HARTABUTA :
Kamis, 22-2-2024.
RONGGOLAWEZ21:
https://www.facebook.com/share/p/BSFEvt3rADgZQVRo/?mibextid=xfxF2i
KISAH PERANG JAWA 1825 - 1830
( DI PIMPIN GBPH DIPONEGORO )
Dokumentasi Reportase Sejarah ,ditulis dalam buku De Java Oorlog jilid I halaman 362.Dan Naskah2 lain Sezaman
Diantara Kisah Perang Jawa Antara lain Terkait Riwayat2 Kisah Kepahlawanan dan Kegigihan Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodidoyo dan I.S.K.S Pakubuwono VI dalam menumpas Belanda digambarkan sebagai seorang yang naik kuda yang baru ditangkap dari hutan dan terus dinaiki sampai di kancah peperangan, sedangkan I.S.K.S Pakubuwono VI digambarkan sebagai seekor harimau buas yang ditusuk-tusuk oleh tombak.
K.R.T. Prawirodigdoyo didampingi oleh Kyai singomanjat Imam Rozi, Kyai Singolodra Umar Sidig dan Kyai Suhodo Som dan Kyai Singoyudo pada tahun 1827 mengadakan peperangan di Desa Klengkong Nganjuk dan pihak belanda yang waktu itu dipimpin oleh Mayor Has, Kapten Win dan Regel dan senopati dari Mataram antara lain B.P.H Urdaningrat, B.P.H Hadiwinoto, B.P.H. Hadiwijoyo dan K.R.T Nitinegoro bertempur dengan hebatnya, terlihat bahwa kekuatan kedua kubu seimbang dan seorang dari prajurit yang ada di Klengkong yang berpakaian celana bludru biru dengan baju tretes dengan srempang kuning emas besar dan bertopi bundar besar (songkok) yang tidak lain adalah K.R.T Prawirodigjoyo telah terjatuh dari kudanya setelah terkena peluru meriam, namun masih dapat diselamatkan oleh para prajurit dan dibawa ke Desa Kedung Gubah dan dirawat oleh R.A. Sumirah selama 15 hari dan tepatnya sampai pada malam Jumat Pon tanggal 30 Nopember 1827 gugur karena luka dalam yang dideritanya. sebelum meninggal Raden Tumenggung Prawirodidoyo berpesan agar nanti jasadnya dimakamkan di dekat makam gurunya Seh Kalikojipang di makam Blunyah Gede (Syeh Kaliko Jipang, pondok pesantren di Petingan, sebelah utara Jogyakarta.)
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
No comments:
Post a Comment