Friday, August 29, 2025

Pengurus PBNU Mau Bawa NU Ke Manakah, Kok Undang Beberapa Tokoh Yahuudii Zionis Israil

HARTABUTA :

Sabtu, 30-8-2025.

Sumber :

Alumni PPMH Malang. 


Mau dibawa ke mana sebenarnya NU?...????

*Bukan Cuma Peter Berkowitz, dua tokoh lain pendukung Israel juga diundang PBNU*


Akademi Kepemimpinan Nasional – Nahdlatul Ulama (AKN–NU) adalah kawah candradimuka kader terbaik NU. Di sini masa depan NU ditempa, ideologi ditanamkan, dan arah peradaban organisasi ditentukan. Maka wajar publik menyorot siapa saja yang bicara di forum ini, karena dari sanalah warna kader NU ke depan akan terbentuk.


Kontroversi pecah ketika Gus Yahya mengundang Peter Berkowitz, tokoh yang terang-terangan membela zionis Israel. Publik bereaksi keras. Ketum PBNU minta maaf, beralasan tidak tahu latar belakang Berkowitz. Sulit dipercaya. Kalau alasan itu tidak benar, maka berarti PBNU rela menggadaikan marwahnya dengan kebohongan. Berat akibatnya: hilang barokah, hilang wibawa.


Tapi yang lebih getir: Berkowitz bukan satu-satunya. Ada dua nama lain yang jejaknya jelas-jelas berpihak pada Israel.


1. Swapan Dasgupta, politisi senior India, menulis berkali-kali kolom penuh pujian atas keberanian Israel, dan juga men-twitnya di paltform X: “I support Israel” dan juga “The one country that understands us best: Israel. Our respect.”


2. Os Guinness, teolog publik dari Inggris, dalam pidatonya mengomentari  “serangan barbar Hamas terhadap Israel”, menyatakan dukungannya pada  Israel dengan mengatakan: “we are all Jews here”. Kalimat yang dengan sendirinya menempatkan simpati pada Israel  dan bukan pada korban di Gaza.


Jadi, tiga nama, yakni Peter Berkowitz, Swapan Dasgupta, dan Os Guinness, memang bukan orang sembarangan dalam barisan zionisme.  Mereka punya rekam jejak nyata membela dan mendukung Israel.


PBNU sudah bersuara lantang mendukung Palestina. Tapi bagaimana mungkin konsistensi itu dipercaya jika pada saat yang sama panggung terhormat kaderisasi NU diberikan justru kepada orang-orang yang membela Israel?


Pertanyaan getir ini perlu dijawab terang: Mau dibawa ke mana sebenarnya NU?...


و الحمد للّه ربّ العالمين

صلّى اللّه على محمّد

0 comments:

Post a Comment