Thursday, December 28, 2023

Dzurriyyah Kesultanan (Demak Bintoro, Pajang, Mataram & Pecahannya)

HARTABUTA :

Kamis, 28-12-2023.

[27/12 18.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kertabhumi


Bhre Kertabhumi adalah pangeran Majapahit (1468-1474) yang berkedudukan di Kertabhumi (Mojokerto Jawa Timur?), yang merupakan putra bungsu Rajasawardhana (Raja Majapahit ke-8). Nama aslinya belum diketahui tetapi dikenal melalui Prasasti Jiyu, Serat Pararaton, Kakawin Banawa Sekar, Suma Oriental, Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Pranitiradya. Bhre Kertabhumi dikenal sebagai pangeran Majapahit yang mengalahkan pamannya, Suraprabhawa (raja Majapahit ke-10).


Bhre Kertabhumi

Kematian

1478

Ayah

Rajasawardhana

Ibu

Manggalawardhani Bhre Tanjungpura

Merebut Tahta Majapahit

Dikalahkan Girindrawardhana

Keluarga dan Keturunan

Referensi

Terakhir disunting 1 bulan yang lalu oleh Vëantur07

Wikipedia

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain.

Kebijakan privasi Ketentuan PenggunaanTampilan komputer (PC)

[27/12 18.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kertabhumi



Wikipedia


Cari

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di  Facebook,  Twitter/X,  Instagram, dan  Telegram

Tutup

Kertabhumi

Bahasa

Unduh PDF

Pantau

Sunting

Pelajari selengkapnya

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan.

Bhre Kertabhumi adalah pangeran Majapahit (1468-1474) yang berkedudukan di Kertabhumi (Mojokerto Jawa Timur?), yang merupakan putra bungsu Rajasawardhana (Raja Majapahit ke-8). Nama aslinya belum diketahui tetapi dikenal melalui Prasasti Jiyu, Serat Pararaton, Kakawin Banawa Sekar, Suma Oriental, Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Pranitiradya. Bhre Kertabhumi dikenal sebagai pangeran Majapahit yang mengalahkan pamannya, Suraprabhawa (raja Majapahit ke-10).


Bhre Kertabhumi

Kematian

1478

Ayah

Rajasawardhana

Ibu

Manggalawardhani Bhre Tanjungpura

Merebut Tahta Majapahit

sunting

Menurut Pararaton, pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi melakukan pemberontakan terhadap Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adik Rajasawardhana, karena ia adalah putra Rajasawardhana. Putra-putra Rajasawardhana merasa lebih berhak atas takhta Majapahit dibanding pamannya itu. Pemerintahan Suraprabhawa berakhir tahun 1468 dan digantikan oleh keponakannya, yaitu Bhre Kertabhumi putra Rajasawardhana. Suraprabhawa beserta keluarganya kemudian melarikan diri ke daerah Keling, Daha. Pararaton memang tidak menyebut dengan jelas kalau Bhre Kertabhumi adalah raja yang menggantikan Suraprabhawa.


Dikalahkan Girindrawardhana

sunting

Menurut Prasasti Jiyu yang dibuat tahun 1474, oleh Dyah Ranawijaya (Girindrawardhana). Kakak dari Bhre Kertabhumi dikalahkan oleh Dyah Ranawijaya, raja Majapahit yang sejak tahun 1474 menggantikan Singhawikramawardhana. Hal ini diperkuat juga dalam Prasasti Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia telah menang,[1] serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha (Kediri).


Keluarga dan Keturunan

sunting

 


Referensi

sunting

Babad Majapahit dan Para Wali (Jilid 3). 1989. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah

Babad Tanah Jawi. 2007. (terj.). Yogyakarta: Narasi

H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

J.L.A. Brandes, 1897, Pararaton (Ken Arok) of het boek der Koningen van Tumapěl en van Majapahit. Uitgegeven en toegelicht. Batavia: Albrecht; 's Hage: Nijhoff. VBG 49.1.

Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.

Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS

 Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 448-451.

Terakhir disunting 1 bulan yang lalu oleh Vëantur07

HALAMAN TERKAIT

Suraprabhawa

Dyah Raṇawijaya

Girindrawarddhana

Wikipedia

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali dinyatakan lain.

Kebijakan privasi Ketentuan PenggunaanTampilan komputer (PC)

[28/12 17.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://oohya.republika.co.id/lincak/1743663252/utang-amangkurat-ii-membengkak-kompeni-kirim-kapten-tack-mataram-dan-untung-suropati-pun-atur-siasat-penyambutan


logo

Cari

Sekapur Sirih Pitan Lincak Egek Kendeng Video Photo


 Lincak

Utang Amangkurat II Membengkak, Kompeni Kirim Kapten Tack, Mataram dan Untung Suropati pun Atur Siasat Penyambutan

oohya! I demi Indonesia

Kamis, 28 Desember 2023 | 10:09 WIB

Ilustrasi karya Tirto dari Gresik ini menggambarkan penyerangan Kapten Tack oleh Suropati pada 1686 di keraton Mataram. Kapten Tack dikirim Kompeni untuk merundingkan penyelesaian utang Amangkurat II. (foto: sejarah-nusantara.anri.go.id)

Ilustrasi karya Tirto dari Gresik ini menggambarkan penyerangan Kapten Tack oleh Suropati pada 1686 di keraton Mataram. Kapten Tack dikirim Kompeni untuk merundingkan penyelesaian utang Amangkurat II. (foto: sejarah-nusantara.anri.go.id)


Persabahatan yang dilakukan Susuhunan (Sunan) Amangkurat II dengan awal mengirim telur dan meminta hadiah kepada Kompeni mulai 1667 membuat Mataram terjerat utang. Pada 1682 itu, utang Mataram kepada Konpeni sudah mencapai 1.540.000 ringgit.


Ketika Kapten Tack dikirim ke Mataram untuk merundingkan penyelesaian utang, Mataram dan Untung Suropati justru menyusun siasat untuk menyambut Kapten Tack. Kompeni mengetahui hal itu, tetapi belum tahu siasat macam apa yang sedang disusun Mataram.



Utang Mataram itu berasal dari kesepakatan yang dibuat Anangkurat II dengan Kompeni pada 1677. Ia meminta Kompeni membantu menumpas Trunojoyo dengan imbalan: Mataram mrmberikan beras tiap tahun dan membebaskan Kompeni membuka loji di pelabuhan-pelabuhan untuk memperlancar usaha dagangnya.


Selama perang melawan Trunojoyo, berarti Mataram yang menanggung biayanya. Selama perang itu pula, utang Mataram terus bertambah, dan wilayah terus berkurang karena negeri-negeri taklukan tidak lagi tunduk pada Mataram, melainkan tunduk pada Kompeni.


Oohya! Baca juga ya: Kiriman Hadiah Telur dari Anak Raja Mataram Amangkurat I kepada Kompeni di Kemudian Hari Menjadi Petaka Bagi Jawa



Dalam kondisi seperti ini, Mataram menjadi lemah: menanggung beban fimansial, terpaksa menyerahkan negeri-negeri taklukan kepada Kompeni, sementara Mataram belum bisa membayar janjinya.


Di negeri-negeri yang dikuasai, Kompeni menerapkan aturan bahwa hasil pendapatan negeri itu menjadi hak Kompeni. "Kelak bila utang Sunan sudah dilunasi sekuruhnya, maka pendapatan itu dialihkan kembali kepada Sunan," tulis HJ de Graaf.


Maka, faksi pembenci Kompeni pun tumbuh di Mataram. Patih Nerangkusumo menjadi salah satunya, yang kemudian bersekutu dengan Suropati, budak Bali yang menjadi buron Kompeni.


Amangkurat II pun menjadi marah kepada Kompeni, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Permintaannya afar negeri-negeri takluksn diserahkan kembali keoadanya, tak digubris Kompeni, selama ia belum membayar utang.


Pada suatu waktu, Amangkurat II memperlihatkan sifat lemahnya lagi ketika menghadapi Suropati dan pasukannya. Suropati berhasil menguasai wilayah Banyumas yang semula dikuasai oleh bromocorah. 


Oohya! Baca juga ya: Dua Amangkurat Bapak-Anak Ini Sama-sama Senangi Istri Orang Lain Sebelum Jadi Raja Mataram


Tetapi Amangkurat II tak ingin Suropati menjadi penguasa Banyumas karena ia bukan bangsawan. Tetapi Suropati menolak tawaran Amangkurat II untuk tinggal di wilayah pesisir: Kendal, Kaliwungu, Demak.


Maka, Amangkurat II pun berkirim surat ke Batavia, meminta petunjuk. Di akhir surat, lagi-lagi ia merajuk meminta hadiah.


"... karena ke manakah kami dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh beberapa barang yang bagus dan aneh untuk menghibur dan mengasyikkan kami, selain kepada tuan-tuan yang mulia, yang kini telah menjadi ayah kami sebagai pengganti Susuhunan Agung yang dimakamkan di Tegalwangi," tulis De Graaf, mengutip surat Anangkurat II Juni 1685.


Halaman:

1

 

2

 

Selanjutnya

Editor: oohya!republika.co.id


SHARE:

  

Tags

utang

mataram

Amangkurat

untung suropati

Kompeni

kapten tack

Artikel Terkait

Ini yang Terjadi pada Kapten Tack yang Dikirim Kompeni ke Kartosuro untuk Tagih Janji Amangkurat II Setelah Trunojoyo Ditumpas

Cara Kompeni Menenangkan Orang-Orang Eropa yang Resah Setelah Kapten Tack Dibunuh oleh Untung Suropati di Kartosuro

Amangkurat II Menegaskan tidak Bersalah atas Terbunuhnya Kapten Tack di Kartosuro, Apa yang Dilakukan Kompeni?

Sebelum Penarikan Garnisun Kompeni Setelah Kapten Tack Dibunuh, Amangkurat II Sering Mengunjungi Loji Kompeni untuk Menikmati Biskuit

Kompeni Ketakutan Setelah Kapten Tack DIbunuh Untung Suropati di Keraton Amangkurat, 750 Serdadu Dikirim ke Jepara

Terpopuler

1

Kompeni Menghadiahi Trunojoyo Minuman Keras Kesukaan, Mengapa Tetap tidak Bisa Berunding dengan Musuh Amangkurat I Itu?

2

Sultan Agung Mataram Dikerjai Penghulu, Mengapa Acara Kenduri Bubar Setelah Doa Penghulu Disahut Amin Tiga Kali?

3

Kiriman Hadiah Telur dari Anak Raja Mataram Amangkurat I kepada Kompeni di Kemudian Hari Menjadi Petaka Bagi Jawa

4

Putra Mahkota Mataram Tersangkut Perselingkuhan dengan Istri Adiknya

5

Minta Hadiah Kuda Persia dan Gadis Makassar, Putra Mahkota Mataram Hanya Memberi Kompeni Ikan Pindang dan Tombak Trisula

6

Dua Amangkurat Bapak-Anak Ini Sama-sama Senangi Istri Orang Lain Sebelum Jadi Raja Mataram

Terkini

Detik-Detik Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Menemui Ajal di Tangan Untung Suropati di Keraton Amangkurat II

Detik-Detik Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Menemui Ajal di Tangan Untung Suropati di Keraton Amangkurat II

Kamis, 28 Desember 2023 | 16:54 WIB

Utang Amangkurat II Membengkak, Kompeni Kirim Kapten Tack, Mataram dan Untung Suropati pun Atur Siasat Penyambutan

Utang Amangkurat II Membengkak, Kompeni Kirim Kapten Tack, Mataram dan Untung Suropati pun Atur Siasat Penyambutan

Kamis, 28 Desember 2023 | 10:09 WIB

Kiriman Hadiah Telur dari Anak Raja Mataram Amangkurat I kepada Kompeni di Kemudian Hari Menjadi Petaka Bagi Jawa

Kiriman Hadiah Telur dari Anak Raja Mataram Amangkurat I kepada Kompeni di Kemudian Hari Menjadi Petaka Bagi Jawa

Rabu, 27 Desember 2023 | 15:58 WIB

Kompeni Menghadiahi Trunojoyo Minuman Keras Kesukaan, Mengapa Tetap tidak Bisa Berunding dengan Musuh Amangkurat I Itu?

Kompeni Menghadiahi Trunojoyo Minuman Keras Kesukaan, Mengapa Tetap tidak Bisa Berunding dengan Musuh Amangkurat I Itu?

Selasa, 26 Desember 2023 | 16:47 WIB

Sultan Agung Membangun Dua Kompleks Makam untuk Dirinya, Mengapa Ia Membangun di Imogiri dan Membatalkan Giriloyo?

Sultan Agung Membangun Dua Kompleks Makam untuk Dirinya, Mengapa Ia Membangun di Imogiri dan Membatalkan Giriloyo?

Selasa, 26 Desember 2023 | 08:50 WIB

Kompeni Sabotase Pengiriman 18 Orang Jawa Naik Haji, Raja Mataram Sultan Agung Libatkan Buaya untuk Membalasnya

Kompeni Sabotase Pengiriman 18 Orang Jawa Naik Haji, Raja Mataram Sultan Agung Libatkan Buaya untuk Membalasnya

Senin, 25 Desember 2023 | 11:47 WIB

Tawanan Dilempar ke Kandang Buaya, Perundingan Damai Kompeni - Sultan Agung Terhenti dan Baru Dilanjutkan Lagi Setelah Amangkurat I Jadi Raja Mataram

Tawanan Dilempar ke Kandang Buaya, Perundingan Damai Kompeni - Sultan Agung Terhenti dan Baru Dilanjutkan Lagi Setelah Amangkurat I Jadi Raja Mataram

Senin, 25 Desember 2023 | 05:51 WIB

Suka Berburu, Mengapa Sultan Agung Suka Menggelar Pertarungan Harimau dan Banteng di Mataram?

Suka Berburu, Mengapa Sultan Agung Suka Menggelar Pertarungan Harimau dan Banteng di Mataram?

Minggu, 24 Desember 2023 | 15:39 WIB

Mengapa Sultan Agung Menangkapi Para Pengemis Setelah Mataram Kalah dari Kompeni?

Mengapa Sultan Agung Menangkapi Para Pengemis Setelah Mataram Kalah dari Kompeni?

Minggu, 24 Desember 2023 | 10:38 WIB

Soal Gadai Tol Laut, Mengapa Amangkurat I Memaki Penguasa Jepara Sebagai Orang Goblok?

Soal Gadai Tol Laut, Mengapa Amangkurat I Memaki Penguasa Jepara Sebagai Orang Goblok?

Sabtu, 23 Desember 2023 | 13:05 WIB

logo

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext


 021 780 3747

 marketing@republika.co.id

[28/12 19.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/BRvxgDosrEs7TCGM/?mibextid=xfxF2i


Potret lawas 1890  

MAKAM SUNAN AMANGKURAT 1 Beliau Adalah Putra (SULTAN AGUNG) 


Sultan Agung sendiri Seorang sultan sekaligus senapati ing ngalaga (panglima perang) yang terampil Beliau membangun negerinya dan mengkonsolidasikan kesultanannya menjadi kekuatan teritorial dan militer yang besar Melawan VOC.


Mangkurat I  mangkurat kapisan dikenal juga sebagai Sunan Tegalarum; lahir di Kutagede, Mataram, 1618/1619 – meninggal di Wanayasa, Banyumas, Mataram, 13 Juli 1677 pada umur 58 atau 59 tahun) Adalah raja Mataram keempat dengan gelar susuhunan yang memerintah dari 1646 hingga meninggalnya pada 1677.


Makam sunan amangkurat I, terletak di Dusun Pakuncen, Desa Pasarean, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah.

[28/12 23.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/587813634563909/permalink/4647982515213647/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Nyuwun Sewu nyuwun pirsa??

 Kula Emy Sulistyowati asal Banyuwangi. Kula gadah trah getih Mataram. Managing Kula mboten saget Nemu pohon keluarga/silsilah keluarga Kerono mati obor. Kulo bade madosi lan nyambung silaturahmi kalian keluarga besar simbah. Kulo nate wonten engkang nyanjangi terose kulo niki dugi trah Kilen, terus kulo lanjut tangklet teng bapak kulo, terose mbah buyut kulo diparingi asmo Kartosuro kalian buyut Kartosentono, bapak e buyut kulo terose Senopati. Terus naluri kulo pengen sanget sowan teng keraton Surakarta. 

Kulo pengen sanget ngertos, soalipun kulo kados nggadah beban. Mohon infonipun bila mana teng grup niki wonten engkang saget njelasaken. Niki foto simbah kulo, mbah Komariyatun kalian mbah Murdi, miturut info engkang kulo tampi Trah Mataram dugi simbah Komariyatun.

Matur suwun

[28/12 23.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2744343549076384/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Belajarlah Sejarah sebelum Sejarah itu memberimu Pelajaran.

Cerdas dan beradab tak akan pernah ingkar.

Di Pesanggrahan eyang Kebo Kenongo di dkh Jembungan,Dukuh,Banyudono/Pengging timur.

Mugi-,mugi alusipun para leluhur panjenengan lan kulo sedaya  pikantuk papan palenggahan ingkang sakeca.

Hayu hayu Rahayu Ing Palereman Jati.

Lin Nabi wala hummul Fatiha ...❤🤲🤲🤲


و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على مح

0 comments:

Post a Comment