Tuesday, June 11, 2024

Bahasa Suryani Andalan Komunikasi Antar Auliyaa"

HARTABUTA :

Selasa, 11-6-2024.

Sumber :

Group Siroh Wali Songo. 


*Tulisan R.KH.Muhammad Ismail Alkholili Bangkalan*

Asyik Untuk Baca Sampai Selesai. 

Berusaha memahami bahasa Suryani Mama Gufron 


Seiring viralnya dawuh-dawuh Mama Gufron Al-Bantani di social media akhir-akhir ini, dan karena banyaknya sahabat yang meminta saya untuk menguraikan “Sirr” dibalik dawuh beliau yang konon berbahasa Suryani itu, oke mari kita bahas. sebelumnya meskipun Mama Gufron ada di kubu Kiai Imaduddin, kita tetap harus bisa menilai secara objektif, kita harus mendahulukan sikap husnudzon dan asas tidak bersalah 


Bahasa Suryani bahasa para wali ? 


Bahasa Suryani menurut sebagian ulama merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh para Awliya’, Siidi Abdul Aziz Al-Dabbagh dalam kitabnya Al-Ibriz berkomentar :


إن اللغة السريانية هى لغة الأرواح وبها يتخاطب

الأولياء من أهل الديوان فيما بينهم لاختصارها وحملها المعانى الكثيرة

التى لا يمكن أداؤها بمثل ألفاظها فى لغة أخرى


“ sesungguhnya Bahasa Suryani adalah Bahasa Arwah, dengannya para awliya’ saling bercengkrama antara mereka, karena lafadznya yang singkat dan kandungan maknanya yang sangat banyak yang tak mungkin diungkapkan dengan lafadz-lafadz dalam bahasa lain “ 


Syaikh Muhammad Zaki Ibrohim berkomentar, bahwa Bahasa Suryani yang ada dalam kitab-kitab mengandung banyak sekali teka-teki hingga tidak boleh diucapkan - oleh dan kepada - sembarangan orang :


إذن فليس من الجائز – فيما نعتقد ونقرر – الالتفات إلى التعبد بهذه الألفاظ . إلا في حالتين عند الاقتضاء الهام


الأولى


عند التأكد من تمام مطابقة الترجمة وصحة المعنى، حتى لا يكون اللفظ شركاً، أو كفراً، أو معصية أو من أسماء الملائكة الأعلياء كما يزعمون أو أسماء الجن، أو ألفاظ السحر، أو عبثاً يحاسب عليه، فنحن أنما نعبد الله ونذكره، لا نعبد الملائكة ولا الجن، فنكفر أو نشرك، ولا ندري 


الثانية 


: تكون القراءة لمجرد تحصيل بركة هذه اللغة الأعجمية على فرض أن فيها روائح بركة ، إضافة إلى بركة اللغة العربية ، ثم تيمناً بالقدوة وحسن الظن بالأشياخ فقط ،إذا صحت نسبة هذه الألفاظ إليهم، ( ولا نظن ذلك ، ولا نجادل من يظن ) فالذي دسوه زوراً على أولياء الله كثير في كل جانب ، ولا قوة إلا بالله 


“ oleh karena itu, yang kami yakini, tidak boleh kita tertarik untuk mengamalkan lafadz-lafadz semacam ini ( bahasa Suryani ) kecuali dalam 2 keadaan yang menuntut :


 1. Ketika kita tau lafadz dan maknanya sesuai,  sehingga terkonfirmasi bahwa disitu tidak ada makna kesyirikian atau kekufuran, atau nama-nama Jin dan mantra-mantra sihir


 2. Membacanya hanya untuk mendapat barokahnya saja ( andai disepakati di dalamnya ada bau-bau barokahnya ) atau karena mengharap berkah wali panutan yang melafadzkannya dan husnudzon kepada mereka ( andaikan sah nisbat lafadz-lafadz itu kepada mereka, karena banyak sekali yang menyisipkan secara dusta lafadz-lafadz itu di kitab-kitab mereka ) 


Bahasa Mama Gufron adalah bahasa Suryani yang dipakai para Wali ? 


Nah ini dia masalahnya, setelah berusaha untuk husnudzon sekuat tenaga, ternyata bahasa Mama Gufron tidak mirip dengan Bahasa Suryani dalam kitab manapun, Bahasa beliau lebih mirip Bahasa Arab ( mungkin kalo mau dipaksakan paling poll ya Bahasa Suryani naturalisasi yang di-arabisasi ). Coba kita uraikan satu persatu lafadz-lafadz yang sering diucapkan oleh Mama Gufron :


Inna إن : bermakna sesungguhnya ( gak tau jika ada makna lain dalam Bahasa Suryani )


Maqoli مقلي : nah ini dia yang seringkali disalah pahami, banyak yang mengatakan ini diambil dari kata مقالي atau ucapanku. tapi dalam pengucapan Mama Gupron tidak ada alifnya, maka lebih tepatnya مقلي yang setelah saya telusuri ternyata dalam bahasa Arab bermakna “Gorengan” sebuah Kalimat Aam yang dibawahnya mengandung banyak Afrod seperti : Ote-Ote, Bakwan, Tahu Isi, Pisang Goreng, Guddhu Dll 


Fii Ma’Allah في مع الله : di dalam bersama Allah 


Rahmatan رحمة : sebuah Rahmat/kenikmatan dari Allah 


Makkah-Madinah مكة-مدينة : sudah jelas maknanya 


Laa Siidi لا سيدي : tidaklah Tuanku 


Indonesia إندونيسيا : ya Indonesia negara kita ini 


Keprok Atuh كفروك أتوه : bahasa Suryani dengan kearifan lokal, mungkin bisa juga diambil ( Musytaq ) dari bahasa Jawa : Kepruk’i


Jadi kalo digabung menjadi : “ Inna Maqoli Indonesia Rahmatan Makkah Madinah Fi Ma’allah “ yang artinya setelah coba saya pikir-pikir : 


" sesungguhnya Gorengan khas Indonesia seperti Bakwan, Tahu Isi, Tempe Mendoan, Ote-Ote Dll itu adalah sebuah Rahmat atau kenikmatan jika dimakan di Makkah-Madinah sembari mentasyakurri nikmat dari Allah ( Fi Ma’allah ) "


Masyaallah Tabarakallah sangat nusantara sekali dawuh beliau, yang tetap mempromosikan makanan khas Indonesia ditengah gempuran makanan Luar Negeri yang mulai digemari oleh masyarakat kita akhir-akhir ini. 🥹👏👏


namun sekali lagi ini hanya upaya pemahaman dari saya yang ilmunya terbatas ini, untuk makna asli yang sesungguhnya tentu beliau Mama Gufron yang lebih tau artinya. atau mungkin ada diantara kalian yang punya pemahaman lain terkait dawuh Mama Gufron, silahkan tulis di kolom komentar.. 


Pada akhirnya, kita memang tidak harus berfikiran sama, tapi dalam masalah ini, tolong jangan ajak saya untuk berfikir.. Kepruk’i atuhh 😁👏👏

 

Kontra Mama Ghufroon : 

1. Ustaadz 'Abdush Shomad

https://www.insertlive.com/hot-gossip/20240610072140-7-339689/sindiran-ustaz-abdul-somad-ke-mbah-gufron-yang-klaim-maqoli-bahasa-malaikat

Sindiran Ustaz Abdul Somad ke Mbah Gufron yang Klaim 'Maqoli' Bahasa Malaikat

Insertlive | Insertlive
Senin, 10 Jun 2024 10:40 WIB
Ustaz Abdul Somad Sindiran Ustaz Abdul Somad ke Mbah Gufron yang Klaim ‘Maqoli’ Bahasa Malaikat / Foto: Instagram
 
Jakarta, Insertlive -

Ustaz Abdul Somad ikut memberikan tanggapan perihal sosok Abuya Ghufron Al Bantani alias Mbah Ghufron yang viral dan jadi perbincangan hangat publik di media sosial.

Mbah Ghufron yang bernama asli Iyus Sugiman itu jadi perbincangan karena pernyataan beliau yang mengaku telah menulis 500 kitab dalam bahasa Suryani.

Hal tersebut yang membuat sebagian pengguna media sosial berusaha membuktikan kebenaran atas pengakuan Mbah Gufron.

Sayangnya, Mbah Gufron malah menolak tantangan untuk membuktikan kebenaran atas 500 kitab yang telah ia tulis dalam bahasa Suryani fersebut.

Mbah Gufron pun terdengar berbicara menggunakan bahasa Arab yang tidak lazim dan sebagian besar kata-katanya itu berbunyi 'Maqoli'.

UAS sebagai salah satu figur Muslim lantas ikut penasaran dengan sosok Mbah Gufron. Bahkan, UAS juga penasaran dengan kata-kata 'Maqoli' yang jadi sorotan karena Mbah Gufron.

arrow_forward_iosBaca selengkapnya
00:00
00:09
01:08



Rasa penasaran itu lantas UAS bagikan melalui sejumlah unggahan di media sosial pribadinya.

UAS berusaha mencari tahu perihal makna kata-kata 'Maqoli' yang terucap dari mulut Mbah Gufron di internet.

Pasalnya, UAS merasa bahwa kata-kata tersebut tidak pernah ada dalam kitab terutama Al-Qur'an.

"Karena penasaran, tidak ketemu di kitab. Coba cari-cari di internet: maqoli, macoli, مقالي," tulis Ustaz Abdul Somad di Instagram yang dilansir pada Senin (10/5).

Hasil pencarian UAS di internet perihal makna kata 'Maqoli' lantas tidak memberikan jawaban yang berarti dan jelas.

Sejumlah hasil pencarian data yang dilakukan UAS itu malah merujuk ke beberapa hal mulai dari tokoh, merek barang hingga makanan.

Tak hanya itu, UAS pun menyoroti salah satu hasil pencarian asal-usul kata 'Maqoli' yang malah merujuk ke minuman beralkohol tradisional Korea Selatan.

"Sepertinya yang agak mendekati adalah makgeolli arak beras," tulis UAS.

Tentu saja, unggahan UAS tersebut langsung mengundang beragam komentar dari netizen.

Banyak netizen yang menilai bahwa unggahan UAS ini merupakan satire untuk Mbah Gufron.

"Antum salah cari, google belum belajar bahasa suryani ustadz," komentar @fe***uw.

"Pelan pelan dulu tadz, jangan langsung di ulti," tulis @im***l1.

"Yang tau pasti ketawa, yang serius pasti bertanya maksud dari postingan tuan guru 🤣🤣🤣 YTTA," komentar @oz***ry.

"SATIRE INI BANYAK YANG TIDAK PAHAM," tulis @wa***im.

"Untung kemaren sudah liat video bapak bapak yang ngrang kitab kebanyakan sampe nggk itungan tapi ngomongnya cuma maqoli doang, jadi paham apa yang di maksud postingan ini.. kalau belum liat pasti di kira UAS lagi nyari arak," tulis @nu***ah.

"Ternyata UAS ngikutin juga dukun yg jago bahasa suryani tu wkwk," tulis @raka13__.

(ikh/dis)

 

2. Website "Khazanah Republika"

https://khazanah.republika.co.id/berita/sekvu5320/viral-abuya-ghufron-berdalil-dengan-bahasa-arab-oplosan-setelah-ramai-syaiful-karim 

khazanah.republika.co.id

Viral Abuya Ghufron Berdalil dengan Bahasa Arab Oplosan, Setelah Ramai Syaiful Karim

Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Publik Indonesia kembali dibuat geger dengan kontroversi tokoh di media sosial. Sebelumnya, tentu kita masih ingat dengan Ustadz Syaiful Karim yang memicu kontroversi. 

Sebagai pengingat, Syaiful Karim pernah menafsirkan surat Al-Qari'ah. Dalam ceramahnya, Syaiful memaknai arti ayat dalam surat Al-Qari'ah. Menurut dia, seharusnya Al-Qari'ah itu artinya adalah pembaca perempuan, bukan bermakna Hari Kiamat.

"Sayang sekali surat Al-Qari'ah selama ini diterjemahkan Hari Kiamat, saya juga bingung. Kok Al-Qari'ah hari kiamat, padahal Qari' itu adalah pembaca laki-laki. Qari'ah pembaca perempuan. Pakai alif lam itu kata benda menjelaskan bahwa Al-Qariah itu si pembaca. Jadi Al-Qari'ah itu artinya pembaca," jelas Syaiful dikutip dari video viral itu.

Kini, muncul Abuya Ghufron Al-Bantani. Dalam potongan video yang beredar viral di media sosial, Abuya Ghufron Al-Bantani membantah tuduhan yang menyebut dirinya tidak pernah menulis kitab berbahasa Arab yang jumlahnya mencapai ratusan.

Tak hanya itu, tokoh bernama asli asli Iyus Sugiman ini berbicara dengan kata-kata campuran antara bahasa Arab sepotong-potong, dan kata-kata yang tidak bisa dimengerti. Berikut ini cuplikannya: 

“Ada yang memancing bagaimana mengarang kitab 500 kitab? Saya harus dipamerkan? Sorry, kalam itu, maqal Inna kalima kitab fa alayya qum, fa qal alaihi Inna kalimat ummat fi Inna kalima fimallah, la syaddi inn kalima

 Makkah Madinah, la qola Inna rahmatan ya Rasulullah SAW, ma qol Inna romatan sahabat, sayyidina Ali, Umar, Utsman Abu Bakar, la qola Inna kalima fi mallah, subhanallah, ma qola Inna romatan Indonesia, ma faqola Inna rohmatan, wa maqola Inna rohmatan Islam, Indonesia, ma hama Qol.  Asyidi Inna kalima fimallah, naam, Inna lakalla Indonesia, ma qol Inna rohmatan kitab, ma qola Inna rohmatan Quran, fa, di inbaqola Indonesia, fa, faqola inna, asyidda inna kalima fimallah, al humaka li nnala ma ummati, fi innal kalima fi mallah.” 

Dikutip dari sejumlah sumber, Abuya Ghufron, begitu akrab disapa, pernah belajar dengan guru dari Nusantara hingga guru-guru yang berasal dari

 Makkah, Madinah, Mesir, Baghdad, dan China. 

Di antara guru Nusantara dari sosok yang mengaku pernah berkhalwat di Makam Syekh Abdul Qadir al-Jalani selama 40 hari itu adalah KH Hasan Amin atau lebih akrab di sapa Abuya Mama Armin Banten, KH Ahmad Syadzili atau akrab disapa Mama Cikisik Tasikmalaya, KH Abdulloh Haq Nuh (Aang Nuh) Cianjur, KH Zain Abdus Somad (Aang Baden) Cianjur, KH Abdul Karim (Mbah Makarim) Boyolali.

Selain itu dia juga berguru dengan KH Shiroj (Mbah Shiroj) Panularan Kertosuro, KH Dalhar Watu Congol Magelang, KH Mukhlis Batu Ampar Madura, KH Arwani Kudus, KH Abdul Hamid Abdullah Pasuruan.

Dan juga pernah berguru dengan KH Abdullah Azza (Pak Azza) Lamongan, KH Mbah Juned Ngimbang Lamongan, KH Ahmad Khudlori (Mbah Dlori) Gersik.

 

3. Youtube 1

Ajaran Sesatnya

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.youtube.com/watch%3Fv%3DKYvBY15PN28&ved=2ahUKEwinm5CK1daGAxUkxDgGHZBiDTQQtwJ6BAgTEAI&usg=AOvVaw0ow53q3KPTkM7MjtrKv5Cv

 

4. Youtube 2

 Mama Ghufron Ternyata Meniru Mistik Kabbalah Yahuudii.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.youtube.com/watch%3Fv%3DzOdRcDR2qyE&ved=2ahUKEwinm5CK1daGAxUkxDgGHZBiDTQQtwJ6BAgUEAI&usg=AOvVaw2pciiQ80Rl8Znx-CEAsLYi


 

 


و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على محمد

No comments:

Post a Comment