Tuesday, October 29, 2024

Sunan Amangkurat IV & Dzurriyyahmya

HARTABUTA :

Rabu, 30-10-2024.

[30/10 01.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

https://www.facebook.com/share/p/uymEMx2sATpcoYb2/

DIREKTORI TEDHAK TURUN SUNAN AMANGKURAT JAWI (LELUHUR CATUR SAGATRA MATARAM) SE-DUNIA:

*Mohon Doa Restu*


Dalam rangka *Haul Ageng ke-299 #I Sunan Amangkurat Jawi* dibulan April 2025.


Kami akan menerbitkan 2 Judul Buku:


Pertama berjudul: *299 Tedhak Turun Leluhur Catur Sagatra Mataram Sunan Amangkurat Jawi* (berisi 299 nama Tedhak Turun Sunan Amangkurat Jawi yang sudah memiliki kekancingan/pikukuh) ---) *Akan dicetak hanya 299 eksemplar*


Kedua Berjudul: *Direktori Internasional 1299 Tedhak Turun Leluhur Catur Sagatra Mataram Sunan Amangkurat Jawi* (berisi 1299 nama Tedhak Turun Sunan Amangkurat Jawi yang tinggal di dalam dan luar negeri termasuk yang silsilahnya sudah fix namun belum meliliki kekancingan atau pikukuh) ---) *Akan dicetak hanya 299 eksemplar*


Monggo Tedhak Turun baik yang Tedhak Turun langsung dari Sunan Amangkurat Jawi atau dari Jalur Catur Sagatra Mataram (Jalur Sunan Pakubuwono, Sultan Hamengkubuwono, Adipati Mangkunegoro & Adipati Pakualam) bisa hub: *0819 0824 2328*


Pendataan ini tidak dipungut biaya *GRATIS* dan hanya dicetak terbatas 299 eksemplar yang akan di launching saat acara puncal Haul Ageng ke-299 Sunan Amangkurat Jawi, Sabtu Wage (April 2025).


Silakan bagi yang namanya ingin diabadikan dalam buku tersebut.


*Khusus Buku Pertama hanya untuk 299 nama*


Salam Rahayu,


*Ki Ariyo Suro Tirto Negoro*, Ketua Panitia Pengarah  Haul Ageng ke-299#I Sunan Amangkurat Jawi 2025

[30/10 01.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1798972953966712&id=100069233520675&sfnsn=wiwspwa&mibextid=VhDh1V


Sebuah video yang mengharukan ini menggambarkan betapa pentingnya sosok ibu dalam kehidupan kita, terutama ketika orangtua kita masih ada di dunia ini.


Dalam video tersebut, kita melihat seorang ibu dengan penuh kasih sayang menyuapi makan anak-anaknya satu per satu. 


Momen sederhana ini menunjukkan betapa besar cinta dan perhatian yang dimiliki seorang ibu terhadap anak-anaknya, meskipun mereka sudah dewasa.


Momen ketika ibu menyuapi makan anak-anaknya mengingatkan kita akan masa kecil ketika kita bergantung sepenuhnya pada mereka.


Di akhir video, suasana menjadi semakin haru saat ibu dan anak-anaknya berpelukan. Tangisan yang tidak lagi terbendung mencerminkan campuran perasaan antara cinta, rasa syukur, dan kesedihan.

[30/10 01.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/e9L7az61LvtmACMV/


13 FAKTA MENARIK W. R SOEPRATMAN: 


1. Pencipta Lagu Kebangsaan:

Wage Rudolf Soepratman adalah komponis di balik lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya." Lagu ini pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928, yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.


2. Tanggal Lahir dan Hari Musik Nasional: 

Lahir di Purworejo, Tanggal lahir Wage Rudolf Soepratman ada dua versi: 9 Maret dan 19 Maret 1903. Versi pertama, 9 Maret, diperingati sebagai Hari Musik Nasional untuk menghormati kontribusinya dalam dunia musik Indonesia.


3. Keahlian dan Profesi:

Selain sebagai komponis, Wage Rudolf Soepratman juga merupakan seorang guru, wartawan, dan Pemain Violin.


4. Pahlawan Nasional:

Atas jasanya menciptakan lagu kebangsaan dan kontribusinya dalam dunia musik dan perjuangan Indonesia, Wage Rudolf Soepratman dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.


5. Anak Ketujuh dari Sembilan Bersaudara:

Wage Rudolf Soepratman lahir sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, adalah seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen.


6. Pengalaman Pendidikan Awal:

Soepratman pertama kali bersekolah di Boedi Oetomo,. 


7. Menggunakan Nama Belanda:

Pada tahun 1914, Soepratman pindah ke Makassar bersama kakaknya dan menambahkan nama Rudolf untuk diterima di sekolah Belanda (Europese Lagere School), meskipun akhirnya dikeluarkan karena diketahui bukan anak kandung Willem van Eldik.


8. Belajar Musik Sejak Dini:

Soepratman belajar bermain gitar dan biola sejak usia muda. Kakak iparnya, Willem van Eldik, mengajarkannya bermain biola dan kemudian memberikan biolanya kepada Soepratman sebagai kenang-kenangan.


9. Pendidikan dan Karier Awal:

Setelah menyelesaikan sekolah Melayu, Soepratman melanjutkan pendidikan di sekolah malam untuk belajar bahasa Belanda dan lulus ujian Klein Ambtenaar Examen pada tahun 1919. Ia kemudian melanjutkan ke Normaalschool dan menjadi guru di Sekolah Angka 2 pada usia 20 tahun.


10. Karier Jurnalis dan Aktivis:

Soepratman bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita di Bandung, dan kemudian di Jakarta. Selama periode ini, ia terlibat dalam pergerakan nasional dan menulis buku Perawan Desa yang kemudian disita oleh pemerintah Belanda.


11. Sakit Urat Saraf dan Karya Terakhir:

Pada tahun 1932, Soepratman menderita sakit urat saraf akibat kelelahan bekerja keras. Ia sempat beristirahat di Cimahi sebelum kembali ke Jakarta dan kemudian pindah ke Surabaya. Dalam kondisi sakit, ia masih menciptakan lagu Surya Wirawan dan Mars Parindra. 


12. Pesan Terakhir dan Wafat:

Sehari sebelum wafat pada tanggal 17 Agustus 1938, Soepratman berpesan kepada kakaknya, Roekijem, untuk menyerahkan lagu "Indonesia Raya" kepada Badan Kebangsaan. Ia dimakamkan di Surabaya setelah wafat akibat penyakit dan keletihan batin.


13. Karya dalam lagu:

Indonesia Raya

Bendera Kita

Indonesia Ibuku

Ibu Kita Kartini

Mars K.B.I, Mars Surya Wirawan, Mars Parindra

Di Timur Matahari

Bangunkah Hai Kawan, Matahari Terbit

Surya Wirawan

Mars Parindra


Karya dalam seni sastra:

Perawan Desa

Darah Muda

Kaum Panatik


HISTORY SEJARAH DAN MISTERI


#sejarah #tokohindonesia #ensiklopedia #ilmupengetahuan #indonesia #INDONESIARAYA #WRSOEPRATMAN #TokohIndonesia #Nusantara #pahlawan #sejarahjamandulu #ilmupenting

[30/10 01.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/Xwq3gCG8iKBYzZku/


SEJARAH KERAJAAN DEMAK, KEJAYAAN DAN KERUNTUHAN.. 


Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri sekitar akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa dan sekitarnya. Berikut adalah ringkasan sejarah Kerajaan Demak:


Pendirian dan Raja Pertama.. 

Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah, yang konon merupakan putra dari raja Majapahit terakhir, Brawijaya V, dan seorang putri dari Campa. Raden Patah memimpin Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar al-Fatah dan memproklamirkan berdirinya kerajaan ini sekitar tahun 1478 Masehi setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit.


Perkembangan dan Kejayaan.. 

Di bawah kepemimpinan Raden Patah, Demak berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam. Lokasi strategis di pesisir utara Jawa membuatnya menjadi pusat perdagangan yang penting, dengan hubungan dagang yang luas hingga ke Malaka, Tiongkok, dan India.


Setelah Raden Patah, kekuasaan dilanjutkan oleh putranya, Sultan Trenggana, yang memerintah dari tahun 1521 hingga 1546. Di masa Sultan Trenggana, Demak mencapai puncak kejayaannya dengan melakukan ekspansi wilayah dan memperluas pengaruh Islam di Jawa. Sultan Trenggana berhasil menaklukkan beberapa kerajaan kecil di Jawa Tengah dan Jawa Timur serta mendirikan beberapa pesantren sebagai pusat pendidikan Islam.


Kemunduran dan Keruntuhan.. 

Kerajaan Demak mulai mengalami kemunduran setelah kematian Sultan Trenggana pada tahun 1546. Perebutan kekuasaan antar anggota keluarga kerajaan menyebabkan instabilitas politik. Sunan Prawoto, penerus Sultan Trenggana, dibunuh oleh Arya Penangsang, yang kemudian menjadi raja namun tidak mampu mengendalikan situasi dengan baik.


Perebutan kekuasaan yang berlarut-larut ini melemahkan kekuatan Demak. Pada tahun 1568, Hadiwijaya (Jaka Tingkir), Adipati Pajang, berhasil mengalahkan Arya Penangsang dan memindahkan pusat kekuasaan dari Demak ke Pajang, yang kemudian menjadi penerus kerajaan Demak.


Warisan dan Pengaruh.. 

Meskipun Kerajaan Demak hanya bertahan selama sekitar satu abad, pengaruhnya sangat besar dalam penyebaran Islam di Jawa dan Nusantara. Demak mendirikan masjid-masjid dan pesantren yang menjadi pusat pendidikan Islam dan kebudayaan Islam. Salah satu warisan penting adalah Masjid Agung Demak, yang hingga kini masih berdiri dan menjadi simbol kejayaan Demak serta penyebaran Islam di Indonesia.


Tokoh Penting.. 

Selain raja-raja yang memerintah, beberapa tokoh penting dalam sejarah Demak adalah para wali songo (sembilan wali), yang memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di Jawa. Mereka adalah ulama-ulama besar seperti Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, Sunan Bonang, dan lainnya, yang mendukung dan membantu raja-raja Demak dalam penyebaran agama Islam.


Demikian sejarah singkat mengenai Kerajaan Demak, yang walaupun usianya tidak panjang, memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam konteks penyebaran Islam di Jawa.


و الحمد للّه ربّ العالمين

صلّى اللّه على محمّد

0 comments:

Post a Comment