HARTABUTA :
Senin, 19-8-2024.
[18/8 19.19] +62 812-3...-4...: SEMESTA BERGERAK LURUSKAN SEJARAH PERADABAN ISALAM NUSANTARA
*NASAB BA'ALWI PALSU & KONTROVERSI HIDAYAT NURWAHID (PeKaES)*
_(Telaah atas pandangan Hidayat Nur Wahid atas penggubah lagu Hari kemerdekaan; sebuah keberpihakan)_
Oleh: *Abdur Rahman El Syarif*
Pada momentum hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-79, banyak tokoh yang tampil menyampaikan narasi terkait sejarah perjuangan bangsa menuju Indonesia Merdeka, bersatu berdaulat adil dan makmur.
Jika sebelumnya tidak kurang dari KH. Ma'ruf Amin, Prof. Mahfud MD, Ibu Irma Suryani Chaniago, dan AM Hendropriyono, yang berbicara terkait upaya pencegahan dan peringatan keras kepada para pihak yang sengaja secara terstruktur, sistematis dan masif melakukan pembelokan sejarah, tiba-tiba muncul tokoh PeKaEs, Hidayat Nur Wahid tayangan video youtube.
Yang menarik adalah dia secara khusus membahas secara normatif tentang sosok Habib yang disinyalir sebagai penggubah lagu Hari Kemerdekaan yang digubah oleh Habib Husein Mutahar (kepada beliau, Al Fatihah)
Pembahasan secara normatif oleh seorang tokoh atas prestasi seorang sebagai penggubah lagu adalah hal yang biasa. Namun pemilihan tokoh seorang habib, diantara para tokoh penggubah lagu kebangsaan yang lain yang lebih unggul, seperti WR Supratman, Ismail Marzuki, menunjukkan keberpihakan Pak Hidayat pada klan tertentu, yakni klan Ba'alwi.
Menurut pandangan saya penilaian Hidayat Nur Wahid itu lebay dan 'berlebihan' dalam menilai sebuah lagu pada masa itu. Saya melihat bahwa atmosfer masyarakat pada saat itu berada dalam kondisi euforia dan kegembiraan menyambut kemerdekaan. Sangat wajar segenap rakyat mengekspresikan kegembiraannya dalam berbagai bentuk, termasuk menggubah lagu.
Syair-syair lagu kemerdekaan bertaburan di mana-mana. Jadi bagi saya dalam konteks ini, Pak Husein Mutahar bukan hal yang luar biasa.
Puisi, syair, fragmen drama, dan pantun dengan tema kemerdekaan bermunculan. Jadi tak perlu glorifikasi, apalagi lagu itu tidak termasuk lagu kebangsaan, namun masuk kategori lagu kemerdekaan.
Namun karena sosok Hidayat Nur Wahid adalah tokoh politik PeKaEs, partai yang selama ini sangat dekat dengan issu HTI dan konsep negara khilafah, maka uraiannya menjadi bermakna politis pula.
Beberapa pihak mensinyalir pernyataan Hidayat Nur Wahid sekarang sudah sangat TERANG BENDERANG menunjukkan hubungan mesra antara Neo-PKI - PeKaES - HTI - FPI - RA - ABI - BA'ALWI. Lembaga, organisasi dan partai yang selama menghendaki kehancuran NU dan tercatat sebagai rival abadi NU sepanjang sejarah)
Maka waspadalah...!
Dan bagi mereka yang merasa sebagai warga NU namun tak menyadari adanya hubungan mesra diatas yang sangat berbahaya bagi marwah dan eksistensi NU, maka sangat perlu untuk dilakukan pendidikan dan latihan tentang materi ke-NU-an secara lebih komprehensif.
*والله اعلم بالصواب*
https://www.facebook.com/share/p/bNoZt6oKxpGMyYeB/?mibextid=xfxF2i
[18/8 19.44] M Yunus Gipo Albotoputih Grup SIROH Wali 9:
https://www.facebook.com/share/v/UpWT49ov7jm11C9F/?mibextid=xfxF2i
و الحمد للّه رب العالمين
صلّى اللّه على محمّد
No comments:
Post a Comment