Monday, April 22, 2024

Surat Terbuka Untuk DR. al Habib as Sayyid. KH. Fahrur Rozi S.Ag, M.Pd.I. Ketua PBNU Bidang Keagamaan Masa Khidmat 2022 - 2027 dan Wasekjen MUI Pusat

HARTABUTA :

Selasa, 23-4-2024.

Sumber :

Group Siroh Wali Songo. 

Harapan :

Renungan Bersama & Butuh Solusi Yang Paling Tepat, Bijaksana, Bijaksini & Bijaksitu.

Video Dialog :

KH. 'Imaaduddiin 'Utsmaan Al Bantanyy Vs KH. Fahkrur Roozy. 

Isi Surat :

[23/4 01.34] +62 812-...7-...7: { *Surat terbuka untuk DR. al Habib as Sayyid. KH. Fahrur Rozi S.Ag, M.Pd.I. Ketua PBNU bidang keagamaan masa khidmat 2022 - 2027 dan Wasekjen MUI Pusat*}

Mohon maaf pak sekiranya saya kurang sopan, kurang adab, dan kurang kerjaan.


Perkenalkan nama saya Achmed al Munawi santri kampung yang juga kampungan dan norak, Pak.


Saya cuma pengurus NU pinggiran, Pak. Cuma sekelas anak ranting yang tentu beda jauh dengan bapak yang pengurus pusat yang berkantor di ruan ber AC.


Jujur pak, setelah mendengar dan melihat bapak berdiskusi dengan Kyai Imad di Yutub, hati saya bergolak pak, hati ini seperti di sayat sembilu, agak sakit sedikit, pak.


Bagaimana tidak sakit Pak, kami juga orang NU pak meski cuma pengurus NU pinggiran di kampung, sakit saat kami mendengar anda dengan arogannya mengatakan jangan bawa - bawa NU keranah apapun, apalagi ranah konflik.

Padahal yang dilakukan Kyai Imad bukanlah menggiring umat untuk berkonflik.


Pak, mohon maaf saya bangga menjadi NU dan bangga menjadi bagian dari NU, pak, meski cuma NU

pinggiran. 


Pak, apakah bapak tau Bagaimana perjuangan kami di bawah ini sulit sekali pak ? 

Tentu bapak tau kan ?

Wong bapak sudah jadi pengurus NU selama 29 tahun tentu lebih paham dari kami.


Bapak pasti tau seperti apa perjuangan anak ranting, Pak, kami modal sendiri meski dengan keterbatasan kami pak, kami korbankan waktu, tenaga dan pikiran juga sedikit harta untuk perjuangan kami merawat NU di akar rumput pak.


Bapak pasti juga mengalami hal Itu kan ?

Kalau tidak, ya pantas sekali kalau bapak tidak tau  semua ini.

Atau mungkin mengalami tapi lupa karena Sekarang sudah duduk enak di kursi empuk di ruang ber AC. 


Sekali lagi mohon maaf, pak.

Kami ini cuma punya kebanggan dalam ber NU, tidak ada tujuan lain.

Apalagi nyari makan dari NU dengan menjual NU, tidak sama sekali pak.

Bahkan terbersit sedikitpun tidak ada, pak.


Seandainya kami salah karena sudah mendukung Kyai Imad  dan harus di pecat,  kami rela pak, kami ridho dan kami ihlas di pecat dari kepengurusan NU tingkat anak ranting. 


Toh kami masih tetap bisa berjuang di NU, merawat NU meski bukan lagi sebagai pengurus.

Sebab kata Mbah Hasyim yang diakui sebagai Santrinya adalah yg mau ngurus NU,  bukan pengurus NU. 


Sekali lagi mohon maaf atas Ke kurang ajaran, kurang adab dan kurang kerjaan ini.


Wallohul muwafiq ilaa aqwamithoriq wassalamualaikum wr wb...,


🇮🇩☕🇮🇩


و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على محمد

No comments:

Post a Comment