Friday, March 15, 2024

Mixer

HARTABUTA :

Sabtu, 16-3-2024.


[10/3 19.08] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

https://www.facebook.com/share/p/33Smn7BKq1HkoV75/?mibextid=xfxF2i

Kok pembela ba'lawi satu ini , psikologis nya seperti ada gangguan , 


Zaini , yang punya Chanel YouTube Zaini , dulu dia punya Chanel warkop inatitute dengan nama zaka , 


Nah si Zaini ini pernah dibuli sana aku gara gara salah ngomong Mantiq jadi mantuq, 

Bahkan pernah baca kitab nya salah , 


Ah pokoknya ruwet nih orang


Dia ini kadang membanggakan ulama mu'tajilah, juga memuji ustad ustad Wahabi ,

[10/3 19.09] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/hUHrBpDt1B16qWmL/?mibextid=xfxF2i


Setelah terjadi peristiwa Geger Pacinan di Batavia pada tahun 1740, banyak imigran Tionghoa yang datang ke Lasem untuk mengungsi. Kedatangan mereka disambut oleh Adipati Lasem Tumenggung Widyaningrat (Oei Ing Kiat) yang mengizinkan mereka untuk membuka beberapa perkampungan baru. Bersamaan dengan berkobarnya pemberontakan melawan Kompeni oleh gabungan pasukan Jawa-Tionghoa, warga Lasem mengangkat tiga pemimpin pemberontak bernama Panji Margono, Oei Ing Kiat, dan Tan Kee Wie.

Oei Ing Kiat (Oey Ing Kiat) adalah seorang Tionghoa beragama Islam yang sangat kaya, keturunan Bi Nang Oen yang merupakan salah seorang juru mudi armada Laksamana Ceng Ho yang mendarat di Bonang-Lasem.

Pasukan laskar Dampo Awang Lasem yang dipimpin oleh Raden Panji Margono, Tan Kee Wie, dan Oei Ing Kiat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pasukan yang menyerang dari laut dan pasukan infanteri di darat. Pasukan laut dipimpin oleh Tan Kee Wie, sementara pasukan infanteri dipimpin oleh Raden Panji Margana dan Oei Ing Kiat. Mereka menggunakan taktik menguasai daerah pelabuhan terlebih dahulu (oleh pasukan yang dipimpin Tan Kee Wie) selanjutnya bergerak ke pusat kota dimana tangsi Belanda berada. Dalam serangan tersebut, laskar Dampo Awang Lasem memperoleh bantuan dari para pemberontak Dresi dan Jangkungan dan berhasil memperoleh kemenangan.

Pada tanggal 23 Mei 1741, pasukan Tionghoa yang berkumpul di Welahan bergerak ke Timur dan menyerang Juwana serta Rembang. Pertempuran tersebut dimenangkan oleh pasukan Tionghoa pada tanggal 27 Juli 1741 dan menimbulkan banyak korban di pihak Kompeni.

Selanjutnya, pasukan Tionghoa bergerak menuju Semarang dengan kekuatan sekitar 20.000 prajurit Jawa, 3.500 prajurit Tionghoa, dan 30 buah meriam. Pasukan pemberontak berhasil menduduki wilayah Kampung Tionghoa dan Kaligawe, sementara Kompeni masih menguasai pemukiman Eropa, benteng, dan pesisir pantai.

Bersambung ...

[10/3 19.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Uxiw3MQnZuL6e4Qs/?mibextid=xfxF2i


MPU SAKTI PEMBUAT KERIS PUSAKA TERNAMA ERA KERAJAAN DEMAK 


Makbaroh Mpu Supo di Kadilangu ada yang tahu sejarah nya (?)


Kajian Sejarah 

Dalam Naskah2 Sastra Babad Nama Mpu Supo Sangat Masyhur sebagai Mpu / Pembuat Senjata Pusaka Legendaris (Kyai Caribuk dll )


Indentifikasi Berdasarkan sumber2 Tua dan Naskah2 Sastra Babad 


Nama Lain Mpu Supo adalah Mpu Supo  Mandragi / Mpu Supo Anom di Ceritakan Adalah Salah satu Putra Pangeran Sedayu (?)

Dan di Ceritakan juga beliau menikah dengan Dewi Rosowulan adik Sunan Kalijaga


Versi Lain Mpu Supo Adalah Satu Tokoh yang Sama dengan Maulana Maghribi 


Sayyid Maulana Yunus Al Magribi Raja Tindunan Jepara 

Berputra di antaranya Maulana Muhamad , Maulana Munawar dan Maulana Qosim (?) Ketiganya Memakai Gelar tambahan Al Magribi 

Maulana Qosim Menggantikan Ayahnya Menjadi Patih Kerajaan Demak Semasa Raden Fatah Menjabat Raja Demak Bintara 1480 - 1508 , Mpu Supo alias Maulana Maghribi di Ceritakan ikut menjadi Qodhi Atau Hakim Kerajaan Demak Semasa Mengadili Perkara Syaikh Abdul Jalil , Perkiraan Waktu Pengadilan Ini terjadi di Masa Sultan Trenggono 1521 - 1546


Hipotesa Sementara


Sayyid Maulana Yunus Al Magribi Adalah Mertua Dari P Sedayu Nama lain Ali Zainal Abidin bin Sunan Ampel


P Sedayu menikah dengan Putri Jepara Berketurunan antara lain 


- Nyai Ageng Lamongan Menikah dengan Maulana Maghribi alias Mpu Supo (?)


Berputra di antara nya 

Kyai Joko Supo + putri Maulana Munawar Al Magribi (Kyai Ageng Gribig I) 

Berputra 

Kyai Ageng Gribig II 

Berputra 

Kyai Ageng Gribig III jatinom Klaten 

Dst...

Menurunkan Kyai Haji Ahmad Dahlan Pendiri Perkumpulan Muhamadiyah 


Versi kedua


MPU SUPO 

I

Raden Ronggo  Joyosemito 

I

Raden Abdul Qohar 

I

Raden Nur Rohmat Sendang Duwur 

I

Raden Duwur / Raden Hadikusumo I

I

Dst 

Sumber catatan 1920 oleh Raden Abdul Rajjak Jayaorawira 


Versi Ketiga Mpu Supo Tidak Berketurunan Dari Perkawinan dengan Dewi Rosowulan adik Sunan Kalijaga


Sayyid Maulana Yunus Al Magribi

I

Putri  + Sunan  Sedayu Lamongan 

I

P Sedayu I / Pate Amirza / Abu Yamin + Anak angkat Mpu Supo 

I

Putri  + Rangga Hadi bin Adipati Keling Kediri bin Maulana Munawar Al Magribi / Kyai Ageng Gribig Malang 

Dst 

 


Penguasa awal Wilayah Sedayu Lamongan pada Masa Raden Fatah Di duga Adalah Maulana Magribi yang mungkin saja satu Orang Yang sama Dengan Mpu Supo Mandragi


Sumber Naskah  Penjelajah Portugis Tom Pires menyebutkan Bahwa Raja Tindunan Jepara Memiliki Menantu Seorang Penguasa di Wilayah Sedayu

[10/3 20.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7253436221404966/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


Kasihan Ulama2 terdahulu seperti Syaikh Murtadha Az Zabidi,  cuma kena Prank Ketika Mengutif Riwayat dari Gurunya Habib Ba'Alawi

#Riwayat Syaikh Murtadha Az Zabidi ini abad 11H di yakini 100% Munqathi Sumber ISNAD/ sumber Riwayatnya karena Syaikh Ubaidili tak pernah menjelaskan Nama Ubaidillah sebagai salah satu Putra imam Ahmad bin Isa  dan tak pernah menyebutkan Ubaidullah leluhurnya Ba'Alawi itu satu orang yang sama dengan nama Abdullah versi Syaikh Samarqondi abad 10H

[10/3 21.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/KaSb1vNsv4xnD2Fv/?mibextid=xfxF2i


Hadist nabi Muhammad SAW Tetang Yaman tidak di khususkan Habib ba'alawi, ini khusus kependuduk Yaman asli pada masa nabi Muhammad SAW, sendang habib ba'alawi itu pendatang di Yaman bukan penduduk asli yang ada di masa nabi Muhammad SAW jangan di tafsirkan khusus ke ba'alawi, habib ba'alawi Yaman keturunan siapa belum jelas sampai saat ini menurut kajian ilmu tes DNA ba'alawi keturunan orang Balkan kaukazi bermigrasi ke India Pakistan dan Bangladesh lalu migrasi lagi ke Mesir dan Yaman 😂😀

[10/3 21.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/597697120439262/permalink/2528341924041429/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


== PEMALSUAN SEJARAH RADEN WIJAYA ==


ABAD 15 :


Majapahit runtuh pada tahun 1478. Ibukota Jawa pindah ke Keling, dan kemudian pindah lagi ke Daha.


ABAD 16 :


Kekuasaan Dinasti Rajasa berakhir setelah Daha ditaklukkan Demak pada tahun 1527.


ABAD 17 :


Mataram tampil sebagai penguasa Jawa di bawah pimpinan Sultan Agung.


ABAD 18 :


Para pujangga Dinasti Mataram menyusun naskah Babad Tanah Jawi. Dalam naskah itu disebutkan bahwa raja-raja Mataram adalah keturunan Majapahit. Namun, karena saat itu sejarah Majapahit sudah terkubur, maka dikaranglah cerita baru, bahwa Majapahit didirikan oleh Raden Sesuruh, pangeran dari Pajajaran. Selanjutnya jika dirunut ke atas, Pajajaran adalah keturunan Jenggala. Naik lagi, Jenggala adalah keturunan Pengging. Lalu naik lagi, Pengging adalah keturunan Kediri, sedangkan raja-raja Kediri adalah keturunan Arjuna, tokoh Pandawa. Rupanya para pujangga berniat menyusun cerita bahwa di dalam diri raja-raja Mataram mengalir darah para raja Jawa-Sunda dan orang-orang besar terdahulu, termasuk tokoh Mahabharata pun dipaksa masuk ke dalam silsilah Jawa.


Sekitar tahun 1780 ditemukan Prasasti Kudadu yang menyebut pada tahun 1294 ada raja bernama Nararya Sanggramawijaya yang berjuluk Krtarajasa Jayawardhana. Raja ini juga disebut sebagai “narasinghamurti-suta-atmaja” (putra dari putra Narasinghamurti). Prasasti itu hanya menyebut dia sebagai Raja Jawa, sedangkan nama kerajaan tidak disebut secara spesifik.


ABAD 19 :


Arkeolog Belanda bernama J.L.A. Brandes pada tahun 1896 menerbitkan hasil penelitiannya terhadap naskah Pararaton yang dulu ditemukan oleh lembaga Bataviasch Genotschaap. Ternyata dalam naskah ini, Majapahit bukan didirikan oleh Raden Sesuruh pangeran Pajajaran, melainkan didirikan oleh Raden Wijaya pangeran Singhasari. Pada tahun 1894 J.L.A. Brandes juga menemukan naskah Nagarakrtagama yang cocok dengan Pararaton, bahwa Majapahit didirikan oleh Dyah Wijaya yang bergelar Krtarajasa Jayawardhana. Adapun Dyah Wijaya adalah putra Dyah Lembu Tal, sedangkan Dyah Lembu Tal adalah putra Narasinghamurti.


ABAD 20 :


Filolog Belanda bernama Hendrik Kern menerjemahkan Nagarakrtagama pada tahun 1910 dan ia berpendapat bahwa Dyah Lembu Tal seorang wanita. Pendapat ini dibantah oleh sarjana pribumi yaitu Poerbatjaraka yang menyebut Dyah Lembu Tal adalah laki-laki, karena jelas dalam Nagarakrtagama ia tertulis sebagai “sang perwira dalam perang yang diarcakan sebagai Buddha”. Selain itu, dalam Prasasti Kudadu pun tertulis bahwa Nararya Sanggramawijaya (Raden Wijaya) adalah “narasinghamurti-suta-atmaja” (putra dari putra Narasinghamurti). Kalau seandainya Dyah Lembu Tal perempuan, tentunya dalam prasasti itu Raden Wijaya disebut sebagai “narasinghamurti-duhita-atmaja” (putra dari putri Narasinghamurti).


Sekitar tahun 1970 tiba-tiba muncul sejumlah naskah kontroversial yang lazim disebut Naskah Wangsakerta. Salah satu dari kumpulan naskah ini ada yang berjudul Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara yang mengisahkan Raden Wijaya adalah putra Dyah Lembu Tal, sedangkan Dyah Lembu Tal adalah putri Narasinghamurti. Adapun suami Dyah Lembu Tal atau ayah Raden Wijaya bernama Rakryan Jayadharma putra Prabu Guru Dharmasiksa dari Sunda. Naskah ini diklaim sebagai tulisan panitia penyusun sejarah Nusantara yang dipimpin Pangeran Wangsakerta dari Cirebon pada abad 17. Anehnya, naskah ini ditemukan di luar Keraton Cirebon dan siapa penemunya juga tidak jelas namanya.


Pada tahun 1988 para arkeolog senior antara lain Boechari, R. Soekmono, R.P. Sujono, Noorduyn dan sebagainya menolak Naskah Wangsakerta sebagai sumber sejarah. Mereka menyebut itu adalah naskah palsu yang baru dibuat di abad 20 dan dikuno-kunokan menggunakan bahasa Jawa Kuno. Naskah Wangsakerta memang penuh dengan kejanggalan. Dari mana Pangeran Wangsakerta yang hidup di abad 17 bisa kenal nama Raden Wijaya dan Dyah Lembu Tal, sedangkan Pararaton dan Nagarakrtagama baru ditemukan di abad 19? Bahkan, para pujangga Mataram di abad 18 juga tidak tahu nama Raden Wijaya, sehingga mereka mengarang nama Raden Sesuruh sebagai pendiri Majapahit.


Dari kejanggalan itu (dan juga banyak kejanggalan lainnya) dapat disimpulkan bahwa Naskah Wangsakerta adalah buatan baru abad 20, yang ingin menggabungkan tokoh Raden Wijaya (pangeran Singhasari) dengan Raden Sesuruh (pangeran Pajajaran), sehingga Dyah Lembu Tal diganti kelaminnya menjadi perempuan (meniru pendapat Hendrik Kern) yang dikisahkan menikah dengan pangeran Sunda bernama Rakryan Jayadharma. Cerita ini hanya ditemukan dalam Naskah Wangsakerta saja, sedangkan di prasasti dan naskah-naskah kuno tidak ada satu pun yang menyebut Raden Wijaya adalah putra pangeran Sunda.


ABAD 21 :


Pada tahun 2014 terbit buku berjudul Majapahit Kerajaan Islam yang ditulis oleh Herman Sinung Janutama. Dalam buku ini disebutkan bahwa Raden Wijaya adalah cucu raja Sunda, yaitu Prabu Guru Dharmasiksa (jelas ini meniru Naskah Wangsakerta). Yang lebih aneh lagi, buku ini menyebut Prabu Guru Dharmasiksa adalah raja sekaligus ulama keturunan Nabi Muhammad, sehingga Raden Wijaya boleh ditulis menjadi Raden Sayyid Wijaya.


Akhir kata, perlu saya sampaikan bahwa Naskah Wangsakerta adalah penipuan keji. Hasil penelitian para sejarawan Belanda abad 19-20 dicomot oleh oknum tertentu, lalu disusun menjadi kitab berbahasa Jawa Kuno dan diklaim bahwa itu adalah hasil pemikiran Panitia Wangsakerta abad 17, kemudian dijual ke museum dengan harga mahal.


Sekian, terima kasih

Heri Pur

[10/3 22.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7253872881361300/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


SYAIKH SITI JENAR 


Ada 2 versi 


1) Abdul Jalil -  Syaikh Siti Jenar bin Datuk Sholeh , Datuk Sholeh saudara Datuk Ahmad Malaka , Datuk Ahmad ayah Syaikh Nurjati 

Atau Syaikh Siti Jenar ini Sepupunya Syaikh Idhofi Mahdi/ Syaikh Nurjati 


Abdul Jalil punya anak (?)

- Abdul Qohar 

- Datuk Fardud 

- DLL 


#Catatan 

Fase masa Abdul Jalil alias Syaikh Siti Jenar Segenerasi dengan Syaikh Nurjati


Syaikh Idhofi Mahdi/ Syaikh Nurjati ini Kakek Guru Sunan Gunung Jati atau usianya sebaya Kakeknya Sunan Gunung Jati 

Sunan gunung jati menikah dengan Rara Bagdad putra P Panjunan Abdurahman Al Baghdadi bin Syekh Nurjati versi lain Rara Bagdad putri Syaikh Nurjati 


2) Abdul Jalil wafat di semasa Kyai Ageng Kebo Kenongo Ayah Joko Tingkir, fase masa ini Sezaman Sultan Trenggono Demak 1521 - 1546 


Mungkin 2 Tokoh bernama Abdul Jalil yang Berbeda 😀 karena beda Generasi (?)

[10/3 22.07] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2792203140957091/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


(05)

KI AGENG HENIS


Mendengar nama Kyai Ageng Henis, langsung berkelana pada kisah sejarah Kampung Batik Laweyan. Kyai Ageng Henis memang tidak bisa dilepaskan dari pengaruh-pengaruhnya melahirkan Laweyan sebagai sentra batik sekaligus syiar Islam yang sangat terkemuka pada masa lalu. Sudah banyak  tulisan yang mengangkat tokoh penting tersebut, baik dalam studi maupun pemberitaan artikel di media massa.


Meski demikian, mengangkat kisahnya seolah tak pernah bosan dan tak pernah habis untuk ditelisik, karena cukup banyak perspektif tentangnya yang belum tersentuh atau belum banyak diangkat dalam literasi-literasi sejarah yang populer saat ini.


Leluhur Raja Mataram Islam

Sebagaimana banyak dikenal, bila Kyai Ageng Henis atau Ki Ageng Henis adalah putera dari Ki Ageng Sela, trah langsung dari silsilah Raja Brawijaya V, yang merupakan raja terakhir Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.


Ki Ageng Henis adalah ayah dari Ki Ageng Pamanahan dan Ki Ageng Karatongan. Ki Ageng Pamanahan kemudian memiliki putera Danang Sutawijaya yang menjadi Raja Mataram pertama dengan gelar Panembahan Senopati.


Ketokohannya semakin membuat banyak orang hormat padanya. Dia juga ikut berperan dalam laku hidup dan kebijaksanaan sebagai guru spiritual Joko Tingkir atau Mas Karebet, yang kemudian berhasil naik tahta sebagai raja dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Saat Sultan Hadiwijaya memimpin Kasultanan Pajang, Ki Ageng Henis mengabdi kepada Sultan Hadiwijaya. Sikapnya yang selalu bijaksana membuat Ki Ageng Henis menjadi sesepuh dan kepercayaan Sultan Hadiwijaya. Dia semakin dihormati dan disegani.


Tokoh Pendakwah Islam

Ki Ageng Henis yang menjadi kakek dari Panembahan Senopati sebagai Raja Mataram Islam pertama, dengan demikian beliau merupakan leluhur dari raja-raja Mataram baik di Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Mangkunegaran serta Pakualaman.


Sebagai pemeluk Islam yang taat, Ki Ageng Henis dikenal luas sebagai ulama yang sering melakukan syiar Islam ke banyak orang, termasuk kepada masyarakat di Desa Laweyan pada saat itu. Karena pendekatan ke warga tetap memperhatikan budaya lokal, maka banyak pemeluk Hindu di Laweyan yang hijrah memeluk Islam. Termasuk salah seorang tokoh Hindu bernama Ki Ageng Beluk yang kemudian mau memeluk Islam karena tertarik dengan teladan hidup, sikap dan kebijaksanaan Ki Ageng Henis dalam menyampaikan dakwah secara damai dan sejuk.


Semasa hidup dan pengabdiannya di Desa Laweyan, Ki Ageng Henis juga menginspirasi banyak dibukanya pondok-pondok pesantren dengan jumlah santri yang terus berkembang. Di Desa Laweyan, Ki Ageng Henis juga membangun Masjid Laweyan tahun 1546, yang hingga kini masih difungsikan sebagai tempat beribadah umat Islam di Kampung Laweyan. Masjid Laweyan yang sebelumnya sebagai Pura untuk beribadat umat Hindu, merupakan masjid pertama di Kerajaan Pajang sekitar abad 16 yaitu di masa kepemimpinan Joko Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya.


Inspirator dan Seniman Batik

Keteladanan Ki Ageng Henis juga terlihat pada jiwa seni yang dimilikinya. Beliau menjadi pelopor batik tulis di Desa Laweyan. Sembari berdakwah, Ki Ageng Henis juga mengajarkan membatik pada warga desa.


Mencerminkan sikap kesabaran, bijaksana dan berwibawa, Ki Ageng Henis mampu menciptakan motif Batik Sido Luhur. Hasil ciptaannya ini memiliki makna yang kuat dan dalam. Sido dalam bahasa Jawa artinya jadi atau menjadi. Sementara bila dieja dalam Bahasa Indonesia berubah  menjadi sida. Motif batik yang berawalan sido bermakna harapan dan tercapainya sebuah cita-cita atau keinginan.


Kata Luhur merupakan kata sifat yang artinya tinggi, terhormat dan agung. Diharapkan, setiap pemakai motif batik tersebut memiliki sifat luhur yang mencerminkan kebesaran jiwa, menjadi teladan atau panutan. Karena memiliki filosofi dan doa, pemakai motif Batik Sido Luhur diharapkan bisa memperoleh kehormatan serta keagungan yang menyertai setiap perjalanan hidupnya.


Batik Sido Luhur, dalam masyarakat Jawa kerap dipergunakan untuk pasangan yang melangsungkan pernikahan, khususnya untuk malam pengantin juga tradisi mitoni (tujuh bulan kehamilan).


Jasa Ki Ageng Henis dalam memajukan industri dan perdagangn batik di Desa Laweyan memang sangat besar. Kontribusi dan totalitasnya membantu perekonomian warga Laweyan sangat dirasakan. Bahkan Bandar Kabanaran yang merupakan dermaga di Sungai Kabanaran (Sungai Jenes), menjadi salah satu dermaga yang cukup sibuk dengan berbagai komoditas seperti kain, benang dan kapas guna menunjang industri batik. 


Kalau kalian ingin lebih dalam mengenal Ki Ageng Henis, cobalah untuk mampir ke makam Ki Ageng Henis yang berada dalam satu kompleks Masjid Laweyan di Jalan Liris No 1, Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo. Selain bisa berziarah dan menggali cerita, kalian juga bisa berwisata religi di Masjid Laweyan yang memiliki nilai histori luar biasa itu.


Sumber: www.surakarta.go.id

Foto hanya sebagai ilustrasi

[10/3 22.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/uty4U2tdJ1dekJXk/?mibextid=A7sQZp


MUFTI ATAU ULAMA BESAR YAMAN MEMBATALKAN NASAB BA'ALAWI 


Seorang mufti Diyar al-Yamaniyah (ulama pemberi fatwa negeri-negeri di Yaman) yang bernama Syekh Syamsuddin Syarafuddin, telah mengumumkan fatwa tentang bahwa duapuluhsatu marga di Yaman bukanlah keturunan Nabi Muhammad Saw. Fatwa itu dibuat karena sebelumnya, duapuluhsatu marga itu mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw. fatwa itu di post-kan dibeberapa media di Yaman, termasuk media online seperti dalam surat kabar online “Shaut al-Watan” https://voicnews.com/new/374149.


Duapuluh satu marga yang difatwakan bukan sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw. itu adalah sebagai berikut: Al-Ahdal, al-Nahari, al-Ba’Alwi, al-Saqqaf, al-Atas, al-Shami, al-Imad, al-Washali, al-jufri, al-Junaid, al-Habsyi, al-Shatiri, al-Wada’I, al-Shili,al-Ba ‘Aqil, al-Zabidi, al-Fad’aq, al-Muhdor, al-‘Idrus, al-Faqih, al-Kaf, al-Ba Hashim.


Adapun fatwa lengkap itu adalah sebagai berikut: 


الحوثيون يعلنون رسمياً تجريد هذه الأسرة من النسب الهاشمي

يحاول البعض نسب نفسة إلى بنوا هاشم رضوان الله عليهم سادة هذه الأرض وهؤلاء ليسوا سوى من المتسلقين الذي لا يتشرفوا بنسبهم و يحاولوا نسب انفسهم الى اطهر الخلق سادة ال البيت الاطهار ومن ضمن هذة الاسر التي لم يثبت اي صلة نسبها الى هواشم وسادة ال البيت الاطهار وهم آل الاهدل، ال النهاري، ال باعلوي، ال السقاف، ال العطاس، ال الشامي، ال العماد، ال الوشلي، ال الجفري، ال الجنيد، ال الحبشي، ال الشاطري، ال الوادعي، ال الشلي، ال باعقيل، ال الزبيدي، ال فدعق، ال المحضار، ال العيدروس، ال الفقية، ال الكاف، ال باهاشم، والعديد من الاسر التي سوف ننشرها تباعاً والتي ضهرت على السطح خلال السنوات الاخيرة من اجل التكسب والمنصب والجاة. ونحن في هيئة علماء اليمن نحذر من محاولة نسب الانساب الى غير أهلها وقد حذرنا مراراً وتكراراً من هاولاء المتسلقين ونحيي العقلاء منهم الذي تفهموا الامر وحاولوا نسب انفسهم الى القبائل وليس إلى سادة وهواشم ال البيت رضوان الله عليهم. العلامة شمس الدين شرف الدين مفتي الديار اليمنية صنعاء ٢٥ ذو الحجة ١٤٤٣


“Houthi secara resmi mengumumkan pencabutan garis keturunan al-Hashimi dari keluarga ini. Ada orang-orang yang berusaha mengklasifikasikan diri mereka sebagai keturunan Hasyim radhiyallahu ‘anhu, para sayyid negeri ini, dan mereka ini hanyalah orang-orang yang ingin naik (kelas sosial) yang tidak merasa mulia dengan silsilah mereka. Mereka berusaha menisbatkan nasab mereka kepada mahluk paling suci (Nabi Muhammad Saw. sebagai) para sayyid keluarga yang suci. di antara keluarga-keluarga yang tidak ada hubungannya dengan keluraga Hawashim (keturunan Hashim) dan para sayyid ahli bait yang suci. Mereka adalah: Al-Ahdal, Al-Nahari, Al-Baalawi, Al-Saqqaf, Al-Attas, Al-Shami, Al-Imad, Al-Washli, Al-Jifri, Al-Junaid, Al-Habashi, Al-Shatri, Al-Wadaei, Al-Shali, Al-Baqeel, Al-Zubaidi, Al- Fadaq. , Al-Mihdhar, Al-Aidarus, Keluarga Al-Faqih, keluarga Al-Kaf, keluarga Bahashim, dan masih banyak keluarga yang akan kami terbitkan berturut-turut, yang mengemuka dalam beberapa tahun terakhir demi keuntungan, kedudukan, dan ketenaran. 


Kami, di Asosiasi Cendekiawan Yaman, memperingatkan agar tidak mencoba mengaitkan silsilah dengan orang selain kaum mereka. Kami telah berulang kali memperingatkan terhadap mereka, dan kami salut kepada orang-orang bijak di antara mereka yang memahami masalah ini dan mencoba menghubungkan diri mereka kepada suku-suku bukan kepada sayyid dan Hashem, keluarga Ahlul Bait, semoga Tuhan meridhoi mereka. Al-Allamah Syams al-Din Sharaf al-Din, Mufti Yaman, Sana’a, 25 Dhu al-Hijjah 1443”

[10/3 22.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7253835694698352/?comment_id=7254310011317587


هذا الخبر كذب وافتراء وليس صحيحا على الإطلاق

[10/3 22.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/nvp2iukHw8rdynE4/?mibextid=xfxF2i


Kanjeng Ario Adipati Ronggo Prawirodirjo III atau Raden Ronggo Prawirodirjo III adalah pejuang perintis perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.[1] Ia menjabat sebagai bupati Karesidenan Madiun menggantikan ayahnya, Ronggo Prawirodirjo II, pada tahun 1795–1810.[2] Meskipun demikian, Raden Ronggo lebih sering tinggal di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dibandingkan Madiun karena dirinya menjadi penasihat politik Sultan Hamengkubuwana II.[3] Ia sendiri menikah dengan putri sultan yaitu Gusti Bendoro Raden Ayu Maduretno.

Perkawinan dan lika-liku hidupnya berjalan tragis, Ronggo III, pada 20 November 1810 memilih memberontak daripada dibunuh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Ronggo III mengumumkan bahwa pemberontakannya untuk membersihkan Jawa yang ternoda Belanda, serta membela hak orang Jawa dan Cina di Jawa Timur, terutama melindungi hutan jati dari rebutan Belanda.[1]


Seminggu setelah memberontak, Sultan Hamengkubuwana II mengirim perintah rahasia kepada komandan pasukan gabungan Yogya-Belanda untuk memburunya. Sekalipun tertangkap ia serta merta dibunuh. Sultan HB II tak mau menanggung malu bila membawanya dalam keadaan hidup ke Yogya. Ronggo III dibunuh di Sekaran, jenazahnya dibawa ke Yogya dengan keranda terbuka untuk dipertontonkan di Pangurakan utara alun-alun keraton sebagai begal biasa. Jenazahnya dikebumikan di Banyusumurup. Selang abad kemudian, Sultan Hamengkubuwana IX mengembalikan jenazah Ronggo III ke Giripurno untuk disemayamkan bersama Gusti Bendoro Raden Ayu Madoeretno.

( Berbagai sumber )

[10/3 22.53] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/v/RV3Fz3jGmDo1zviG/?mibextid=A7sQZp


Gedibal2/Jongos2/Mukibbin2  Ba'Alawi Kebanyakan Para Pencantol Nasab Ke Jalur Nasab Walisongo

#mereka Gedibal2 Ba'Alawi Sama dengan Majikannya Hasil Tes Y'DNA Haplogroup R / O atau Lainnya tak ada yang J1😅

👉 jadi Nggak usah Aneh Kalau Ada TB -TB ,ada Ayip2 lokalan Mengaku2 Bernasab Ke Walisongo tapi mereka membela Ba'Alawi setelah di Cek dan Di Teliti mereka sama dengan Majikan Ba'Alawi Sama sama PARASIT NASAB ( Ba'Alawi Y'DNA Haplogroup G)😅


#Jangan mau makan HOAX Ba'Alawi,!!!

Klaim Ba'Alawi nasabnya tersambung ke Rasulullah SAW dan telah Terkonfirmasi Akurat oleh Ulama Ulama Terdahulu itu 100% CumA Hoax aja , Sebab semua Catatan  Reportase Sejarah Mulai Masa Ali as Sakran , Lalu Al Samarkandi , Lalu Murtadha az Zabidi telah kita ketahui bersama Riwayat mereka Tak jelas Sumber Asalnya dari mana , Dan juga telah terbukti riwayat bersumber Dari Mereka Itu Riwayatya Ahistoris (Palsu)!

[10/3 23.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: KH. 'Imaaduddiin Mentahkan KH. Idruus Romlii Si Pembela Ba'alawyy


https://www.facebook.com/share/r/wCWvWthyVGpyP5t6/?mibextid=xCPwDs

[10/3 23.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/obiMea339hXoYji4/?mibextid=A7sQZp


Nyuwun sewu sebelumnya, apakah di group ini ada yang trah dari jaka umbaran/ P. Purboyo?

[10/3 23.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/ywb7mwfanU1Va8rR/?mibextid=xfxF2i


Assalamualaikum poro sedulur.

Mau tanya luur.


Menurut catatan ini kan 

Dari pernikahan Pangeran Agung ing Kajoran + Rara subur putri dari Ki Ageng Pamanahan,

Memiliki anak salah satunya R. Ay. Minangkabul istri dari Panembahan Minangkabul bayat.


Niki leres 8 anak ini semua dari hasil pernikahan dr pangeran agung kajoran & Rara subur.

Ataukah ada yang punya data nama2 istri dan anak pangeran kajoran secara lengkap.

Biasanya kan dulu banyak yang punya istri lebih dari satu


#suwun

[10/3 23.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ba'alawyy Kuasai Ampel Denta


https://youtu.be/p4AlAKgaegI?si=zLfgam-hc3K9gIv3

[10/3 23.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/yC95P2r2qaju7Kva/?mibextid=xfxF2i


HAMENGKU BUWONO V

(RADEN MAS GATHOT MENOL)


Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah Gusti Raden Mas Gathot Menol, putra keenam Hamengkubuwana IV yang lahir pada tanggal 24 Januari 1820 dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda. Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 1820 maka Sultan Hamengku Buwono V waktu permulaan bertakhta baru berumur 3 (tiga) tahun.


Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Hindia Belanda yang berada di bawah Kerajaan Belanda, untuk melakukan taktik perang pasif, di mana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerja sama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.


Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Gusti Raden Mas Mustojo (nantinya naik takhta bergelar Hamengkubuwana VI). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan sultan dengan GRM Mustojo. Keadaan semakin menguntungkan GRM Mustojo setelah ia berhasil mempersunting putri Kesultanan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 sultan sendiri, Kanjeng Mas Hemawati. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.


Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun 1855 dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan peristiwa wereng saketi tresno (Indonesia: wafat oleh yang dicinta), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sultan, suaminya.


Ketika insiden pembunuhan itu terjadi, permaisuri Sultan HB V yakni Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, sedang hamil tua. 13 hari pasca sultan tewas, lahirlah anak yang dikandungnya itu dan seharusnya menjadi penerus tahta Yogyakarta. Putra mahkota Sultan HB V tersebut diberi nama Raden Mas Kanjeng Gusti Timur Muhammad.


Seperti yang telah diperkirakan, Raden Mas Mustojo dinobatkan sebagai Raja Yogyakarta berikutnya, bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana VI kendati mulanya hanya sementara sembari menunggu putra mahkota sudah siap memimpin sebagai sultan. Namun, yang terjadi kemudian bukan sesuai kesepakatan. Setelah Sultan HB VI wafat pada 20 Juli 1877, yang dinaikkan ke singgasana justru anaknya sendiri, yakni Gusti Raden Mas Murtejo atau yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana VII (1839-1931).


Sumber: Wikipedia

Foto Ilustrasi yang dimodifikasi.

[11/3 01.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7254918654590056/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


732H = 1332M wafatnya Syaikh Al Janadi Penyusun Naskah As Suluk , Masa 1332M ini masa Kerajaan Majapahit 😅


Kira kira masa Al Janadi ini Sezaman dengan Naskah2 Hikayat Pasai Semasa Ibnu Batutah Singgah  Ke Aceh 

#Tercatat dalam Dokumentasi Catatan Reportase Sejarah aja sangat Lemah Sejarah Tokoh2 Leluhurnya Ba'Alawi, boro2 Tercatat oleh Ahli Nasab dalam Kitab mereka sebelumnya Masa Abad 9H tahun 1400 an Al Syaikh Ali Assakran Hidup semasa Walisongo,


 Semua Riwayat Versi Sejarah Maupun Catatan Ahli Nasab Abad 9H - 10H - 11H - 12H Bersumber pada Kitab Yang di tulis abad 9H  Isinya Mencantolkan Nama nama Fiktif Leluhurnya Syaikh Ali As Sakran ke Nama Abdullah bin Ahmad bin Isa yang di kira itu Nama lain Ubed / UBAIDILLAH Leluhurnya Ba'Alawi


Beranjak ke Atas ke Masa Yang Lebih Tua dari Masa Ali As Sakran Aja susah nya bukan Main Para Ahli Sejarah Ba'Alawi mencari Bukti Apakah Tokoh2 Leluhurnya Ba'Alawi itu Tokoh Historis ( tokoh yang Pernah hidup atau pernah Ada )

[11/3 01.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/TB3bbD2pqrDBhtp5/?mibextid=xfxF2i


Padahal Sunan Kalijaga adalah Murid Sunan Bonang, Sunan Bonang anak dari Sunan Ampel dimana ayah dari Sunan Giri adalah saudara dari Sunan Ampel, namun kisah persaudaraan ini harus menuliskan sejarah tumpes kelor Giri Kedaton dan ada peran trah Natapraja menumbangkan Pengeran Singosari sebagai panglima Andalan Giri padahal trah Natapraja  dianggap sebagai trah dari Sunan Kalijaga. Masing masing berdiri pada pihak yg dibelanya dengan seluruh kemampuan yg dimiliki masing masing.

[11/3 01.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/hngjTNS5ZhgjfyNF/?mibextid=xfxF2i


Di Rabithah Alawiyah tak ada ahli nasab yang ada ahli cantol2 nasab atau ahli cocok Logi 🙈

#Komumitas Parasit nasab (Habib2 Ba'Alawi) banyak sekali isinya cuma Ulama yang sibuk memalsukan makam ,Ulama Memalsukan sejarah ,Ulama Memalsukan isnad sumber riwayat sejarah nasab , Ulama ahli menyebarkan Hoax Kisah Dongeng2 Khurafat Wali2an DLL


Seorang mufti Diyar al-Yamaniyah (ulama pemberi fatwa negeri-negeri di Yaman) yang bernama Syekh Syamsuddin Syarafuddin, telah mengumumkan fatwa tentang bahwa duapuluhsatu marga di Yaman bukanlah keturunan Nabi Muhammad Saw. Fatwa itu dibuat karena sebelumnya, duapuluhsatu marga itu mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw. fatwa itu di post-kan dibeberapa media di Yaman, termasuk media online seperti dalam surat kabar online “Shaut al-Watan” https://voicnews.com/new/374149.


Duapuluh satu marga yang difatwakan bukan sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw. itu adalah sebagai berikut: Al-Ahdal, al-Nahari, al-Ba’Alwi, al-Saqqaf, al-Atas, al-Shami, al-Imad, al-Washali, al-jufri, al-Junaid, al-Habsyi, al-Shatiri, al-Wada’I, al-Shili,al-Ba ‘Aqil, al-Zabidi, al-Fad’aq, al-Muhdor, al-‘Idrus, al-Faqih, al-Kaf, al-Ba Hashim.


Adapun fatwa lengkap itu adalah sebagai berikut: 


الحوثيون يعلنون رسمياً تجريد هذه الأسرة من النسب الهاشمي

يحاول البعض نسب نفسة إلى بنوا هاشم رضوان الله عليهم سادة هذه الأرض وهؤلاء ليسوا سوى من المتسلقين الذي لا يتشرفوا بنسبهم و يحاولوا نسب انفسهم الى اطهر الخلق سادة ال البيت الاطهار ومن ضمن هذة الاسر التي لم يثبت اي صلة نسبها الى هواشم وسادة ال البيت الاطهار وهم آل الاهدل، ال النهاري، ال باعلوي، ال السقاف، ال العطاس، ال الشامي، ال العماد، ال الوشلي، ال الجفري، ال الجنيد، ال الحبشي، ال الشاطري، ال الوادعي، ال الشلي، ال باعقيل، ال الزبيدي، ال فدعق، ال المحضار، ال العيدروس، ال الفقية، ال الكاف، ال باهاشم، والعديد من الاسر التي سوف ننشرها تباعاً والتي ضهرت على السطح خلال السنوات الاخيرة من اجل التكسب والمنصب والجاة. ونحن في هيئة علماء اليمن نحذر من محاولة نسب الانساب الى غير أهلها وقد حذرنا مراراً وتكراراً من هاولاء المتسلقين ونحيي العقلاء منهم الذي تفهموا الامر وحاولوا نسب انفسهم الى القبائل وليس إلى سادة وهواشم ال البيت رضوان الله عليهم. العلامة شمس الدين شرف الدين مفتي الديار اليمنية صنعاء ٢٥ ذو الحجة ١٤٤٣


“Houthi secara resmi mengumumkan pencabutan garis keturunan al-Hashimi dari keluarga ini. Ada orang-orang yang berusaha mengklasifikasikan diri mereka sebagai keturunan Hasyim radhiyallahu ‘anhu, para sayyid negeri ini, dan mereka ini hanyalah orang-orang yang ingin naik (kelas sosial) yang tidak merasa mulia dengan silsilah mereka. Mereka berusaha menisbatkan nasab mereka kepada mahluk paling suci (Nabi Muhammad Saw. sebagai) para sayyid keluarga yang suci. di antara keluarga-keluarga yang tidak ada hubungannya dengan keluraga Hawashim (keturunan Hashim) dan para sayyid ahli bait yang suci. Mereka adalah: Al-Ahdal, Al-Nahari, Al-Baalawi, Al-Saqqaf, Al-Attas, Al-Shami, Al-Imad, Al-Washli, Al-Jifri, Al-Junaid, Al-Habashi, Al-Shatri, Al-Wadaei, Al-Shali, Al-Baqeel, Al-Zubaidi, Al- Fadaq. , Al-Mihdhar, Al-Aidarus, Keluarga Al-Faqih, keluarga Al-Kaf, keluarga Bahashim, dan masih banyak keluarga yang akan kami terbitkan berturut-turut, yang mengemuka dalam beberapa tahun terakhir demi keuntungan, kedudukan, dan ketenaran. 


Kami, di Asosiasi Cendekiawan Yaman, memperingatkan agar tidak mencoba mengaitkan silsilah dengan orang selain kaum mereka. Kami telah berulang kali memperingatkan terhadap mereka, dan kami salut kepada orang-orang bijak di antara mereka yang memahami masalah ini dan mencoba menghubungkan diri mereka kepada suku-suku bukan kepada sayyid dan Hashem, keluarga Ahlul Bait, semoga Tuhan meridhoi mereka. Al-Allamah Syams al-Din Sharaf al-Din, Mufti Yaman, Sana’a, 25 Dhu al-Hijjah 1443”

[11/3 01.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/BWknUyH7x5Jf2zAv/?mibextid=xfxF2i


Setiap pakta sejarah, itu ""diperkirakan"" 

bukan " dipastikan"

Kerajaan besar di Nusantara diperkirakan berdiri :

Salakanagara - 130 M

Tarumanagara - 358 M 

Kutai - 475 M

Galuh - 612 M

Sriwijaya - 650 M

Pajajaran - 923 M

Kediri - 1043 M

Singosari - 1222 M

Majapahit - 1283 M

Goa - 1320 M

Demak bintoro - 1475 M

Mataram - 1587 M

[11/3 03.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/QeppzW4cmYRBD2ov/?mibextid=xfxF2i


Pernah dengar cerita.klo untuk pengawet mumi jaman firaun ambil bahan2nya dari kerajaan yg ada di nusantara.tlg psra suhu yg faham atau punya data diunggah...

Bagi teman2 kurang berkenenan mohon maaf......

Ayo menggali bersama sejarah para leluhur.biar kita bs belajar betapa hebatnya nenek moyang kita...

[11/3 03.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gus 'Alii Yusuf Ajak Dzurriyyah Wali Songo Bersatu


https://www.facebook.com/share/r/gxog8KVyF9r88SGv/?mibextid=xCPwDs

[11/3 03.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/XyBtFgwwRBQiUbbu/?mibextid=A7sQZp


Reruntuhan Kerajaan Ayutthaya.

(1351 - 1767 M).

Kerajaan tsb di dirikan oleh Raja Ramathibodi I pd th. 1350.

Ayutthaya mengalami masa berjaya pd abad 18.

Th. 1715 Raja Ramathibodi I  berhasil mengalahkan dinasti Nguyen (penguasa Vietnam Selatan). 

Namun pd th. 1765 Ayutthaya diserang Burma dan di bumihanguskan th. 1767, hingga tinggal reruntuhan (Foto 1996, maaf - penulis ikutan tampil😁).

Apabila pd tayangan yl telah dibahas adanya sejarah - masa lalu kerajaan Kamboja dg kerajaan2 yg ada di Nusantara, bagaimana dengan sejarah masa lalu antara kerajaan Ayutthaya (Thailand) dg kerajaan2 di Nusantara?

Sumangga para pakar sejarah berkenan untuk berbagi info.

Terima kasih.

[11/3 04.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/95W2qsUZcMptSAy8/?mibextid=xfxF2i


Senjakala Habib di Indonesia

oleh : Hamdan Suhaemi 


Para habib di Indonesia rata-rata beramaliah Ahli Sunnah wal Jama'ah, bahkan banyak yang berharokah di NU, meski agak sedikit aktif di Muhamadiyah. Fakta yang ditemukan memang demikian adanya, karena sudah menjadi ajaran turun temurun dari leluhurnya, yakni Islam ala Ahli Sunnah wal Jama'ah. Kebanyakan hasil didikan Tarim dan beberapa tempat di Hadramaut Yaman, kota penting dari pengembangan madzhab Sunni di Yaman, meski dulunya banyak dihuni kelompok muslim Khawarij dan Yazidi. Ini bisa dilihat pada Library of Congress Federal Research Division, terkait Country of Yemen. 


Kesamaan madzhab dengan umat Islam lainnya terutama di kalangan NU telah diterima baik sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ikatan sesama madzhab Ahli Sunnah wal Jama'ah, bahkan dengan kiai-kiai pesantren begtu dekat dan saling mahabbah. Itu sudah dibangun sejak lama dan relatif harmonis. 


Mereka muslim Yaman hijrah ke Nusantara di abad 19 Masehi, seiring permohonan C. Snouck Hurgronje kepada Ratu Wilhelmina agar muslim Yaman bisa tinggal di Nusantara dalam upaya meredam perlawanan pribumi atas penjajah kolonial, dengan dibuktikan penunjukan atas Sayid Usman sebagai Mufti Batavia. 


Ketika pecah Geger Cilegon 1888 dalam kitabnya Minhaj al-Istiqomah fi al-din bi al-Salamah, Sayid Usman bin Yahya telah menyebutkan bahwa gerakan tersebut bukanlah Jihad namun merupakan sebuah ghurur (delusi). Kitab itu berisikan sikap Sayyid Usman yang dikenal dekat dengan C. Snouck Hurgronje, seorang orientalis yang ditugasi Ratu Wilhelmina untuk meredam pemberontakan di Banten. Karena jasa-jasanya telah memfatwakan haram melawan pemerintahan Kolonial Belanda, akhir kemudian Sayid Usman dianugerahi bintang tinggi dari Ratu Belanda ( lihat Tesis Tohirin : 2022 )


Mereka para habib masuk ke Nusantara diindikasikan awal atau pertengahan abad 19 Masehi, berdasarkan efek dari pengaruh besar atas tugas meredam perlawanan bangsa pribumi putera atas penjajahan Belanda yang dilakukan oleh Sayid Usman selaku Mufti Batavia, mereka yang berkelompok sesuai marganya yaitu Al-Aidid, Al-Allan, Al-Amudi, Al-Audah, Al Ba'Abud, Al-BaFaraj, Al-Baharun, Al-Baraqbah, Albar, Al-Atthos, Al-Haddad, Al 'Aydrus Al-Bagdadi, Al-Bafaqih, Al-Bawahab, Al-Jindan, Al-Semit, Yahya, Al-Gadri, Al-Habsyi, Al-Jufri, Al Kaff, Al-Katiri, Al-Makki, Al-Muhdar, Al-Munawwar, Al-Musawa, Al-Mutahhar, Al Qadri, Assegaf, Attamimi, Al-Sihab, dari marga-marga inilah kemudian habaib berkembang di seantero Nusantara, terutama di Kwitang Jakarta, Empang Bogor, Pekalongan, Palembang, Solo dan Pasuruan. 


Belakangan beberapa oknum Habaib generasi terkini, ingin dinaikkan kelasnya, dan menuntut hak istimewa sebagai ras yang wajib dimuliakan dan ditinggikan, karena secara otoritatif soal keagamaan mereka miliki, dan lebih-lebih mereka gencar mengaku cucu Nabi Muhammad S.a.w seperti klaim mereka selama ini. 


Padahal jika mau jujur para habib dulu di era 70 -an hingga 80-an tidaklah ingin menonjolkan diri sebagai dzuriyat Nabi, relatif mereka menyembunyikan status nasabnya, dan tidak pernah berkoar-koar mengaku cucu Nabi S.a.w. Bahkan dulu itu akhlaq para habib begitu bagus dan mulianya.


Koreksi atas perilaku dari beberapa oknum habib yang congkak, arogan dan suka memeras orang-orang terutama kiai-kiai kampung, diteliti secara ilmiah melalui metode ilmu nasab belakangan ini. Catatan kesahihan status habib sebagai cucu Nabi berakhir pada kesimpulan, nasabnya terputus pada Ubaidillah, karena Abdullah atau Ubaidillah bukan anak dari Sayid Ahmad al-Muhajir. 


Koreksi epistemologis itulah yang mengantarkan paham pada kita bahwa dzuriyat Nabi itu ada, dan eksis hingga hari kiamat tetapi untuk mengatakan mereka habib yang sejak abad 19 Masehi berdatangan dari Yaman belum valid dikatakan cucu Nabi S.a.w. Tinggal pembuktian ilmiah yang perlu dilakukan untuk menjawab penelitian ilmiah tersebut. 


Dzuriyat Nabi S.a.w itu kita lihat bukan pada pengakuan Habib, atau Sayyid dan atau Syarif tetapi dzuriyat Nabi itu bisa kita cirikan pada pribadi yang perilaku hidupnya mencontoh akhlaqnya Nabi, kecenderungannya justru mereka yang dzuriyat Nabi yang asli selalu menutup-nutupinya. Karena itu jangan silau, jangan terlalu mahabbah, bahkan tidak perlu over penghormatan atas mereka, karena sikap itu justru jadi objek keuntungan bagi mereka, sementara kita muslim Nusantara masih merasakan derita dan perjuangan keluar dari jerat kemiskinan. 


Akhir kalimat, ingin menegaskan bahwa umat Islam Indonesia dimana pun berada wajib menjaga adat istiadat, budaya, kebajikan daerah, tata krama, tepo seliro, gotong royong, saling menghormati, saling menyayangi dan yang dilihat adalah ilmu dan adab. Siapapun mereka yang memiliki ilmu dan adab, maka baginya penghormatan dan penghargaan, bukan pada nasabnya. 


Serang 10 Maret 2024

[11/3 09.08] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7247048428710412/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


SAYYID SYARIF DARI TERMEZ 


Sayyid Syarif Termez menelusuri silsilah mereka ke salah satu cucu Imam Ali Zainal Abiddin bin al-Husain (680-695) , Bernama Ubaidullah al-Araj , Mayoritas Sayyid Syarif dari Asia Tengah mendapatkan silsilah keluarga mereka tersambung ke Rasulullah SAW lewat nama Ubaidullah al-Araj 


Dalam sumber-sumber awal disebutkan kedatangan Leluhur Sayyid Syarif Termez Ke Asia Tengah adalah  sebagai anggota delegasi Khalifah Abu Jafar al-Mansur Muhammad bin Abdallah (754-775) hingga Masa Abu Muslim. 

diriwayatkan Putra sulungnya Ubaidullah al-Araj yang bernama Jafar memiliki Keistimewaan tersendiri - "Khujat Allah". Oleh karena itu julukannya adalah "al-Khuja."


Husain Abu Abdallah,Salah satu putra Jafar.bin Ubaidullah Al Araj  berangkat dari Samarkand dan kemudian tiba di Balkh pada abad kesembilan Masehi Di sini satu-satunya putranya Bernama  al-Hasan Abu Muhammad diangkat menjadi Naqib para Sayyid Syarif ,  yang berarti kepala semua Sayyid Syarif 


 Pada abad kesembilan masehi  di kota-kota besar di Asia Tengah Terdapat Pemimpin / Naqib yang berada di bawah Pengawasan para Nuqaba"./ Naqib Mereka ini lah yang mengetahui silsilah asli para Sayyid Syarif Kerabat2  mereka  dan Para Nuqaba ini juga yang menjaga Hak para sayyid dan mendukung kepentingan mereka.

Sebagian Para Nuqaba / Naqib  ini juga menjabat sebagai hakim di daerah tersebut. Pada periode berikutnya Hampir di semua kota di Asia Tengah, posisi Naqib Banyak diberikan kepada Sayyid Syarif yang berasal dari Termez 


#Catatan 

Salah satu Sayyid Syarif Termez Al Huseini yang hidup satu Masa dengan leluhurnya WALISONGO adalah Sayyid Baraka (Guru Amir Timur Lank) 


Syaikh Sayyid Muhammad Hisham al-Kabbani Al-Huseini 


1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam


2. Fatimah Az-Zahra


3. Husein Asy-Syahid


4. Ali Zainal Abidin As-Sajjad


5. Husein Al-Ashgar


6. Ubaidillah Al-Araj


7. Ali Ash-Shalih Abul Hasan


8. Ubaidillah Ats-Tsani


9. Ali Abul Hasan Al-Muhaddits


10. Ubaidillah Ats-Tsalits


11. Al-Amir Muhammad Al-Asytar Al-Kabir


12. Muhammad Amir Al-Haj


13. Ahmad Ar-Rais Amir Al-Haj


14. Dhiyauddin Zaid Al-Amir Bilkufah


15. Abul Barakat Muhammad Az-Zahid


16. Abi Thahir Muhammad Kamal Asy-Syaraf Naqib Wa Diyarbakar


17. Abi Abdillah Zaid Dhiyauddin Naqib Mosul


18. Abi Manshur Muhammad Syarafuddin


19. Muhammad Majduddin


20. Zaid Dhiyauddin


21. Muhammad Syarafuddin


22. Ibrahim 'Izzuddin


23. Kamaluddin Husain Ahmad Muhiddin


24. Jalaluddin Ahmad


25. Nizamuddin Husein


26. Abdullah


27. Zainuddin Umar


28. Syihabuddin Ahmad


29. Yahya Al-Mallah


30. As-Sayyid Ahmad


31. Jadduhum A'la As-Sayyid Utsman Al-Qabbani


32. Abdul Ghani Al-Qabbani


33. Ahmad Agha Al-Qabbani


34. Muhammad Ali Agha Al-Qabbani


35. Salim Bek Al-Qabbani


36. Muhammad Al-Qabbani


37. Syaikh Hisyam Al-Qabbani Al-Husaini

[11/3 09.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: putranipun pangeran adipati sabrang ler inggih ingkang

sinuhun sultan demak kaping II apuputra kakung putri 2 hiji

1. pangeran panggung, puputra 5 hiji

2. raden ayu pager gunung, boten puputra


putranipun pangeran panggung 5 hiji kados ing ngandhap punika

1. pangeran harya pangalasan, punggawa ing pajang sumare kuncen

delanggu puputra 3

2. raden ayu wirajongmba

3. raden ayu wirancana

4. raden ayu jaladiyan

5. raden ayu giyot


Putraning pangeran harya pangalasan ing pajang cacah 3

1. raden tumenggung pangalasan dhomas puputra 2

2. raden wanakusuma

3. raden wanabaya


#############################


Punika Urutipun Sajarah Saking Juru Mertanen ing ngandhap punika

pratelanipun

1 . Raden Lembu Peteng ing Tarub Puputra 3

1. Raden Dhukuh, nama Seh Ngabidullah, dalem ing wanasaba lajeng

kasebut nama Kyai Ageng Wanasaba

2. Raden Dhepok nama Seh Ngabdulah, dalem ing Getas Pandawa

Lajeng nama Kyai Ageng Getas Pandawa

3. Rara Kasihan, Angsal Kyai Ageng Ngerang lajeng kasebut Nama Nyai

Ageng Ngerang


2. Kyai Ageng Wanasaba, puputra 2

1. Pangeran ing Made Pandhan Kaping I

2. Nyai Ageng Susela


3. Pangeran Made Pandhan puputra I

1. Kyai Ageng Pakeringan angsal Nyai Ageng Saba, Putra Nyai AgengSusela


4. Kyai Ageng Ing Pakeringan Puputra 4

1. Nyai Ageng Pamanahan

2. Kyai Juru Mertani nama Adipati Mondraka

3. Nyai Ageng Hanglar

4. Nyai Ageng Lawah


#########################


kyai ageng sesela garwanipun tiga

1. putri saking wanasaba puputra 5

2. putraning kyai ageng ngerang, puputra 5

3. putri saking warung puputra 4


saking wanasaba

1. rara dungik ing lurung tengah, karan nyai ageng lurung tengah boten krama ngantos seda

2. rara janten, krama angsal kyai songep ing saba ngalih dalem ing pakiringan, lajeng karan nyai

ageng pakiringan

3. rara jumanten, krama angsal kyai mondhalika ing bangsri

4. rara mirah, krama angsal kyai nuramat ing jati, karan nyai ageng jati

5. rara maerah, krama angsal kyai suleman ing patanen


saking ngerang

6. kakung seda timur

7. rara maemunah, krama angsal kyai pakis dadu karan nyai ageng pakisdadu

8. rara mawunah, krama angsal kyai mukhamad tahar ing pakis kidul karan nyai ageng pakis

kidul I, putri nama raden rara suminah, lajeng karabi raden dandang sumyang, patutan putra

raden bagus wahyu, lajeng krama ngalih nama raden martataka ing godhong, demak, punika

ingkang nurunaken raden marta tinaya wadana godhong, lajeng puputra kangjeng raden adipati

jayaningrat, bupati pakalongan, lajeng jumeneng pangulu

9. rara makdunah, krama angsal kyai mukibat, ing getasaji sumare lawiyan

10. bagus anis, sasedaning kang rama lajeng suwita dhateng kraton pajang, kaprenahaken

wonten ing lawiyan lajeng karan kyai ageng lawiyan


saking warung

11. seda timur

12. seda timur

13. seda timur

14. Bagus bayi, nama kyai ageng pasuton


#kyaiageng_anis, paparab kyai ageng lawiyan, garwanipun kaleres wangsanipun piyambak,

putraning pangeran made pandhan puputra kalih

1. bagus kacung, nama kyai ageng pamanahan lurah tamtama ing pajang, lami lami kaganjar siti

mataram lajeng nama kyai ageng mataram

2. bagus bancer, nama kyai ageng karotangan, dhudhukuh wonten ing pager gunung


######$$$$$##$$$$$$$$$$


Sunan Bayat tercatat bukan keturunan Pati unus. Pati unus tidak memiliki anak yang bernama pangeran madya pandhan.


*********"

Monggo dipun diskusi sareng2...

[11/3 09.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02kAk31WjHq7aReuz3EKkecywSAqpEwF4PumD1teYZnZRXUwyciMZRFSL5kcvUYjpzl&id=100006270512968&sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


Muhammad Samsul 

ngak usah main akal wes... monggo ditunjukkan dari mana rujukan asyakron abad 9 menetapkan ubaidillah anak dari ahmad pada abad 4.

putus 543 tahun. NGAK USAH PAKAI AKAL... PAKAI KITAB SAJA WES

[11/3 13.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/sJim5eVrE46Vbm9D/?mibextid=xfxF2i


MANGJAWAKENA BYASAMATA


"sira ta śrī dharmawangśa tĕguh anantawikrama ngaran ira, umilwa manggala ni mangjawakĕna byāsamata." 


Artinya:

"Beliau Śrī Dharmawangśa Tĕguh Anantawikrama nama beliau, ikutlah mendapat berkah dalam menjawakan ajaran Rĕsi Byāsa." 


Sebuah kutipan dalam rontal Wirāṭaparwa tersebut menginformasikan sebuah proyek penterjemahan “mangjawakena/menjawakan” ajaran-ajaran Rĕsi Byāsa.


Rĕsi Byāsa adalah seorang cendikiawan Hindu yang hidup di Era Verdic dan kita kenal sebagai penulis Epos Mahābhārata. Beliau dikenal juga sebagai Kresna Dwipayana.


Berdasarkan sumber tersebut bisa kita lihat bahwa Mahābhārata sendiri merupakan karya asing yang dulu diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa Kuno. Yakni tepatnya pada masa pemerintahan Śrī Dharmawangśa Tĕguh dari kerajaan Medang Kahuripan sekitar tahun 996 M. Beliau adalah mertua Śrī Airlangga dan sililah beliau menyambung ke Mpu Sindok.


Jadi bukan karya asli Jawa/Nusantara apalagi terjadi di Jawa/Nusantara. Lantas kenapa kok sekarang banyak yang mengira bahwa Mahabharata cerita asli Nusantara?


Hal itu karena saking pintarnya kreasi pujangga era Jawa Baru.


Pada era Jawa Baru, raja-raja Jawa sudah menjadi penganut agama Islam. Namun, mereka masih mencintai kisah Mahābhārata. Maka, para pujangga dan ulama berkreasi bagaimana caranya agar Mahābhārata tetap lestari diterima masyrakat Jawa tanpa harus bertentangan dengan aqidah agama Islam.


Manusia pertama dalam keyakinan agama Islam adalah Nabi Adam. Kisah para dewa dalam Mahābhārata tidak dihilangkan, tetapi dibuatkan silsilah yang menyambung ke Nabi Adam. Dikisahkan bahwa Nabi Adam mempunyai cucu bernama Anwar yang murtad, keluar dari agama dan memilih jalan hidup sendiri. Ia melakukan tapa brata yang berat dan lama sehingga berhasil menjadi dewa pertama berjuluk Sanghyang Nurcahya.


Kemudian Sanghyang Nurcahya berputra Sanghyang Nurrasa; Sanghyang Nurrasa berputra Sanghyang Wĕnang; dan Sanghyang Wĕnang berputra Sanghyang Tunggal. Itulah dewa-dewa purba yang dijadikan sebagai jembatan penghubung antara mitologi Timur Tengah dan India.


Kemudian Sanghyang Tunggal dikisahkan berputra 3: Sanghyang Ismaya, Sanghyang Antaga dan Sanghyang Manikmaya. Ismaya menjelma menjadi Semar, Antaga menjelma menjadi Togog dan Manikmaya menjadi Baṭara Guru sebagai penjelmaan Dewa Śiwa dalam keyakinan Hindu.


Semar pun dikisahkan sakti dan bisa mengalahkan dewa-dewa. Sementara dewa-dewa digambarkan sebagai sosok manusiawi yang sama-sama menyembah pada Tuhan yang Maha Esa. Durpadi tidak dicertiakan Poliandry sebagai istri kelima Pandawa sekaligus seperti dalam certia aslinya, melainkan hanya istri Yudhistira saja. Shikandi dirubah namamya jadi Srikandi dan diceritakan sebagai wanita tomboi salah satu istri Arjuna. Bukan laki-laki LGBT yang terlibat percintaan sesama jenis dengan Arjuna seperti di cerita asli. Sehingga dengan demikian kisah Mahābhārata tidak bertentangan dengan ajaran islam.


Bukan hanya itu, oleh para pujangga ceritanya pun disesuaikan dengan sejarah Jawa Kuno sehingga terkesan benar-benar terjadi di Nusantara. Sebagai contoh, jika dalam silsilah asli Mahābhārata kita akan menemukan:


- Ajuna berputra Abimanyu

- Abimanyu berputra Parikesit

- Parikesit berputra Janamejaya

- Janamejaya berputra Satanika

- Satanika berputra Aswamedadata


Sedangkan dalam silsilah Mahābhārata versi Pewayangan kita akan menemukan:


- Arjuna berputra Abimanyu

- Abimamyu berputra Parikesit

- Parikesit berputra Yudhayana

- Yudhayana berputra Gendrayana

- Gendrayana berputra Jayabaya


Kenapa? Tujuanya tiada lain adalah untuk menyambungkan cerita agar sesuai dengan sejarah Jawa Kuno. Dan juga sebagai legitimasi bahwa para Raja Jawa adalah keturunan Pandawa.


Demikianlah kreasi para pujangga pada masa itu. Mereka tidak hanya mengubah cerita Mahābhārata yang nyambung ke Nabi Adam, tapi juga menjadikan Arjuna sebagai leluhur raja-raja Jawa. Akibatnya, banyak masyarakat modern yang salah paham mengira cerita Pandawa-Kurawa benar-benar terjadi di Nusantara kemudian ditiru India.

[11/3 13.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/YpaGYeBkXRnc52Wk/?mibextid=xfxF2i


(DATA FAKTA SEJARAH)

Ini surat Habib  Utsman bin Yahya (mufti betawi yang diangkat/disyahkan oleh Belanda) pada Snouck Hourgronje. Isinya:


1. Laporan bahwa dirinya sedang melemahkan ulama' thariqah dg dengan menyebut ajaran mereka salah


2. Menyarankan Snouck Hourgronje agar menggunakan cara ini utk melemahkan (pelawanan) kaum sufi di semua negara2 jajahan Belanda.


3. Meminta Snouck Hourgronje agar menyebut-nyebut nama Usman bin Yahaya dihadapan para petinggi kerajaan Belanda (sebagai pencetus ide ini)


4. Mengeluhkan bahwa dirinya dimusuhi oleh kiyai2 toriqoh (banten) dan kalau bukan karena perlindungan Belanda niscaya dia tdk bisa tinggal di Betawi.

[11/3 14.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/TuXtGdWUGVV4ArDm/?mibextid=xfxF2i


Nepungke balung pisah Soho pados pasederek'an.mbok menawi wonten sederek saking jalur Ronggo Warsito utawi lintu nipun.mugi saget dados pambiyantu raketipun sanak kadhang

[11/3 16.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0fPnbgmczvCKeH7JLWrN4BSLQ3hswtrgAivEKCpTMsrN1YWjY7VBfTp19fG2bVdQal&id=100047508576474&sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V


TRAH MAULANA ABDUL QODIR MALAKA 


Maulana Abdul Qodir, merupakan tokoh sufi terkemuka di Semenanjung Malaka yang diperkirakan menjadi ulama bersamaan dengan masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk Majapahit (1350 - 1389). 


Zuriat keturunan Maulana Abdul Qodir Malaka ini terutama tersebar di Semanjung Malaka, Sumedang, Palembang dan Cirebon.


JALUR CIREBON PALEMBANG


Maulana Abdul Qodir Malaka, menikah dengan Putri Malaka binti Syekh Jumadil Kubro Awwal 


berputera


Maulana Isa Malaka (saudara Maulana Ismail Pulau Besar Malaka) 


berputera


Maulana Ahmad Malaka (saudara Maulana Sholeh, ayahanda Syekh Abdul Jalil Siti Jenar) 


berputera


Maulana Kahfi Gunung Jati, menikah dengan Syarifah Halimah binti Syarif Ali Nurul Alam bin Syarif Husain Jumadil Kubro Tsani 


berputera


Maulana Khafid Adipati Pai Lian Bang, menikah dengan Ratu Mas Palembang binti Syarif Abdullah Aria Palembang bin Syarif Muhammad Kebungsuan Syekh Sutabaris Palembang bin Syarif Husain Jumadil Kubro Tsani


berputera


Maulana Nuruddin Susuhunan Giri Amparan Jati Cirebon, menikah dengan Nyi Rara Panjunan binti Maulana Abdurrahman Sunan Panjunan bin Maulana Kahfi Gunung Jati 


berputera


Maulana Ali Mahmud Wirakusuma Cirebon (Kyai Mas Ilir Pangeran Cirebon) 


WaLlahu a’lamu bishshawab

[11/3 16.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gus Rumail Sepakat Dukung KH. 'Imaaduddiin


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02V8ov8eZmZurMSbKrj83jwMkRWPU2Ssva92AnXb8VEXBXGmTaSjWR5SsNH77E9Qmbl&id=100006270512968&sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V

[11/3 17.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Qu2ggKfRMrxiBuAY/?mibextid=A7sQZp


Kesaksian2 ulama Kontemporer masa hidup abad 8H - 12H jika ada yang  menyebutkan Ba'Alawi itu Sayyid , bukan Bukti Ilmiah Ketersambungan nasab Ba'Alawi jika Pengakuan Ini  tak bisa di Buktikan Kebenarannya /  tak bisa di Verifikasi Sumber Klaim Ulama2 terdahulu tersebut bersumber dari Riwayat riwayat Tertulis di Masa masa Sebelumnya (Tercatat di Kitāb Kitāb Sejarah - Kitāb Nasab Fase Abad 4H -5H - 6H-7H

[11/3 17.54] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/wk8PDB7fAewasfNr/?mibextid=A7sQZp


Semua  Masing-masing Bertanggung jawab sendiri Jika masih bertahan Meneruskan Dusta Syaikh Ali Assakran (Mencangkok Nasab), Ketika Sekarang Telah Terbongkar KEDUSTAAN nya Nisbah Batil Syaikh Ali Assakran ke Jalur Nasab Sayyid Syarif , 

Maka Semua Dosa itu Kembali diri kita Masing2 jika Terus ikut2tan Melanjutkan Membenarkan Pemalsuan nasab Leluhurnya Ba'Alawi yang pertama Kali di Lakukan Syaikh Ali Assakran

[11/3 17.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/cHKY2CbqHA42VPcA/?mibextid=A7sQZp


ABAIKAN FRAMING GHAWZUL FIKRI DOOBOLOWI MENOLAK KE AKURATAN TES Y'DNA


Haplogroup J-M267 , juga umumnya dikenal sebagai Haplogroup J1 , adalah subclade (cabang) dari haplogroup Y-DNA J-P209 (umumnya dikenal sebagai haplogroup J ) bersama dengan saudaranya clade haplogroup J-M172 (umumnya dikenal sebagai haplogroup J2 ).

[11/3 18.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/1484915878/posts/pfbid033nQNahv2ZzdrH5Ff1BjDzXCjgmEz2UQaJwPDZuc8QVEejhs281nsvYQqUFcGrsjhl/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=KtfwRi


Hahahaaa...


Kiai produktif asal Banten yang makin produktif meyakinkan orang dalam membatalkan Baalawi suatu ketika ditanya seseorang, apakah ia mau bertanggung jawab di akhirat jika kesimpulannya keliru?


Alih-alih menjawab, dia justru membalikkan pertanyaan: bagi yang percaya Baalawi adalah Sadah, dengan keburukan Baalawi yang ini-itu, apakah "berani" bertanggung jawab di akhirat jika keliru?


Saya bantu menjawab keraguan kiai tersebut:


Imam Ibn Samurah berani, Imam Al-Hamdani berani, Imam Al-Himyari berani, Imam Baha'uddin Al-Janari berani, Malik Al-Afdlal Al-Rasuli berani, Al-Khazraji berani, Abdurrahman Al-Khatib berani, Husain Al-Ahdal berani, Ibn Inabah berani, Imam Ibn Hajar Al-Asqalani berani, Imam Al-Sakhawi berani, Imam Ibn Hajar Al-Haitami berani, Imam Al-Yafi'i berani, Syaikh Yasin Al-Fadani berani, seabrek ulama Nusantara berani, dan ulama nasab di seluruh dunia juga berani.


Mereka semua intelektual pilih tanding yang mengerti cara mengisbat, memahami cara memverifikasi nasab, dan tentu saja berani bertanggung jawab atas keputusannya di akhirat.


Terakhir, Imam Zaidiyah di Yaman, yaitu Syaikh Hamid Al-Din juga pasti berani bertanggung jawab di akhirat ketika mengisbatkan Baalawi sebagai klan Sadah.


Seharusnya peneliti yang meyakini atas kebenaran hasil kajiannya akan berani membopong konsekuensi dari penelitiannya. Bukannya ketika ditantang malah balik bertanya.


Kecuali orang itu ragu dengan kajiannya, maka ia pasti meragu jika ditanya tentang tanggung jawab.

[11/3 18.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Rs5hDJu8ZMxQLMLT/?mibextid=A7sQZp


Muhammad Samsul 

ngak usah main akal wes... monggo ditunjukkan dari mana rujukan asyakron abad 9 menetapkan ubaidillah anak dari ahmad pada abad 4.

putus 543 tahun. NGAK USAH PAKAI AKAL... PAKAI KITAB SAJA WES

[11/3 18.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/kE61FZRnfBdqWjqZ/?mibextid=A7sQZp


Menjelaskan soal nama P.Purboyo


Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan komentar para sedulur di grup kita ini.


Di postingan hari sebelumnya saya mengirim foto ziarah ke makam P.Purboyo di Wotgaleh, Berbah, Sleman, Yogyakarta. 


Ada sedulur kita yang mempersoalkan tentang nama P.Purboyo yang menurut beliau berbeda orang. 


Intinya menurut beliau nama P.Purboyo tidak sama dengan nama P.Purubaya atau P.Purbaya ketiga nama ini adalah nama tiga tokoh yang berbeda.


Tetapi menurut saya ketiga nama tersebut adalah nama atau gelar milik orang yang sama atau seketurunan.


Kenapa saya berkeyakinan seperti itu ? 

Ini beberapa bukti yang memperkuat keyakinan saya :


1.Bagan Silsilah Keluarga P.PURUBAYA di depan pintu masuk Kompleks Makam Wotgaleh. Tertulis nama P.Purubaya di bagian judulnya.


2. Di depan pintu keluar Komplek Makam Wotgaleh ada sebuah papan pengumuman tata tertib masuk Makam di situ tertulis nama P.Purboyo. (maaf, mas Aulia Rahman fotonya saya pinjam)


3. Di bawah foto lukisan ini tertulis nama Kanjeng Panembahan Puruboyo. Foto ini berada di ruang penerimaan tamu yang akan berziarah ke Makam wajib menuliskan nama dan keperluannya di buku tamu yang dijaga beberapa abdi dalem petugas jaga.


4.Ketika saya berziarah ke Makam P.Romo atau lebih populer P.Kajoran saya mendapatkan sebuah buku (informasi) berharga tentang kronologi dan silsilah beliau. Di Kronologi tertulis nama P.Purboyo ll gugur di pertempuran Gegodog tahun 1676. 


5.Dan keterangan ini sama dengan yang tertulis di Bagan Silsilah P.Purubaya di Komplek Makam Wotgaleh (lingkaran biru), bahwa P.Purubaya ll gugur di Gegodog tahun 1676. 


Semua keterangan di atas memperkuat keyakinan saya, bahwa nama atau gelar P.Purubaya/Purboyo/Purbaya adalah nama atau gelar milik orang yang sama atau keturunan.


Demikian informasi dari saya semoga bermanfaat.


Terimakasih

[11/3 23.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ini adalah silsilah KRT Sumodiningrat, pahlawan Karaton Ngayogyakarta pada Perang Sepehi 18-20 Juni 1812. Berstatus sebagai cucu Sultan Hamengkubuwana I, menantu Sultan Hamengkubuwana II, yang juga bergelar singobarong sebagaimana tercatat dk dal. Babad Ngayogyakarta.


Nasab KRT Sumodiningrat tercatat di dalam seluruh dokumen pernasaban Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagaimana dimiliki oleh anak-turunnya. Makamnya juga tercatat di Jejeran, Bantul, Yogyakarta. Bersama dengan makam para leluhurnya. Sebagaimana lazimnya adat atau paugeran pemakaman orang-orang Jawa muslim, maka anak-cucu akan dimakamkan dekat atau menyatu dengan makam leluhurnya.


Dari silsilah ini terlihat bahwa KRT Sumodiningrat adalah trah

Tumenggung Singaranu dan sekaligus Kyai Jejer. Tumenggung Singaranu adalah patih kedua Mataram Islam pada masa Sultan Agung. Sedangkan Kyai Jejer adalah guru sekaligus mertua Sultan Agung. Bersama dengan Sultan Agung, tokoh-tokoh ini tercatat sebagai para founding father peradaban Mataram Islam. Di tlatah Mataram, mereka adalah tokoh inti dalam pewarisan paugeran peradaban kewalian sejak era Sunan Ampel hingga era Kyai Amat Kategan.


Memasuki era Hamengkubuwanan pada abad ke-19, anak-turun mereka terus berjalin dan berkawin-mawin demi terus mengejawantahkan paugeran kewalian itu. Tentu dengan berbagai tantangan dan halangannya.


Semoga mereka semua diampuni oleh Allah swt, disyafaat oleh Kanjeng Rasulullah saw, dijauhkan dari fitnah kubur, dan dimasukkan ke dalam surga. Amin.


Linnabi wa lahumul Fatihah

Shollallahu ngala Muhammad.. 

Ya ahla Mataram

Ya wajihan ngindallah..


https://www.facebook.com/share/4NVXXKscXCBdkV6p/?mibextid=xfxF2i

[12/3 08.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/xBhHku8YW88zo3cX/?mibextid=xfxF2i


NAMA CHAMPA DALAM CATATAN SASTRA BABAD CIREBONAN DI TULIS PERTENGAHAN MASA ABAD 19  DAN AWAL ABAD  20 


Wan Bo Trie Penakluk Kerajaan Chermin / Champa tahun 1471 versi Naskah2 Tua  Kronik Tiongkok Dinasti Ming yang Riwayat ini di Jadikan Sandaran Riwayat Keterkaitan Sultan Mahmud Abdullah Umdatudin Sebagai Raja Champa / Chermin dalam Naskah2 Sastra Babad Cirebonan benarkah Satu Orang yang sama dengan Wan Bo Trie ?


#Kajian_Sejarah 

Indentifikasi Penelusuran Sejarah Siapa Wan (Tuan) Panggilan Khas Lokalan daerah Melayu Malaka dan Melayu Champa Untuk Menyebutkan Seseorang itu diduga Masih Keturunan Arab , dan nama Bo Trie di duga Adalah Sebutan Khas Tiongkok Untuk Nama Raja Keturunan Arab yang Datang dari Luar Wilayah tersebut Bersama Pasukan Besarnya  Menaklukkan Chermin / Champa Wilayah Patani Sekarang 


Menurut Sumber2 Manuskrip Tua Boxer Codex di tulis Penjelajah Spanyol di Masa Akhir Abad 15 / awal abad  16 , Diketahui Penakluk Chermin / Champa / Patani pada tahun 1471 Yang di Maksud itu  adalah Bagian Perluasan Ekpedisi Kerajaan Samudera Pasai Aceh pada Era Sultan Mahmud Malikulzahir 1455 - 1477


Indentifikasi Sumber Primer catatan Tua Nama Raja Raja Samudera Pasai di Mulai Melalui Catatan Eksternal Penjelajah Ibnu Batutah Datang Ke Samudera Pasai Sekitar tahun 1348 


- Sultan Ahmad Malikulzahir Memerintah Samudera Pasai 1346 - 1389 di Masa inilah Ibnu Batutah Singgah di Aceh 


- Sultan Zainal Abidin Malikulzahir Raubadar memerintah Menggantikan Ayahnya Sultan Ahmad Malikulzahir  1389 - 1405 di Masa beliau Wafat Terjadi Kekosongan Kekuasaan karena tak Memiliki Putra Laki Laki Sebagai Penerus nya di masa 1405 Sebelum Wafat Beliau Bertemu dengan Jenderal Utusan  Dari Dinasti Ming Tiongkok Bernama Laksamana Muhamad San Bao alias Cheng He / Cheng Ho , Kaisar Dinasti Ming Yang Memerintah Kekaisaran Tiongkok pada masa itu sekitar tahun 1405 Memberi Kan Pengakuan kepada  Sultan Zainal Abidin Sebagai Raja Muslim di Samudera Pasai dan Memberikan Stempel Khusus Sebagai Hadiah Persahabatan dengan Sultan Samudera Pasai ini , Perlu kita ketahui di Masa Kaisar Zeng Thu Dinasti Ming inilah Islam Di Tiongkok Maju Pesat walaupun Islam Adalah Agama Minoritas di Tiongkok , 

#Catatan Riwayat Lain Yang. Mengganti kan Menjadi Sultan Samudera Pasai Adalah Cucu Laki laki Sultan Zainal Abidin Raubadar bernama Ali , Gelar Setelah Memerintah Samudera Pasai Sultan Abu Zaid Ali Malikulzahir 1412 - 1455 


- Perwalian Raja Sultan Abu Zaid Malikulzahir bin Ahmad Jumadil Kubra gelar lain Abu Zaid Ali Nurul Alam  ,Jabatan Raja atau Sultan Samudera Pasai Pasca Wafat Kakeknya dari Pihak Ibu Sultan Zainal Abidin raubadar Karena Ali / Abu Zaid Belum Dewasa Kemudian Jabatan Sultan di Wakili oleh Ibunya Bernama Sultanah Narahsiyah binti Sultan Zainal Abidin raubadar dan Ayah Tiri nya Suami kedua Sultanah Narahsiyah bernama  Sultan Salahuddin sejak 1405 - 1412 


- Sultan Abu Zaid Malikulzahir 1412 - 1455 


- Sultan Mahmud Malikulzahir 1455 - 1477 di Masa ini Ada Ekpedisi Menaklukan wilayah Cermin / Champa / Patani pada Tahun 1470 - 1471 Sultan Mahmud Malikulzahir ini ada Riwayat Wafat dalam Perjalanan dari Rum / Benggala India 


- Sultan  Zainal Abidin II  Malikulzahir 1477 - 1500 adalah Putra dari Sultan Sebelumnya Mahmud Malikulzahir atau di Duga Adik dari Syarif Hidayatullah


Sayyid Jamal-ad-din Ḥusein Al Kubra Berputra 2

1) Ibrahim Samarkandi

2) Ahmad Jumadil Kubra II 


- Ahmad Jumadil Kubra II berputra 2 

1) Abu Zaid Ali Pasai 

2) Abdul Malik Trowulan


-:Abu Zaid Ali Pasai berputra 2 

1) Mahmud Abdullah 

2) Zaid 


Mahmud Abdullah Berputra 2 

1) Syarif Hidayatullah

2) Zainal Abidin nama Versi Sastra Babad Cirebonan Syarif Nurullah 


#Catatatan 

Beberapa Nama WALISONGO dan Keturunannya Sangat erat Terkait dengan Kesultanan Samudera Pasai di masa Kerajaan Demak

[12/3 15.21] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.selingkarwilis.com/pilihan/85010985716/makam-ulama-besar-di-lereng-gunung-wilis-ini-paling-tidak-terekspose-tapi-sangat-disegani



logo


pilihan

Home Pilihan

Makam Ulama Besar di Lereng Gunung Wilis Ini 'Paling Tidak Terekspose' Tapi Sangat Disegani

Toto Jr

Sabtu, 25 November 2023 | 14:18 WIB

Makam Kyai Zainuddin di Pondok Pesantren Mojosari, Nganjuk. (Fot: NOJ/ Madchan Jazuli/NU Online Jatim)

Makam Kyai Zainuddin di Pondok Pesantren Mojosari, Nganjuk. (Fot: NOJ/ Madchan Jazuli/NU Online Jatim)


   

SelingkarWilis - Kyai Zainuddin merupakan ulama besar Nusantara yang namanya disegani di kalangan para ulama namun tidak begitu populer di masyarakat.


Ulama-ulama seangkatan Kyai Zainuddin adalah seperti Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Sholeh Darat, Syekh Kholil Bangkalan, KH. Dimyathi Tremas Pacitan, dan Syekh Asnawi Kudus.


Bahkan mungkin bisa disebut sosok Kyai Zainuddin adalah ulama yang 'paling tidak terekspose'  bila dibanding dengan ulama-ulama seangkatannya.


Baca Juga: Wisata Tani Betet yang Suwejuk, Tempat Berlibur Keluarga Full Spot Menarik di Nganjuk


Hal itu karena Kyai Zainuddin lebih memilih untuk berdakwah di daerah pelosok atau pedalaman.


Kyai Zainuddin merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mojosari, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, generasi ke-7.



Mengutip dari berbagai sumber catatan sejarah, Pondok Pesantren Mojosari Loceret didirikan pada tahun 1720 Masehi, oleh Kyai Ali Imron, Bendungan.


Baca Juga: Tak Hanya Jadi Ikon Utama Pariwisata, Air Terjun di Lereng Gunung Wilis Juga Dipercaya Bikin Awet Muda


Ketika Kyai Zainuddin menjadi santri di pesantren Langitan, Tuban, ia diambil sebagai menantu oleh pengasuh pondok Langitan Mbah Yai Sholeh.


Selain itu, ia juga diminta untuk meneruskan kepemimpinan pondok tua di Mojosari di Loceret, Nganjuk.


Kyai Zainuddin  sendiri merupakan putra asal Padangan, Kabupaten Bojonegoro.


Baca Juga: Air Terjun Berundak Tiga di Watu Lawang Nganjuk Tasbihkan Pegunungan Wilis Megah Bak Negeri Para Dewa


Setelah Ponpes Mojosari dipimpin Kyai Zainuddin, pondok di lereng Gunung Wilis Nganjuk tersebut mencapai kejayaannya.


Karena mungkin secara geografis keberadaan Pondok Mojosari terletak di kaki Gunung Wilis, maka Kiai Zainuddin tidak banyak diekspose dibanding sahabat-sahabatnya.


Dalam sejarahnya Kyai Zainuddin juga lebih cenderung bergerak dalam keilmuan tasawwuf.


Halaman:

1

 

2

 

Selanjutnya

Editor: Toto Jr


Tags

loceret

pondok

Nganjuk

Kyai Zainuddin

Mojosari


Artikel Terkait

Pendakian Gunung Wilis Jalur Roro Kuning Nganjuk, Puncak Limas yang Terpencil Tak Punya Akses

Awalnya Anjuk Ladang, Kenapa Nganjuk Disebut Kota Angin

Goa Margo Trisno Nganjuk, Wisata Kuno Bermitos Merukunkan Hubungan Rumah Tangga

Air Terjun Berundak Tiga di Watu Lawang Nganjuk Tasbihkan Pegunungan Wilis Megah Bak Negeri Para Dewa

Wisata Tani Betet yang Suwejuk, Tempat Berlibur Keluarga Full Spot Menarik di Nganjuk


Terkini

Pilihan

Sederet Fakta Unik Dataran Tinggi Dieng yang Membuat Penasaran Banyak Orang

Jumat, 8 Maret 2024 | 17:13 WIB

Pilihan

Mengenal Lebih Jauh Plato Dieng yang Membentang di 3 Kabupaten di Jawa Tengah

Selasa, 5 Maret 2024 | 19:07 WIB

Mitos Tentang Roro Anteng dan Joko Seger, Bikin Bukit Cinta Bromo Tak Pernah Sepi, Harga Tiket dan Jam Operasional

Senin, 4 Maret 2024 | 20:25 WIB

Kisah Asmara Gelap Ken Dedes dan Ken Arok yang Tidak Diketahui Tunggul Ametung

Minggu, 3 Maret 2024 | 21:05 WIB

Terungkap Kenapa Ular Weling Tidak Boleh Dibunuh, Benarkah Pasangannya Akan Balas Dendam

Sabtu, 2 Maret 2024 | 19:34 WIB

Aneh! Selain Telaga Ngebel Ponorogo dan Rawa Pening Semarang, Baru Klinting Juga Ditemukan di Ranu Grati Pasuruan

Sabtu, 2 Maret 2024 | 10:58 WIB

Candi Prambanan Tak Dikenali Warga Setempat, Arca dan Relief Dijarah

Sabtu, 2 Maret 2024 | 09:17 WIB

Gajah Mada, Karir dan Prestasi hingga Perang Bubad Jadi Titik Terendah Hidupnya

Jumat, 1 Maret 2024 | 19:42 WIB

Misteri Lumpur Hisap Argombag Lereng Wilis Madiun, Disebut Angker hingga Jadi Zona Larangan Terbang

Rabu, 28 Februari 2024 | 21:15 WIB

Menguak Petilasan Sri Jayabaya Kediri, Terdapat Sumber Matai Air Kehidupan

Rabu, 28 Februari 2024 | 14:19 WIB

Ds/Kec. Kare, Kabupaten Madiun, Jatim


0813-5973-6295

redaksiselingkarwilis@gmail.com


Tentang Kami  Redaksi  Info Iklan  Karir  Kontak

© 2024 ProMedia Teknologi

[12/3 18.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/KyK7djucF83pncD8/?mibextid=A7sQZp


MUFTI ATAU ULAMA BESAR YAMAN MEMBATALKAN NASAB BA'ALAWI 


Seorang mufti Diyar al-Yamaniyah (ulama pemberi fatwa negeri-negeri di Yaman) yang bernama Syekh Syamsuddin Syarafuddin, telah mengumumkan fatwa tentang bahwa duapuluhsatu marga di Yaman bukanlah keturunan Nabi Muhammad Saw. Fatwa itu dibuat karena sebelumnya, duapuluhsatu marga itu mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw. fatwa itu di post-kan dibeberapa media di Yaman, termasuk media online seperti dalam surat kabar online “Shaut al-Watan” https://voicnews.com/new/374149.


Duapuluh satu marga yang difatwakan bukan sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw. itu adalah sebagai berikut: Al-Ahdal, al-Nahari, al-Ba’Alwi, al-Saqqaf, al-Atas, al-Shami, al-Imad, al-Washali, al-jufri, al-Junaid, al-Habsyi, al-Shatiri, al-Wada’I, al-Shili,al-Ba ‘Aqil, al-Zabidi, al-Fad’aq, al-Muhdor, al-‘Idrus, al-Faqih, al-Kaf, al-Ba Hashim.


Adapun fatwa lengkap itu adalah sebagai berikut: 


الحوثيون يعلنون رسمياً تجريد هذه الأسرة من النسب الهاشمي

يحاول البعض نسب نفسة إلى بنوا هاشم رضوان الله عليهم سادة هذه الأرض وهؤلاء ليسوا سوى من المتسلقين الذي لا يتشرفوا بنسبهم و يحاولوا نسب انفسهم الى اطهر الخلق سادة ال البيت الاطهار ومن ضمن هذة الاسر التي لم يثبت اي صلة نسبها الى هواشم وسادة ال البيت الاطهار وهم آل الاهدل، ال النهاري، ال باعلوي، ال السقاف، ال العطاس، ال الشامي، ال العماد، ال الوشلي، ال الجفري، ال الجنيد، ال الحبشي، ال الشاطري، ال الوادعي، ال الشلي، ال باعقيل، ال الزبيدي، ال فدعق، ال المحضار، ال العيدروس، ال الفقية، ال الكاف، ال باهاشم، والعديد من الاسر التي سوف ننشرها تباعاً والتي ضهرت على السطح خلال السنوات الاخيرة من اجل التكسب والمنصب والجاة. ونحن في هيئة علماء اليمن نحذر من محاولة نسب الانساب الى غير أهلها وقد حذرنا مراراً وتكراراً من هاولاء المتسلقين ونحيي العقلاء منهم الذي تفهموا الامر وحاولوا نسب انفسهم الى القبائل وليس إلى سادة وهواشم ال البيت رضوان الله عليهم. العلامة شمس الدين شرف الدين مفتي الديار اليمنية صنعاء ٢٥ ذو الحجة ١٤٤٣


“Houthi secara resmi mengumumkan pencabutan garis keturunan al-Hashimi dari keluarga ini. Ada orang-orang yang berusaha mengklasifikasikan diri mereka sebagai keturunan Hasyim radhiyallahu ‘anhu, para sayyid negeri ini, dan mereka ini hanyalah orang-orang yang ingin naik (kelas sosial) yang tidak merasa mulia dengan silsilah mereka. Mereka berusaha menisbatkan nasab mereka kepada mahluk paling suci (Nabi Muhammad Saw. sebagai) para sayyid keluarga yang suci. di antara keluarga-keluarga yang tidak ada hubungannya dengan keluraga Hawashim (keturunan Hashim) dan para sayyid ahli bait yang suci. Mereka adalah: Al-Ahdal, Al-Nahari, Al-Baalawi, Al-Saqqaf, Al-Attas, Al-Shami, Al-Imad, Al-Washli, Al-Jifri, Al-Junaid, Al-Habashi, Al-Shatri, Al-Wadaei, Al-Shali, Al-Baqeel, Al-Zubaidi, Al- Fadaq. , Al-Mihdhar, Al-Aidarus, Keluarga Al-Faqih, keluarga Al-Kaf, keluarga Bahashim, dan masih banyak keluarga yang akan kami terbitkan berturut-turut, yang mengemuka dalam beberapa tahun terakhir demi keuntungan, kedudukan, dan ketenaran. 


Kami, di Asosiasi Cendekiawan Yaman, memperingatkan agar tidak mencoba mengaitkan silsilah dengan orang selain kaum mereka. Kami telah berulang kali memperingatkan terhadap mereka, dan kami salut kepada orang-orang bijak di antara mereka yang memahami masalah ini dan mencoba menghubungkan diri mereka kepada suku-suku bukan kepada sayyid dan Hashem, keluarga Ahlul Bait, semoga Tuhan meridhoi mereka. Al-Allamah Syams al-Din Sharaf al-Din, Mufti Yaman, Sana’a, 25 Dhu al-Hijjah 1443”

[12/3 18.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/SzHd3HLH74QSGTvw/?mibextid=A7sQZp


Pertahanan Kelompok PARASIT NASAB Menghidupkan Nama2 Fiktif Leluhurnya Ba'Alawi melalui Sumber sejarah nama2 terkait bin Jadid , Keturunan Jadid ini Hidup Semasa Al Janadi wafat 732H ,dan Keturunan Jadid ini dalam Naskah As Suluk Al Janadi Tak DI Sebutkan Jadid ini  saudara Alwi bin Ubaidillah

[12/3 18.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/YsQhVhF3R6kNEXZH/?mibextid=A7sQZp


Ancaman FRAMING Gedibal Budak2 Jongos2 Doobolowi kalau Meragukan Nasab Ba'Alawi di takutkan nanti Kena Bala ?😅

#catet saya dan Kami Semua Yakin Bahwa Bala itu Justru akan Menimpamu dan Para PARASIT NASAB seperti Ba'Alawi

[14/3 03.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/wkce7i62NKUTW8Ue/?mibextid=xfxF2i


Tak perlu harus debat ngalor ngidul tak jelas, ujung2 nya hanya sok pintar, sok tau, tp pembuktiannya Nol besar,


Kh Imaduddin Usman al-Bantani dan lain2 pun modal sendiri ngumpulkan kitab sebagai penguat tesis nya,  kenapa baalwi TDK mampu,


Tidak mampu atau memang asli palsu, sehingga tidak bisa di temukan kitab sezaman itu,

[14/3 14.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/28/150000079/silsilah-kerajaan-singasari?page=all


Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan di Aplikasi Kompas.com INSTALL Kompas.com Stori Silsilah Kerajaan Singasari Kompas.com, 28 Februari 2024, 15:00 WIB Baca di App Widya Lestari Ningsih Penulis 1 Lihat Foto KOMPAS.com - Kerajaan Singasari berdiri di daerah Singasari, Malang, Jawa Timur, dari tahun 1222 hingga 1292. Masa pemerintahan Kerajaan Singasari bagi sebuah kerajaan tergolong singkat, yakni 70 tahun. Kendati demikian, Kerajaan Singasari tercatat sebagai salah satu kerajaan berpengaruh di Indonesia, yang pada masa keemasannya mempunyai wilayah kekuasaan yang luas. Masa kejayaan Kerajaan Singasari dicapai ketika diperintah oleh raja terakhirnya, yakni Raja Kertanegara. Siapa saja yang memerintah Kerajaan Singasari? Berikut ini silsilahnya. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Baca juga: 4 Candi Peninggalan Kerajaan Singasari dan Gambarnya Raja-raja Kerajaan Singasari Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222, setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri. Ken Arok adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Singasari. Akan tetapi, terdapat perbedaan daftar raja Kerajaan Singasari yang ditulis dalam kitab Negarakertagama dan Pararaton. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Kitab Negarakertagama menyebut ada empat raja yang memerintah Kerajaan Singasari, tetapi Pararaton menyebut ada lima raja. Berikut ini daftar raja-raja Singasari versi Kitab Pararaton. Ken Arok atau Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi (1222-1247) Anusapati (1247-1249) Tohjaya (1249-1250) Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250-1268) Kertanagara (1268-1292) Baca juga: Kitab Pararaton: Isi dan Kritik dari Para Ahli Adapun daftar raja-raja Singasari versi Kitab Nagarakretagama adalah sebagai berikut. Sri Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222-1227) Anusapati (1227-1248) Wisnuwardhana (1248-1254) Kertanagara (1254-1292) Menurut para ahli, perbedaan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh tujuan penulisan kitab Negarakertagama. Tohjaya tidak disebutkan dalam Negarakertagama karena ia bukan leluhur Raja Hayam Wuruk. Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari Asal-usul Ken Arok tidak diketahui dengan jelas. Sumber yang memberikan uraian panjang mengenai masa lalunya sebelum menjadi penguasa Singasari adalah kitab Pararaton dan Katuturanira Ken Angrok. Menurut Pararaton, Ken Arok adalah penjelmaan kembali seorang yang pernah bertingkah laku tidak baik. Ia dapat kembali ke Wisnubhawana karena sanggup dijadikan korban untuk dewa penjaga pintu. Baca juga: Perang Ganter, Perlawanan Ken Arok untuk Meruntuhkan Kerajaan Kediri Ken Arok terlahir sebagai putra petani, yang dibuang pada saat masih bayi dan dibesarkan oleh seorang pencuri bernama Lembong. Setelah dewasa dan bertualang sebagai pencuri, perampok, pembunuh, hingga pemerkosa, Ken Arok diaku anak oleh seorang brahmana bernama Danghyang Lohgawe. Dengan perantara Lohgawe, Ken Arok diterima mengabdi pada akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung. Singkat cerita, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dengan keris buatan Mpu Gandring agar bisa memiliki istri akuwu Tumapel tersebut, yakni Ken Dedes. Saat dinikahi Ken Arok, Ken Dedes tengah mengandung anak Tunggul Ametung, yang setelah lahir diberi nama Anusapati. Ken Arok juga sudah memiliki istri bernama Ken Umang. Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari pada tahun 1222 dan memerintah hingga kematiannya pada 1227. Kehadiran Ken Arok juga menandai munculnya dinasti atau wangsa baru, yakni wangsa Rajasa (Rajasawangsa) atau wangsa Girindra (Girindrawangsa). Baca juga: Keris Mpu Gandring, Pusaka Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari Silsilah Anusapati Anusapati menjadi raja Singasari pada tahun 1227, setelah menyingkirkan Ken Arok. Anusapati adalah putra Tunggul Ametung dan Ken Dedes. Ketika dewasa, ia mengetahui bahwa Ken Arok yang membunuh ayah kandungnya. Anusapati kemudian mengutus Ki Pengalasan untuk membunuh Ken Arok dengan Keris Mpu Gandring. Anusapati memerintah Kerajaan Singasari selama 21 tahun, yakni dari tahun 1227 hingga 1248. Baca juga: 4 Prasasti Peninggalan Kerajaan Singasari Silsilah Tohjaya Menurut kitab Pararaton, raja ketiga Kerajaan Singasari adalah Tohjaya. Panji Tohjaya adalah putra Ken Arok dan Ken Umang. Sama halnya dengan Anusapati, Tohjaya dapat menjadi raja setelah menuntut balas atas kematian ayahnya. Pada tahun 1248, Tohjaya naik takhta setelah membunuh Anusapati. Tohjaya tidak lama memerintah, bahkan masa pemerintahannya hanya berlangsung selama beberapa bulan di tahun 1248. Tohjaya meninggal setelah terkena tombak akibat pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang Rajasa dan orang-orang Sinelir ke istananya. Silsilah Wisnuwardhana Sepeninggal Tohjaya, Sri Jayawisnuwardhdhana dinobatkan sebagai raja Singasari. Wisnuwardhana adalah putra dari Anusapati. Ia memerintah bersama Mahisa Campaka, cucu dari Ken Arok dan Ken Dedes. Menurut Negarakertagama, Wisnuwardhana meninggal pada tahun 1268 dan dicandikan di Waleri, di dekat Blitar sekarang. Baca juga: Mengapa Ken Arok Hanya Memerintah Selama Lima Tahun? Silsilah Kertanegara Kertanegara adalah putra Wisnuwardhana, yang pemerintahannya menandai masa kejayaan Kerajaan Singasari. Sejak naik takhta pada 1268, Raja Kertanegara berfokus pada gagasan perluasan cakrawala mandala ke luar Pulau Jawa, yang meliputi daerah seluruh dwipantara atau Nusantara. Dengan kata lain, Raja Kertanegara ingin menyatukan kerajaan-kerajaan di Nusantara di bawah payung kekuaaan Singasari. Kehidupan politik Kerajaan Singasari di masa Raja Kertanegara yang terlalu fokus pada politik luar negeri, dimanfaatkan oleh Jayakatwang untuk memberontak. Jayakatwang adalah keturunan Raja Kertajaya, penguasa terakhir Kerajaan Kediri yang dikalahkan oleh Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari. Saat tentara Singasari dikirim keluar daerah dalam rangka perluasan wilayah, Jayakatwang menyerang istana. Raja Kertanegara tewas dalam serangan ini dan Kerajaan Singasari pun runtuh pada tahun 1292.   Referensi: Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 1 kalau kertanegara adalah anaknya wisnuwardhana dan cucunya anusapati berarti raja² jawa bukan keturunan dari ken arok-ken dedes tetapi keturunan dari tunggul ametung-ken dedes?🤔 1 Komentar Tag kerajaan singasari pendiri kerajaan singasari raja-raja Kerajaan Singasari kerajaan nusantara silsilah kerajaan singasari siapa saja yang memerintah kerajaan singasari asal-usul kerajaan singasari Selengkapnya Lihat Stori Selengkapnya Apa Pemicu Jayakatwang Menyerang Kerajaan Singasari? Persiapan Raja Singasari Sebelum Menantang Kubilai Khan Mengapa Kubilai Khan Menyerang Kerajaan Singasari? Prasasti Wurare, Peninggalan Singasari yang Gagal Dibawa ke Belanda Kerajaan Singasari: Letak, Silsilah, Kehidupan Sosial, dan Peninggalan   PILIHAN UNTUKMU NEWS Profil 4 Tokoh Diprediksi Bakal Berebut Kursi Ketua Umum Golkar NEWS Ngabalin, Bonnie Triyana, dan Sejumlah Pendukung Prabowo Gagal ke DPR REGIONAL Banjir Terjang Pekalongan, 2 Orang Meninggal, Puluhan Rumah Rusak EDUKASI 4 Politeknik Kemenkumham Sedikit Peminat: Kuliah Gratis, Lulus Jadi CPNS REGIONAL Banjir di Palangkaraya, 17.965 Jiwa dan 2.613 Bangunan Terdampak IKLAN Surabaya: Furnitur yang tidak Terjual Sangat Murah! Lihat di Sini! Surabaya: Sofa yang tidak Terjual Dijual dengan Harga Murah Bawang putih di telinga Anda di malam hari! Anda akan terkejut! Bagian Paling Beracun dari Daging Ayam, Jangan Pernah Memakannya! OTOMOTIF Semarang Banjir, Pengguna Kendaraan Harus Ingat Bahaya Water Hammer NEWS Akademisi UGM Usul Pengadilan Rakyat, Moeldoko: Kita Negara Hukum, Jangan Diselesaikan dengan Cara Jalanan HYPE Indra Qadarsih Sebut Pemecatan Dirinya dari Slank Tanpa Dasar, Pengaruh Narkoba Jadi Pemicunya REGIONAL 31 Ton Ikan di Waduk Boyolali Mati akibat Fenomena Upwelling", Kerugian Capai Rp 890 Juta PROPERTI Jangan Potong Rumput Usai Turun Hujan! Ini Alasannya REGIONAL Kisah Pastor Katolik di Manggarai Barat NTT yang Lolos Seleksi Inspektur Polisi, Sempat Dilarang Orangtua TREN Nita Ambani Pakai Perhiasan Kaisar Mughal Seharga Rp 376 Miliar REGIONAL Mudik Gratis Pelindo 2024: Link, Cara Daftar, Syarat, dan Rute REGIONAL Pemkot Palangkaraya Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Selama Sepekan 03:27 Imbas Banjir Semarang, 14 Perjalanan KA Terdampak, Ini Daftarnya KGNow! 14 Maret 2024 00:41 3 Hal Ini Harus Tersedia Sebelum Jokowi Pindah ke IKN KGNow! 13 Maret 2024 02:12 Kapan Jokowi Bakal Pindah ke IKN? KGNow! 13 Maret 2024 02:01 Basuki Ungkap 3 Hal yang Harus Ada Sebelum Jokowi "Ngantor" di IKN KGNow! 13 Maret 2024 04:02 Ahmad Ali, Aiman hingga Menpora Dito Jadi Caleg yang Gagal di Dapil Jakarta I KGNow! 13 Maret 2024 02:29 Arab Saudi dan UEA Beda, Negara Mana Saja yang Awal Puasa Berbarengan dengan Indonesia? KGNow! 12 Maret 2024 02:00 Siapa Saja Kandidat Lawan Putin di Pilpres Rusia 2024? KGNow! 12 Maret 2024 02:15 Pelatih Timnas Amin Anggap Tak Ada Partai yang Serius Ajukan Hak Angket KGNow! 12 Maret 2024 03:18 Jajan Takjil Rp20 Ribu di Jalan Panjang Jakarta, Dapat Apa Saja? KGNow! 12 Maret 2024 02:21 Luhut: Jangan Kritik Semua Jelek... kalau Jelek, Pindah Saja Kau dari Indonesia Ini! KGNow! 12 Maret 2024 02:15 Tampil Bersama, Mahfud: Siapa Bilang Saya dan Pak Ganjar Jarang Ketemu? KGNow! 12 Maret 2024 02:10 Cerita Basuki Ditelepon Budi Karya, Minta Disiapkan Rumah di IKN dan Tetanggaan KGNow! 11 Maret 2024 02:54 Transformasi Putin Pimpin Rusia Selama 24 Tahun KGNow! 11 Maret 2024 LIHAT SEMUA TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan TTS - Jenis-jenis Keju TTS - Tokoh-tokoh Berpengaruh di Dunia TTS - Sambut Pemilu 2024 TTS - Eps 131 - Acakata: Hewan Melata! Games Permainan Kata Bahasa Indonesia TTS - Serba serbi Demokrasi TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing TTS - Musik Yang Paling Mengguncang REKOMENDASI Apa Pemicu Jayakatwang Menyerang Kerajaan Singasari? 4 Prasasti Peninggalan Kerajaan Singasari 4 Candi Peninggalan Kerajaan Singasari dan Gambarnya 7 Kerajaan yang Pernah Berdiri di Jawa Timur Persiapan Raja Singasari Sebelum Menantang Kubilai Khan Mengapa Kubilai Khan Menyerang Kerajaan Singasari? Alasan Kubilai Khan Ingin Berdiplomasi dengan Kerajaan Singasari Silsilah Kerajaan Mataram Kuno Purnawarman, Raja Terkenal Kerajaan Tarumanegara Isi Prasasti Rameswarapura Peninggalan Kerajaan Singasari Corak Agama Kerajaan Kediri 3 Tokoh Penting dalam Sejarah Kerajaan Kutai Nama Raja Mataram Kuno yang Terdapat dalam Prasasti Mantyasih Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Majapahit TERPOPULER 1 Sejarah Pembebasan Baitul Maqdis oleh Umar bin Khattab Dibaca 6.139 kali 2 Sejarah Hari Perempuan Internasional 8 Maret Dibaca 457 kali 3 Sejarah OSVIA, Sekolah PNS Zaman Hindia Belanda Dibaca 181 kali 4 Nyepi ala Bali Dibaca 169 kali 5 Sikap yang Ditunjukkan Jepang untuk Menarik Simpati Bangsa Indonesia Dibaca 156 kali TERPOPULER LAINNYA TOPIK TERPOPULER Pemilu 2024 Program PINTAR Ramadhan dan Lebaran 2024 Sinopsis Film All England 2024 TERKINI JELAJAHI KOMPAS.COM BOLA TEKNO OTOMOTIF GLOBAL NEWS PEMILU RAMADHAN IKN TREN NASIONAL MEGAPOLITAN ENTERTAINMENT MONEY SAINS REGIONAL HEALTH PROPERTI LIFESTYLE TRAVEL EDUKASI FOTO VIK OHAYO JEPANG PESONA INDONESIA KOLOM JEO VIDEO LESTARI PLAY ARTIKEL TERPOPULER ARTIKEL TERKINI TOPIK PILIHAN ARTIKEL HEADLINE BACK TO TOP Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com Daftarkan Email Penghargaan dan sertifikat: About Kebijakan Data Pribadi Contact Us Career Pedoman Media Siber ©2024 PT. Kompas Cyber Media


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Silsilah Kerajaan Singasari", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/28/150000079/silsilah-kerajaan-singasari?page=all.



Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6

Download aplikasi: https://kmp.im/app6

[16/3 00.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/8jw78hJejipr4S8c/?mibextid=xfxF2i


HIKAYAT TRAH MAULANA ISHAQ JUMADIL AKBAR di NEGERI PALEMBANG 


Pada sekitar masa Prabu Hayam Wuruk (1350-1389), Negeri Palembang kedatangan seorang penyebar Islam yang bergelar Maulana Ishaq Jumadil Akbar. 


Sosok Maulana Ishaq Jumadil Akbar atau Syekh Abu Ahmad Ishaq ini juga tersebut di dalam naskah lama Palembang, sebagai leluhur para penguasa Negeri Palembang.


SERANGAN LASKAR DINASTI YUAN


Pada sekitar tahun 1390, Negeri Palembang mendapat serangan dari armada laut Dinasti Yuan, mereka dikenali sebagai Kelompok Chen Tsu Ji. Dan akibat serangan ini, keluarga dan kerabat Penguasa Negeri Palembang tercerai berai. 


Pada sekitar tahun 1407, Palembang berhasil terbebas dari kelompok Chen Tsu Ji, yakni setelah mereka mendapat serangan dari angkatan laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho.


Selepas Pembebasan, Pemerintahan Negeri Palembang, dikembalikan kepada ahli waris Trah Keluarga Lebar Daun, yang bernama Sultan Mughni atau Ratu Sinuhun Ning Sakti.


Sultan Mughni ini adalah menantu dari Maulana Ishaq Jumadil Akbar, dan melalui zuriat Sultan Mughni inilah Trah Keluarga Lebar Daun terus berlanjut menjadi Penguasa Negeri Palembang. 


DINASTI SULTAN MUGHNI PALEMBANG


Sultan Mughni Palembang, menikah dengan Ratu Mas Palembang 1 binti Maulana Ishaq Jumadil Akbar, memiliki anak 


Ratu Mas Palembang 2, menikah dengan Raden Aryo Dillah Adipati Palembang, memiliki anak 


Ratu Mas Palembang 3, menikah dengan Syarif Abdullah Adipati Palembang, memiliki anak 


Ratu Mas Palembang 4, menikah dengan Maulana Khafid Adipati Palembang, memiliki anak 


Maulana Nuruddin, Susuhunan Giri Amparan Jati Cirebon, menikah dengan Putri Rara Panjunan binti Susuhunan Panjunan Cirebon, memiliki anak 


Maulana Ali Mahmud Pangeran Wirakusuma Cirebon, yang merupakan leluhur Kesultanan Palembang Darussalam. 


WaLlahu a’lamu bishshawab

[16/3 00.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/8pzfnxHo2BNE89Ad/?mibextid=A7sQZp


ACEH SERAMBI MEKKAH SEDANG TANAH JAWA ITU  SERAMBI MADINAH  

Ustad2 dari Kelompok Ba'Alawi Penyebar Doktrin2 Kemuliaan Kelompok Habib2 Ba'Alawi BERMODAL NASAB PALSUNYA  Melalui Jaringan Besar Panggung2 Majelis Sholawat sudah Bergelimpangan Satu-Satu (Game Over) semoga Mereka di Ampuni segala Kekeliruannya 

#KehendakNYA lah Kebenaran sedang Menemukan Jalannya



و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على محمد

0 comments:

Post a Comment