HARTABUTA :
Selasa, 18-6-2024.
Sumber :
1. WA Group Siroh Wali Songo.
2. https://www.facebook.com/share/p/6mUHtGv381okA5C4/?mibextid=oFDknk
Deskripsi :
Selama ini dikisahkan Beliau sebagai Pahlawan Nasional.
Jikalau Pahlawan Nasional seharusnya tidak berkhianat setelah ikut menyumbang Lambang Negara Garuda Pancasila.
Jikalau artikel di bawah ini valid, sungguh sangat mengerikan & sekaligus pembelokan Sejarah NKRI.
Isi Artikel :
[18/6 06.17] M Yunus Gipo Albotoputih Grup SIROH Wali 9:
*SULTAN HAMID II ALIAS ABDUL HAMID ALKADRIE (KLAN BA ALAWI) BERSAMA WESTERLING BERUSAHA MEMBUNUH SULTAN HAMENGKUBUWONO IX*
A.M. Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), dalam sebuah video yang beredar menyebut Sultan Hamid II alias Abdul Hamid Al Kadrie sebagai pengkhianat.
Ini pasalnya .... Dilansir KITLV dalam situsnya, Syarif Hamid tumbuh dalam didikan tentara Kerajaan Belanda (KNIL), dia juga beristrikan perempuan Belanda.
Tahun 1950, ada upaya kudeta dari mantan Kapten tentara kerajaan Hindia-Belanda (KNIL) Raymond Westerling. Dia mendirikan milisi (sipil bersenjata) bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Syarif Hamid atau Sultan Hamid II terlibat dalam kudeta yang dilakukan Westerling tahun 1950 itu, dan berusaha membunuh Menteri Pertahanan RI Sri Sultan Hamengkubuwono IX, bahkan sempat diadili dan dihukum 10 tahun penjara.
Koronologis bermula dari Sultan Hamid II tidak puas dengan jabatan yang diberikan Soekarno. Dia hanya menteri tanpa portofolio yang bertugas menyiapkan acara kenegaraan dan lambang negara.
Hamid yang mantan opsir Belanda ini ingin menjadi menteri pertahanan RI. Alasannya, Hamid adalah perwira lulusan Akademi Militer Belanda. Dia kemudian diangkat menjadi jenderal mayor, pangkat tertinggi bagi perwira pribumi di Tentara Hindia Belanda atau KNIL.
Saat ditawari Westerling bergabung, Sultan Hamid II setuju. Westerling kemudian membentuk Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Anggotanya berasal dari Pasukan KNIL yang tak mau bergabung dengan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
APRA pimpinan Westerling menyerang Bandung. Mereka membunuh dengan kejam para prajurit Siliwangi. Namun aksi ini tak berlangsung lama. Dalam waktu singkat, gerakan APRA bisa ditumpas oleh TNI. Niat mereka untuk melakukan kudeta ke Jakarta gagal karena suplai senjata yang mereka tunggu tak kunjung datang. Perlawanan ini dipatahkan di Cianjur dan Cikampek oleh TNI.
Westerling dan Hamid menyusun rencana untuk menyerang sidang Kabinet RI di Jl Pejambon, Jakarta Pusat, tanggal 24 Januari 1950. Target yang akan dibunuh adalah Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sekjen Kementerian Pertahanan Ali Budiarjo dan Kepala Staf Angkatan Perang, TB Simatupang.
Penyerangan direncanakan pukul 19.00 WIB. Westerling bersama satu truk pasukannya telah siap. Namun saat dia hendak menyerang, ternyata Sidang Kabinet sudah bubar sekitar pukul 18.35 WIB. Sultan HB IX, Ali Budiarjo dan TB Simatupang serta semua pejabat penting RI sudah meninggalkan Jalan Pejambon.
Rencana pembunuhan ini gagal. Westerling kemudian melarikan diri. Sementara Sultan Hamid II berhasil ditangkap di Hotel Des Indes beberapa waktu kemudian.
(Dari Sumber yang Terpercaya)
Semua Orang
https://www.facebook.com/share/p/6mUHtGv381okA5C4/?mibextid=oFDknk
[18/6 06.18] M Yunus Gipo Albotoputih Grup SIROH Wali 9: SEDJARAH Kelam yg tak pernah di Wedar.
[18/6 07.31] +62 819-1...-2...: Hadduh...kok akeh men grombolan Iki do dadi pengibul.😀😀😀
[18/6 08.46] +62 857-1...-9...: Sejarah kelam
Selama ini yg d munculkan dari Ba'alawi
Beliau adlh pahlawan
Tp sejarah mencatat beliau ternyata seperti apa
[18/6 09.12] +62 821-4...-4...: Dari awal datang saja kan memang SDH kelam buat bangsa ini, tp kita menutup mata dgn kemuliaan nasab yg di anggap Dzuriyah Kanjeng Nabi Muhammad SAW 🙏
[18/6 09.21] M Yunus Gipo Albotoputih Grup SIROH Wali 9:
FB. Yuk Abu Farel :
https://www.facebook.com/share/p/HjQiThJtumS3qFbM/?mibextid=xfxF2i
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
0 comments:
Post a Comment