HARTABUTA :
Selasa, 20-2-2024.
[12/1 06.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook
https://www.facebook.com/share/p/u1MASy9qcnGiHyJ4/?mibextid=A7sQZp
Dalam pembacaan konsep kekuasaan tradisional di Jawa ada diyakini 3 jenis tipikal penguasa:
1. Tipe Narendra Titisaning Dewa atau Raja titisan Dewa, yaitu seseorang yang memangku pangkat seorang leader dan pedalaman batinnya pun juga bermental, berjiwa, dan berkualitas manusia leader.
2. Tipe Petruk Dadi Ratu atau Rakyat Jelata yang terangkat menjadi Penguasa, yaitu seseorang yang karena kebetulan saja menjadi leader akan tetapi sesungguhnya pedalaman batinnya tetaplah bermental, berjiwa, dan berkualitas manusia follower.
3. Tipe Semar/Kawula Titisaning Dewa (Rakyat Jelata titisan Dewa), yaitu seseorang yang lahiriahnya memang manusia jelata atau manusia follower, akan tetapi sebenarnya pedalaman batinnya, bermental, berjiwa, dan berkualitas manusia leader.
Di antara tiga tipe penguasa itu, tipe Petruk lah yang paling menjebak, menipu, dan manipulatif. Tipe Petruk dengan segala cara bisa menjadi pecatur ulung untuk menyaru sebagai tipe Narendra atau tipe Semar untuk menarik simpati massa yang besar dan akan sulit terendus sebelum keculasannya tampil begitu vulgar dan melampaui batas.
Dua kali berturut-turut sebagian besar anak bangsa ini telah 'kapusan glembuk' telah kena jebak telah kena prank oleh Manusia Petruk, haruskah bersedia kembali untuk ditipu Anak Manusia Petruk yang bahkan kapasitasnya sangat-sangat lebih Petrukisme daripada si Bapak Petruk itu? Kalau saya: ora sudi!
Ùˆ الØمد لله رب العالمين
صلى الله على Ù…Øمد
0 comments:
Post a Comment