HARTABUTA :
Jum'ah, 23-2-2024.
[8/1 20.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/EiDJKfgNvHbYmxwC/?mibextid=xfxF2i
[8/1 21.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸
Lihat postingan ini di Facebook
BA'ALAWISASI PADA KETURUNANNYA ETNIS TIONGHOA MUSLIM OLEH HB ALI BIN JAKFAR ASSEGAF SEMASA PENDATAAN NASAB 1940 - 1950 BUKAN CUMA MENJADI QOBILAH .BIN YAHYA TAPI JUGA QOBILAH2 BA'ALAWI LAIN
#DASARNYA CUMA COCOK LOGI KEMIRIPAN NAMA LOKALAN
Tan Jin Sing terlahir 1760 dengan nama Raden Luwar dari pasangan Demang Beber dari Wonosobo dan Raden Ajeng Patrawijaya, putri dari Patih Danuredjo I/RT Yudhonegoro III.
Tan Jin Sing lantas diangkat anak Oleh Oei The Long, seorang kapitan Cina dari Wonosobo setelah bapaknya meninggal dan ibunya tidak mampu merawat. Pada usia 11 tahun, Tan Jin Sing sudah menguasai lima bahasa, yaitu Belanda, Inggris, Jawa, Hokkian, Mandarin. Tan Jin Sing sendiri diketahui memang memiliki dua istri, satu dari kalangan Keraton sementara satunya adalah keturunan Tionghoa bermarga Yap.
Atas jasanya dalam membantu Inggris menggulingkan Sultan Sepuh Hamengkubuwono II dan mengangkat Sultan Hamengkubuwono III dalam Peristiwa Geger Sapehi ia Kemudian diangkat sebagai bupati (Bupati Nayoko) pada tanggal 18 September 1813 oleh Thomas Stamford Raffles dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secadiningrat.
Dengan demikian, ia menjadi cikal bakal salah satu dari tiga keturunan Tionghoa di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta, yaitu
Trah Secodiningrat, sementara dua keturunan lain adalah
Trah Honggodrono dan
Trah Kartodirjo.
Selain diangkat sebagai bupati bagi Keraton Yogyakarta, ia juga mendapatkan lahan sebesar 800 cacah yang sebagian besar berada di Loano di bagian timur Bagelen
Namun hal ini adalah pemberian jabatan yang dilakukan di bawah tekanan. Pemberian sebuah jabatan kepada seseorang yang merupakan keturunan Tionghoa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Keraton Yogyakarta. Walaupun sebelumnya, pada periode pra-Giyanti, hal serupa pernah terjadi, di mana keturunan Tionghoa menjadi pemungut pajak petani di wilayah pesisir utara Jawa.
Hal ini sebelumnya malah dilarang oleh Hamengkubuwana I di mana orang keturunan Tionghoa dilarang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan karena hal ini dapat memicu perselisihan. Pengangkatan Tan Jin Sing sebagai bupati juga menjadi pemicu sentimen anti-Tionghoa selama Perang Diponegoro
Tan Jin Sing meninggal pada tahun 1831 pada usia 71. Jejak-jejak kehidupan Tan Jin Sing lainnya bisa ditemukan di Kampung Ketandan, Yogyakarta
#Ficture contoh Baalawisasi yang juga terjadi Pada banyak Keturunannya Walisongo 🤣
[8/1 23.09] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
Danurejo Kertasura Merupakan Patih yg berasal dr tanah Bagelen yg sebelum menjadi Patih bergelar Cakrajaya III krn memang beliau keturunan dr Raden Cakrajaya alias Sunan Geseng. Berbeda dengan Danurejo I Patih Djogjakarta yg berasal dr Banyumas yg sebelum menjabat Patih beliau menjadi Bupati Banyumas dengan gelar RT. Yudanegara III. Dr semua Patih Kasultanan Jogjakarta 1-8 hanya Patih Danurejo III yg bukan Keturunan Bupati Banyumas Yudanegara krn beliau bupati dr Japan-Mojokerto, sedangkan Danurejo Kertasura/Cakrajaya III tidak pernah menjadi Patih Kasultanan Jogjakarta.
[8/1 23.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda
oohya! I demi Indonesia
Senin, 8 Januari 2024 | 09:19 WIB
Diponegoro memulai Perang melawan Belanda. Di berbagai daerah, para lurah dan rakyat setia kepadanya. Karena ancaman hukuman matikah? (foto: ilustrasi republika)
X
Diponegoro memulai Perang melawan Belanda. Di berbagai daerah, para lurah dan rakyat setia kepadanya. Karena ancaman hukuman matikah? (foto: ilustrasi republika)
Bagaimana pasukan rakyat Ledok yang dipimpin Mas Lurah menerapkan taktik menyerang dadakan lalu menghilang? Rupanya, taktik inilah yang selama Perang Diponegoro.
Maka, Mas Lurah pun memberikan arahan kepada pasukannya untuk melakukan taktik serupa. “Yen wonten mengsah medal, yen kuwawi kakersaaken narungi, yen boten kuwawi kakersaaken nilar lumajar,” ujar Diponegoro.
Selama 1827-1828, persuasi dan intimidasi yang dilakukan Belanda tak juga meluluhkan perlawanan rakyat Ledok dan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Mengapa mereka begitu patuh kepada Diponegoro? Apa karena sanksi hukuman mati jika membantu Belanda?
Oohya! Baca juga ya:
Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro
Pada September 1827, ketika pasukan Diponegoro menyerbu Belanda di Probolinggo,penguasa Probolinggo Tumenggung Prawirodimejo melarikan diri. Pemimpin penyerbuan, Tumenggung Wirodikoro, pun menetapkannya sebagai buron seharga 10 ribu gulden dan menetapkan hukuman mati untuknya.
Apa arti pesan dari Diponegoro untuk taktik perang yang disampaikan kepada pasukan dan rakyatnya dalam bahasa Jawa di atas? “Jika musuh datang, jika mampu harus dihadapi, jika tidak mampu menghadapi lebih baik lari.” Seorang mata-mata bernama Poncotriyono menceritakan taktik ini kepada Belanda.
Ledok, Bagelen, dan Banyumas, merupakan daerah operasi militer Belanda yang ditangani oleh Letkol Cleerens. Jabatan utama dia adalah Komandan Daerah Komando Militer Kedu.
Di Ledok, Bagelen, dan Banyumas ia sediakan kekuatan tiga kolone mobil. Sedangkan di Magelang dan sekitarnya ia tempatkan battalion ekspedisi di Pisangan dan satu kolone mobil di bawah pimpinan Mayor Du Perron.
“Meningkatnya aktivitas serangan pasukan Diponegoro di wilayah Kedu barat, membuat Jenderal Van Geen memerintahkan Kolonel Cleerens untuk melepaskan tanggung jawab komandonya atas wilayah Kedu. Ia mendapat tugasbaru untuk mengamankan Menoreh (Kedu barat), Bagelen, Ledok, dan Banyumas,” tulis Saleh As’ad Djamhari.
Oohya! Baca juga ya:
Hilangnya Narasi Perlindungan Nelayan di Visi Misi Capres-Cawapres, Ini Kata Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
Oleh Belanda, Ledok dianggap wilayah paling aman sebagai wilayah perbatasan Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Kedu. Namun, ketika pada 11 Desember 1827 pasukan Diponegoro berkekuatan 1.000 orang menguasai Ledok, Cleerens terpukul.
Ledok dikuasai Diponegoro menjadi ancaman bagi daerah-daetah disekitarnya, seperti Karangkobar, Banyumas, dan Pekalongan. “Residen Pekalongan, Homberg, yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah tersebut bersama pasukannya bergabung dengan pasukan Kolone V (Du Perron) di Magelang,” tulis Saleh As’ad Djamhari.
Sejak 1810, wilayah Kedu telah menjadi wilayah Belanda. Hamengkubuwono III menyerahkan wilayah itu sebagai imbalan setelah ia diangkat menjadi sultan oleh Belanda. Kendati begitu, sebelum pecah Perang Jawa pada Juli 1825, rakyat di wilayah ini juga telah mempersiapkan diri melakukan pemberontakan.
Editor: oohya!republika.co.id
Tags
belanda
hukuman mati
perang
diponegoro
lurah
Artikel Terkait
Diponegoro Itu Sultan, tetapi Bukan Sayidin Panatagama Kalifatullah, melainkan Sayidin Panatagama Kalifah Rasulullah
Sebagai Sayidin Panatagama Kalifah Rasulullah, Seberapa Bisakah Diponegoro Mengikuti Jejak Rasulullah?
Napoleon, Daendels, dan Ramalan yang Diterima Diponegoro bahwa Jawa Memasuki Masa Kehancuran pada 1808
Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro?
Sebelum Berlumuran Darah, Apa yang Dilakukan Diponegoro Saat Sang Istri Terlihat Sedang Bersedih?
Terpopuler
1
Sebelum Berlumuran Darah, Apa yang Dilakukan Diponegoro Saat Sang Istri Terlihat Sedang Bersedih?
2
Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro?
3
Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?
4
Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro
5
Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda
6
Dipanggil Belanda ke Magelang pada Bulan Puasa, Mengapa Diponegoro Disembelihkan Lima Ekor Kerbau Setiap Hari dan Terjadi Gerhana Rembulan Penuh?
Terkini
Perang Diponegoro Belum Sebulan Dimulai, untuk Apa Jenderal De Kock dan Mangkunegoro II Bertemu Lalu Mengirim Surat kepada Diponegoro?
Perang Diponegoro Belum Sebulan Dimulai, untuk Apa Jenderal De Kock dan Mangkunegoro II Bertemu Lalu Mengirim Surat kepada Diponegoro?
Senin, 8 Januari 2024 | 20:09 WIB
Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda
Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda
Senin, 8 Januari 2024 | 09:19 WIB
Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro
Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro
Minggu, 7 Januari 2024 | 17:57 WIB
Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?
Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?
Sabtu, 6 Januari 2024 | 20:22 WIB
Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?
Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?
Sabtu, 6 Januari 2024 | 08:05 WIB
Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?
Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?
Jumat, 5 Januari 2024 | 19:26 WIB
Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba
Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba
Jumat, 5 Januari 2024 | 16:08 WIB
Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati
Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati
Jumat, 5 Januari 2024 | 14:26 WIB
Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?
Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?
Kamis, 4 Januari 2024 | 16:13 WIB
Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?
Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?
Rabu, 3 Januari 2024 | 16:06 WIB
logo
Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext
021 780 3747
marketing@republika.co.id
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Karir Kontak Pedoman Media Siber Privacy
Copyright ©2024Republika.co.id. All rights reserved.
[9/1 00.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/cU9wsnsmqoRNTMvK/?mibextid=xfxF2i
Apa susah nya ba'alawi buktikan keaslian nya jgn banyak alasan, jawabannya pasti bukan yang di pertanyakan lihat aja di kolom komentar
[9/1 00.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
BA'ALAWISASI PADA KETURUNANNYA ETNIS TIONGHOA MUSLIM OLEH HB ALI BIN JAKFAR ASSEGAF SEMASA PENDATAAN NASAB 1940 - 1950 BUKAN CUMA MENJADI QOBILAH .BIN YAHYA TAPI JUGA QOBILAH2 BA'ALAWI LAIN
#DASARNYA CUMA COCOK LOGI KEMIRIPAN NAMA LOKALAN
Tan Jin Sing terlahir 1760 dengan nama Raden Luwar dari pasangan Demang Beber dari Wonosobo dan Raden Ajeng Patrawijaya, putri dari Patih Danuredjo I/RT Yudhonegoro III.
Tan Jin Sing lantas diangkat anak Oleh Oei The Long, seorang kapitan Cina dari Wonosobo setelah bapaknya meninggal dan ibunya tidak mampu merawat. Pada usia 11 tahun, Tan Jin Sing sudah menguasai lima bahasa, yaitu Belanda, Inggris, Jawa, Hokkian, Mandarin. Tan Jin Sing sendiri diketahui memang memiliki dua istri, satu dari kalangan Keraton sementara satunya adalah keturunan Tionghoa bermarga Yap.
Atas jasanya dalam membantu Inggris menggulingkan Sultan Sepuh Hamengkubuwono II dan mengangkat Sultan Hamengkubuwono III dalam Peristiwa Geger Sapehi ia Kemudian diangkat sebagai bupati (Bupati Nayoko) pada tanggal 18 September 1813 oleh Thomas Stamford Raffles dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secadiningrat.
Dengan demikian, ia menjadi cikal bakal salah satu dari tiga keturunan Tionghoa di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta, yaitu
Trah Secodiningrat, sementara dua keturunan lain adalah
Trah Honggodrono dan
Trah Kartodirjo.
Selain diangkat sebagai bupati bagi Keraton Yogyakarta, ia juga mendapatkan lahan sebesar 800 cacah yang sebagian besar berada di Loano di bagian timur Bagelen
Namun hal ini adalah pemberian jabatan yang dilakukan di bawah tekanan. Pemberian sebuah jabatan kepada seseorang yang merupakan keturunan Tionghoa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Keraton Yogyakarta. Walaupun sebelumnya, pada periode pra-Giyanti, hal serupa pernah terjadi, di mana keturunan Tionghoa menjadi pemungut pajak petani di wilayah pesisir utara Jawa.
Hal ini sebelumnya malah dilarang oleh Hamengkubuwana I di mana orang keturunan Tionghoa dilarang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan karena hal ini dapat memicu perselisihan. Pengangkatan Tan Jin Sing sebagai bupati juga menjadi pemicu sentimen anti-Tionghoa selama Perang Diponegoro
Tan Jin Sing meninggal pada tahun 1831 pada usia 71. Jejak-jejak kehidupan Tan Jin Sing lainnya bisa ditemukan di Kampung Ketandan, Yogyakarta
#Ficture contoh Baalawisasi yang juga terjadi Pada banyak Keturunannya Walisongo 🤣
[9/1 00.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
TAK ADA KEBATILAN YANG ABADI DI NEGERI KITA TERCINTA YANG JEJAK AWAL ISLAMISASINYA ADALAH PERJUANGAN LELUHUR KITA WALISONGO
Mayoritas umat muslim di negeri ini sudah Tak Percaya lagi kalau Ba'Alawi itu Dzurriyah Rasulullah SAW,!!!
#Jangan Kalian Menentang Sunnahtullah-NYA,!!!
#Kebatilan telah nyata di tampakan di hadapan kita , Karomah Wali wali Agung Walisongo dan Ulama Khowasul Khowas Keturunannya Walisongo tak Sebanding sama kalian para Budak2 / Muhibbin2nya Ba'Alawi / para pendukung Fitnah Ba'Alawi kepada Rasulullah SAW (Y'DNA Ba'Alawi itu Y'DNA Askenazi Haplogroup G dan bukan Y'DNA Bani Hasyim Haplogroup J1 ).
#Stop Melestarikan Fitnah Ba'Alawi Mengaku2 Dzurriyah Rasulullah SAW,!!!)!
[9/1 00.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/ppmrtgoQYvvTnBk7/?mibextid=xfxF2i
Nggak usah Jauh2 Opreq Klaim Ubaid ke nama Ahmad bin Isa #Merekontruksi Bukti Historis Sejarah Nasab Kelompok Ba'Alawi yang Leluhurnya masuk era Abad 18 / 1700 an di jamin Pihak Rabithah Alawiyah Amburadul 😅
#Kalau di Tes Y'DNA Haplogroup mereka yang baru aja di Isbat Nasabnya bersumber hasil pendataan Hb Ali Bin Jakfar Assegaf tahun 1940 - 1950 Mungkin Haplogroup nya ada yang O 🤣🤣
[9/1 00.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
Salam rahayu Assalammualaikum. selamat malam. Dengan adanya Grup Trah MATARAM Jogja-Solo,bisa dijadikan wadah untuk mempererat rasa kekeluargaan dan persaudaraan sesama Trah Mataram baik yang ada di Jogja maupun yang berada di Solo.Saya salah satu dari garis keturunan Ki Ageng Pranadhipo (R.Ngabei Joedosoeno Hangabehi ) Trah Pajang.Sangat bersyukur dan senang sekali adanya Grup Trah Mataram yang mana untuk menyambung talisilahturohmi antara keluarga besar Trah Mataram dengan masyarakat umum juga yang bukan dari Trah Mataram baik itu dari Trah Demak Bintoro maupun Trah Pajang.Rahayu Hayu Memayuning Bawana.
[9/1 05.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/uA6szS7Ruoi6ACju/?mibextid=xfxF2i
K.B.R.AY KUSUMO PATAHATI
Saat itu di Pesanggrahan RM Said ( Pangeran Suryo Kusumo ) di dekat Sendang Siwani sedang diselenggarakan wayang kulit semalam suntuk memperingati kelahiran RM Said ( Pangeran Suryokusumo ).
Malam itu RM Said beranjak dari tempat duduk beliau dan keluar dari Dalem Pesanggrahan untuk melihat suasana disekitar Pesanggrahan yang disinari cahaya rembulan . Tiba tiba beliau melihat cahaya bersinar diantara kerumunan penonton . Didekatinya asal cahaya tersebut, ternyata berasal dari tubuh seorang gadis yang tertidur diantara teman temannya, karena pulasnya, RM Said tidak sampai hati untuk membangunkannya tetapi RM Said sempat menyobek ujung kain gadis tersebut.
Keesokan harinya RM Said memerintahkan kepada salah satu punggawa setianya untuk menanyakan siapa pemilik potongan kain tersebut. Perjalanan punggawa hingga sampai di desa Puh Kuning yg jaraknya sekitar 500 meter dari Pesanggrahan RM Said, ternyata pemilik sobekan kain jarik tersebut adalah Rubiah putri dari Kyai Khasan Nuriman seorang pemuka agama di desa tersebut.
Kyai Khasan Nuriman sendiri jika ditarik garis keatas adalah trah keturunan Panembahan Senopati Raja Kraton Mataram dan Sultan Hadiwijaya Raja Kraton Pajang
Tidak lama kemudian punggawa tersebut meminta Kyai Khasan Nuriman dan Rubiah putrinya untuk menghadap RM Said. Setelah Kyai Khasan Nuriman menghadap RM Said di Pesanggrahan, RM Said mengutarakan isi hatinya untuk melamar Rubiah menjadi istrinya. Dan lamaran diterima.singkat cerita RM Said menikah dengan Rubiah, kepada istrinya RM Said memberikan nama baru kepada istrinya yaitu Raden Ayu Kusumo Patahati. Yaitu wanita yang berhasil menaklukan hati beliau. Dan kelak desa Puh Kuning dirubah menjadi desa Matah.
R.Ay Kusumo Patahati bukan hanya sosok seorang istri yang hanya berkutat memasak di dapur dan mengurusi anak, tetapi beliau adalah istri yang mendukung perjuangan suaminya untuk mendapatkan keadilan. Beliau mahir menggunakan alat perang seperti panah, keris dan pedang. Beliau memimpin 40 prajurit perempuan, dimana 40 makam prajurit tersebut dimakamkan di halaman makam beliau
Ketika RM Said diangkat sebagai Penguasa Kadipaten Puro Mangkunegaran, R.Ay Kusumo Patahati diangkat sebagai Garwa Permaisuri dengan gelar Kangdjeng Bendara Raden Ayu Kusumo Patahati. Beliau juga mendapat anugrah nama : Kandjeng Bendara Raden Ayu Mangkunagara Sepuh
Dari K.G.P.A.A Mangkunagara I, K.B.R.A.y Kusumo Patahati memiliki dua orang anak sbb:
1. K.P.H Surya Hamidjaya
KPH Surya Hamidjaya menikah dengan GKR Alit ( putri dari Sunan Pakubuwana III ) menurunkan KGPAA Mangkunagara II
2. BRAy Angger
BRAy Angger menikah dengan Raden Adipati Yudhanagara V Bupati Banyumas
KBRAy Kusumo Patahati wafat pada tahun 1787 dan dimakamkan di Astana Giri Gunung Wijil, Karang Tengah Kali Ancar Jaten Selogiri Wonogiri.
Al Fatihah kagem Eyang Rubiah Kusumo Patahati
[9/1 05.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/mcyygYfBmNPSRrbU/?mibextid=xfxF2i
Katanya kalau tidak suka Habib tidak mengakui habib Yaman dikatakan anak zina? Ini ajaran Islam yang mana? Ada yang tahu?
[9/1 05.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/WNmadLLKwoNifuPt/?mibextid=xfxF2i
Nama nama Keturunan Walisongo bukan Untuk Konsumsi Publik pada 8-10 nama dari Bawah,😅🙏
#Kebenaran Nasab Kalian Tersambung pada 5 - 8 Nama generasi di Bawah Walisongo itu Domain dari Iktiraf Cabang Kerabat Terkait
[9/1 13.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/G2jioaNnoXssCVhf/?mibextid=A7sQZp
Leluhurnya Walisongo dari Tarim , iya benar Tarim tapi bukan Tarimnya Yaman ,Mumet kan ?
🤣🤣🤣
[9/1 13.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
▶️ Nasab Ba'alawyy Hallo Groupnya G Bukan J
Tonton reel ini
https://www.facebook.com/share/v/sAMfSuuJf1QfYNeU/?mibextid=A7sQZp
[9/1 13.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/xNfHBsJowS4AwTTg/?mibextid=A7sQZp
SULTAN AGUNG RAJA III MATARAM RAJA YANG JUGA ULAMA
di Perkirakan lahir 1595 Putra dari perkawinan Raden Mas Jolang dengan IRatu Dyah Banowati putri Pangeran Benowo di angkat menjadi Raja pada tahun 1613 , Raja Ini Adalah Raja Terbesar Kerajaan Mataram di masa nya Wilayah Kerajaan Mataram meliputi Wilayah yang sangat Luas , Mulai Jawa Barat / Karawang Sampai Ke Wilayah Jawa Timur dari Pesisir Utara pulau Jawa sampai Pesisir selatan Pulau Jawa
#Kecuali Sunda Kelapa / Batavia dan Wilayah lain Kekuasaan Kerajaan Banten
Daerah Vassal Di Luar Jawa
- Palembang,Jambi , Lampung , Banjarmasin ,Sampai ke Paser Kalimantan Timur , Pontianak dan Kalimantan Utara Juga masuk sebagai wilayah Vassal Kerajaan Mataram
Miniatur Kerajaan Majapahit Adalah Kerajaan Mataram di Masa Sultan Agung Hanyokrokusumo 1613 - 1645
.
Dimasa Raja ini Berkuasa Kerajaan Mataram menjadi Pusat Keilmuan dan pusat Gerakan Syiar Dakwah , di Masa Beliau ini juga Pernah di bentuk Dewan Dakwah seperti Majelis Ulama di Masa Walisongo dengan anggota2nya Kebanyakan Ulama Ulama Muda dari Trah Walisongo
di Bawah Pimpinan Panembahan Cirebon ( Panembahan Girilaya )
Sebagai Penasehat Dewan Dakwah di jabat Ulama yang Usianya Lebih Sepuh dan Pejabat tinggi Kerajaan Mataram antara lain , Panembahan Juru Maryam , Kyai Ageng Jejer , Kyai Ageng Karang Lo , Panembahan Ratu Cirebon ,Pangeran Purbaya I DLL
Dewan ulama yang Mayoritas Anggotanya itu Ulama Ulama muda di Pimpin oleh Panembahan Ratu II / Panembahan Cirebon Seda ing Gayam / Panembahan Girilaya
Usia Pemimpin Dewan Dakwah Kerajaan Mataram di masa itu pada 1643 baru 42 THN , anggota lainnya
- Panembahan Rama Kajoran usia 32 tahun
- Pangeran Bayat Usia 34 tahun
- Pangeran Awongga Usia 36 tahun
- Panembahan Ratu Pekik Usia 38 tahun
- Pangeran Mandurareja II usia 39 Tahun
- Pangeran Purbaya II usia 45 tahun
- Pangeran Kudus Usia 36 tahun
- Panembahan Cakraningrat I usia masa Itu 38 tahun
Masa Sultan Agung Ekpedisi tersukses adalah Menaklukkan Kerajaan Blambangan yang masih di Kuasai Raja yang beragama Hindu
Di masa Sultan Agung pula Kalender Saka Mulai di pakai dan Huruf Jawa di Pakai Secara Meluas hampir Ke Seluruh Wilayah Kerajaan Mataram dan Wilayah2 yang di Pengaruhi kerajaan Mataram
Sultan Agung Hajyokrokusumo wafat pada 1645 , Setelah Sebelumnya dua kali pada 1628 - 1629 Mengirim Ekpedisi Mengusr Bangsa Asing Kolonialis Belanda yang bercokol di Batavia
Lahumul Fatiha untuk Leluhur/ Kerabat Leluhur Kita di atas
#Semangat Persatuan sesama Putro Wayah Walisongo mari Terus kita Hidupkan
Kalau di Tanya tokoh Mana yang Mempengaruhi saya // Saya kagumj jawabannya
1) Panembahan Senapati Leluhur Saya dari Garis Nenek , Beliau Panembahan Senapati Mendirikan Kerajaan Mataram dari semula sebuah desa Perdikan di Tengah Alas Mentaok
2) Sultan Agung Mataram , Raja Mataram paling Sukses Meluaskan wilayah Dan Anti Kolonialis bangsa Asing
3) Mbah saya sendiri Panembahan Rama Kajoran 😁🤣🙏
[9/1 13.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/J4Lk5nK98soXsgYg/?mibextid=A7sQZp
Abdul Malik Adzamatkhan itu tokoh Ahistoris / Fiktif 😁, akal sehatmu mana koq masih ngotot' nyambung2in Walisongo ke Tokoh Fiktif 🤣
[9/1 13.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/pSixpn3F2Fmif6Kc/?mibextid=xfxF2i
Pendiri Tarekat Naqsyabandi, Al Imam As Syaikh As Sayyid Muhammad Bahauddin An-Naqsyabandi UZBEKISTAN
Sayyid Muhammad Bahauddin An- Naqsyabandi adalah keturunan Rasulullah SAW Generasi ke 27 melalui jalur Nasab Al Imam Hasan al Askari.
Ia dilahirkan pada Muharram 717 H/1317 M, di daerah Qashrul Arifan, salah satu desa di dekat kota Bukhara. Dan Wafat 791H / 1388M
Susur Galur Nasab :
1) Muhammad SAW
2) Fathimah Al Zahra dan Ali Bin Abi Thalib
3) Imam Husain
4) Imam Ali Zayn al-Abidin
5) Imam Muhammad al Baqir
6) Imam Ja'far al-Sadiq
7) Imam Musa al-Kazim
8)Imam Ali al-Reza
9) Imam Muhammad al-Taqi
10) Imam Ali al-Hadi
11) Imam Hasan al-Askari
12) Mir Sayyid Ali Akbar
13)Sayyid Mir Muhammad Mahmud Fakhriddin
14) Amir Sayyid Mir Muhyuddin
15) Amir Sayyid Mir Khalwati
16) Amir Sayyid Mir Naqi Naqib
17) Sayyid Mir Ilaq
18) Sayyid Mir Mahmud
19) Sayyid Burhan Qilich
20) Sayyid Mir Shaaban
21) Sayyid Mir Qasim
22 ) Sayyid Mir Zayn ul Abedin
23) Sayyid Mir Abdullah
24) Sayyid Mir Burhanuddin Qilicha
25)Amir Sayyid Mir Jalalludin Muhammad Bukhari
26) Amir Sayyid Mir Muhammad Bukhari
27) Bahauddin Naqsyabandi wafat pada bulan Rabiul Awwal tahun 791 H. (1388 M.),
#Catatan
Dalam Kitab al-Awsiya' al-Saymuri menyebutkan nama Imam Hasan Al Askari Sebagai Abu Muhamad / Ayah Muhamad
Juga beberapa ulama sunni seperti Ibnu Asthir.ʿAlī b. Abī l-Karam dlm Al-Kamil fī l-tārīkh , Ibnu Shablanji dan juga Ibnu Sabbaq al-Maliki , ʿAlī b. Muhammad. Dalam Al-Fuṣūl al-muhimma . menyebut "Muhammad" sebagai anak Imam al-Askari
Imam Hasan Al Askari Berputra 3
- Muhamad Al Mahdi
- Husein
- Ali Akbar
#Membantah Versi Riwayat Lain Yang Menyebutkan Imam Hasan Al Askari tidak Menikah/ Berketurunan
#Catatan
Dalam Catatan Riwayat Sezaman Pengikutnya Tarekat Naqsyabandi di Khasgar di sebutkan Al Imam As Sayyid Bahaudin Naqsyahandi Adalah Salah Satu Guru Al Amir Sayyid Jamaluddin Husein Al-Kubra / Leluhurnya Walisongo
#Sanad_Keilmuan / Sanad Tarekat Al Imam As Sayyid Bahaudin An-Naqsyahandi
Syaikh an-Naqsyabandî berguru ilmu tarekat kepada Syaikh Muhammad Bâbâ as-Sammâsî kemudian kepada Sayyid ‘Amîr Kulâl. Sedangkan Sayyid ‘Amir Kulal berguru kepada Syaikh Muhammad Baba as-Sammâsî. Syaikh Muhammad Bâbâ as-Sammâsî berguru kepada ‘Ali ar-Râmîtanî yang lebih dikenal dengan nama Syaikh al-‘Azîzân. Syaikh al-Azîzân berguru kepada Syaikh Mahmud al-‘Anjîr Faghnawî.
Syaikh Mahmud al-‘Anjîr Faghnawi berguru kepada Syaikh ‘Ârif ar-Rîwakirî yang berguru kepada Syaikh ‘Abdul Khalîq al-Ghuzduwânî yang berguru kepada Syaikh Abi Ya’qûb Yûsuf al-Hamadânî yang berguru kepada Syaikh Abi ‘Ali al-Fadhal bin Muhammad ath-Thusi al-Fâramadî yang berguru kepada Syaikh Abil Hasan ‘Ali bin Abi Ja’far al-Kharqânî.
Syaikh Abil Hasan ‘Ali berguru Kepada Abi Yazid Thaifur bin ‘Îsa al-Busthâmî yang berguru kepada Syaikh Imam Ja’far ash-Shâdiq yang berguru kepada kakeknya Sayyid al-Qâsim bin Muhammad bin Abi Bakar ash-Shiddiq yang dari Salmân al-Farîsî yang memperoleh dari Abi Bakar ash-Shiddîq yang memperoleh dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
[9/1 14.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Mudahnya Melontarkan Tuduhan Demi Membela Polemik Nasab Ba Alwi
Oleh: Gus Abdul Aziz Jazuli, Lc, MH.
Ponpes TQN Al Mubarok Cinangka, Serang, Banten
Sebuah artikel yang ditulis oleh seorang yang mengaku cendekiawan yang dimuat dibeberapa website dengan judul “Stop Rasisme Nasab”. Yang menurut penulis, isinya hanyalah pembelaan terhadap Ba Alwi dalam status mereka sebagai dzuriyah Nabi Muhammad SAW dan menyudutkan kelompok yang meneliti yakni KH Imaduddin Utsman yang mempertanyakan secara data ilmiah (pustakan dan DNA) akan keshahihan nasab Ba Alwi yang selama ini dipublikasikan sebagai nasab yang paling shahih sedunia. Sebagaimana klaim ini diwariskan secara turun menurun semenjak ratusan tahun yang lalu.
Beberapa bulan lalu, beliau telah menuliskan artikel yang panjang dan berupaya untuk menyudahi konflik nasab Ba Alwi, meskipun upayanya itu gagal dan tidak membawa efek apapun. Karena tulisannya sama sekali tidak menyentuh substansi yang dibicarakan oleh KH Imaduddin dan terkesan “memaksakan” orang lain agar mempercayai nasab Ba Alwi sebagai dzuriyah Nabi Muhammad SAW. Dan tulisan itu juga sudah penulis sanggah, meskipun sampai saat ini tidak ada reaksi dan sanggahan lagi sedikitpun.
Poin-poin dari artikel yang berjudul judul “Stop Rasisme Nasab” tersebut ialah:
Pertama: Ukuran kebenaran adalah banyaknya pengikut.
Ia bercerita bahwa di Malang, ada acara haul seorang habib yang dihadiri oleh ribuan orang, yang tentunya salah satunya ialah Ia sendiri. Kemudian berkesimpulan, polemik nasab yang berlangsung hampir satu tahun ini tidak ada pengaruh sedikitpun kepada masyarakat. Apa benar demikian? Benarkah bahwa barometer kebenaran adalah banyaknya pengikut?, kala Fir’aun yang sangat banyak pengikutnya maka ia merupakan pemegang kebenaran? tentu ini adalah logika yang tidak tepat dan tidak benar. Beliau pun pasti tahu tentang sebuah maqolah “Para ulamanya umat Nabi Muhammad SAW itu seperti para nabi Bani Isroil”. Memangnya jumlah keseluruhan Bani Israil saat itu berapa sampai segitu banyak nabinya?. Dan pengikut dari masing-masing nabi terdahulu berapa banyak? tentu Ia sudah tahu jawabannya.
Jika statemennya di atas benar, dan tidak memiliki pengaruh apa-apa di masyarakat, lalu kenapa beberapa PCNU di Jawa Barat dan Jawa Tengah, seperti: PCNU se-Solo Raya yang mencakup beberapa kabupaten-kota, PCNU Wonogiri, dan PCNU Garut malah meyakini Ba Alwi bukan sebagai keturunan Nabi Muhammad dan justru mendukung kajian ilmiah KH Imaduddin tentang nasab Ba Alwi?, atau jangan-jangan beliau tidak mendengar informasi tersebut?
Kedua: Tuduhan banyaknya pemotongan teks kutipan dan interpretasi yang salah, sehingga analisa berpikirnya pun menjadi salah.
Jika tuduhan itu benar, tinggal disampaikan saja ke publik. Kami warga NU yang tidak tahu apa-apa jika dibandingkan dengan seorang Kiai yang menjadi pejabat Ketua Bidang Keagamaan tentu pengetahuannya sangat luas dan bijak. Tapi, kami tahu bahwa setiap tuduhan harus mendatangkan bukti, jika tuduhan tidak disertai dengan bukti, maka itu hanyalah tuduhan kosong belaka. Seperti Ba Alwi yang mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi Muhammad, harusnya mereka yang mendatangkan bukti kedzuriyatan mereka, bukan sebaliknya menuntut orang lain untuk mendatangkan bukti ulama mana yang telah membatalkan nasab Ba Alwi. Penulis rasa ini adalah logika sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat awam seperti penulis, dan beliau pasti sangat memahami ini.
Ketiga: bersandar kepada kitab yang tidak sedang membahas anak-anaknya Ahmad bin Isa, dan menggunakan kitab-kitab yang tidak relevan dan asal comot.
Lagi-lagi ini adalah tuduhan yang tidak berdasar. Tapi bolehlah saya melontarkan pertanyaan kepadanya, sebutkan nama kitab yang secara khusus membahas anak-anak Ahmad bin Isa, penulisnya siapa dan ditulis tahun berapa?, penulis sangat memerlukannya. Namun jangan sampai menyebut nama-nama kitab di abad ke-9, 10, bahkan 14 H, karena masyarakat sudah mulai mengetahui bagaimana polesan-polesan dan rajutan-rajutan sejarah yang dilakukan oleh para sejarawan Ba Alwi atau Muhibin mereka. Atau jangan-jangan Ia pun belum membacanya?
Keempat: menolak kitab sezaman dalam pengitsbatan nasab, dan jika kaidah itu digunakan maka nasab Syekh Abdul Qodir pun akan batal
Jika tidak sependapat dengan teori kitab sezaman, maka itu hak bapak. Tapi jangan kemudian mengahalang-halangi orang lain untuk menggunakan teori itu. Teori itu sudah dijelaskan oleh para ulama-ulama nasab, dan saya yakin beliau belum membacanya, atau sengaja tidak membacanya. Padahal sudah dijelaskan di dalam tulisan penulis sebelumnya.
Jika merunut sejarah tokoh-tokoh Ba Alwi, seperti: Muhammad bin Ali “Shohib Mirbath”, ia tokoh historis atau tokoh fiktif?. Penulis tidak menemukannya di dalam buku-buku sejarah eksternal Ba Alwi di masanya, padahal beliau itu seorang imam, tokoh pertama penyebar madzhab syafi’i di kota Mirbath, kok penulis tidak menemukannya, malah penulis temukan nama yang sama dengan laqob yang berbeda, yaitu: Muhammad bin Ali al Qol’i. Dan jika ditelaah kitab-kitab sejarah Baalwi, al-Qol’i malah berguru kepada Muhammad Shohib Mirbath. Padahal sebelum kedatangan Muhammad al-Qol’i, kota Mirbath dikenal sebagai kota yang penduduknya bukan orang yang terpelajar, jangankan menjadi orang yang terpelajar, mengetahui dasar-dasar agama saja tidak. Jadi kitab-kitab sejarah Baalawi mengambil sumber dari mana bahwa Muhammad Shohib Mirbath adalah gurunya al Qol’i? atau hanya rajutan dan tenunan yang dilakukan oleh sejarawan-sejarawan Ba Alwi, khususnya dari kalangan Ba Alwi kontemporer?.
Adapun nasab Syekh Abdul Qodir al Jailani yang ditolak oleh Ibnu Anibah, itu bukan karena konsekwensi dari persyaratan kitab sezaman, tetapi karena ada “sesuatu” antara Ibnu Inabah dengan Syekh Abdul Qodir, yang penjelasannya dapat kita bisa buka di komentar Syekh Abdurrahman Majid al Qoroja atas kitab Umdatut Tholib.
Jadi jangan mengada-ngada, dengan tuduhan “kitab sezaman” adalah bikinan KH Imaduddin Utsman, jangan dong pak, karena barangkali bapak yang ngopinya kurang kental.
Kelima: keturunan wali songo tidak pernah dicatat
Terkait hal ini sebetulnya dapat dikonfirmasikan ke masing-masing dzuriyah Wali Songo. Tanyakan saja kepada mereka punya catatan atau tidak. Jangan kemudian ketika yang dipertanyakan data ilmiah nasab Ba Alwi, lalu direspon malah dengan cara menyerang dzuriyah Wali Songo. Bantu dulu Ba Alwi untuk menjawab 12 pertanyaan KH Imaduddin yang sampai saat ini belum terjawab.
Keenam: yang menentang pandangan KH Imad pasti salah, meskipun Rais Aam PBNU
Kesimpulan ini juga salah, tidak sesuai dengan kenyataan. Kami berbicara tentang data, kitab-kitab sejarah, nasab, baik internal atau eksternal, bahkan yang manuskrip pun kami telaah. Namun dari sekian banyak kitab yang ditelaah, kami justru menemukan data nasab Ba Alwi semakin rancu dan semakin gelap. Kami menduga bahwa hal yang seperti ini juga dilakukan oleh Rais Aam. Ternyata dugaan ini salah, apakah sekelas Beliau tidak melakukan hal yang sama, sehingga berstatemen: “(Imam) Ubaidillah difitnah”, berarti orang-orang yang selama ini mencari kebenaran tentang nasab Ba Alwi dianggap para pelaku fitnah?.
Padahal kami sudah menggali banyak data, tapi hanya membuahkan “tuduhan fitnah”. Tentu hal ini sangat menyayat hati, seakan tidak dihargainya keilmuan, pengetahuan, dan sebuah sikap yang tidak mencerminkan sikap yang seharusnya. Maka wajar jika sekelas Rais Aam pun mendapatkan reaksi dari sana-sini, yang di antaranya adalah dari penulis sendiri. Takkan ada reaksi jika tidak ada aksi, meskipun itu dari Rais Aam, atau seorang ketua.
Waallahu Alam
[9/1 14.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/vBc3y4sNEq3vmBvT/?mibextid=xfxF2i
KHAN KHARAKANID 934 - 955
( Sultan Satuq Bughra Khan )
Abdulkarim Satuq Bughra Khan (Uyghur: سۇلتان سۇتۇق بۇغراخان ; juga dieja Satuk ; meninggal tahun 955) adalah seorang Kara-Khanid khan; Sejak tahun 934M, ia adalah salah satu penguasa Turki pertama yang masuk Islam yang Kemudian mendorong Berbondong-bondong Rakyat Kara-Khanidnya untuk pindah agama.
Sejarahwan Ibnu ul-Athir melaporkan bahwa, pada tahun 960M, ada 200.000 orang Turki Yang tinggal di Kekhanan Kharakanid memeluk Islam. Atas Dakwah Ulama dari Samanid Abul Hasan Said Ibnu Hatim dan Abuzar Ammar at-Tamimi
Satuq dikatakan berasal dari Artux, yang diidentifikasi dalam Naskah abad 5H / -10M Hudud al-'alam (Batas Dunia) sebagai "desa Yaghma sebuah desa yang padat penduduknya", Yaghma adalah salah satu suku Turki yang membentuk Kekhanan Karakhanids.
Satuq Ia kehilangan ayahnya Bazir Arslan Khan ketika ia berusia 6 tahun. Pamannya, Oghul chak Khan, menikahi ibunya dan menjadikan Satuq sebagai anak tirinya
Menurut catatan Sejarahwan Ottoman Munajjimbashi, dari Sumber Riwayat yang berasal dari utusan Karakhanid pada tahun 1105 ke istana Abbasiyah, Satuq adalah khan pertama yang masuk Islam di bawah pengaruh seoran faqīh / Ulama dari Bukhara.
Menurut Naskah Tazkirah Bughra Khan Abad 6H / 11M , Satuq masuk Islam ketika dia berusia dua belas tahun. Ia diajari tentang Islam oleh seorang saudagar Samanid Bernama Abu an-Nasr asal dari Bukhara.
Satuq Bugra Khan memiliki setidaknya 4 putra dan 3 putri:
Musa Baytash Khan
Suleyman Khan
Hasan Bughra
Husain Bughra
Nasab Tarkan
Hadya Tarkan
Ala Nur
Satuq Boghra Khan meninggal pada tahun 955 menurut Sejarahwan Jamal Qarshi, dan dimakamkan di sebuah Mazar yang masih dapat dikunjungi di Artux hingga saat ini
Ibu kota Kara-Khanid Khanate meliputi Kashgar , Balasagun , Uzgen , dan Samarkand
Penguasa Kharakanid Bergantian di Jabat oleh Anak - Anak dan Cucu - cucu Satuq Bugra Khan dari Dua nama Putra nya Musa Baytash Khan dan Sulaymen Khan
Kekhanan Kharakanid terpecah menjadi Kekhanan Timur dan Barat pada tahun 1040-an. Pada akhir abad ke-11, mereka berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Seljuk diikuti oleh Kekaisaran Qara Khitai (Dinasti Liao Barat) yang mengalahkan Seljuk dalam Pertempuran Qatwan pada tahun 1141. Kekhanan Timur berakhir pada tahun 1211, dan Kekhanan Barat dipadamkan. oleh Kekaisaran Kwarazmian pada tahun 1213
[9/1 14.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/pgNgU9gZynjSR3aN/?mibextid=xfxF2i
BENDE KI BICAK
dlDalam Narasi Kisah Babad Lokal / Foklor yang ada di Masyarakat desa Sela , masyarakat sekitar makam Sunan Bonang di sebutkan bahwa Bende Ki Bicak adalah Milik Ki Bicak Pendiri Desa Sela Seorang Ulama yang Juga Seorang Dalang
Menelusuri hasil Penelitian sejarah Terkait Nama Ki Bicak atau Kyai Ageng Bicak di Indentifikasi Kalau nama Ki Bicak adalah Sebutan Untuk seorang Sayyid Dari Keturunan Kyai Ageng Ngerang I , Dakwah Penyebaran Islam nya Ki Bicak ini Memiliki keistimewaan dengan sentuhan Budaya / Menggunakan Alat Musik Bende Bagian dalam Mengiringi Pementasan Wayang Beber ,
Disebutkan Ki Bicak / Kyai Ageng Bicak Asal desa Sela Beliau Adalah Guru dari
- Sunan Kalijaga
Selanjutnya Sunan Kudus Murid Langsung Sunan Kalijaga Meneruskan Cara Dakwah Gurunya Tersebut dan di Kenal sebagai Sunan Yang sangat menghargai Budaya Kearifan Lokal ,
Warisan Bende Ki Bicak ini di sebutkan dalam Kisah Foklor lainnya menceritakam Kisah Panembahan Kudus / Panembahan Qodi yang Berseteru dengan Kyai Ageng Pengging Anom / Kyai kebo Kenongo murid Syaikh Siti Jenar II / Abdul Jalil
Kyai Ageng Bicak Memiliki keturunan yang Menjadi Istri Kyai Ageng Sela yang dari Perkawinan ini Melahirkan Nama Kyai Ageng Nis , Pendiri Desa Perdikan Laweyan dan Merupakan Leluhurnya Raja Raja / Bangsawan Mataram
Pusaka Bende Ki Bicak Ini Saat ini di Miliki Oleh Keluarga Keraton Mataram , Warisan dari Sunan Kalijaga
#Catatan Pusaka Bende Sejenis ini tidak hanya satu , Di Kudus juga ada Bende Ki Bicak , Di Bonang / Makam Sunan Bonang juga ada Bende Ki Bicak
Jadi Bende Ki Bicak tidak hanya Satu Saja Karena Warisan Ilmu Perdalangan dan Kesenian Alat Musik Pengiringnya / Bende Dari Kyai Ageng Bicak Beserta juga di Wariskan ke Banyak Murid2nya yang lain Selain ke Sunan Kalijaga , ke Sunan Bonang dan Sunan Kudus
[9/1 14.07] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Kiyai Ageng Haaruun Basyariyyah
Tonton video ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/v/Xm6pE6DF94oAQeqK/?mibextid=xfxF2i
[9/1 14.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/kBLhvxpepSw7JkDz/?mibextid=xfxF2i
Kata iro berasal dari kata prawiro yang artinya pemberani atau kesatria.Nama Iro adalah salah satu ciri khas keturunan Eyang Batoro Katong pendiri kota Ponorogo yang juga adik dari Eyang Retno Pembayun istri dari Eyan Sri Makurung Prabu Handayaningrat dari Pengging.
Entahlah tutur yang berkembang begitu.
Di makam Eyàng Iro Kusumo,eyang Iro kencono,R.NG.Iro Kusumo,RNGT.Iro kusumo ...
Hayu hayu Rahayu Ing Palereman Jati.
Lin Nabi walahummul Fatiha ..🤲🤲🤲🤲
[9/1 17.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/nHNGNLhCWUULmota/?mibextid=xfxF2i
**Saya Tuliskan ya supaya jelas, karena anda tidak bisa baca hurup Arab**
Bandar Bukis
Bandar Makassar
Bandar Mandar
Bandar Sanjai (Sinjai)
Bandar Waju (wajo) karena dalam Aksara Arab tidak ada Vokal O
Bandar Supping (Soppeng)
Bandar Bantaeing (Bantaeng)
Bandar Ujun Pandan
[10/1 00.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/jefiFisQRaygU3Cx/?mibextid=xfxF2i
Gus/ Ustad / Kyai / Ilmuwan Dalam bidang sejarah / Nasab dan Cabang Ilmu Lain yang Terkait Seperti Kyai Imadudin Banten Di Negeri ini Banyak dan Hampir Semua nya mungkin Ada Tautan genetik sebagai Keturunan Wali Wali Agung Walisongo
#Sosialasi Terus Berjalan Mensyiarkan Seluas2nya Dimanapun Kalau Ba'Alawi bukan Sayyid Syarif/ Bukan Dzurriyah Rasulullah SAW
[10/1 02.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/kHDBNYAJ4QpJeqWk/?mibextid=xfxF2i
MARI KITA SEMUA INTOPEKSI DIRI , JANGAN LAGI MAU DI BODOH2 HI KELOMPOK PARASIT NASAB YANG MEWAJIBKAN KALIAN JADI PELAYAN MEREKA (MUHIBBIN2NYA)
#Menyatukan Semua Dzurriyah Rasulullah SAW (Keturunan Walisongo) dalam Satu Rumah besar "KEKERABATAN " Prosesnya Masih Berjalan Dan Semakin Inten
#Tak_ada Esklusivitas Diantara Kita ,antara keturunan Pancer Laki-laki Walisongo ataupun Kerabat2 Jalur Perempuan Semua sama Sederajat Kita Semua Adalah Keturunan / Memiliki Tautan Genetik ke Rasulullah SAW Melalui Walisongo
#Negeri BALDATUN TOYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR yang di Wariskan Leluhur Kita Walisongo akan Semakin Maju Kalau Kita/Kerabat Kita Berhenti Jadi Jongos Ba'Alawi
#Malu Lah dan Jaga Marwah Leluhur Kita Wali wali Agung Walisongo , Kita itu Keturunan Wali wali Agung Walisongo + Bangsawan Pula koq mau di Ekploitasi oleh Para Parasit Nasab yang Masuk di Bawa Penjajah Belanda Ke Negeri ini Untuk Menyebarkan Ghawzul Fikri , Melalui Nasab Mardudnya telah Nyata Menindas Kalian dan Menganggap Kalian pelayan /Muhibbin2nya Mereka ,!!!!
[10/1 02.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
ILMU RONGSEN KUBURAN WARISAN SYAIKH ALI AS SAKRAN YANG MASIH DI LESTARIKAN
DAN ILMU COCOK LOGI DUGAAN SEBATAS KEMIRIPAN NAMA MENJADI KEAHLIAN PARA AHLI NASAB BA'ALAWI
waqilah Alidin Assegaf berfatwa (?) Kalau Walisongo cuma di Catat dalam Dokumentasi Sejarah tak ada satu Ahli Nasab pun yang Mencatatkan nasab Walisongo dan Keturunannya (?)
#Pernyataan Tidak di Catat Oleh Ahli Nasab internal Ba'Alawi itu BENAR 100% lah WALISONGO Memang bukan bagian Kerabat Ba'Alawi Mustahil Tercatat di internal catatan Ba'Alawi
#fakta Ilmiah Bukti Historis keberadaan Walisongo dan Keturunannya itu Rajih / Kuat Dan Ilmiah ,Syuhro Wal Istifadoh di ketahui Masyarakat luas di Masa nya Kkarena Walisongo dan Keturunannya mendirikan Kerajaan Kerajaan dan Keturunan Menjadi Raja / Pejabat/ Bangsawan di Kerajaan tersebut menikah silang Sesama Bangsawan Kerabat nya di Kerajaan lain Sesama Dzurriyahnya Walisongo
Metode Ba'Alawi dalam Pencatatan Sebatas Nama nama dlm Kitab Nasab itu Sangat Lemah karena tidak di Beri keterangan Riwayat dan Dirayahnya Persetiap Nama Di maksud ( ada Jejak Historis Hidupnya)
jadi Samsu Dzahiroh atau Kitab Nasab Lain Produk Internal Ba'Alawi Faktanya Banyak sekali Kelemahannya ,Maka Ba'Alawisasi Ramai sekali (Makam2 Bangsawan Lokal di Ba'Alawisasi )
Sejak lama Mereka telah Bergerilya mencari Bukti Sejarah /! Bukti Historis seperti Makam ,dn Jejak.Rowayat Kisah Hidup dari Nama Leluhurnya , Tujuan nya Untuk Mencocok logi dengan Catatan Nasab yang ada di Kitab Andalan Mereka
Sayangnya Ilmu Cocok Logi Kemiripan Nama plus Ilmu Warisan Leluhurnya Ba'Alawi "ILMU RONGSEN KUBURAN "Menjadi andalan Ba'Alawi dalam Mengumpulkan Bukti Historis leluhurnya yang datang Ke Nusantara pada abad ke 18 / 1700 an atau awal abad 19 / 1800 an
#Terbukti kan Sejarah Nasab Ba'Alawi itu AMBURADUL atau tidak Rajih Minim Bukti Historisnya
[10/1 02.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Tonton video ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/S9TGjb35abTwK5mp/?mibextid=A7sQZp
HALO !! DIMANA KABIB RUMAIL DAN KABIB WAFI.
SENANG2 DAPAT BAYARAN BESAR DAN DI WISUDA JADI KABIB DAN PAHLAWAN NYA PENJAJAH.
https://fb.watch/pnGS9Dcb4Q/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v
[10/1 02.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Teguran Buat Gus (Wafii & Rumail)
Tonton video ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/v/9meQUzNRy9Avo1X8/?mibextid=wAa3IX
[10/1 03.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/M1gDBGQxAnRTV5AZ/?mibextid=xfxF2i
Masyarakat Luas Wajib Tahu dan Tersadarkan dari Framing2nya Klaim Palsu Ba'Alawi dan Memahami Bahwa Ba'Alawi bukan Sayyid Syarif/ Bukan Dzurriyah Rasulullah SAW, #Menjaga Dan Melindungi Marwah Keluarga Besar Sayyid Syarif Asli dan Mencegah Ekploitasi Umat Bermodal Nasab Seperti yang di Lakukan Kelompok Ba'Alawi (Kelompok Parasit Nasb ) Adalah Tugas / Kewajiban Kita Bersama Tanpa Kecuali
[10/1 03.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/dfxPTZ6E3FcsSJgN/?mibextid=xfxF2i
Silsilah dari pihak Ayah :
Nabi Besar MUHAMMAD SAW.
Sayidah FATIMAH AZ-ZAHRA istri IMAM ALI BIN ABU THALIB(CHALIFAH IV)
Al-Imam Sayyidina Hussain/(Qaddasallohu Sirruhu)
Sayyidina Ali Zainal Abidin
Sayyidina Muhammad Al-Baqir
Sayyidina Ja'far Ash-Sodiq
Sayyidina Al-Imam Ali Uradhi
Sayyidina Muhammad An-Naqib
Sayyidina 'Isa Naqib Ar-Rumi
Sayyidina Ahmad al-Muhajir
Sayyidina Al-Imam 'Ubaidillah
Sayyidina Alawi Awwal
Sayyidina Muh. Sohibus Saumi'ah
Sayyidina Alawi Ats-Tsani
Sayyidina Ali Kholi' Qosim
Sayyidina Muhammad Sohib Mirbath
Sayyidina Alawi Ammil Faqih
Sayyidina Amir 'Abdul Malik Al Muhajir
Sayyidina Abdullah Al-'Azhomatu Khan
Sayyidina Ahmad Syah Jalal
Sayyidina Syech Jumadil Qubro
Sayyidina Ali Nurul Alam Akbar
Sayyidina Umadtuddin/Abdullah Al-Khan
Sultan Cirebon I : Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati
Pangeran Mohammad Tajul Arifin/Pangeran Pasarean
Pangeran Di Jati Carbon/ Panembahan Sedang Kemuning
Sultan Cirebon 3 : Pangeran Emas/Panembahan Ratu I
Pangeran Seda ing Gayam/Panembahan Adiningkusumah
Sultan Cirebon 4 : Pangeran Rasmi/Panembahan Girilaya/Panembahan Ratu II
Sultan Sepuh I
Pangeran Martawijaya
Abil Makarimi Muh Samsudin
Panembahan Girilaya
Sultan Sepuh II
Sultan Raja Tajularipin Jamaludin
Ratu Raja Kartadiningrat (Cirebon) istri Pangeran Surawidjaya (Raja Talaga 11)
Ratu Tilarnagara ( Talaga ) istri Pangeran Arya Secanata (Bupati Panjalu 11)
Raden Arya Wiradhipa
Rd. Tjakradidjaja
Rd. Sumabrata
Rd. Suradjibdja
Rd. Kanduruan Amir Suradimadja
Rd. Supenir Suradimadja
Rd. Yudhi Supardi Suradimadja
[10/1 03.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/3Vg82iM85EtcXzsZ/?mibextid=A7sQZp
Mohon bantuannya untuk silsilah leluhur saya, masih dalam pencarian karena begitu banyak nama nama yg sama, HB 3, pangeran Diponegoro, dan pemberian sebidang tanah jaman dulu di daerah Gondolayu kecamatan Jetis, dari HB ke 3 di berikan kepada KRT jogodiprojo, dan kakek Raden Thomas markongso ahli waris dari KRT prawirasetika untuk sebidang tanah tersebut...
Di antara nama nama tersebut
1).ny.R.Ngt Djojonarpodo alias soepiyatin
2). ny.r.ngt.hardjokarono alias soelastri.
3).R.soecipto.
4).prawiroharjo alias soepono.
5).R.A.T soetono.
6).R.A.Th.soelastri.
7).R.A.M Rahayu.
8).R.Th.markongso.
9).F.R.soelakmi.
10).R.FR bargowo.
11).Rr.lucia Siti sudanini.
12).R.Ngt istianah soetejo...
Siapa tau ada yg mengenal atau mengetahui nama nama tersebut.
Untuk KRT jogodiprojo, tempat tinggal nya di Keparakan kidul Ngayogyakarta.
Trimakasih sblm nya.
[10/1 03.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
📸 Ba'alawyysasi Terhadap Wali Songo
Tonton video ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/v/MvtgqhqeMYwDMhNt/?mibextid=A7sQZp
[10/1 03.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/KerzXYgBQ4fuYe3K/?mibextid=A7sQZp
#Himbauan dan Sosialisasi kan ke lingkungan kita / Kerabat2 Kita , Tak Lagi Menyebut / Memanggil Saudara sebangsa Kita dari Kelompok Ba'Alawi dengan gelar Sayyid / Syarif/ Khabib Panggil Ustad / Kyai / Mas / Bapak / Abah / Mba / Teteh dll Panggilan Biasa saja #Memanggil / Menyebut Ba'Alawi dengan gelar Sayyid Syarif sama Saja kita mendukung Fitnah Kelompok2 Parasit Nasab terhadap Keluarga Rasulullah SAW
[10/1 03.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/Kva1BTY1paNiK9ZF/?mibextid=xfxF2i
Pemberitaan Seluas2nya Meluruskan Fitnah (Ba'Alawi Y'DNA Haplogroup G Mengaku2 Keturunan Sayyid Syarif Haplogroup J1 ) akan semakin Ramai Kedepannya Semakin Meluas Melalui Cara Apapun ,#Catat nggak ada Kaitan Perkara TERBONGKARNYA KEPALSUAN NASAB / TERPUTUSNYA NASAB BA'ALAWI dengan Urusan Politik apalagi Pilpres 😅
[10/1 03.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/i1CZy5QBbNe1qfr7/?mibextid=xfxF2i
MERIAM BERANAK (PUSAKA KERAJAAN SAMBAS)
Sambas inconom, kali ini akan memaparkan salah satu pusaka yang di keramatkan di dalam kerajaan sambas, adapun salah satunya adalah MERIAM BERANAK,
Media Penyimpanan Meriam Beranak Setiap ada sesutu yang akan terjadi meriam itu bisa saja raib/menghilang entah kemana, tapi bisa kembali dengan sendirinya.Meriam itu jumlahnya tujuh buah dan diberi nama :
1. Raden Mas
2. Raden Putri
3. Raden Sambir
4. Raden Pajang
5. Ratu Kilat
6. Pangeran Pajajaran
7. Panglima Guntur.
Menurut Gusti Sofyan Kailani (Penjaga Kamar Pusaka), saat ini Meriam Ratu Kilat sedang tidak ada ditempat dan telah lama pergi dari istana. itu biasanya akan menandakan kejadian alam luar biasa didunia. Namun menurutnya Meriam tersebut bisa saja tiba tiba ada ditempat(kembali dengan sendirinya). Karena menurut beliau, meriam itu bukan Raib, da
[10/1 09.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/M44VV1iKvVYk1eWu/?mibextid=xfxF2i
Yg salah itu bangsa kita sendiri, ada bakul kurma, minyak wangi asal wajah arab di panggil habib, sayyid/iye',padal asal usulnya g tau. ya senanglah mereka di kasih gelar kehormatan,lalu mereka memproklamirkan diri sebagai habib. 😆😆😆ini
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
0 comments:
Post a Comment