HARTABUTA :
Jum'ah, 19-12-2025 M.
Sumber :
Isi Artikel :
Abu Farrel Ikuti
TUBAGUS PASAI ALIAS FATAHILLAH
#ada&Informasi Hipotesis Penelitian Sejarah di Bawah Prof Guilote Menyebutkan Fatahillah = Maulana Hasanuddin (?)
Tagaril/Fagaril,
Falatehan (ejaan orang Portugis) Makamnya di Sebutkan ada disebelah
Makam Sunan Gunung Jati , Sejarahwan menyebut Beliau asal pasai / Aceh
Utara
Nama
Falatehan pertama kali disebutkan oleh João de Barros dalam seri
bukunya yang berjudul Décadas da Ásia (Dekade-dekade dari Asia).
Ia
melaporkan bahwa salah satu kapal brigantin armada Duarte Coelho[en]
yang terdampar di Sunda Kelapa, telah diserang oleh pasukan muslim di
bawah pimpinan Fatahillah dan membunuh semua laskar Portugis di kapal
tersebut.
Adolf
Heuken berpendapat bahwa peristiwa terdamparnya armada Duarte Coelho di
pantai Kalapa terjadi pada akhir November 1526, jadi penaklukan
Fatahillah atas Kalapa mungkin terjadi pada pertengahan bulan November
itu.
Barros
mencatat bahwa Fatahillah berasal dari Pasai, Aceh Utara, yang kemudian
pergi meninggalkan Pasai ketika daerah tersebut dikuasai Portugis.
Fatahillah pergi ke Mekkah untuk mempelajari agama Islam, dan setelah
dua atau tiga tahun lalu kembali ke Pasai. Karena masih diduduki oleh
Portugal, Fatahillah melanjutkan perjalanannya ke Pulau Jawa, ke Jepara,
dan mengabdikan diri kepada sultan Demak di sana. Merasa puas atas
pengabdiannya, Raja memberikan seorang adiknya kepada Fatahillah untuk
diperistri.] Graaf dan Pigeaud menganggap bahwa raja Jepara yang
dimaksud adalah Raja Demak ketika itu, Sultan Trenggana.
Ketika
Sunan Gunung Jati wafat di tahun 1568, Fatahillah menjadi sultan
Kesultanan Cirebon dimana ia berperan sebagai kepala pemerintahan di
Pakungwati selama 2 tahun antara tahun 1568 sampai ia wafat di tahun
1570.
Setelah
ia wafat, Fatahillah dimakamkan bersebelahan dengan makam Sunan Gunung
Jati di komplek pemakaman Astana Gunung Sembung yang sekarang terletak
di Kec. Gunungjati, Kab Cirebon.
Takhta Kesultanan Cirebon selanjutnya diwariskan kepada Zainul Arifin, cicit Sunan Gunung Jati yang bergelar Panembahan Ratu.
HIPOTESIS TOKOH HISTORIS FATAHILLAH DALAM PENELITIAN
Masa Kedatangan di Jawa
Fatahillah
di perkirakan datang Pasca Kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh
Portugis pada tahun 1521, setelah serangan yang dipimpin oleh Afonso de
Albuquerque Menaklukkan Raja Samudera Pasai Yang Berkuasa Waktu itu
Sultan Zain Al-Abidin, yang menjadi bagian dari upaya Portugis
mengamankan jalur perdagangan di Selat Malaka setelah jatuhnya Malaka
pada tahun 1511.
Portugis
hanya menguasai Pasai selama sekitar tiga tahun sebelum akhirnya
direbut oleh Kesultanan Aceh pada tahun 1524, Sultan Ali Mughayat Syah
dari Aceh memimpin perlawanan kuat. Raja Ibrahim Sebelumnya Pernah
Mengalahkam Armada Laut Portugis dekat Selat Malaka yang di Pimpin oleh
Jorge de Brito
Sultan
Ali Mughayat Syah dari Aceh Memimpin pasukan Aceh mengusir Portugis
dari Daya, Pedir, dan akhirnya Pasai pada tahun 1524, menggabungkan
Pasai ke dalam wilayah Aceh Darusallam
menandai berakhirnya riwayat Samudra Pasai.
Perjalanan
pertama Fatahillah Tiba di Demak / Jepara di Perkirakan Sekitar Awal
Tahun 1522 , Diterima dengan Baik Oleh Sultan Trenggono yang Juga
Kebetulan Memiliki Menantu Asal Aceh (Pangeran Hadirin Suami Ratu
Kalinyamat)
Selanjutnya
Keahlian Militer Fatahillah di Manfaatkan oleh Sultan Trenggono Untuk
Membentuk Armada Perang Untuk Mengusir Portugis Yang Berpusat Kekuatan
Militernya di Malaka dan Kemudian Pada 1524 di Ketahui Armada Laut
Portugis sudah Muncul di Jawa (Kelapa Banten) dan Menjalin Hubungan
Perdagangan dengan Syah Bandar/Pengelola Maritim Pelabuhan2 di Banten ,
Portugis di Ketahui Telah Membangun Benteng disekitaran Pesisir Kelapa
Banten
Untuk
Selanjutnya Armada Laut dan darat Gabungan Demak dan Cirebon serta
Palembang bergabung dalam Aliansi Mengusir Portugis dari Sunda Kelapa
Pada sekitaran 1526 - 1527
Riwayat Perkawinan, sumber Naskah2 Historiografi tradisional (Babad )
- Menikah pertama dengan Ratu Pembayun (Ratu Winahon Putri Pertama Sunan Gunung Jati)
- Menikah kedua dengan Ratu Pembayun (Putri Pertama Sultan Trenggono)
- Menikah ketiga Dengan Ratu Wulung Ayu Anak Angkat Sunan Gunung Jati Bekas istri Sultan Abdul Qodir Al Magribi dari Jepara
Sumber Riwayat:
- Barros, J. de. (1777). Da Asia De Joāo De Barros: Dos Feitos, Que Os Portuguezes Fizeram No Descubrimento, E Conquista Dos Mares, E Terras Do Oriente. Decada Quarta. Parte Primeira (Bagian IV). Na Regia Officina Typografica.Tjarita Purwaka Tjaruban NagariBabad CirebonBabad Banten
- dan sumber lain
KOmentar :
Mahfud Nawawi
Teruslah
posting yg seperti ini bang biar anak cucu kita tercerahkan akan
sejarah bangsa kita bahwa kita adalah bangsa yang maju secara peradaban
- Balas
- Bagikan
Ali Yahya
Berarti
Fatahilah menikah dengan putri Trenggono sultan Trenggono menikah
dengan putri sunan gunung Djati bararti ber kerabat kekerabatan terus
ter jalin 
- Balas
- Bagikan

No comments:
Post a Comment