungkin itu bukan seandainya, ia lahir dari pengamatan pola yang cenderung terjadi berdasarkan pola yang sama yang sudah terjadi dalam kejadian lain.


Pertanyaan terakhir Gus Rumail adalah, naskah apa yang penulis punya? Penulis punya banyak naskah tentang nasab Ba Alwi, juga di lemari penulis saat ini, penulis mempunyai 40 kitab nasab dan sejarah Ba Alwi, dalam versi cetak bukan hasil print-out. Untuk kitab Al-Burqoh saja penulis mempunyai satu kitab versi cetak dan dua versi manuskrip dari penyalin yang berbeda. Kendati demikian, penulis tidak pernah membebani siapapun untuk mensawer penulis atau mengeluh tentang beratnya mendapatkan semua itu.


Pengkajian ini keinginan sendiri untuk membersihkan penyusup yang tidak bertanggung jawab dalam nasab mulia kekasih penulis, yaitu Baginda Nabi Muahmmad Saw. Dan untuk apa yang ingin penulis lakukan dengan senang hati itu, penulis tidak akan membebani siapapun untuk ikut bertanggung jawab akan konsekwensinya.


Catatan terakhir: Kedustaan Paulus memalsukan ajaran Nabi Isa As, tidak lebih dari, atau sekitar 550 tahun, sampai Allah mengutus Nabi Muhammad Saw untuk membuka tabir kepalsuan ajaran Paulus bahwa, Nabi Isa adalah “Anak Allah”. Tahun ini adalah tahun ke 550 dari mulai Ba Alwi mengaku keturunan Nabi Muhammad Saw di tahun 895 Hijriyah. Angka 550 itu sama dengan jarak kesunyian sejarahnya sampai Ahmad bin Isa. Ini bukan kebetulan. Penulis kira, Allah tidak akan memberikan waktu lebih lama untuk Ba Alwi dari waktu yang Allah berikan untuk Paulus.


Waallahu Alam

[7/1 01.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/817805909459412/permalink/1058527608720573/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Silsilah Nasab Pangeran Pasiraga ( Pangeran Masjud ) Bin Pageran Trusmi Cirebon


• Nabi Muhammad SAW

• Fatimah Az-Zahra

• Al-Imam Sayyidina Hussain

• Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin

• Sayyidina Muhammad Al Baqir

• Sayyidina Ja’far As-Sodiq

• Sayyid Al-Imam Ali Uradhi

• Sayyid Muhammad An-Naqib

• Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi

• Ahmad al-Muhajir

• Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah

• Sayyid Alawi Awwal

• Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah

• Sayyid Alawi Ats-Tsani

• Sayyid Ali Kholi’ Qosam

• Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)

• Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut)

• Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir

• Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan

• Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan

• Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan

• Sayyid Ali Nurul Alam @ Sayyid Ali Nuruddin Al Khan bergelar Ratu Baniisrail

• Sayyid Abdullah Umadtuddin / Sultan Hud Mesir

• Syarif Hidayatullah / Sunan Gunung Jati Cirebon

• Pangeran Trusmi ( Pangeran Bung Cikal )

[7/1 01.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Meluruskan Setatemen KH. Miftaahul Akhyaar  Tentang 'Ubaidillaah Ba'alawyy


https://youtu.be/9a4XO25x9PE?si=xskdzmW1CWWWrav_

[7/1 01.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6999088610173063/?mibextid=Nif5oz

[7/1 01.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ILMUNYA ULAMA INDONESIA JUGA DI AKU2 DARI BA'LAWI

JAWA INDONESIA JUGA DI AKU2 MILIK TARIM YAMAN.

KUBURAN JUGA DI PALSU DIAKU MILIK BA LAWI


CEWEK2 YANG CANTIK2 SEMUANYA DI AKU ISTRI KONTRAKANYA KABAIB


https://fb.watch/pnPrMIKGAp/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v

[8/1 14.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 


Bagi ASWAJA Pendukung Anis Imin, Itu Hak Kalian


Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/r/hAvwFJ6tAtwkaFMr/?mibextid=FBR230

[10/1 08.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Wahhaabyy Salahnya Soroti Waliyullooh Kok Gila ?!


https://youtu.be/H2PSSNNVqxo?si=V8DKEI2Er6I408ht

[14/1 00.21] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Cintai Habiib Lebih Utama Daripada 'Ulamaa"


https://www.facebook.com/share/p/an1Zm6e4vPEPandj/?mibextid=xfxF2i

[14/1 00.23] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/vNkpSfZpwfR9Vag7/?mibextid=A7sQZp


Hanya ingin bertanya guna meluruskan sejarah menurut PAUGERAN yang harus dihormati bersama agar carut marut pemerintahan segera berakhir .

PERTANYAAN  :

1 . Apakah PB 10 Mempunyai seorang putra dari permaisuri  ?

2.  Apakah HB 8 Mempunyai seorang putra dari permaisuri  ?


Demi kepentingan sejarah serta menghormati  ketentuan ketentuan yg sudah digariskan Tuhan , monggo dijawab dengan penuh kesadaran ....

و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على محمد