HARTABUTA :
Ahad, 6-10-2024.
TRAH KALOPOAKING
Dikisahkan saat Ki Ageng Wonoboyo atau lebih dikenal dengan nama Ki Ageng Mangir IV wafat, Raden Ayu Retno Pembayun sedang mengandung lima bulan.
RAy Pembayun adalah putri Panembahan Senopati dengan Mas Ayu Adisara. Kemudian oleh ayahandanya yaitu Panembahan Senopati, RAy Pembayun diberikan ( dinikahkan ) dengan Putra sulung Ki Ageng Karang Lo yaitu Ki Ageng Godomakuto. Kepada Ki Ageng Godomakuto, Panembahan Senopati berpesan apabila kelak RAy Pembayun melahirkan anak laki laki maka anak tersebut harus dilenyapkan. Beberapa bulan kemudian akhirnya RAy Pembayun melahirkan bayi laki laki. Sang jabang bayi lahir sehat & selamat akan tetapi sang Ibu tidak beberapa lama kemudian meninggal ( seda kunduran ). Kemudian RAy Pembayun dimakamkan di Karangturi satu komplek dengan makam Ki Ageng Karang Lo.Ki Ageng Godomakuto kemudian teringat pesan Panembahan Senopati, dibawalah bayi merah ke Gunung Kidul dalam bungkusan tikar ( gelaran ). Sesampainya di Gunung Kidul dibukalah bungkusan tikar tadi, demi melihat wajah bayi merah yang tidak berdosa tersebut, Ki Ageng Godomakuto tidak tega untuk membunuhnya. Kemudian Beliau mengambil gelaran tadi dan diisinya dengan gedebok pisang dan kemudian dikuburnya di tanah tersebut. Kelak daerah tersebut dinamakan Dusun Gelaran.
Sedangkan bayi merah tadi kemudian dibawa ke sesepuh desa dusun Gelaran.Ki Ageng Godomakuto memberi nama bayi tersebut Raden Mas SepetMadu. Kepada sesepuh desa Gelaran Ki Godomakuto menceritakan siapa jati diri bayi tersebut dan merahasiakan hingga si anak cukup umur. Dan Setelah dewasa RM Sepet Madu kemudian berpamitan kepada sesepuh desa Gelaran sudah saatnya beliau untuk mandiri dan mengembara. Beberapa lama kemudian RM Sepet Madu sampai didaerah Wodjo Bagelen dan menetap disana dan menikah dengan Dewi Madjati hingga beranak cucu. Dan disana beliau dikenal dengan julukan Ki Maduseno.
Salah satu cucu canggah Ki Maduseno yaitu Ki Kertowongso menjadi penguasa di daerah Panjer Roma dengan gelar Ki Gede Panjer Roma III.
Pada suatu malam Sunan Amangkurat I dalam pelariannya dari Kraton Plered yang telah diduduki Trunajaya sampai di dusun Panjer Roma dan diterima oleh Ki Kertowongso.
Sunan Amangkurat I saat itu dalam kondisi sakit meminta air kelapa muda. Namun karena hari itu malam dan hujan tidak mungkin mencari kelapa muda. Akhirnya Ki Kertowongso memberi air kelapa tua ( Kelapa aking ) yang kebetulan masih ada dirumah beliau. Ternyata setelah minum Sunan Amangkurat I terasa segar kembali. Betapa bahagianya Sunan Amangkurat I, sebagai tanda terima kasih beliau memberikan nama untuk Ki Kertowongso yaitu Ki Kalopo Aking.
Dan menikahkan putri beliau RAy Mulat ( RAy Kleting Abang ) dengan Ki Kertowongso
Pernikahan Ki Maduseno dan Dewi Madjati menurunkan seorang putra bernama Ki Bodronolo. Ki Bodronolo menikah dengan putri Ki Buyut Noyoputro dari Gunung Geyong Kuwarasan.
Menurunkan :
1. Ki Kertosuto
2. Ki Hastrosuto
Ki Kertosuto menurunkan Ki Tjurigo.
Ki Tjurigo menurunkan :
1. Ki Wongsonagoro
2. Ki Kertowongso ( Ki Kalopo AkingI )
Ki Kertowongso / Ki Kalopo Aking I menurunkan Ki Kertowongso Mandingis / Ki Kalopo Aking II
Ki Kalopo Aking II menurunkan :
1. Kyai Kertowongso Sulaiman , menikah dengan putri Kyai Noloprojo ing Gesikan menurunkan :
1. Mas Tumenggung Kalopo Aking III.
Istri Mas Tg Kalopo Aking III ada 3:
1. Garwa sepuh putri dari Ngabei Reksoprojo berputra :
1.1 Raden Adipati Kartonagoro Bupati Karanganyar
2. Garwa tengah putri RT Arung Binang II berputra :
2.1 RNgt Surodahono
2.2 R Adip Joyonagoro
3. Garwa anem putri KRA Danureja II berputra :
3.1 RAy Ontowiryo
3.2 R Riyo Doyodirjo
3.3 R Kertowongso
3.4 RAy Gondodimeja
3.5 R Riyo Projodirjo Kalopo Aking VI
3.6 R Bg Saidman
3.7 R Bg Suradi
3.8 R Riyo Prawiroharjo
3.9 R Lurah Projodimejo
Raden Adipati Kartonagoro Bupati Karanganyar menikah dengan Putri RA Cokrowadono, Bupati Cilacap menurunkan :
1. RAy Padmokusumo
2. RAy Wongsokusumo
3. RAy Prawirengkusumo
4. RAy Patih Kertodirjo
5. RTg Kartonagoro II Bupati Karanganyar
6. R Wadono Sukarno
7. RAy Mangkusubroto
8. RAy Padmokusumo
9. Raden Roro Marwi
10 Den Roro Martijah
Maaf dilanjut nanti ya masih pajang
Makam Ki Maduseno sekaliyan garwa Nyai Sepet Madu di Wodjo
Makam RAy Retno Pembayun di Karang Lo
Petilasan ketika Sunan Amangkurat minum Air Kelapa Tua
و الحمد للّه ربّ العالمين
صلّى اللّه على محمّد
No comments:
Post a Comment