HARTABUTA :
Sabtu, 8-4-2023.
[2/4 22.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Di lembar ini kok gak mencantumkan asal-usul Mbah Sabiil ... 💥😭🙏⭐ ?
[2/4 22.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Di samping itu banyak tulisan yg tidak jelas.
Suliiitttddd dibaca .... bahkan ada yg gak bisa dibaca ... Jadinya gembira bahagia bercampur sediiih ... 💥🙂😇😭🙏⭐
[2/4 22.23] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Bengawan Solo
Bengawan termasuk bagian dari jenis sungai.
Sungai belum tentu Bengawan.
Bengawan jelas Sungai.
Sebagian orang menyebut Sungai Bengawan Solo.
Mayoritas orang Jawa menyebut *Bengawan Solo* bahkan ada lagunya yg melegenda baik Nasional maupun Internasional yg diciptakan oleh Bapak Gedang.
Tolong dooong, seragamkan ditulis *Bengawan Solo* ... 💥😇🙏⭐
*شكرا كثيرا*
MNLBDA
[3/4 01.31] Gus Rizky Al Sabiilii: Di kotak itu tertulis, istri kedua Mbah Jabbar adalah putri Kiai Sabil bin Benawa Tsani.
[3/4 01.32] Gus Rizky Al Sabiilii: Bengawan Solo. Siap hehe
[3/4 02.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Jarinya dg hasilnya *Bentrok*.
Gedang --> Gesang.
[3/4 02.20] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Inggiiih ...
Tentunya yg di *Babonan Manuskripnya* masih terlihat lebih jelas daripada *Tayangan Soft File*.
[3/4 02.28] Gus Rizky Al Sabiilii: Engkang gadah tiang Kedungpring. Kula angsal soft file hehe
[3/4 02.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Malah Kedungpring.
Disangkanya masih tersimpan aman di Padangan.
Beliau detailnya lewat Jalur Siapa hingga ke Mbah Sabiil ... ?
[4/4 21.18] Gus Rizky Al Sabiilii: Teng Rengel wonten nami daerah Malduwut mboten?
[4/4 21.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ing Alam nyoto mboten nate mireng, punopo malih sumerep.
Mungkin *Mruwut* kaserat *Malduwut*.
Kados *Mrayun* kaserat *Madiun*.
Aslinipun inggih madosi.
[4/4 23.21] Gus Rizky Al Sabiilii: Leres Pakde. Mruwut kewaos Malduwut
[4/4 23.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Hanya saja Mruwut itu ikut Desa Sembungrejo Kec. Kanor Kab. Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, tetapi kesannya ikut Rengel karena lokasinya berdekatan (dipisah Bengawan Solo yg sekarang dikasih *Jembatan KARE (KANOR RENGEL)*.
Contoh lain :
Desa Pambon Kec. Brondong Kab. Lamongan Provinsi Jawa Timur, kesannya ikut Kab. Tuban (perbatasan dg Kec. Palang Kab. Tuban).
[4/4 23.50] Gus Rizky Al Sabiilii: Mruwut riyin nderek Rengel Tuban. Tapi berubah lokasi akibat proyek Londo Solo Valley, sehingga bergeser ke arah selatan.
[4/4 23.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ada data empirisnya ?
[4/4 23.51] Gus Rizky Al Sabiilii: Wonten teng PPSDA, sejarah pembangunan Sungai Kembar Solo Valey
[4/4 23.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 💥😎👍⭐
[4/4 23.52] Gus Rizky Al Sabiilii: Teng manuskrip Ngadipurwo Blora, Mruwut disebut ikut Rengel Tuban.
[5/4 00.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *Perkembangan Zamaan*
A. Era Kerajaan pecahan Mataram ISLAAM & Penjajahan Belanda.
Dulu ada Kademangan Kayunan yg membawahi Wilayah : Soko, Parengan, Rengel, Plumpang, Widang dan Bancar
Dikepalai seorang Demang.
Demang lebih keren daripada Wedono.
Nama Demangnya "Wiroguno Singomenggolo" Demang I Kayunan (Mbah Gantung Siwur SUHU) dan masih Dzurriyyah Kesultanan "Yogyakarta dan Solo".
Punya anak 1 bernama Kicorowo-Demang Kayunan 2, punya anak 4:
1. Cocokroworo-Lurah Sundulan yg sekarang ikut Kec. Soko (Mbah Wareng SUHU).
2. Tunggolo.
3. Tinggolo.
4. Dipojoyo (punya anak bernama *Singojoyo* menikah dg Nyai Kati binti *Kiyai Singonoyo Subhan* Sukorejo Bojonegoro).
🔽
*B. Era Penjajahan Belanda dan Nusantara Merdeka muncul NKRI.*
Lalu berubah menjadi *Kawedanan Rengel* yg dipimpin oleh WEDONO.
Di antaranya bernama panggilan *Mbah Den Bhei Tondho* (Mbah Canggah SUHU).
Nama aslinya belum tahu, namun ada temuan shilshilah bernama *Raden Roijidiin* yg dimakamkan di Bangilan Tuban dan nama Masjid *Masjiid Roojidiin*.
Kawedanan Rengel meliputi Kecamatan : Soko, Parengan, Rengel Plumpang, Widang tanpa Bancar.
🔽
Ini bertahan hingga Era NKRI.
Lalu di Era Reformasi Pemerintahan SBY berubah lenyap dan berdiri sendiri masing2 Kecamatan Soko, Parengan, Rengel, Widang.
[5/4 00.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Atas dasar itulah meski sudah pisah dg Rengel, di shilshilah masih menancap kuat nama *Malduwut Rengel*.
Bisa jadi, dulu namanya *Malduwut* berubah menjadi *Mruwut*.
[5/4 00.26] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih... ini logis sekali. Hehe
Terkait Mbah Singonoyo, sampean gadah riwayat atau referensinya?
[5/4 00.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Referensi yg kayak apa ... ?
[5/4 00.41] Gus Rizky Al Sabiilii: Manuskrip utawi cerita riwayat..
[5/4 00.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Tahunya baru hanya sebatas lewat Website sana.
[5/4 00.42] Gus Rizky Al Sabiilii: Sezaman kalih sinten nggih kira2?
[5/4 00.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Beliau hidup antara ± 1761 - 1841.
Sezamaan Sultan Hamengkubuwono I, II, III.
[5/4 00.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ini yg Mbah Wiroguno Singomenggolo Demang Kayunan I.
Dg Kiyai Singonoyo Subhan sezamaan kayaknya.
[5/4 01.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://demangkayunan.blogspot.com/2021/02/sejarah-demang-kayunan.html?m=0
[5/4 01.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *Hipotesis Malduwut & Mruwut*
Hipotesis 1
Dari awal bernama *Malduwut* lalu seiring perubahan zamaan berubah menjadi *Mruwut*.
Contoh Kasus :
Pondok Pesantren Langitan yg berdiri 1850 awalnya bernama :
*Pondok Pesantren Plangwetan*.
Seiring perubahan waktu dan gempuran Air Bengawan Solo berubah menjadi *Pondok Pesantren Plangitan*.
Lalu berubah hingga kini menjadi *Pondok Pesantren Langitan*.
Hipotesis 2
Si Penulis temukan manuskrip Gaya 'Arob Pegon namun tulisannya :
1. Tidak jelas kalas2.
2. Huruf *ر* ditulis menyerupai huruf *ل* dan huruf *د* ditulis menyerupai huruf *ر*.
Lalu ditulis *Malduwut* dan dikisahkan turun-temurun hingga kini.
[5/4 01.22] Gus Rizky Al Sabiilii: Saya lebih cocok ke hipotesis ke-2..
[5/4 01.23] Gus Rizky Al Sabiilii: م ر وت
Huruf ra sering terbaca د
[5/4 01.28] Gus Rizky Al Sabiilii: Oh nggih, bade tangklet. Kula kok mboten menemukan hubungan antara Mbah Singonoyo dengan Mbah Jabbar nggih (baik dari literatur manuskrip, logika periodisasi hidup, atau genealogi dzuriyah).
Tapi ada yg bilang beliau dzuriyah Mbah Jabbar. Menurut sampean gimana?
[5/4 01.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Tradisi 'Arob Pegon Jowo biasanya :
Huruf *U* pakai huruf dua *وو*.
*مرووت*
[5/4 01.35] Gus Rizky Al Sabiilii: ملرووت
Di manuskrip konon tertulis ngaten. Makanya kebaca Malduwet. Harrusnya dibaca Mruwut
[5/4 01.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *Tunggal Leluhur Jalur Atas* tetapi beda jalurnya.
Mbah Singonoyo dalam satu cabang shilshilahnta lebih cenderung lurus ke Sunan Giri 'Ainul Yaqiin/Joko Samudero/Prabu Satmito.
Tetapi SUHU tetap pakai jurus Aayatul Qur-aan lini :
*ذرية من كل بعض ، و الله سميع عليم*
Sehingga sebenarnya shilshilahnya itu tumpuk undhung, nyokot kono nyokot kene, anggeret kono anggeret kene, melok kono melok kele, oleh kono oleh kene alias Sanak F as mily Masusun-Susun Shilshilahe.
[5/4 01.37] Gus Rizky Al Sabiilii: ذرية بعضها من بعض والله سميع عليم
[5/4 01.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ooo leres, terlewatkan ... 💥😎👍⭐
[5/4 01.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Di antara Dzurriyyah Mbah Singonoyo bertemu dg Dzurriyyah Mbah 'Abdul Jabbaar Nglirip & Mbah Sabiil sebagaimana bertemunya Dzurrriyyah Demang Kayunan I Wiroguno Singomenggolo dg Dzurriyyah Mbah 'Abdul Jabbaar Nglirip dan Mbah Sabiil.
Contoh paling jelas ya *SUHU Ini*
[5/4 01.51] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih. Berarti Mbah Singonoyo mboten dzuriyah Mbah Jabbar nggih?
[5/4 01.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Hasil kajian tentang beliau sejak tahun 2017 hingga kini *إن شاء الله* bukan Dzurriyyah dari *Mbah 'Abdul Jabbaar*.
Mungkin dari Jalur Isterinya yg belum temukan asal-usulnys gegara banyak di antara Kita menenggelamkan Jalur Isteri dan SUHU *Sangat Tidak Setuju Pppuuuuooolll*.
Tetapi yg jelas, Dzurriyyahnya bertemu dg Dzurriyyah Mbah 'Abdul Jabbaar dan hal ini *Dari Dzurriyyah Mbah Sungonoyo Shubhan Belum Paham*.
[5/4 01.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Demikian pula Sang Isteri dari Mbah Demang Kayunan I dan II apakah beremu dg Jalur Mbah 'Abdul Jabbaar juga belum tahu blas dhing
[5/4 02.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Apakah SUHU juga membawa Gen Mbah Singonoyo Shubhan juga belum tahu.
[5/4 03.09] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *Ralat* ... 💥😇🙏⭐
*Perkembangan Zamaan*
A. Era Kerajaan pecahan Mataram ISLAAM & Penjajahan Belanda.
Dulu ada Kademangan Kayunan yg membawahi Wilayah : Soko, Parengan, Rengel, Plumpang, Widang dan Bancar
Dikepalai seorang Demang.
Demang lebih keren daripada Wedono.
Nama Demangnya "Wiroguno Singomenggolo" Demang I Kayunan (Mbah Gantung Siwur SUHU) dan masih Dzurriyyah Kesultanan "Yogyakarta dan Solo".
Punya anak 1 bernama Kicorowo-Demang Kayunan 2, punya anak 4:
1. Cocokroworo-Lurah Sundulan yg sekarang ikut Kec. Soko (Mbah Wareng SUHU).
2. Tunggolo.
3. Tinggolo.
4. Dipojoyo (menikah dg *Nyai Kati binti Kiyai Singojoyo bin Kiyai Singonoyo Subhan* Sukorejo Bojonegoro).
🔽
*B. Era Penjajahan Belanda dan Nusantara Merdeka muncul NKRI.*
Lalu berubah menjadi *Kawedanan Rengel* yg dipimpin oleh WEDONO.
Di antaranya bernama panggilan *Mbah Den Bhei Tondho* (Mbah Canggah SUHU).
Nama aslinya belum tahu, namun ada temuan shilshilah bernama *Raden Roojidiin* yg dimakamkan di Bangilan Tuban dan nama Masjid *Masjiid Roojidiin*.
Kawedanan Rengel meliputi Kecamatan : Soko, Parengan, Rengel Plumpang, Widang tanpa Bancar.
🔽
Ini bertahan hingga Era NKRI.
Lalu di Era Reformasi Pemerintahan SBY berubah lenyap dan berdiri sendiri masing2 Kecamatan Soko, Parengan, Rengel, Widang.
[5/4 03.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *Rentetan Bom Balung Kececer Meluncur 💥🚀🚀🚀🚀🚀⭐*
*Bom 1*
https://demangkayunan.blogspot.com/2021/02/sejarah-demang-kayunan.html?m=0
*Bom 2*
*Shilshilah "Ikatan Keluarga Singonoyo Shubhan Sukorejo dan Ikatan Keluarga Wiroguno Singomenggolo Kayunan*
🔽
http://demangkayunan.blogspot.com/2021/10/dunugan-silsilah-suhu-dengan-gus.html
*Bom 3*
*Dzurriyyah "Sunan Giri Gresik dan Sunan Syariuf Hidayatullooh Cirebon"*
🔽
http://demangkayunan.blogspot.com/2021/09/asal-usul-eyang-singonoyo-sukorejo.html
*Bom 4*
KH. Abuu Dzarrin Bojonegoro
🔽
http://demangkayunan.blogspot.com/2021/06/rekam-jejak-biografi-singkat-kh-abuu.html
*Bom 5*
KH. Manshuur Al Haafizd Kalitidu Bojonegoro "Dzurriyyah KH. Qomaruddiin, Sampurnan-Bungah-Gresik-Jawa Timur"
🔽
http://demangkayunan.blogspot.com/2021/03/kh-manshuur-al-haafizd-kalitidu.html
[5/4 03.59] Gus Rizky Al Sabiilii: Masalahe, teng Bojonegoro piyambak, Mbah Singonoyo tertulis keturunan Syekh Wali Joko (murid Sunan Kalijaga). Ini tertulis di dalam buku silsilah.
[5/4 04.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Monggooo baca dulu minimal yg *Bom 2 💥🚀⭐*
[5/4 04.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Di bagian *Bom 2* yg ada Mbah Wali Joko tidak mencantumkan :
Jalur Isteri.
Jalur Ibu.
Jalur Nenek.
Jalur Buyut Puteri.
Jalur Canggah Puteri
Jalur Wareng Puteri dst. (Yg Puteri) ...
[5/4 05.14] Gus Rizky Al Sabiilii: Nah, yang kados ngaten Pakde, (saya garis hitam), kadang mboten sesuai logika. Terutama soal periodisasi waktu.
[5/4 08.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Hasil kajiannya bagaimana ... ?
[5/4 11.14] Gus Rizky Al Sabiilii: Ada sejumlah poin yang harus dipahami sebagai kesalahan logika:
1. Wali Joko hidup tahun 1463 M (sezaman Sunan Kalijogo), bagaimana mungkin bisa menjadi ayah Mbah Singonoyo yang hidup sekitar 1760-an M?
2. Jarak Mbah Singonoyo ke Sunan Gunung Jati tertulis tiga generasi. Ini nggih kurang logis. Sunan Gunung Jati hidup 1470 M. Mbah Singonoyo 1760 M. Selisih 300 tahun. Normalnya 9 generasi (asumsi: 100 tahun 3 generasi)
3. Wali Joko hidup 1460 M (sezaman Sunan Kalijogo). Di situ tertulis sebagai cucu Syarif Hidayatullah. Padahal Syarif Hidayatullah lahir 1470 M. Ini nggih kurang logis. Dua tokoh sezaman dijadikan kakek-cucu.
4. Dan yang paling penting, tidak ada riwayat Syarif Hidayatullah memiliki putra bernama Mbah Buyut Pondok Pesantren Kaliwungu.
*Kesimpulan:*
1. Jalur dari Wali Joko menuju Sunan Gunung Jati jelas tidak logis dan tidak ilmiah, baik secara genealogi maupun secara periodisasi.
2. Pencantuman nama-nama baru (Mbah Buyut Pondok Pesantren Kaliwungu) misalnya, justru membuat rangkaian silsilah semakin terlihat tidak masuk akal.
3. Dalam proses konstruksi ranji silsilah, yang paling penting adalah kesesuaian periodisasi. Jika periodisasi masa hidup tidak logis, kontruksinya juga tidak masuk akal.
[5/4 11.23] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Setuju Bangeeetttddd ... 💥😎👍⭐
Hasil kajian SUHU seperti itu.
[5/4 11.23] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Wali Joko di Bojonegoro ada berapa orang ... ?
[5/4 11.44] Gus Rizky Al Sabiilii: Tidak ada nama Wali Joko di Bojonegoro. Wali Joko yang dimaksud, adalah Wali Joko pendiri Masjid Agung Kendal Semarang.
Nah, dari sini sudah terlihat kalau tidak ada garis genealogi dari Mbah Singonoyo menuju Sunan Gunung Jati.
[5/4 11.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Baca beberapa website termasuk dari Panjenengan (namun tanpa kajian) :
Raden Paku (Syariif Hidayaatullooh)
🔽
Yg benar *Raden Paku (Sunan Giri)*.
[5/4 12.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Wali Joko Kendal (Pangeran Joko Suwiryo/Pangeran Panggung) merupakan adik kandung Mbah Betoro Katong bin Prabu Brawijoyo V Kertobhumi menjadi Santri Sunan Kalijogo dari Garwo Ampean/Selir.
Yg itu *Wali Joko (Kiyai Sa'du)*.
Bisa jadi sebenarnya itu beda orang, beda zamaan tetapi dinisbatkan/dinisbahkan sebagai shilshilahnya.
Itupun jarak periode terlalu dekat dg *Para Wali Songo Al 'Azdomah Choon Al Husainii*.
Seringkali di antara Kita bikin kisah tokoh2 masa lalu, punya nama sama tetapi *Dikopyok Saja, Main Oplos Saja*
Jadinya menyesatkan orang banyak dan generasi masa kini menjadi korban.
[5/4 12.46] Gus Rizky Al Sabiilii: Nah, ini juga Pakde. Sejak dulu Raden Paku itu *Sunan Giri*. Bagaimana bisa menjadi *Sunan Gunung Jati*? Hal ini yang harus diluruskan. Kalau tidak bisa meluruskan orang2 tua, minimal kita bisa meluruskan generasi muda.
[5/4 12.47] Gus Rizky Al Sabiilii: Nah, semoga para peneliti silsilah seperti jenengan bisa memberi pencerahan pada mereka yang bertanya. Sebab, kalau baca versi mereka, takutnya nanti tersesat.
[5/4 13.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Atas dasar itulah :
1. SUHU menampung aneka versi untuk bahan kajian.
2. Sebagai bahan sinkronisasi antar data yg berseberangan.
3. Kasih komentar pelurusan pemahaman yg obyektif sesuai batas kemampuan.
[5/4 13.20] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *💥 أمين أمين أمين اللهم أمين ⭐*
[5/4 13.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *Contoh Pelurusan Sejarah Para Tokoh Kekinian dan Leluhur*
🔽
https://www.mwcnurengel.org/2023/02/kh-haasyim-asyarii-pendiri-nu-bukanlah.html
[5/4 18.22] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Betul
Bbeettuull
Bbbeeetttuuulll
[6/4 14.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Kulo Nuwun ... 💥👳♀️🙏⭐
Jarak rentang waktu perkembangan tingkatan generasi dari Sultan 'Abdur Rohmaan Haadiiwijoyo Mas Karebet Joko Tingkir hingga ke Generasi Saat Ini ± *420 Tahun*.
🔽
Miturut kajian Panjenengan ± menghasilkan berapa *Tingkat Generasi ... ?*
🔽
Perbandingan ...
Bilamana SUHU ambil shilshilah dari Leluhur Jalur Mataram ISLAAM yg tembus juga ke Jalur Pajang maka SUHU lewat Jalur Ratu Nyimas Haadiu Banowati binti Pangeran Abdul Haliim Haasyim Benowo I (Kakak Angkatnya bernama Raden Sutiwijoyo tidak ada tambahan Benowo I) sebagai Dzurriyyah :
Generasi Cicit ke 13 dari Sultan Hamengkubuwono I dan Sunan Pakubuwono II.
Dzurriyyah Generasi ke 18 dari Pangeran 'Abdul Haliim Haasyim Benowo I. Generasi ke 19 dari Sultan 'Abdur Rohmaan Haadiiwijoyo Mas Karebet Joko Tingkir.
Ketika dibandingkan dg Versi Padangan, kok beda jauh Hasil Tingkatan Generasinya dari Tokoh Puncak Yg Sama ... ?
Inipun butuh kajian tersendiri ... 💥😇⭐
MNLBDA
[6/4 19.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Mbah Gantung Siwur SUHU bernama Wiroguno Singomenggolo, Demang Kayunan I hingga ke SUHU ini sudah menghasilkan *9 Tingkatan Generasi* dalam rentang waktu taruhlah punya anak tahun 1761 + 25 = 1786.
Lalu 1965 - 1786 (tahun lahir SUHU) = *179 Tahun*
Dalam kurun waktu 179 tahun sudah menghasilkan *9 Tingkatan Generasi* padahal belum *420 Tahun*.
[6/4 19.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Perkiraan :
179 + 179 = *358 Tahun* = + 62 = *18* + 3 generasi (sisa 62 tahun) = *21 Tingkatan Generasi*.
Dengan assumsi dalam rentang waktu 420 tahun di antara Dzurriyyah Bervariasi :
Ada yg menghasilkan 19 Tingkatan Generasi.
Ada yg menghasilkan 20 Tingkatan Generasi.
Ada yg menghasilkan 21 Tingkatan Generasi.
[6/4 20.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Siapa saja itu ... ?
[6/4 20.12] Gus Rizky Al Sabiilii: Alfaqir, Pakde Muis (Ponpes Maqom Tahrir), Yazid Kedungpring
[6/4 20.13] Gus Rizky Al Sabiilii: Mbah Dus Ponpes Darussoleh
[6/4 20.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Kok ada gambarnya Kiyai عبد السلام زكريا ... ?
[6/4 20.13] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih.. niku Mbah kawula 🙏🙏
[6/4 20.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Yg simpan Manuskrip Shilshilah Padangan ... ?
[6/4 20.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Jelasnya bagaimana ... ?
Malam ini di situ taaa ... ?
[6/4 20.16] Gus Rizky Al Sabiilii: Ndek wau mampir. Kula bakda tabaruk teng Mruwut wau
[6/4 20.16] Gus Rizky Al Sabiilii: Keterak hujan mantuk
[6/4 20.17] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Mbah يس ... ?
[6/4 20.17] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih. Mbah Yasin, Mbah Zaini.. Mbah Ki Ageng Mruwut
[6/4 20.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Waaah gak jadi ke Beron ... Kintir air hujan rupanya.
[6/4 20.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ki Ageng Mruwut bin Sunan Bejagung Mbah Modin Asy'arii ... ?
[6/4 20.21] Gus Rizky Al Sabiilii: Ki Ageng Mruwut bin Sumohadinegoro bin Sumohadiningrat bin Sultan Hadiwijaya (ponakan Syekh Sabil Padangan)
[6/4 20.21] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih. Bakdo teng Pakde Onny, Pakde Muis, kalihan Mbahde Dussalam
[6/4 20.22] Gus Rizky Al Sabiilii: Bade twng Beron jawah
[6/4 20.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Kayaknya ada dua tokoh dg nama sama.
Ki Ageng Mruwut, Bejagung dan
Ki Ageng Mruwut, Prigi-Mruwut-Sembungrejo.
Sekiranya beda orang namun tetap *Tunggal Balung Tunggal Getih Cecaketan*.
[6/4 20.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dereng titi wanciipun pepanggihan.
[6/4 20.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Waktu shilatur rohim kepada Para Beliau, apa tidak senggol2 nama *SUHU* ... ?
[6/4 20.29] Gus Rizky Al Sabiilii: Sempat tanya Pakde Onny. Beliau bilang rumah samoean Beron
[6/4 20.30] Gus Rizky Al Sabiilii: Ki Ageng Mruwut yang Bejagung, makamnya pundi nggih?
[6/4 20.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Kadosnipun Bejagung.
[6/4 20.30] Gus Rizky Al Sabiilii: Mbotem teng Rengel/Kanor nggih?
[6/4 20.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: إن شاء الله
Mboten ...
[6/4 20.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Adik kandungnya ada juga di Beron.
Adik Sepupu juga di Beron.
[6/4 21.09] Gus Rizky Al Sabiilii: Pakde Onny mirip sampean kadose
[6/4 21.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Yg benar ajjeee ... ?
Mungkin miripnya karena ini :
Matanya ada hitamnya.
Matanya ada putihnya.
Hidungnya 1 berlubang 2, hadap ke bawah, ke atas malah bikin celaka.
Telinganya 2, samping kanan kiri, lubangnya masing2 1, nempel rapi alias tidak gandhul2.
[6/4 21.54] Gus Rizky Al Sabiilii: 😅😅 saget mawoooooun
[6/4 22.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Naaah ateges leresss bin mboten lepaaatttddd ... 💥😎👍⭐
[7/4 02.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Belum dijawab - 2.
[7/4 02.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ini juga belum dijawab ... ?
[7/4 02.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Belum dijawab - 1.
[7/4 04.33] Gus Rizky Al Sabiilii: Manuskrip Padangan disimpan secara rapi di ndalem Kasepuhan Pethak. Tiap mau baca, biasanya kumpul keluarga dulu.
[7/4 04.34] Gus Rizky Al Sabiilii: Pirso. Kula pernahe manggil Pakde. Beliau cucu Mbah Muntoho Padangan
[7/4 04.35] Gus Rizky Al Sabiilii: Kedungpring punya catatan silsilah sendiri. Justru sangat lengkap karena fokus di silsilah. Kalau Padangan, mayoritas kitab ilmiah dan catatan perjalanan.
[7/4 04.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *💥 ألحمد لله رب العالمين ⭐*
*💥 صلى الله على محمد ⭐*
[7/4 04.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ya ... Benar Sang Cucu 💥😎👍⭐
[7/4 04.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Saling melengkapi dan melanjutkan menyempurnakan yg dari Leluhur ... 💥😎👍⭐
[7/4 17.24] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Monggooo dipunpadosi teruuus, mungkin wonten data *Poro Leluhur Link Tingkatan Generasi Ingkang Kececer*.
Ketika shilshilah menggunakan Versi Padangan lan Jojogan kok terlalu dekat Tingkatan Generasinya dg Mbah Leluhur Joko Tingkir lan Ratu Nyimas Cempoko.
Setiap ketemu babonan Shilshilah Keluarga yg SUHU kaji, selalu menyisakan *Misteri Pertanyaan*
*Leluhur Puncak* yg sedang ditulis itu *Sama Persis Tetapi Selalu Data Ke Bawahnya Terjadi Data Selegence* ... 💥😭🙏⭐
[7/4 17.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Di satu sisi, SUHU meyaqiini benar bahwasanya masih Dzurriyyah dari Mbah 'Abdul Jabbaar, Mbah Nyai Moyokerti dan Mbah Sabiil ... 100 % mboten ragu2.
Demikian pula juga meyaqiini 100 % masih Dzurriyyah dari Para Leluhur Yg Kita Bahas terutama Mbah Joko Tingkir dan Isterinya "Ratu Nyimas Cempoko" tetapi yg bikin timbul Aneka Versi Shilshilah, ketika membahas Para Dzurriyyahnya.
Demikian pula halnya, ketika menulis dan atau membahas MBAH Generasi ke 3 *Mbah Canggah* mulai bingung.
Generasi ke 4 *Mbah Wareng* mulai kepaten obor.
Generasi ke 5, 6, 7 *Udheg2, Gantung Siwur, Cicip Moning* apalagi di atasnya, nah di situlah muncul Aneka Versi Shilshilah yg berlainan padahal *Tokoh Mbah Puncak Yg Dibahas Sama Persis* ... Lha ini tugas KITA BERSAMA untuk mengungkapnya ... 💥👳♀️😎🙁😟😇😭🙏⭐
[7/4 18.12] Gus Rizky Al Sabiilii: Gampil pakde.. teng Padangan sering ngaos silsilah. Turunnya dzuriyah niku pasti ada perbedaan.
[7/4 18.13] Gus Rizky Al Sabiilii: Nanti saya tuliskan sedikit hipotesis. Nanti kalau ada waktu saya coba berbagi penjelasan
[7/4 18.17] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Inggiiih ... Siiibbb 💥😎👍⭐
[7/4 22.42] Gus Rizky Al Sabiilii: Mruwut Kanor, Gerbang Timur Peradaban Islam Bojonegoro
https://jurnaba.co/mruwut-kanor-gerbang-timur-peradaban-islam-bojonegoro/
[7/4 22.42] Gus Rizky Al Sabiilii: Sampean harus baca, Pakde
[8/4 03.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Mana hiotesisnya dooong ... ?
[8/4 03.27] Gus Rizky Al Sabiilii: Versi Padangan yg sampean pakai, naik lewat pundi?
[8/4 03.27] Gus Rizky Al Sabiilii: Nanti bisa dihitung bersama
[8/4 03.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Yg punya Panjenengan sendiri ...
[8/4 03.32] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih. Kita ambil puncaknya dulu. Puncak yg dipakai Sayyid Abdurrohman Pajang (Hadiwijoyo) atau Sayyid Jamaluddin Akbar nggih. Dari sana, kita hitung posisi kita ke atas. Hitungan ke atas ini, berpotensi beda jumlah tingkatan, tergantung jalan yang dilewati.
[8/4 03.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dari Sultan Pajang.
[8/4 03.45] Gus Rizky Al Sabiilii: Masalah engkang sampean bingungi, jumlah tingkatan yang berbeda nggih? Atau pripunnya?
[8/4 03.46] Gus Rizky Al Sabiilii: Misal kula, jalur ibuk ke Sultan Hadiwijaya dengan jalur bapak nggih jumlahnya beda. Padahal, ibu dan bapak satu generasi. Ini terjadi karena ada generasi yang periode lahirnya tidak sama.
[8/4 03.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dikatakan bingung juga tidak tetapi butuh validitasnya.
[8/4 03.48] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih. Engkang sampean butuhkan validitas engkang pripun, siapa tahu ketemu jawabannya
[8/4 03.48] Gus Rizky Al Sabiilii: Kalau perbedaan jumlah tingkatan, menurut kula wajar. Sebab, proses kelahiran sebuah generasi pasti wonten selisih. Mboten seirama persia
[8/4 03.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dalam jarak ± 420 dari periode Sultan Pajang I hingga ke Generasi saat ini termasuk Panjenengan dan SUHU bisa menghasilkan berapa Tingkat Generasi Keturunan ... ?
[8/4 03.48] Gus Rizky Al Sabiilii: Persis
[8/4 03.53] Gus Rizky Al Sabiilii: Misal kula nggih, alfaqir bin Abdurokhim bin Katsiron bin Warosy bin Sanusi bin Syahid bin Syihabuddin bin Istad bin Juraij bin Khatib bin Jabbar bin Abdullah Slarung bin Abdurrohman Pajang. Dari jalur ini, kula 12 tingkat menuju Mbah Pajang.
Alfaqir bin Umi Supiyatin binti Sabaruddin bin Syarqowi bin Syarmith bin Musa bin Munada bin Nursaddin bin Ngadi bin Bidin bin Saban bin Sabil bin Abdulhalim bin Mbah Pajang. Dari jalur ini, kula 13 tungkat menuju Mbah Pajang.
[8/4 03.53] Gus Rizky Al Sabiilii: Dadose, antara 12 dan 13 tingkat Pakde.
[8/4 03.54] Gus Rizky Al Sabiilii: Nah, nanti pertanyaannya, kenapa jalur lain jumlah tingkatnya lebih banyak?
[8/4 03.54] Gus Rizky Al Sabiilii: Itu terjadi karena turunnya dzuriyah, berbeda periode di setiap Bani atau Kabilahnya
[8/4 03.54] Gus Rizky Al Sabiilii: Puncaknya sama, tapi tingkatan jalurnya berbeda periode.
[8/4 03.56] Gus Rizky Al Sabiilii: Itu terjadi karena satu tokoh punya beberapa anak. Orang dulu anaknya banyak. Nah, anak pertama dan anak terakhir, jaraknya jauh. Bahkan ada yang satu generasi lebih.
[8/4 04.01] Gus Rizky Al Sabiilii: Pernah kula dapat cerita, suatu hari Mbah Faqih dolan teng Padangan manggihi Mbah Maimun Basyir Pethak. Beliau berdua membahas jumlah jarak menuju Mbah Jabbar. Ternyata perbedaannya konon juga jauh. Padahal, beliau berdua hidup sezaman. Segenerasi.
[8/4 04.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Selanjutnya ambil contoh dari Anak Tertua saat ini yg bahkan beliaunya sudah wafat misalnya Pakde atau Mbah Kakung atau Mbah Puteri, lalu dihitung Tingkatan Generasinya dari Sultan Pajang, kira2 menghasilkan berapa tingkatan generasi ... ?
[8/4 04.03] Gus Rizky Al Sabiilii: Anak tertua niki yang anaknya sinten?
[8/4 04.09] Gus Rizky Al Sabiilii: Silsilah Padangan, Bungah, dan Kedungpring niku jalur lurus Pajang. Dadose dekat. Sementara jalur Mataram niki kan beda. Nah, perbedaan ini, apakah ada hubungannya dengan konflik politis? Bisa jadi.
[8/4 04.10] Gus Rizky Al Sabiilii: Misal sampean pakai silsilah Padangan, pasti jaraknya sangat dekat. Sampean pasti generasi ke 10 atau 11..
[8/4 04.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ya
[8/4 04.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Yg dari SUHU dan setingkat generasi tentunya ya Mas2 dan Mbakyu Sepupu.
Contoh anaknya Bude di Rengel sudah punya generasi 4 tingkat generasi.
Dalam hal ini, ke 4 generasi tsb. semuanya sudah di bawah SUHU karena beda generasi dan segenerasi ya *Mbakyu Sepupu tadi*.
Lalu ditarik hingga ke Sultan Haadiiwijoyo kok dekat jaraknya.
Sementara itu, jikalau SUHU ambil Leluhur di Merden-Purwanegara-Banjarnegara-Jawa Tengah bernama Mbah RM. Sutowijoyo Demang Merden I di mana beliau itu *Mbah Tingkat VI SUHU* lalu ditarik hingga ke Mbah Sultan Hamengkubuwono I Yogyakarta *7 Tingkat Generasi*.
Lalu 6 + 7 = 13 Generasi.
Lalu jalur ke bawah hasilkan SUHU dan Seluruh Saudara SUHU baik Kandung, Tiri maupun Sepupu.
Kami ini Generasi ke 13 dari Mbah Sultan Hamengkubuwono I.
Lalu ditarik ke atas hingga Sultan Haadiwijoyo *6 Generasi*.
Total 13 + 6 = *19*.
*Dari jalur ini, SUHU Generasi ke 19 dari Sultan Haadiiwijoyo*.
Penulisan shilshilah Keraton Yogyakarta Hamengkubuwonoan maupun Surakarta Kesunanan dan Kadipaten Mangkunegaran Pakualaman itu detail dan lengkap dari generasi ke generasi.
[8/4 04.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Untuk Segenerasi SUHU :
Versi Padangan *10-11 Tingkat Generasi* Vs Versi Keraton *19 Generasi*.
Lha kok banyak selisihnya, seharusnya meskipun selisih mestinya ya berdekatan.
Makanya SUHU minta hitungan Panjenengan dalam kurun waktu ± 420 tahun dari Sultan Pajang hingga detik ini bisa menghasilkan *Berapa Tingkat Generasi ... ?*
[8/4 04.44] Gus Rizky Al Sabiilii: Kalau melihat kasus ini, mungkin kuncinya ada di simpul hubungan antara *Sultan Haduwijaya* dengan *Hamengkubuwana I*
[8/4 04.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Narasi sejarah Suiltan Amangkurat I membunuh ribuan Para 'Aalim 'Ulamaa" yg di dalamnya sekian % (bukan seluruhnya) itu Dzurriyyah Sultan Haadiiwijoyo itu banyak juga yg membatahnya.
Itu semua rekayasa fitnah keji untuk mendiskreditkan beliau yg dilakukan oleh :
1. Sekelompok Penjajah Belanda Garis Keras.
2. Lawan2 politik saat itu yg diwariskan dari waktu ke waktu
3. Kelompok Anti ISLAAM dari Orang2 Nusantara Sendiri.
Demikian pula ada pihak yg bikin narasi bahwasanya jauh waktu sebelum Sunan Amangkurat I melakukan kejahatan tsb., Sultan Haadiiwijoyo melakukan balas dendam dg cara membantai ribuan 'Aalim 'Ulamaa" karena Sang Ayah bernama Ki Ageng Kebo Kenongo. Adipati Pengging II mati lewat perantaraan Sunan Kudus dan Kakeknya bernama Adipati Andoyoningrat mati dibunuh oleh Sunan Kudus dalam peperangan dan Sunan Kudus membunuhnya sekaligus balas dendam atas kematian Ayahnya yakni Sunan Ngudung.
Itupun banyak yg membantahnya di mana Sultan Haadiiwijoyo itu dijadikan fitnah keji kambing hitam dg alasan seperti di atas.
*Apapapun alasannya, SUHU dan Panjenengan tidaklah tahu peristiwa2 yg sebenarnya ...*
[8/4 04.52] Gus Rizky Al Sabiilii: Hamengkubuwana I bin Amangkurat IV bin Pakubuwana I bin Amangkurat I bin Sultan Agung bin Anyakrawati bin Panembahan Senopati bin Ki Ageng Pemanahan bin Ki Ageng Henis.
Kalau dari sini, bisa dilihat posisi Sultan Hadiwijaya
[8/4 04.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dari jejak rekam sejarah, dijumpai kenyataan bahwasanya Para Dzurriyyah Mataram ISLAAM sangat hormat kepada Kesultanan Pajang terutama :
Sultan Pajang I Sultan Haadiiwijoyo dan
Sultan Benowo (Pangeran Benowo-Dalam Versi ini tidak ada embel2 Benowo I, II dan Benowo lain).
Bahkan dzurriyyah Mataram ISLAAM mayoritas :
1. Mengajak besanan turun-temurun dg Dzurriyyah Sultan Haadiiwijoyo.
2. Menjadikan sekutu utama ketika melawan Penjajah Belanda
[8/4 04.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Prabu Mas Jolang Hanyokowati/Anyoktowati/Prabu Sedo Ing Krapyak menikah dg Ratu Nyimas Adi Banowati binti Sultan Demak III (Pangeran Benowo) bin Sultan Haadiiwijoyo.
[8/4 05.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Bahkan dalam 1 versi disebutkan sesungguhnya Raden Sutowijoyo Sang Pendiri Mataram ISLAAM itu Anak Kandung dari Sultan Haadiiwijoyo ketika belum diambil menantu oleh Sultan Trenggono tetapi dirahasiakan lewat Isteri Rakyat Biasa.
Selebihnya ya tetap tidak tahu ...
[8/4 05.03] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih. Kita memang tidak tahu kenyataan yang sesungguhnya. Tapi wajib mencari ibrah dan hikmah.
Kalau narasi konflik Andayaningrat (Pengging Tsani) dengan Sunan Kudus, terasa unsur rekayasanya karena dibingkai model dongeng.
Tapi untuk konflik Mataram dengan Pajang, sejarah mencatat secara ilmiah, baik dari sejarawan umum ataupun sejarawan islam, terkait kejadiannya. Gus Mus dan Gus Yahya menyebut kejadian itu sebagai bagian dari masa silam yang wajib diambil hikmahnya.
Alfaqir sangat sederhana menyikapi hal demikian. Konflik kepentingan selalu ada di tiap generasi. Bagi alfaqir yang tidak hidup di masa itu, bisa mempelajari ceritanya saja sudah sangat bersyukur.
[8/4 05.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Betul
Bbeettuull
Bbbeeetttuuulll
[8/4 05.17] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Di setiap zamaan melahirkan *Luka Menurut Versinya Masing2, Lalu Menjadi Kisah Turun-Temurun*.
Gak usah jauh2 :
GUS DURIAN Vs ANTI GUSD DUR Vs NETRAL sudah beda penulisan sejarahnya dan ini akan menjadi Versi Kisah Turun-Temurun.
BLOK SBY Vs ANTI SBY Vs NETRAL sudah beda penulisan sejarahnya dan ini akan menjadi Versi Kisah Turun-Temurun.
BLOK JOKOWI Vs ANTI JOKOWI Vs NETRAL sudah beda penulisan sejarahnya dan ini akan menjadi Versi Kisah Turun-Temurun.
Itulah Kehidupan Di Antara Kita ... 💥😭🙏⭐
[8/4 05.34] Gus Rizky Al Sabiilii: Nggih.. setuju Pakde 🙏
[8/4 05.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Lalu pegang kuat kokoh tak tertandingi turun-temurun yg ketiganya saling berseberangan :
1. Yg Pro benci kepada yg Kontra dan Netral.
2. Yg Kontra benci kepada yg Pro dan Netral.
3. Yg Netral dibenci oleh yg Pro dan Kontra karena dianggap tidak punya pendirian.
Hal semacam itu terus berjalan sejak *Era Kerajaan Hindhu Budha Nusantara*, *Era ISLAAM Kesultanan Nusantara* hingga *Era Republik NKRI ini* ... Semoga Kita ini tergolong ...
*إن إكرمكم عند الله أتقاكم* 💥 👳♀️😎🙂🙁😔😇🙏🇲🇨🕋❤️⭐
[8/4 05.41] Gus Rizky Al Sabiilii: Hehehehe
[8/4 06.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Lalu pegang kuat kokoh tak tertandingi turun-temurun yg ketiganya saling berseberangan :
1. Yg Pro benci kepada yg Kontra dan Netral.
2. Yg Kontra benci kepada yg Pro dan Netral.
3. Yg Netral dibenci oleh yg Pro dan Kontra karena dianggap tidak punya pendirian.
4. Yg Netral awalnya lunak, lemah lembut dan berusaha mendamaikan Pro dan Kontra karena *Pendirian Pro dan Kontra Dianggap Sama Salahnya*.
Berhubung angel aangngeell aaangngngeeelll tuturane, lama2 yg Netral ikut benci yg Pro dan Kontral.
Ujung2nya, permainan menghasilkan *Draw Turun-Temurun Dari Zamaan Ke Zamaan Hingga Detik Ini*.
Hal semacam itu terus berjalan sejak *Era Kerajaan Hindhu Budha Nusantara*, *Era ISLAAM Kesultanan Nusantara* hingga *Era Republik NKRI ini* ... Semoga Kita ini tergolong ...
*إن إكرمكم عند الله أتقاكم* 💥 👳♀️😎🙂🙁😔😇🙏🇲🇨🕋❤️⭐
[8/4 06.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Kontral --> Kontra
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
0 comments:
Post a Comment