Wednesday, April 9, 2025

Sejarah Kemaritiman Kesultanan Kesultanan Mataram ISLAAM Pasca Perjanjian Gianti

HARTABUTA :

Sabtu, 1-3-2022.

[1/3 14.28] R. Riasto - Reza Surabaya Group Kajian Silsilah Mojopahit: Sejarah kemaritiman kesultanan kesultanan Mataram islam pasca perjanjian gyanti

[1/3 14.28] R. Riasto - Reza Surabaya Group Kajian Silsilah Mojopahit: BPH Suronegoro ( Era PB 1 )


Sewaktu berkobar perang antara Lombok dan Bali di Pulau Lombok yang banyak makan korban jiwa maupun harta-benda, Suronegoro memimpin pasukan ekspedisi Mataram yang dikirim untuk mendamaikan peperangan tersebut. Prakarsa pasukan perdamaian ini kabarnya atas permohonan Kerajaan Bali kepada Kerajaan Mataram Kartasura. 


Suronegoro berangkat ke Pulau Lombok dengan Puteranya yang bernama Raden Panji Haryo Tohpati. Sebagai penghormatan jasa-jasa Suronegoro dalam mendamaikan peperangan tersebut, oleh Kerajaan Bali dibangun sebuah Taman yang indah dengan kolam (segaran) di Kota Cakranegara, Lombok dengan nama Taman Manyure (Manyuro). Sedang Desa sebelah Barat dari Taman Manyure bernama Tohpati. Desa tersebut adalah tempat kedudukan Raden Panji Haryo Tohpati sewaktu di Pulau Lombok. Selain di Pulau Lombok, nama Desa Tohpati juga terdapat di Pulau Bali, di tengah perjalanan Denpasar - Karangasem. Kota Karangasem merupakan kota pelabuhan penyeberangan laut ke Pulau Lombok. Agaknya pasukan ekspedisi Mataram tersebut melalui jalan darat lewat Denpasar - Karang¬asem. Desa Tohpati sekarang terkenal dengan Pabrik Pemintalan Benang-nya. (Patal Tohpati). Sedang nama Ibu Kota NTB(Propinsi Nusa Tenggara Barat) Mataram adalah nama desa dimana pasukan ekspedisi Mataram berkemah. Nama ini juga terdapat di Jakarta, Matraman (Mataraman), desa tempat berkemah pasukan Mataram sewaktu menyerang Betawi (Jakarta).


Pakubwana kaping lV


Meski bukan kerajaan kelautan, namun Kasunanan Surakarta tercatat pernah memiliki Angkatan Laut, yang lahir sejak kasunanan Surakarta memiliki ”besan” Adipati Tjakraningrat, pemimpin Kadipaten Sumenep, Madura antara tahun 1788-1820. Nama kesatuannya adalah Bregada Rajamala. Sejak Sinuhun Pakubuwana IV mundhut garwa dua putri Adipati Tjakraningrat, sejak saat itu pula dibentuklah pasukan angkatan laut, yang bertugas mengawal permaisuri Sinuhun Pakubuwana IV dalam pelayaran, jika ada keperluan ke Sumenep, Madura.


Beberapa nama bregada kesatuan militer keraton Kasunanan Surakarta yang masih dilestarikan hingga sekarang diantaranya.


Perjalanan Akbar Sunan Pakubwana Kaping X


Residen Surakarta, L. Th. Scheneider mencurigai lawatan akbar itu sebagai tindakan subversif. Ia juga terganggu dengan jumlah biaya lawatan yang begitu besar. Selain itu, ia juga khawatir hubungan yang semakin dekat antara Sunan Pakubuwono X dengan para bupati di Jawa.


Saking dekatnya hubungan itu, para bupati dilaporkan sering datang dan pergi ke Surakarta dan melaporkan sesuatu pada Pakubuwono X tanpa mempedulikan Residen Schneider.


Pada Januari 1916, Sunan Pakubuwono melakukan kunjungan ke kabupaten-kabupaten di Karesidenan Priangan bersama 52 anggota rombongan. Dalam perjalanan itu, mereka sempat singgah di Semarang, Pekalongan, dan Cirebon, sebelum tiba di Garut dan Tasikmalaya.


Walaupun terus dicurigai melakukan tindakan subversif dengan menunjukkan wibawanya kepada rakyat, namun Sunan Pakubuwono X selalu menjaga hubungan baik dengan pemerintah Hindia Belanda. Dalam periode 1910 hingga 1930 an, ia kerap melakukan kunjungan ke Bogor dan Batavia, mengunjungi istana gubernur jenderal yang menjabat silih berganti.


Walaupun terus menjaga hubungan baik, Pemerintah Hindia Belanda masih terus mempertanyakan keloyalan Sunan Pakubuwono X. Apalagi dengan berbagai kunjungan yang menghabiskan biaya itu, banyak residen yang jengkel. Namun semua pandangan para residen Belanda hanya dianggap angin lalu oleh Pakubuwono X.


Berkali-kali ia mengatakan pada Pemerintah Hindia Belanda bahwa kunjungan itu sepenuhnya bersifat tidak resmi. Pakubuwono X kembali melakukan kunjungan besar pada tahun 1924. Ia melakukan kunjungan ke Malang, Jawa Timur.


Pada periode 1926-1927, ia melakukan kunjungan ke Gresik, Surabaya, hingga Bangkalan dengan disertai 44 pengiring. Selanjutnya ia melakukan kunjungan ke Pulau Bali, lalu lanjut ke Lombok.


Walaupun usianya telah lanjut, ia tetap melakukan safari ke berbagai daerah. Pada tahun 1935, ia mengunjungi Bogor dan Batavia. Di Batavia Sunan Pakubuwono menemui Gubernur Jenderal Hindia Belanda.


Selanjutnya, ia bertolak ke Bandar Lampung di Pulau Sumatra. Kehadirannya disambut antusias oleh masyarakat Lampung.


Mengutip YouTube Bimo K.A, lawatan akbar itu terbukti membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat. Dengan kunjungan itu, rakyat bumiputera masih memiliki pemimpin sejati dengan segala kedermawanan dan kewibawaannya, berhak duduk sejajar dengan bangsa Eropa maupun bangsa asing, serta memerintah secara berdaulat tanpa campur tangan penjajah Belanda.

[1/3 14.28] R. Riasto - Reza Surabaya Group Kajian Silsilah Mojopahit: Boleh kanggembsederek sedulur menambahkan kisah kisah kemaritiman kesultanan2 Mataram islam Pasca Gyanti 🙏🙏🙏 monggo

[1/3 15.53] +62 887-0...-8...: Ini era nya 

Dimana adipati yg diutus ke bali merampok semua kapal milik kerajaan gowa tallo...

Pertanyaan ku..

Kenapa sih harus rampok gtu .

Kan bs mnta baik baik

[1/3 15.55] +62 887-057...-8...: 

Tp aneh nya ..

Kerajaan gowa malah tambah erat hubungan nya ke jawa setelah peristiwa itu 🤔

[1/3 15.55] R. Riasto - Reza Surabaya Group Kajian Silsilah Mojopahit: 

Kulo kurang paham cuman ya di lombok cakranegara ada taman mayuro ada tempat2 yg kya di babad tsb,, btw era kapan kejadiannya?

[1/3 15.56] +62 887-0...-8...: 

Era nya sultan Hasanuddin 

Baru naik tahta

[1/3 15.57] R. Riasto - Reza Surabaya Group Kajian Silsilah Mojopahit: Ini setelah nya jauh...bahkan sultan hasanudinnya sudah menyerah dari VOC ,, ini era Pakubwana 1 cucu sultan agung

[1/3 15.57] +62 887-0...-8...: 

O..gtu

[1/3 15.57] R. Riasto - Reza Surabaya Group Kajian Silsilah Mojopahit: 

Kapan kerajaan goa pwrtama masuk bali emang kena hak tawan karang

[1/3 15.58] +62 887-0...-8...: 

ingat banget aku peristiwa itu

[1/3 15.58] R. Riasto - Reza Surabaya Group Kajian Silsilah Mojopahit: Baru stelah nya diterima ada oemukiman bugis di bali


و الحمد للّه ربّ العالمين

صلّى اللّه على محمّد

0 comments:

Post a Comment