Thursday, February 22, 2024

11

 HARTABUTA :

Jum'ah, 23-2-2024.

[8/1 18.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/3sQFTBmwvfzw93Vr/?mibextid=xfxF2i


Terimakasih untuk Kyai Imaduddin yang Telah Memutus Husnudzon kami Ke Koloni Ba'Alawi, Kami pun Meneliti secara seksama dan Kami Sependapat kalau Ba'Alawi memang Bukan Sayid Syarif Dzurriyah Rasulullah SAW 🙏🤣


[8/1 19.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/5zm8TqPApgTzkFND/?mibextid=xfxF2i


Yang baru diIsbat oleh Rabithah Alawiyah (Baru dapat Pasport nasab Penanda Keturunan Ubaid ) yang Rujukannya cuma hasil pendataan nasab masa Hb Ali bin Jakfar Assegaf nggak usah kepedean, Kalian berdoa aja Semoga Kalian itu Dzurriyah Walisongo yang di Ba'Alawisasi (Batal Rungkad nasab Kalian)

#Resiko lain kalian Keturunannya Etnis Tionghoa muslim yang di Ba'Alawisasi 🤣


[8/1 19.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Sirrul Asroor Syaich 'Abdul Qodiir Al Jailaanii Rp 175.000,00

https://sumberrezekibookstore.id/kitab-sirrul-asrar?fbclid=IwAR1mYf4k6iudjn7Hly05BQPvnIjwZV_JbXkMakdbsJmLL_g2ty54O28Z9c0

KITAB SIRRUL ASRAR : MEMBAHAS RAHASIA DIBALIK RAHASIA MENEMUKAN HAKIKAT ALLAH, KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL - JAILANI

-

Banyak sekali ulama yang telah menulis kitab tasawuf, namun tak banyak yang mampu menjelaskan sedalam dan segamblang Syekh Abdul Qadir al-Jailani (1078-1166).  

Buku berjudul asli Sirrul Asrar ini merupakan salah satu karya yang berhasil menjelaskan secara detail pengalaman dan tahapan-tahapan spritiual seseorang untuk mencapai Tarekat dan Makrifat hingga mencapai Hakikat Allah. 

Sebuah rujukan utama ilmu tasawuf yang ditulis sejak 1000 tahun lalu, sebagai bekal untuk menjadi kekasih Allah. 

Ditulis 1000 tahun lalu, kitab Sirrul Asrar ini juga merupakan kitab pengantar untuk memahami kitab-kitab Syekh Abdul Qadir lainnya, seorang wali yang dikenal sebagai pemimpin para wali (Sulthanul Auliya’). 

Kelebihan lain buku ini dibanding buku-buku terjemahan lainnya adalah detail terjemahan dan bagan-bagan informatif pada setiap babnya. 

Istilah-istilah tasawuf yang sulit pada naskah aslinya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang lebih mudah dipahami dengan tetap mempertahankan keasliannya. 

Semoga kitab Sirrul Asrar ini semakin menambah ketakwaan kita kepada Allah SWT. 

Kitab Sirrul Asrar adalah salah satu karya populer yang berhasil dalam menjelaskan secara detail pengalaman dan tahapan-tahapan spritiual seseorang untuk mencapai Tarekat dan Makrifat hingga mencapai Hakikat Allah. 

Siapa Penulis Buku Ini?


Syekh Abdul Qadir Jailani.

Lahir pada 1 Ramadhan 470 H di Jailan (Jilan), Persia. 

Putra dari Abu Shaleh Musa dan Fatimah binti Abdullah ash-Shauma’i.

Menguasai berbagai cabang ilmu: syariat, tarekat, bahasa, dan sastra Arab.

Karyanya yang lain ialah Mukhatasar Ulumuddin, Fathur Rabbani, Sirrul Asrar, dan lain-lain.

Apa Isi Buku Ini?


Macam-macam ilmu

Tobat

Ilmu Tasawuf

Zikir 

Melihat Allah

Bersuci

Zakat 

Tafsir Mimpi

Aliran-aliran tasawuf

Daftar Isi


Pengantar Penerbit

Glosarium

Pengantar Penulis

Muqaddimah


Kembali ke Negeri Asal

Turun ke Alam Terendah

Singgasana Ruh dalam Jasad

Macam-macam Ilmu

Tobat dan Talqin

Ilmu Tasawuf

Zikir

Syarat Zikir

Melihat Allah

Tirai Gelap dan Tirai Cahaya

Bahagia dan Sengsara

Para Fakir

Bersuci

Shalat Syariat dan Shalat Tarekat

Menyucikan Makrifat di Alam Tajrid

Zakat Syariat dan Zakat Tarekat

Puasa Syariat dan Puasa Tarekat

Haji Syariat dan Haji Tarekat

Getaran dan Kejernihan Kalbu

Khalwat dan Uzlah

Wirid-wirid Khalwat

-

Kitab Sirrul Asrar hadir untuk menuntun mereka yang ingin menempuh perjalanan untuk menggapai Allah SWT.  

Spesifikasi Buku

-

Judul               :  Sirrul Asrar


Penulis            :  Syekh Abdul Qadir al-Jailani


Tipe                 :  Islam, Ibadah

Penerbit          :  Turos Pustaka

ISBN               :   978-623-7327-31-8 

Ukuran            :  15 x 23 cm

Cover              :  Hard Cover

Tebal               :  268 Halaman

Kenapa Anda Harus Memiliki Buku Ini?

Kedalaman Penjelasan Tasawuf: Kitab Sirrul Asrar ditulis oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani, salah satu ulama besar yang dikenal memiliki pemahaman mendalam tentang tasawuf. Buku ini menjelaskan dengan detail pengalaman dan tahapan-tahapan spiritual seseorang dalam perjalanan rohaniannya.

Rujukan Utama Ilmu Tasawuf: Meskipun ditulis 1000 tahun lalu, buku ini tetap relevan dan dianggap sebagai salah satu rujukan utama dalam ilmu tasawuf. Ini menunjukkan betapa abadinya pengetahuan yang terkandung di dalamnya.

Pengantar untuk Karya-karya Lainnya: Kitab Sirrul Asrar juga berfungsi sebagai pengantar untuk memahami kitab-kitab lain dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Dengan memahami buku ini, Anda akan mendapatkan fondasi yang kuat untuk memahami karya-karya beliau yang lain.

Terjemahan yang Mudah Dipahami: Salah satu keunggulan dari buku ini adalah terjemahannya yang detail dan mudah dipahami. Istilah-istilah tasawuf yang mungkin sulit bagi pembaca awam diterjemahkan dengan bahasa yang sederhana namun tetap mempertahankan esensi aslinya.

Meningkatkan Ketaqwaan: Melalui pemahaman yang mendalam tentang tasawuf dan perjalanan rohani, Kitab Sirrul Asrar dapat membantu Anda meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berapa Harga Untuk Buku Ini?

Berapa Harganya?

350.000

Khusus Hari ini Saja !!

DISKON 50 %

Hanya 175 Ribu

Promo akan berakhir dalam :

5

JAM

32

MENIT

10

DETIK

SEGERA PESAN SEKARANG KARENA PROMO TERBATAS DAN AKAN BERAKHIR TANPA ADA PEMBERITAHUAN TERLEBIH DULU!!

SEBAGIAN KEUNTUNGAN AKAN DIGUNAKAN UNTUK 

AKTIFITAS SOSIAL DAN DIWAKAFKAN PADA YANG BERHAK

MEMBELI SAMA DENGAN BERWAKAF

Garansi dan Pengiriman

-

Bisa COD / Bayar Di Tempat

Malas ke ATM dan tidak Punya Internet Banking..? atau Anda lebih nyaman bayar ketika barang sudah sampai? Tenang.. dengan berbelanja di toko kami, Anda bisa membayarnya setelah barang sampai alias COD. Transaksi Dijamin 100% AMAN! 

-

Garansi Uang Kembali

Apabila barang yang di terima cacat / rusak / tidak sesuai gambar / tidak sesuai pesanan, bisa dikembalikan / direturn. Dan Garansi 100% Uang Kembali, jika barang tidak sampai. 

-

[8/1 19.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Gus Rumail Sudah Tobat Tentang Dikit2 Wali Ba'alawyy ?

https://youtu.be/SzSa1xFvY74?si=4iKmh6-BtPlNdqLs


[8/1 19.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Gus Kautsar Minder Ketemu Habiib Luthfii bin Yahyaa

https://youtu.be/yaXB-jv-GXQ?si=TRYE5hUpOfAQdVkY


[8/1 19.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Utusan Habiib 'Umar bin Hafiizd Yaman Datangi NKRI, Ada Apa ?

https://youtu.be/YuYTMBzz-1w?si=-_IDq-_F0afPgIVQ


[8/1 20.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/EiDJKfgNvHbYmxwC/?mibextid=xfxF2i


Para habib itu sudah jujur bukan sayyid atau syarif disuruh jujur apa lagi ?


[8/1 21.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 

Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7008464355902155/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


BA'ALAWISASI PADA KETURUNANNYA ETNIS TIONGHOA MUSLIM OLEH HB ALI BIN JAKFAR ASSEGAF SEMASA PENDATAAN  NASAB 1940 - 1950  BUKAN CUMA MENJADI QOBILAH .BIN YAHYA TAPI JUGA QOBILAH2 BA'ALAWI LAIN

#DASARNYA CUMA COCOK LOGI KEMIRIPAN NAMA LOKALAN 


Tan Jin Sing terlahir 1760  dengan nama Raden Luwar dari pasangan Demang Beber dari Wonosobo dan Raden Ajeng Patrawijaya, putri dari Patih Danuredjo I/RT Yudhonegoro III. 

Tan Jin Sing lantas diangkat anak Oleh Oei The Long, seorang kapitan Cina dari Wonosobo setelah bapaknya meninggal dan ibunya tidak mampu merawat. Pada usia 11 tahun, Tan Jin Sing sudah menguasai lima bahasa, yaitu Belanda, Inggris, Jawa, Hokkian, Mandarin. Tan Jin Sing sendiri diketahui memang memiliki dua istri, satu dari kalangan Keraton sementara satunya adalah keturunan Tionghoa bermarga Yap.


Atas jasanya dalam membantu Inggris menggulingkan Sultan Sepuh Hamengkubuwono II  dan mengangkat Sultan Hamengkubuwono III dalam Peristiwa Geger Sapehi ia Kemudian diangkat sebagai bupati (Bupati Nayoko) pada tanggal 18 September 1813 oleh Thomas Stamford Raffles dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secadiningrat. 

Dengan demikian, ia menjadi cikal bakal salah satu dari tiga keturunan Tionghoa di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta, yaitu 

Trah Secodiningrat, sementara dua keturunan lain adalah 

Trah Honggodrono dan 

Trah Kartodirjo.

Selain diangkat sebagai bupati bagi Keraton Yogyakarta, ia juga mendapatkan lahan sebesar 800 cacah yang sebagian besar berada di Loano di bagian timur Bagelen


Namun hal ini adalah pemberian jabatan yang dilakukan di bawah tekanan. Pemberian sebuah jabatan kepada seseorang yang merupakan keturunan Tionghoa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Keraton Yogyakarta. Walaupun sebelumnya, pada periode pra-Giyanti, hal serupa pernah terjadi, di mana keturunan Tionghoa menjadi pemungut pajak petani di wilayah pesisir utara Jawa. 


Hal ini sebelumnya malah dilarang oleh Hamengkubuwana I di mana orang keturunan Tionghoa dilarang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan karena hal ini dapat memicu perselisihan. Pengangkatan Tan Jin Sing sebagai bupati juga menjadi pemicu sentimen anti-Tionghoa selama Perang Diponegoro


Tan Jin Sing meninggal pada tahun 1831 pada usia 71. Jejak-jejak kehidupan Tan Jin Sing lainnya bisa ditemukan di Kampung Ketandan, Yogyakarta


#Ficture contoh Baalawisasi yang juga terjadi Pada banyak Keturunannya Walisongo 🤣

[8/1 23.09] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Danurejo Kertasura Merupakan Patih yg berasal dr tanah Bagelen yg sebelum menjadi Patih bergelar Cakrajaya III krn memang beliau keturunan dr Raden Cakrajaya alias Sunan Geseng. Berbeda dengan Danurejo I Patih Djogjakarta yg berasal dr Banyumas yg sebelum menjabat Patih beliau menjadi Bupati Banyumas dengan gelar RT. Yudanegara III. Dr semua Patih Kasultanan Jogjakarta 1-8 hanya Patih Danurejo III yg bukan Keturunan Bupati Banyumas Yudanegara krn beliau bupati dr Japan-Mojokerto, sedangkan Danurejo Kertasura/Cakrajaya III tidak pernah menjadi Patih Kasultanan Jogjakarta. 


[8/1 23.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

https://oohya.republika.co.id/lincak/1743707629/selama-perang-diponegoro-para-lurah-akan-dijatuhi-hukuman-mati-jika-membantu-belanda

Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda

oohya! I demi Indonesia

Senin, 8 Januari 2024 | 09:19 WIB

Diponegoro memulai Perang melawan Belanda. Di berbagai daerah, para lurah dan rakyat setia kepadanya. Karena ancaman hukuman matikah? (foto: ilustrasi republika)

X


Diponegoro memulai Perang melawan Belanda. Di berbagai daerah, para lurah dan rakyat setia kepadanya. Karena ancaman hukuman matikah? (foto: ilustrasi republika)



Bagaimana pasukan rakyat Ledok yang dipimpin Mas Lurah menerapkan taktik menyerang dadakan lalu menghilang? Rupanya, taktik inilah yang selama Perang Diponegoro.


Maka, Mas Lurah pun memberikan arahan kepada pasukannya untuk melakukan taktik serupa. “Yen wonten mengsah medal, yen kuwawi kakersaaken narungi, yen boten kuwawi kakersaaken nilar lumajar,” ujar Diponegoro.


Selama 1827-1828, persuasi dan intimidasi yang dilakukan Belanda tak juga meluluhkan perlawanan rakyat Ledok dan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Mengapa mereka begitu patuh kepada Diponegoro? Apa karena sanksi hukuman mati jika membantu Belanda?


Oohya! Baca juga ya:


Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro


Pada September 1827, ketika pasukan Diponegoro menyerbu Belanda di Probolinggo,penguasa Probolinggo Tumenggung Prawirodimejo melarikan diri. Pemimpin penyerbuan, Tumenggung Wirodikoro, pun menetapkannya sebagai buron seharga 10 ribu gulden dan menetapkan hukuman mati untuknya.

Apa arti pesan dari Diponegoro untuk taktik perang yang disampaikan kepada pasukan dan rakyatnya dalam bahasa Jawa di atas? “Jika musuh datang, jika mampu harus dihadapi, jika tidak mampu menghadapi lebih baik lari.” Seorang mata-mata bernama Poncotriyono menceritakan taktik ini kepada Belanda.


Ledok, Bagelen, dan Banyumas, merupakan daerah operasi militer Belanda yang ditangani oleh Letkol Cleerens. Jabatan utama dia adalah Komandan Daerah Komando Militer Kedu.


Di Ledok, Bagelen, dan Banyumas ia sediakan kekuatan tiga kolone mobil. Sedangkan di Magelang dan sekitarnya ia tempatkan battalion ekspedisi di Pisangan dan satu kolone mobil di bawah pimpinan Mayor Du Perron.


“Meningkatnya aktivitas serangan pasukan Diponegoro di wilayah Kedu barat, membuat Jenderal Van Geen memerintahkan Kolonel Cleerens untuk melepaskan tanggung jawab komandonya atas wilayah Kedu. Ia mendapat tugasbaru untuk mengamankan Menoreh (Kedu barat), Bagelen, Ledok, dan Banyumas,” tulis Saleh As’ad Djamhari.


Oohya! Baca juga ya:


Hilangnya Narasi Perlindungan Nelayan di Visi Misi Capres-Cawapres, Ini Kata Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan



Oleh Belanda, Ledok dianggap wilayah paling aman sebagai wilayah perbatasan Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Kedu. Namun, ketika pada 11 Desember 1827 pasukan Diponegoro berkekuatan 1.000 orang menguasai Ledok, Cleerens terpukul.


Ledok dikuasai Diponegoro menjadi ancaman bagi daerah-daetah disekitarnya, seperti Karangkobar, Banyumas, dan Pekalongan. “Residen Pekalongan, Homberg, yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah tersebut bersama pasukannya bergabung dengan pasukan Kolone V (Du Perron) di Magelang,” tulis Saleh As’ad Djamhari.


Sejak 1810, wilayah Kedu telah menjadi wilayah Belanda. Hamengkubuwono III menyerahkan wilayah itu sebagai imbalan setelah ia diangkat menjadi sultan oleh Belanda. Kendati begitu, sebelum pecah Perang Jawa pada Juli 1825, rakyat di wilayah ini juga telah mempersiapkan diri melakukan pemberontakan.

Editor: oohya!republika.co.id


Tags

belanda

hukuman mati

perang

diponegoro

lurah


Artikel Terkait

Diponegoro Itu Sultan, tetapi Bukan Sayidin Panatagama Kalifatullah, melainkan Sayidin Panatagama Kalifah Rasulullah

Sebagai Sayidin Panatagama Kalifah Rasulullah, Seberapa Bisakah Diponegoro Mengikuti Jejak Rasulullah?

Napoleon, Daendels, dan Ramalan yang Diterima Diponegoro bahwa Jawa Memasuki Masa Kehancuran pada 1808

Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro?

Sebelum Berlumuran Darah, Apa yang Dilakukan Diponegoro Saat Sang Istri Terlihat Sedang Bersedih?

Terpopuler

1

Sebelum Berlumuran Darah, Apa yang Dilakukan Diponegoro Saat Sang Istri Terlihat Sedang Bersedih?

2

Anak Hamengkubuwono II Terbunuh dalam Perang Membantu Belanda, Apa yang Dilakukan Diponegoro?

3

Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?

4

Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro

5

Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda

6

Dipanggil Belanda ke Magelang pada Bulan Puasa, Mengapa Diponegoro Disembelihkan Lima Ekor Kerbau Setiap Hari dan Terjadi Gerhana Rembulan Penuh?

Terkini

Perang Diponegoro Belum Sebulan Dimulai, untuk Apa Jenderal De Kock dan Mangkunegoro II Bertemu Lalu Mengirim Surat kepada Diponegoro?

Perang Diponegoro Belum Sebulan Dimulai, untuk Apa Jenderal De Kock dan Mangkunegoro II Bertemu Lalu Mengirim Surat kepada Diponegoro?

Senin, 8 Januari 2024 | 20:09 WIB

Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda

Selama Perang Diponegoro, Para Lurah akan Dijatuhi Hukuman Mati Jika Membantu Belanda

Senin, 8 Januari 2024 | 09:19 WIB

Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro

Ada Arahan dari Pak Lurah, Eh, Mas Lurah, dalam Perang Diponegoro

Minggu, 7 Januari 2024 | 17:57 WIB

Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?

Belanda Copot Hamengkubuwono V yang Berusia 6 Tahun Lalu Angkat Hamengkubuwono II yang Berusia 76 Tahun Jadi Sultan Lagi, Bagaimana Nasib Diponegoro?

Sabtu, 6 Januari 2024 | 20:22 WIB

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

Bukan karena Kalah Perang dari Kompeni, Mengapa Sultan Agung Menjatuhkan Hukuman Mati kepada Panglima Penyerbuan Batavia?

Sabtu, 6 Januari 2024 | 08:05 WIB

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

Untung Suropati Membakar Rumah-Rumah di Keraton Amangkurat, Dendam kepada Raja Mataram atau Tipu Muslihat untuk Kompeni?

Jumat, 5 Januari 2024 | 19:26 WIB

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

Pokoknya Aku tidak Mau, Teriak Untung Suropati di Keraton Amangkurat Sebelum Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba

Jumat, 5 Januari 2024 | 16:08 WIB

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

Drama di Keraton Amangkurat Menjelang Perwira Kompeni Kapten Tack Tiba untuk Menangkap Untung Suropati

Jumat, 5 Januari 2024 | 14:26 WIB

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

Suasana Keraton Amangkurat II Menjelang Utusan Kompeni Kapten Tack Datang, Apa yang Dilakukan oleh Raja Mataram?

Kamis, 4 Januari 2024 | 16:13 WIB

Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?

Kapten Tack Dibunuh Untung Suropati, Apa Isi Surat Kompeni yang Belum Sempat Diserahkan Kapten Tack kepada Amangkurat II?

Rabu, 3 Januari 2024 | 16:06 WIB

logo

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext


 021 780 3747

 marketing@republika.co.id

    

Tentang Kami  Redaksi  Info Iklan  Karir  Kontak  Pedoman Media Siber  Privacy

Copyright ©2024Republika.co.id. All rights reserved.


[8/1 23.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Habiib Ba'alawyy GEDABRUS - Dongeng "Kecapekan Habis Jalan2 Rumput Syurga'

https://youtu.be/tAhsnIfjZ5E?si=-LK2KiLhV2ND1xSe


[8/1 23.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Habiib Zaky Al Idrus GEDABRUS - Beruntung Orang NKRI Punya Habaaib

https://youtube.com/shorts/7vZe8p39yEs?si=3MObxYltLFBi7Bsr


[8/1 23.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Prof. Quraisy Syihaab - Gus Bahaa" Pewaris 'Imaam Nawawii

https://youtube.com/shorts/zev6weWBYrE?si=UR8IRS7sLn3UDSvH


[8/1 23.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

KH. 'Imaaduddiin Siap Debat 3 Hari 3 Malam Dg Siapapun

https://youtu.be/Px5_w6qdXzk?si=t-kNOpfX_tATZTBc


[8/1 23.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Habiib GEDABRUS - 'Imaam Bonjol Seorang Habaaib

https://youtube.com/shorts/FDaAMHdOP7A?si=3UezJH9mEBcDrPU9


[8/1 23.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Ustaadz  Ghozalii Imaam Masjid Istiqlaal Vs Habiib Hafiizd 'Umar - Baca Al Faatihah

https://youtube.com/shorts/ixh4IRCwe8g?si=bccwU4i0hOW514ZJ


[8/1 23.43] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Doktrin Sesat - Duduk Depannya Waliyullooh Lebih Utama Daripada Sholat Sunnah

https://youtu.be/bNC7Wc0ZYyU?si=LxrjBxmObp9bwzNV


[8/1 23.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

Gus Mus - Sejarah Gelar Kiyai & 10 Keutamaan Kiyai

https://youtu.be/uC3UgWk75j4?si=eYsFMQP2J30jZzAp


[8/1 23.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

KH. Muhammad 'Abbaasy Buntet Cirebon Turun Gunung

https://youtu.be/P4IeQlIUVYc?si=InHIb5Ir4J4hYP_S


[8/1 23.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Yaman = NKRI Milik Habaaib Yaman

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/JsSQLUZSjkLitjRp/?mibextid=wAa3IX


[9/1 00.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/cU9wsnsmqoRNTMvK/?mibextid=xfxF2i


Apa susah nya ba'alawi buktikan keaslian nya jgn banyak alasan, jawabannya pasti bukan yang di pertanyakan lihat aja di kolom komentar


[9/1 00.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7008464355902155/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


BA'ALAWISASI PADA KETURUNANNYA ETNIS TIONGHOA MUSLIM OLEH HB ALI BIN JAKFAR ASSEGAF SEMASA PENDATAAN  NASAB 1940 - 1950  BUKAN CUMA MENJADI QOBILAH .BIN YAHYA TAPI JUGA QOBILAH2 BA'ALAWI LAIN

#DASARNYA CUMA COCOK LOGI KEMIRIPAN NAMA LOKALAN 


Tan Jin Sing terlahir 1760  dengan nama Raden Luwar dari pasangan Demang Beber dari Wonosobo dan Raden Ajeng Patrawijaya, putri dari Patih Danuredjo I/RT Yudhonegoro III. 

Tan Jin Sing lantas diangkat anak Oleh Oei The Long, seorang kapitan Cina dari Wonosobo setelah bapaknya meninggal dan ibunya tidak mampu merawat. Pada usia 11 tahun, Tan Jin Sing sudah menguasai lima bahasa, yaitu Belanda, Inggris, Jawa, Hokkian, Mandarin. Tan Jin Sing sendiri diketahui memang memiliki dua istri, satu dari kalangan Keraton sementara satunya adalah keturunan Tionghoa bermarga Yap.


Atas jasanya dalam membantu Inggris menggulingkan Sultan Sepuh Hamengkubuwono II  dan mengangkat Sultan Hamengkubuwono III dalam Peristiwa Geger Sapehi ia Kemudian diangkat sebagai bupati (Bupati Nayoko) pada tanggal 18 September 1813 oleh Thomas Stamford Raffles dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secadiningrat. 

Dengan demikian, ia menjadi cikal bakal salah satu dari tiga keturunan Tionghoa di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta, yaitu 

Trah Secodiningrat, sementara dua keturunan lain adalah 

Trah Honggodrono dan 

Trah Kartodirjo.

Selain diangkat sebagai bupati bagi Keraton Yogyakarta, ia juga mendapatkan lahan sebesar 800 cacah yang sebagian besar berada di Loano di bagian timur Bagelen


Namun hal ini adalah pemberian jabatan yang dilakukan di bawah tekanan. Pemberian sebuah jabatan kepada seseorang yang merupakan keturunan Tionghoa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Keraton Yogyakarta. Walaupun sebelumnya, pada periode pra-Giyanti, hal serupa pernah terjadi, di mana keturunan Tionghoa menjadi pemungut pajak petani di wilayah pesisir utara Jawa. 


Hal ini sebelumnya malah dilarang oleh Hamengkubuwana I di mana orang keturunan Tionghoa dilarang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan karena hal ini dapat memicu perselisihan. Pengangkatan Tan Jin Sing sebagai bupati juga menjadi pemicu sentimen anti-Tionghoa selama Perang Diponegoro


Tan Jin Sing meninggal pada tahun 1831 pada usia 71. Jejak-jejak kehidupan Tan Jin Sing lainnya bisa ditemukan di Kampung Ketandan, Yogyakarta


#Ficture contoh Baalawisasi yang juga terjadi Pada banyak Keturunannya Walisongo 🤣


[9/1 00.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6984485318300059/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


TAK ADA KEBATILAN YANG ABADI DI NEGERI KITA TERCINTA YANG JEJAK AWAL ISLAMISASINYA ADALAH PERJUANGAN LELUHUR KITA  WALISONGO 


Mayoritas umat muslim di negeri ini sudah Tak Percaya lagi kalau  Ba'Alawi itu  Dzurriyah Rasulullah SAW,!!!

#Jangan Kalian Menentang Sunnahtullah-NYA,!!!

#Kebatilan telah nyata di tampakan di hadapan kita , Karomah Wali wali Agung Walisongo dan Ulama Khowasul Khowas Keturunannya Walisongo tak Sebanding sama kalian para Budak2 / Muhibbin2nya Ba'Alawi / para pendukung Fitnah Ba'Alawi kepada Rasulullah SAW  (Y'DNA Ba'Alawi itu Y'DNA Askenazi Haplogroup G  dan bukan Y'DNA Bani Hasyim Haplogroup J1 ).

#Stop Melestarikan Fitnah Ba'Alawi Mengaku2 Dzurriyah Rasulullah SAW,!!!)!


[9/1 00.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/ppmrtgoQYvvTnBk7/?mibextid=xfxF2i


Nggak usah Jauh2 Opreq Klaim Ubaid ke nama Ahmad bin Isa #Merekontruksi Bukti Historis Sejarah Nasab Kelompok Ba'Alawi yang Leluhurnya masuk era Abad 18 / 1700 an di jamin Pihak Rabithah Alawiyah Amburadul 😅

#Kalau di Tes Y'DNA Haplogroup mereka yang baru aja di Isbat Nasabnya bersumber hasil pendataan Hb Ali Bin Jakfar Assegaf tahun 1940 - 1950  Mungkin Haplogroup nya  ada yang O 🤣🤣


[9/1 00.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/1443645332725073/permalink/1882538332169102/?sfnsn=wiwspmo&ref=share&mibextid=KtfwRi


Salam rahayu Assalammualaikum. selamat malam.                Dengan adanya Grup Trah MATARAM Jogja-Solo,bisa dijadikan wadah untuk mempererat rasa kekeluargaan dan persaudaraan sesama Trah Mataram baik yang ada di Jogja maupun yang berada di Solo.Saya salah satu dari garis keturunan Ki Ageng Pranadhipo (R.Ngabei Joedosoeno Hangabehi ) Trah Pajang.Sangat bersyukur dan senang sekali adanya Grup Trah Mataram yang mana untuk menyambung talisilahturohmi antara keluarga besar Trah Mataram dengan masyarakat umum juga yang bukan dari Trah Mataram baik itu dari Trah Demak Bintoro maupun Trah Pajang.Rahayu Hayu Memayuning Bawana.


[9/1 05.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/uA6szS7Ruoi6ACju/?mibextid=xfxF2i


K.B.R.AY KUSUMO PATAHATI


Saat itu di Pesanggrahan RM Said ( Pangeran Suryo Kusumo ) di dekat Sendang Siwani sedang diselenggarakan wayang kulit semalam suntuk memperingati kelahiran RM Said ( Pangeran Suryokusumo ).

Malam itu RM Said beranjak dari tempat duduk beliau dan keluar dari Dalem Pesanggrahan untuk melihat suasana disekitar Pesanggrahan yang disinari cahaya rembulan . Tiba tiba beliau melihat cahaya bersinar diantara kerumunan penonton . Didekatinya asal cahaya tersebut, ternyata berasal dari tubuh seorang gadis yang tertidur  diantara teman temannya, karena pulasnya, RM Said tidak sampai hati untuk membangunkannya tetapi RM Said sempat menyobek ujung kain gadis tersebut. 

Keesokan harinya RM Said memerintahkan kepada salah satu punggawa setianya untuk menanyakan siapa pemilik potongan kain tersebut. Perjalanan punggawa hingga sampai di desa Puh Kuning yg jaraknya sekitar 500 meter dari Pesanggrahan RM Said, ternyata pemilik sobekan kain jarik tersebut adalah Rubiah putri dari Kyai Khasan Nuriman seorang pemuka agama di desa tersebut. 

Kyai Khasan Nuriman sendiri jika ditarik garis keatas adalah trah keturunan Panembahan Senopati Raja Kraton Mataram dan Sultan Hadiwijaya Raja Kraton Pajang 

Tidak lama kemudian punggawa tersebut meminta Kyai Khasan Nuriman dan Rubiah putrinya untuk menghadap RM Said. Setelah Kyai Khasan Nuriman menghadap RM Said di Pesanggrahan, RM Said mengutarakan isi hatinya untuk melamar Rubiah menjadi istrinya. Dan lamaran diterima.singkat cerita RM Said menikah dengan Rubiah, kepada istrinya RM Said memberikan nama baru kepada istrinya yaitu Raden Ayu Kusumo Patahati. Yaitu wanita yang berhasil menaklukan hati beliau. Dan kelak desa Puh Kuning dirubah menjadi desa Matah.


R.Ay Kusumo Patahati bukan hanya sosok seorang istri yang hanya berkutat memasak di dapur dan mengurusi anak, tetapi beliau adalah istri yang mendukung perjuangan suaminya untuk mendapatkan keadilan. Beliau mahir menggunakan alat perang seperti panah, keris dan pedang. Beliau memimpin 40 prajurit perempuan, dimana 40 makam prajurit tersebut dimakamkan di halaman makam beliau 


Ketika RM Said diangkat sebagai Penguasa Kadipaten Puro Mangkunegaran, R.Ay Kusumo Patahati diangkat sebagai Garwa Permaisuri dengan gelar Kangdjeng Bendara Raden Ayu Kusumo Patahati. Beliau juga mendapat anugrah nama : Kandjeng Bendara Raden Ayu Mangkunagara Sepuh 


Dari K.G.P.A.A Mangkunagara I, K.B.R.A.y Kusumo Patahati memiliki dua orang anak sbb:

1. K.P.H Surya Hamidjaya

KPH Surya Hamidjaya menikah dengan GKR Alit ( putri dari Sunan Pakubuwana III ) menurunkan KGPAA Mangkunagara II

2. BRAy Angger

BRAy Angger menikah dengan Raden Adipati Yudhanagara V Bupati Banyumas


KBRAy Kusumo Patahati wafat pada tahun 1787 dan dimakamkan di Astana Giri Gunung Wijil, Karang Tengah Kali Ancar Jaten Selogiri Wonogiri. 


Al Fatihah kagem Eyang Rubiah Kusumo Patahati


[9/1 05.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/mcyygYfBmNPSRrbU/?mibextid=xfxF2i


Katanya kalau tidak suka Habib tidak mengakui habib Yaman dikatakan anak zina? Ini ajaran Islam yang mana? Ada yang tahu?


[9/1 05.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/WNmadLLKwoNifuPt/?mibextid=xfxF2i


Nama nama Keturunan Walisongo bukan Untuk Konsumsi Publik pada 8-10 nama dari Bawah,😅🙏

#Kebenaran Nasab Kalian Tersambung pada  5 - 8 Nama generasi di Bawah Walisongo itu Domain dari Iktiraf Cabang Kerabat Terkait


[9/1 13.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/G2jioaNnoXssCVhf/?mibextid=A7sQZp


Leluhurnya Walisongo dari Tarim , iya benar Tarim tapi bukan Tarimnya Yaman ,Mumet kan ?

🤣🤣🤣


[9/1 13.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

▶️ Nasab Ba'alawyy Hallo Groupnya G Bukan J

Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/v/sAMfSuuJf1QfYNeU/?mibextid=A7sQZp


[9/1 13.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/xNfHBsJowS4AwTTg/?mibextid=A7sQZp


SULTAN AGUNG RAJA III  MATARAM RAJA YANG JUGA ULAMA 


di Perkirakan lahir 1595 Putra dari perkawinan Raden Mas Jolang dengan IRatu Dyah Banowati putri Pangeran Benowo di angkat menjadi Raja pada  tahun 1613 , Raja Ini Adalah Raja Terbesar Kerajaan Mataram di masa nya Wilayah Kerajaan Mataram meliputi Wilayah yang sangat Luas , Mulai Jawa Barat / Karawang Sampai Ke Wilayah Jawa Timur dari Pesisir Utara pulau Jawa sampai Pesisir selatan Pulau Jawa 

#Kecuali Sunda Kelapa / Batavia dan Wilayah lain Kekuasaan Kerajaan Banten 


Daerah Vassal Di Luar Jawa 

- Palembang,Jambi , Lampung , Banjarmasin ,Sampai ke Paser Kalimantan Timur , Pontianak dan Kalimantan Utara Juga masuk sebagai wilayah Vassal Kerajaan Mataram 

Miniatur Kerajaan Majapahit Adalah Kerajaan Mataram di Masa Sultan Agung Hanyokrokusumo 1613 - 1645

.

Dimasa Raja ini Berkuasa Kerajaan Mataram menjadi Pusat Keilmuan dan pusat Gerakan Syiar Dakwah , di Masa Beliau ini juga Pernah di bentuk Dewan Dakwah seperti Majelis Ulama di Masa Walisongo dengan anggota2nya Kebanyakan Ulama Ulama Muda  dari Trah Walisongo 

di Bawah Pimpinan Panembahan Cirebon ( Panembahan Girilaya ) 

Sebagai Penasehat Dewan Dakwah di jabat Ulama yang Usianya Lebih Sepuh dan Pejabat tinggi Kerajaan Mataram antara lain , Panembahan Juru Maryam , Kyai Ageng Jejer , Kyai Ageng Karang Lo , Panembahan Ratu Cirebon ,Pangeran Purbaya I DLL 


Dewan ulama yang Mayoritas Anggotanya itu Ulama Ulama muda di Pimpin oleh Panembahan Ratu II / Panembahan Cirebon Seda ing Gayam / Panembahan Girilaya

 Usia Pemimpin Dewan Dakwah Kerajaan Mataram di masa itu pada 1643 baru 42 THN , anggota lainnya

- Panembahan Rama Kajoran usia 32 tahun 

- Pangeran Bayat Usia 34 tahun 

- Pangeran Awongga Usia 36 tahun 

- Panembahan Ratu Pekik Usia 38 tahun 

- Pangeran Mandurareja II usia 39 Tahun 

- Pangeran Purbaya II usia 45 tahun 

- Pangeran Kudus Usia 36 tahun 

- Panembahan Cakraningrat I usia masa Itu 38 tahun 


Masa Sultan Agung Ekpedisi tersukses adalah Menaklukkan Kerajaan Blambangan yang masih di Kuasai Raja yang beragama Hindu 


Di masa Sultan Agung pula Kalender Saka Mulai di pakai dan Huruf Jawa di Pakai Secara Meluas hampir Ke Seluruh Wilayah Kerajaan Mataram dan Wilayah2 yang di Pengaruhi kerajaan Mataram 


Sultan Agung Hajyokrokusumo wafat pada 1645 , Setelah Sebelumnya dua kali pada 1628 - 1629 Mengirim Ekpedisi Mengusr Bangsa Asing Kolonialis Belanda yang bercokol di Batavia 


Lahumul Fatiha untuk Leluhur/ Kerabat Leluhur Kita di atas 


#Semangat Persatuan sesama Putro Wayah Walisongo mari Terus kita Hidupkan


Kalau di Tanya tokoh Mana yang Mempengaruhi saya // Saya kagumj jawabannya

1) Panembahan Senapati Leluhur Saya dari Garis Nenek , Beliau  Panembahan Senapati Mendirikan Kerajaan Mataram dari semula sebuah desa Perdikan di Tengah Alas Mentaok 

2) Sultan Agung Mataram , Raja Mataram paling Sukses Meluaskan wilayah Dan Anti Kolonialis bangsa Asing 

3) Mbah saya sendiri Panembahan Rama Kajoran 😁🤣🙏


[9/1 13.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/J4Lk5nK98soXsgYg/?mibextid=A7sQZp


Abdul Malik Adzamatkhan itu tokoh Ahistoris / Fiktif 😁, akal sehatmu mana koq masih ngotot' nyambung2in Walisongo ke Tokoh Fiktif 🤣

[9/1 13.14] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/pSixpn3F2Fmif6Kc/?mibextid=xfxF2i


Pendiri Tarekat Naqsyabandi, Al Imam As Syaikh As Sayyid Muhammad  Bahauddin An-Naqsyabandi UZBEKISTAN 


Sayyid Muhammad Bahauddin An- Naqsyabandi adalah keturunan Rasulullah SAW Generasi ke 27  melalui jalur Nasab Al  Imam Hasan al Askari.

Ia dilahirkan pada Muharram 717 H/1317 M, di daerah Qashrul Arifan, salah satu desa di dekat kota Bukhara. Dan Wafat 791H / 1388M 


Susur Galur Nasab : 


1) Muhammad SAW

2) Fathimah Al Zahra dan Ali Bin Abi Thalib 

3) Imam Husain

4) Imam Ali Zayn al-Abidin

5) Imam Muhammad al Baqir

6) Imam Ja'far al-Sadiq

7) Imam Musa al-Kazim

8)Imam Ali al-Reza

9) Imam Muhammad al-Taqi

10) Imam Ali al-Hadi

11) Imam Hasan al-Askari

12) Mir Sayyid Ali Akbar

13)Sayyid Mir Muhammad Mahmud Fakhriddin

14) Amir Sayyid Mir Muhyuddin

15) Amir Sayyid Mir Khalwati

16) Amir Sayyid Mir Naqi Naqib

17) Sayyid Mir Ilaq

18) Sayyid Mir Mahmud

19) Sayyid Burhan Qilich

20) Sayyid Mir Shaaban

21) Sayyid Mir Qasim

22 ) Sayyid Mir Zayn ul ​​Abedin

23) Sayyid Mir Abdullah

24) Sayyid Mir Burhanuddin Qilicha

25)Amir Sayyid Mir Jalalludin Muhammad Bukhari

26) Amir Sayyid Mir Muhammad Bukhari

27) Bahauddin Naqsyabandi wafat pada bulan Rabiul Awwal tahun 791 H. (1388 M.),


#Catatan 

Dalam Kitab al-Awsiya'  al-Saymuri menyebutkan nama Imam Hasan Al Askari Sebagai Abu Muhamad / Ayah Muhamad 

Juga beberapa ulama sunni seperti Ibnu Asthir.ʿAlī b. Abī l-Karam dlm Al-Kamil fī l-tārīkh , Ibnu Shablanji dan juga Ibnu Sabbaq al-Maliki , ʿAlī b. Muhammad. Dalam Al-Fuṣūl al-muhimma . menyebut "Muhammad" sebagai anak Imam al-Askari


Imam Hasan Al Askari Berputra 3

- Muhamad Al Mahdi 

- Husein

- Ali Akbar

#Membantah Versi Riwayat Lain Yang Menyebutkan Imam Hasan Al Askari tidak Menikah/ Berketurunan 


#Catatan 

Dalam Catatan Riwayat Sezaman Pengikutnya Tarekat Naqsyabandi di Khasgar di sebutkan Al Imam As Sayyid Bahaudin Naqsyahandi Adalah Salah Satu  Guru Al Amir Sayyid Jamaluddin Husein Al-Kubra / Leluhurnya Walisongo 


#Sanad_Keilmuan / Sanad Tarekat Al Imam As Sayyid Bahaudin An-Naqsyahandi 


Syaikh an-Naqsyabandî berguru ilmu tarekat kepada Syaikh Muhammad Bâbâ as-Sammâsî kemudian kepada Sayyid ‘Amîr Kulâl. Sedangkan Sayyid ‘Amir Kulal berguru kepada Syaikh Muhammad Baba as-Sammâsî. Syaikh Muhammad Bâbâ as-Sammâsî berguru kepada ‘Ali ar-Râmîtanî yang lebih dikenal dengan nama Syaikh al-‘Azîzân. Syaikh al-Azîzân berguru kepada Syaikh Mahmud al-‘Anjîr Faghnawî.


Syaikh Mahmud al-‘Anjîr Faghnawi berguru kepada Syaikh ‘Ârif ar-Rîwakirî yang berguru kepada Syaikh ‘Abdul Khalîq al-Ghuzduwânî yang berguru kepada Syaikh Abi Ya’qûb Yûsuf al-Hamadânî yang berguru kepada Syaikh Abi ‘Ali al-Fadhal bin Muhammad ath-Thusi al-Fâramadî yang berguru kepada Syaikh Abil Hasan ‘Ali bin Abi Ja’far al-Kharqânî.


Syaikh Abil Hasan ‘Ali berguru Kepada Abi Yazid Thaifur bin ‘Îsa al-Busthâmî yang berguru kepada Syaikh Imam Ja’far ash-Shâdiq yang berguru kepada kakeknya Sayyid al-Qâsim bin Muhammad bin Abi Bakar ash-Shiddiq yang dari Salmân al-Farîsî yang memperoleh dari Abi Bakar ash-Shiddîq yang memperoleh dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

[9/1 14.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Mudahnya Melontarkan Tuduhan Demi Membela Polemik Nasab Ba Alwi


Oleh: Gus Abdul Aziz Jazuli, Lc, MH.

Ponpes TQN Al Mubarok Cinangka, Serang, Banten


Sebuah artikel yang ditulis oleh seorang yang mengaku cendekiawan yang dimuat dibeberapa website dengan judul “Stop Rasisme Nasab”. Yang menurut penulis, isinya hanyalah pembelaan terhadap Ba Alwi dalam status mereka sebagai dzuriyah Nabi Muhammad SAW dan menyudutkan kelompok yang meneliti yakni KH Imaduddin Utsman yang mempertanyakan secara data ilmiah (pustakan dan DNA) akan keshahihan nasab Ba Alwi yang selama ini dipublikasikan sebagai nasab yang paling shahih sedunia. Sebagaimana klaim ini diwariskan secara turun menurun semenjak ratusan tahun yang lalu.


Beberapa bulan lalu, beliau telah menuliskan artikel yang panjang dan berupaya untuk menyudahi konflik nasab Ba Alwi, meskipun upayanya itu gagal dan tidak membawa efek apapun. Karena tulisannya sama sekali tidak menyentuh substansi yang dibicarakan oleh KH Imaduddin dan terkesan “memaksakan” orang lain agar mempercayai nasab Ba Alwi sebagai dzuriyah Nabi Muhammad SAW. Dan tulisan itu juga sudah penulis sanggah, meskipun sampai saat ini tidak ada reaksi dan sanggahan lagi sedikitpun.


Poin-poin dari artikel yang berjudul judul “Stop Rasisme Nasab” tersebut ialah:


Pertama: Ukuran kebenaran adalah banyaknya pengikut.


Ia bercerita bahwa di Malang, ada acara haul seorang habib yang dihadiri oleh ribuan orang, yang tentunya salah satunya ialah Ia sendiri. Kemudian berkesimpulan, polemik nasab yang berlangsung hampir satu tahun ini tidak ada pengaruh sedikitpun kepada masyarakat. Apa benar demikian? Benarkah bahwa barometer kebenaran adalah banyaknya pengikut?, kala Fir’aun yang sangat banyak pengikutnya maka ia merupakan pemegang kebenaran? tentu ini adalah logika yang tidak tepat dan tidak benar. Beliau pun pasti tahu tentang sebuah maqolah “Para ulamanya umat Nabi Muhammad SAW itu seperti para nabi Bani Isroil”. Memangnya jumlah keseluruhan Bani Israil saat itu berapa sampai segitu banyak nabinya?. Dan pengikut dari masing-masing nabi terdahulu berapa banyak? tentu Ia sudah tahu jawabannya.


Jika statemennya di atas benar, dan tidak memiliki pengaruh apa-apa di masyarakat, lalu kenapa beberapa PCNU di Jawa Barat dan Jawa Tengah, seperti: PCNU se-Solo Raya yang mencakup beberapa kabupaten-kota, PCNU Wonogiri, dan PCNU Garut malah meyakini Ba Alwi bukan sebagai keturunan Nabi Muhammad dan justru mendukung kajian ilmiah KH Imaduddin tentang nasab Ba Alwi?, atau jangan-jangan beliau tidak mendengar informasi tersebut?  


Kedua: Tuduhan banyaknya pemotongan teks kutipan dan interpretasi yang salah, sehingga analisa berpikirnya pun menjadi salah. 


Jika tuduhan itu benar, tinggal disampaikan saja ke publik. Kami warga NU yang tidak tahu apa-apa jika dibandingkan dengan seorang Kiai yang menjadi pejabat Ketua Bidang Keagamaan tentu pengetahuannya sangat luas dan bijak. Tapi, kami tahu bahwa setiap tuduhan harus mendatangkan bukti, jika tuduhan tidak disertai dengan bukti, maka itu hanyalah tuduhan kosong belaka. Seperti Ba Alwi yang mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi Muhammad, harusnya mereka yang mendatangkan bukti kedzuriyatan mereka, bukan sebaliknya menuntut orang lain untuk mendatangkan bukti ulama mana yang telah membatalkan nasab Ba Alwi. Penulis rasa ini adalah logika sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat awam seperti penulis, dan beliau pasti sangat memahami ini.


Ketiga: bersandar kepada kitab yang tidak sedang membahas anak-anaknya Ahmad bin Isa, dan menggunakan kitab-kitab yang tidak relevan dan asal comot.


Lagi-lagi ini adalah tuduhan yang tidak berdasar. Tapi bolehlah saya melontarkan pertanyaan kepadanya, sebutkan nama kitab yang secara khusus membahas anak-anak Ahmad bin Isa, penulisnya siapa dan ditulis tahun berapa?, penulis sangat memerlukannya. Namun jangan sampai menyebut nama-nama kitab di abad ke-9, 10, bahkan 14 H, karena masyarakat sudah mulai mengetahui bagaimana polesan-polesan dan rajutan-rajutan sejarah yang dilakukan oleh para sejarawan Ba Alwi atau Muhibin mereka. Atau jangan-jangan Ia pun belum membacanya?   


Keempat: menolak kitab sezaman dalam pengitsbatan nasab, dan jika kaidah itu digunakan maka nasab Syekh Abdul Qodir pun akan batal


Jika tidak sependapat dengan teori kitab sezaman, maka itu hak bapak. Tapi jangan kemudian mengahalang-halangi orang lain untuk menggunakan teori itu. Teori itu sudah dijelaskan oleh para ulama-ulama nasab, dan saya yakin beliau belum membacanya, atau sengaja tidak membacanya. Padahal sudah dijelaskan di dalam tulisan penulis sebelumnya.


Jika merunut sejarah tokoh-tokoh Ba Alwi, seperti: Muhammad bin Ali “Shohib Mirbath”, ia tokoh historis atau tokoh fiktif?. Penulis tidak menemukannya di dalam buku-buku sejarah eksternal Ba Alwi di masanya, padahal beliau itu seorang imam, tokoh pertama penyebar madzhab syafi’i di kota Mirbath, kok penulis tidak menemukannya, malah penulis temukan nama yang sama dengan laqob yang berbeda, yaitu: Muhammad bin Ali al Qol’i. Dan jika ditelaah kitab-kitab sejarah Baalwi, al-Qol’i malah berguru kepada Muhammad Shohib Mirbath. Padahal sebelum kedatangan Muhammad al-Qol’i, kota Mirbath dikenal sebagai kota yang penduduknya bukan orang yang terpelajar, jangankan menjadi orang yang terpelajar, mengetahui dasar-dasar agama saja tidak. Jadi kitab-kitab sejarah Baalawi mengambil sumber dari mana bahwa Muhammad Shohib Mirbath adalah gurunya al Qol’i? atau hanya rajutan dan tenunan yang dilakukan oleh sejarawan-sejarawan Ba Alwi, khususnya dari kalangan Ba Alwi kontemporer?.


Adapun nasab Syekh Abdul Qodir al Jailani yang ditolak oleh Ibnu Anibah, itu bukan karena konsekwensi dari persyaratan kitab sezaman, tetapi karena ada “sesuatu” antara Ibnu Inabah dengan Syekh Abdul Qodir, yang penjelasannya dapat kita bisa buka di komentar Syekh Abdurrahman Majid al Qoroja atas kitab Umdatut Tholib.


Jadi jangan mengada-ngada, dengan tuduhan “kitab sezaman” adalah bikinan KH Imaduddin Utsman, jangan dong pak, karena barangkali bapak yang ngopinya kurang kental.      


Kelima: keturunan wali songo tidak pernah dicatat


Terkait hal ini sebetulnya dapat dikonfirmasikan ke masing-masing dzuriyah Wali Songo. Tanyakan saja kepada mereka punya catatan atau tidak. Jangan kemudian ketika yang dipertanyakan data ilmiah nasab Ba Alwi, lalu direspon malah dengan cara menyerang dzuriyah Wali Songo. Bantu dulu Ba Alwi untuk menjawab 12 pertanyaan KH Imaduddin yang sampai saat ini belum terjawab.    


Keenam: yang menentang pandangan KH Imad pasti salah, meskipun Rais Aam PBNU


Kesimpulan ini juga salah, tidak sesuai dengan kenyataan. Kami berbicara tentang data, kitab-kitab sejarah, nasab, baik internal atau eksternal, bahkan yang manuskrip pun kami telaah. Namun dari sekian banyak kitab yang ditelaah, kami justru menemukan data nasab Ba Alwi semakin rancu dan semakin gelap. Kami menduga bahwa hal yang seperti ini juga dilakukan oleh Rais Aam. Ternyata dugaan ini salah, apakah sekelas Beliau tidak melakukan hal yang sama, sehingga berstatemen: “(Imam) Ubaidillah difitnah”, berarti orang-orang yang selama ini mencari kebenaran tentang nasab Ba Alwi dianggap para pelaku fitnah?.


Padahal kami sudah menggali banyak data, tapi hanya membuahkan “tuduhan fitnah”. Tentu hal ini sangat menyayat hati, seakan tidak dihargainya keilmuan, pengetahuan, dan sebuah sikap yang tidak mencerminkan sikap yang seharusnya. Maka wajar jika sekelas Rais Aam pun mendapatkan reaksi dari sana-sini, yang di antaranya adalah dari penulis sendiri. Takkan ada reaksi jika tidak ada aksi, meskipun itu dari Rais Aam, atau seorang ketua. 


Waallahu Alam


[9/1 14.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/vBc3y4sNEq3vmBvT/?mibextid=xfxF2i


KHAN KHARAKANID 934 - 955 

( Sultan Satuq Bughra Khan )


Abdulkarim Satuq Bughra Khan (Uyghur: سۇلتان سۇتۇق بۇغراخان ; juga dieja Satuk ; meninggal tahun 955) adalah seorang Kara-Khanid khan; Sejak  tahun 934M, ia adalah salah satu penguasa Turki pertama yang masuk Islam  yang Kemudian mendorong Berbondong-bondong Rakyat Kara-Khanidnya untuk pindah agama. 


Sejarahwan  Ibnu ul-Athir melaporkan bahwa, pada tahun 960M, ada 200.000 orang Turki Yang tinggal di Kekhanan Kharakanid  memeluk Islam. Atas Dakwah Ulama dari Samanid Abul Hasan Said Ibnu Hatim dan Abuzar Ammar at-Tamimi 


Satuq dikatakan berasal dari Artux, yang diidentifikasi dalam Naskah  abad 5H / -10M Hudud al-'alam (Batas Dunia) sebagai "desa Yaghma sebuah desa yang padat penduduknya", Yaghma adalah salah satu suku Turki yang membentuk Kekhanan  Karakhanids.

Satuq  Ia kehilangan ayahnya Bazir Arslan Khan ketika ia berusia 6 tahun. Pamannya, Oghul chak Khan, menikahi ibunya dan menjadikan Satuq sebagai anak tirinya


Menurut catatan Sejarahwan Ottoman Munajjimbashi, dari  Sumber Riwayat yang berasal dari utusan Karakhanid pada tahun 1105 ke istana Abbasiyah, Satuq  adalah khan pertama yang masuk Islam di bawah pengaruh seoran faqīh / Ulama dari Bukhara. 

Menurut Naskah Tazkirah Bughra Khan Abad 6H / 11M  , Satuq masuk Islam ketika dia berusia dua belas tahun. Ia diajari tentang Islam oleh seorang saudagar Samanid Bernama Abu an-Nasr asal dari Bukhara.


Satuq Bugra Khan memiliki setidaknya 4 putra dan 3 putri:


Musa Baytash Khan

Suleyman Khan

Hasan Bughra

Husain Bughra

Nasab Tarkan

Hadya Tarkan

Ala Nur 


Satuq Boghra Khan meninggal pada tahun 955 menurut Sejarahwan Jamal Qarshi, dan dimakamkan di sebuah Mazar yang masih dapat dikunjungi di Artux hingga saat ini


Ibu kota Kara-Khanid Khanate meliputi Kashgar , Balasagun , Uzgen , dan Samarkand 

Penguasa Kharakanid Bergantian di Jabat oleh Anak - Anak dan Cucu - cucu Satuq Bugra Khan dari Dua nama Putra nya Musa Baytash Khan dan Sulaymen Khan 


Kekhanan Kharakanid terpecah menjadi Kekhanan Timur dan Barat pada tahun 1040-an. Pada akhir abad ke-11, mereka berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Seljuk diikuti oleh Kekaisaran  Qara Khitai (Dinasti Liao Barat) yang mengalahkan Seljuk dalam Pertempuran Qatwan pada tahun 1141. Kekhanan Timur berakhir pada tahun 1211, dan Kekhanan Barat dipadamkan. oleh Kekaisaran Kwarazmian pada tahun 1213


[9/1 14.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/pgNgU9gZynjSR3aN/?mibextid=xfxF2i


BENDE KI BICAK 


dlDalam Narasi Kisah Babad Lokal /  Foklor yang ada di  Masyarakat desa Sela , masyarakat sekitar makam Sunan Bonang di sebutkan bahwa Bende Ki Bicak adalah Milik Ki Bicak Pendiri Desa Sela Seorang Ulama yang Juga Seorang Dalang 


Menelusuri hasil Penelitian sejarah  Terkait Nama  Ki Bicak atau Kyai Ageng Bicak  di Indentifikasi Kalau nama Ki Bicak adalah  Sebutan Untuk seorang Sayyid Dari Keturunan Kyai Ageng Ngerang I , Dakwah Penyebaran Islam nya Ki Bicak ini Memiliki keistimewaan dengan sentuhan Budaya  /  Menggunakan Alat Musik  Bende Bagian dalam Mengiringi  Pementasan Wayang Beber ,

Disebutkan Ki Bicak / Kyai Ageng Bicak Asal desa Sela  Beliau Adalah Guru dari 

- Sunan Kalijaga 

Selanjutnya Sunan Kudus Murid Langsung Sunan Kalijaga Meneruskan Cara Dakwah Gurunya Tersebut dan di Kenal sebagai Sunan Yang sangat menghargai Budaya Kearifan Lokal ,

Warisan Bende Ki Bicak ini di sebutkan dalam Kisah Foklor lainnya menceritakam Kisah Panembahan Kudus / Panembahan Qodi  yang Berseteru dengan Kyai Ageng Pengging Anom / Kyai kebo Kenongo murid Syaikh Siti Jenar II / Abdul Jalil 


Kyai Ageng Bicak Memiliki keturunan yang Menjadi Istri Kyai Ageng Sela yang dari Perkawinan ini Melahirkan Nama Kyai Ageng Nis , Pendiri Desa Perdikan Laweyan dan Merupakan Leluhurnya Raja Raja / Bangsawan Mataram


Pusaka Bende Ki Bicak Ini Saat ini di Miliki Oleh Keluarga Keraton Mataram , Warisan dari Sunan Kalijaga 

#Catatan Pusaka Bende Sejenis ini tidak hanya satu , Di Kudus juga ada Bende Ki Bicak , Di Bonang / Makam Sunan Bonang juga ada Bende Ki Bicak 


Jadi Bende Ki Bicak tidak hanya Satu Saja Karena Warisan Ilmu Perdalangan  dan Kesenian Alat Musik Pengiringnya / Bende  Dari Kyai Ageng Bicak Beserta juga  di Wariskan ke Banyak Murid2nya yang lain  Selain ke Sunan Kalijaga , ke Sunan Bonang dan  Sunan Kudus


[9/1 14.07] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Kiyai Ageng Haaruun Basyariyyah

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/Xm6pE6DF94oAQeqK/?mibextid=xfxF2i


[9/1 14.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/kBLhvxpepSw7JkDz/?mibextid=xfxF2i


Kata iro berasal dari kata prawiro yang artinya pemberani atau kesatria.Nama Iro adalah salah satu ciri khas keturunan Eyang Batoro Katong pendiri kota Ponorogo yang juga adik dari Eyang Retno Pembayun istri dari Eyan Sri Makurung Prabu Handayaningrat dari Pengging.

Entahlah tutur yang berkembang begitu.

Di makam Eyàng Iro Kusumo,eyang Iro kencono,R.NG.Iro Kusumo,RNGT.Iro kusumo ...

Hayu hayu Rahayu Ing Palereman Jati.

Lin Nabi walahummul Fatiha ..🤲🤲🤲🤲


[9/1 17.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/nHNGNLhCWUULmota/?mibextid=xfxF2i


**Saya Tuliskan ya supaya jelas, karena anda tidak bisa baca hurup Arab**

Bandar Bukis

Bandar Makassar

Bandar Mandar

Bandar Sanjai (Sinjai)

Bandar Waju (wajo) karena dalam Aksara Arab tidak ada Vokal O

Bandar Supping  (Soppeng)

Bandar Bantaeing (Bantaeng)

Bandar Ujun  Pandan


[10/1 00.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/jefiFisQRaygU3Cx/?mibextid=xfxF2i


Gus/ Ustad / Kyai / Ilmuwan Dalam bidang sejarah / Nasab dan Cabang Ilmu Lain yang Terkait Seperti Kyai Imadudin Banten  Di Negeri ini Banyak dan Hampir Semua nya mungkin Ada Tautan genetik sebagai Keturunan Wali Wali Agung Walisongo 

#Sosialasi Terus Berjalan Mensyiarkan Seluas2nya Dimanapun Kalau Ba'Alawi bukan Sayyid Syarif/ Bukan Dzurriyah Rasulullah SAW


[10/1 02.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/kHDBNYAJ4QpJeqWk/?mibextid=xfxF2i


MARI KITA SEMUA INTOPEKSI DIRI , JANGAN LAGI MAU DI BODOH2 HI KELOMPOK PARASIT NASAB YANG MEWAJIBKAN KALIAN JADI PELAYAN MEREKA (MUHIBBIN2NYA)


#Menyatukan Semua Dzurriyah Rasulullah SAW (Keturunan Walisongo) dalam Satu Rumah besar "KEKERABATAN " Prosesnya Masih Berjalan Dan Semakin Inten 

#Tak_ada Esklusivitas Diantara Kita ,antara keturunan Pancer Laki-laki Walisongo ataupun Kerabat2 Jalur Perempuan Semua sama Sederajat Kita Semua Adalah Keturunan / Memiliki Tautan Genetik ke Rasulullah SAW Melalui Walisongo


#Negeri BALDATUN TOYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR yang di Wariskan Leluhur Kita Walisongo akan Semakin Maju Kalau Kita/Kerabat Kita Berhenti Jadi Jongos Ba'Alawi 

#Malu Lah dan Jaga Marwah Leluhur Kita Wali wali Agung Walisongo , Kita itu Keturunan Wali wali Agung Walisongo + Bangsawan Pula  koq mau di Ekploitasi oleh Para Parasit Nasab yang Masuk di Bawa Penjajah Belanda Ke Negeri ini Untuk Menyebarkan Ghawzul Fikri , Melalui Nasab Mardudnya telah Nyata Menindas Kalian dan Menganggap Kalian pelayan /Muhibbin2nya Mereka ,!!!!


[10/1 02.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/7007881839293740/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=KtfwRi


ILMU RONGSEN KUBURAN WARISAN SYAIKH ALI AS SAKRAN YANG MASIH DI LESTARIKAN 

DAN ILMU COCOK LOGI DUGAAN SEBATAS KEMIRIPAN NAMA MENJADI KEAHLIAN PARA AHLI NASAB BA'ALAWI


waqilah Alidin Assegaf berfatwa (?) Kalau Walisongo cuma di Catat dalam Dokumentasi Sejarah tak ada satu Ahli Nasab pun yang Mencatatkan nasab Walisongo dan Keturunannya (?)

#Pernyataan Tidak di Catat Oleh Ahli Nasab internal Ba'Alawi itu BENAR 100% lah WALISONGO Memang bukan bagian Kerabat Ba'Alawi Mustahil Tercatat di internal catatan Ba'Alawi

#fakta Ilmiah Bukti Historis keberadaan Walisongo dan Keturunannya itu Rajih / Kuat Dan Ilmiah ,Syuhro Wal Istifadoh di ketahui Masyarakat luas di Masa nya Kkarena Walisongo dan Keturunannya mendirikan Kerajaan Kerajaan dan Keturunan Menjadi Raja / Pejabat/ Bangsawan di Kerajaan tersebut menikah silang Sesama Bangsawan Kerabat nya di Kerajaan lain Sesama Dzurriyahnya Walisongo 


Metode Ba'Alawi dalam Pencatatan Sebatas Nama nama dlm Kitab Nasab itu Sangat Lemah karena tidak di Beri keterangan Riwayat dan Dirayahnya Persetiap Nama Di maksud ( ada Jejak Historis Hidupnya) 


jadi Samsu Dzahiroh atau Kitab Nasab Lain Produk Internal Ba'Alawi Faktanya Banyak sekali Kelemahannya ,Maka Ba'Alawisasi Ramai sekali (Makam2 Bangsawan Lokal di Ba'Alawisasi ) 

Sejak lama  Mereka telah Bergerilya mencari Bukti Sejarah /! Bukti Historis seperti Makam ,dn Jejak.Rowayat Kisah Hidup dari Nama Leluhurnya , Tujuan nya Untuk Mencocok logi dengan Catatan Nasab yang ada di Kitab Andalan Mereka 


Sayangnya Ilmu Cocok Logi Kemiripan Nama plus Ilmu Warisan Leluhurnya Ba'Alawi "ILMU RONGSEN KUBURAN "Menjadi andalan Ba'Alawi dalam Mengumpulkan Bukti Historis leluhurnya yang datang Ke Nusantara pada abad ke 18 / 1700 an atau awal abad 19 / 1800 an 


#Terbukti kan Sejarah Nasab Ba'Alawi itu AMBURADUL atau tidak Rajih Minim Bukti Historisnya


[10/1 02.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/S9TGjb35abTwK5mp/?mibextid=A7sQZp


HALO !! DIMANA KABIB RUMAIL DAN KABIB WAFI.

 

SENANG2 DAPAT BAYARAN BESAR DAN DI WISUDA JADI KABIB DAN PAHLAWAN NYA PENJAJAH.


https://fb.watch/pnGS9Dcb4Q/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v


[10/1 02.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Teguran Buat Gus (Wafii & Rumail) 

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/9meQUzNRy9Avo1X8/?mibextid=wAa3IX


[10/1 03.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/M1gDBGQxAnRTV5AZ/?mibextid=xfxF2i


Masyarakat Luas Wajib Tahu dan Tersadarkan dari Framing2nya Klaim Palsu Ba'Alawi dan Memahami Bahwa Ba'Alawi bukan Sayyid Syarif/ Bukan Dzurriyah Rasulullah SAW, #Menjaga Dan Melindungi Marwah Keluarga Besar Sayyid Syarif Asli dan Mencegah Ekploitasi Umat Bermodal Nasab Seperti yang di Lakukan Kelompok Ba'Alawi (Kelompok Parasit Nasb ) Adalah Tugas / Kewajiban Kita Bersama Tanpa Kecuali


[10/1 03.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/dfxPTZ6E3FcsSJgN/?mibextid=xfxF2i


Silsilah dari pihak Ayah :


Nabi Besar MUHAMMAD SAW.

Sayidah FATIMAH AZ-ZAHRA istri IMAM ALI BIN ABU THALIB(CHALIFAH IV)

Al-Imam Sayyidina Hussain/(Qaddasallohu Sirruhu)

Sayyidina Ali Zainal Abidin

Sayyidina Muhammad Al-Baqir

Sayyidina Ja'far Ash-Sodiq

Sayyidina Al-Imam Ali Uradhi

Sayyidina Muhammad An-Naqib

Sayyidina 'Isa Naqib Ar-Rumi

Sayyidina Ahmad al-Muhajir

Sayyidina Al-Imam 'Ubaidillah

Sayyidina Alawi Awwal

Sayyidina Muh. Sohibus Saumi'ah

Sayyidina Alawi Ats-Tsani

Sayyidina Ali Kholi' Qosim

Sayyidina Muhammad Sohib Mirbath

Sayyidina Alawi Ammil Faqih

Sayyidina Amir 'Abdul Malik Al Muhajir

Sayyidina Abdullah Al-'Azhomatu Khan

Sayyidina Ahmad Syah Jalal

Sayyidina Syech Jumadil Qubro

Sayyidina Ali Nurul Alam Akbar

Sayyidina Umadtuddin/Abdullah Al-Khan

Sultan Cirebon I : Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati

Pangeran Mohammad Tajul Arifin/Pangeran Pasarean

Pangeran Di Jati Carbon/ Panembahan Sedang Kemuning

Sultan Cirebon 3 : Pangeran Emas/Panembahan Ratu I

Pangeran Seda ing Gayam/Panembahan Adiningkusumah

Sultan Cirebon 4 : Pangeran Rasmi/Panembahan Girilaya/Panembahan Ratu II

Sultan Sepuh I

Pangeran Martawijaya

Abil Makarimi Muh Samsudin

Panembahan Girilaya

Sultan Sepuh II

Sultan Raja Tajularipin Jamaludin

Ratu Raja Kartadiningrat (Cirebon) istri Pangeran Surawidjaya (Raja Talaga 11)

Ratu Tilarnagara ( Talaga ) istri Pangeran Arya Secanata (Bupati Panjalu 11)

Raden Arya Wiradhipa

Rd. Tjakradidjaja

Rd. Sumabrata

Rd. Suradjibdja

Rd. Kanduruan Amir Suradimadja

Rd. Supenir Suradimadja

Rd. Yudhi Supardi Suradimadja


[10/1 03.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/3Vg82iM85EtcXzsZ/?mibextid=A7sQZp


Mohon bantuannya  untuk silsilah leluhur saya, masih dalam pencarian karena begitu banyak nama nama yg sama, HB 3, pangeran Diponegoro, dan pemberian sebidang tanah jaman dulu di daerah Gondolayu kecamatan Jetis, dari HB ke 3 di berikan kepada KRT jogodiprojo, dan kakek Raden Thomas markongso ahli waris dari KRT prawirasetika untuk sebidang tanah tersebut...

Di antara nama nama tersebut

1).ny.R.Ngt Djojonarpodo alias soepiyatin

2). ny.r.ngt.hardjokarono alias soelastri.

3).R.soecipto.

4).prawiroharjo alias soepono.

5).R.A.T soetono.

6).R.A.Th.soelastri.

7).R.A.M Rahayu.

8).R.Th.markongso.

9).F.R.soelakmi.

10).R.FR bargowo.

11).Rr.lucia Siti sudanini.

12).R.Ngt istianah soetejo...


Siapa tau  ada yg mengenal atau mengetahui nama nama tersebut.

Untuk KRT jogodiprojo, tempat tinggal nya di Keparakan kidul Ngayogyakarta.

Trimakasih sblm nya.


[10/1 03.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 Ba'alawyysasi Terhadap Wali Songo

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/MvtgqhqeMYwDMhNt/?mibextid=A7sQZp


[10/1 03.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/KerzXYgBQ4fuYe3K/?mibextid=A7sQZp


#Himbauan dan Sosialisasi kan ke lingkungan kita / Kerabat2 Kita , Tak Lagi Menyebut / Memanggil Saudara sebangsa Kita dari Kelompok Ba'Alawi dengan gelar Sayyid / Syarif/ Khabib Panggil Ustad / Kyai / Mas / Bapak / Abah / Mba / Teteh dll Panggilan Biasa saja #Memanggil / Menyebut Ba'Alawi dengan gelar Sayyid Syarif sama Saja kita mendukung Fitnah Kelompok2 Parasit Nasab terhadap Keluarga Rasulullah SAW

[10/1 03.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/Kva1BTY1paNiK9ZF/?mibextid=xfxF2i


Pemberitaan Seluas2nya Meluruskan Fitnah (Ba'Alawi Y'DNA Haplogroup G Mengaku2 Keturunan Sayyid Syarif Haplogroup J1 ) akan semakin Ramai Kedepannya Semakin Meluas Melalui Cara Apapun ,#Catat nggak ada Kaitan Perkara TERBONGKARNYA KEPALSUAN NASAB / TERPUTUSNYA NASAB BA'ALAWI dengan Urusan  Politik apalagi Pilpres 😅

[10/1 03.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/i1CZy5QBbNe1qfr7/?mibextid=xfxF2i


MERIAM BERANAK (PUSAKA KERAJAAN SAMBAS)


Sambas inconom, kali ini akan memaparkan salah satu pusaka yang di keramatkan di dalam kerajaan sambas, adapun salah satunya adalah MERIAM BERANAK, 


Media Penyimpanan Meriam Beranak Setiap ada sesutu yang akan terjadi meriam itu bisa saja raib/menghilang entah kemana, tapi bisa kembali dengan sendirinya.Meriam itu jumlahnya tujuh buah dan diberi nama :


1. Raden Mas


2. Raden Putri


3. Raden Sambir


4. Raden Pajang


5. Ratu Kilat


6. Pangeran Pajajaran


7. Panglima Guntur.


Menurut Gusti Sofyan Kailani (Penjaga Kamar Pusaka), saat ini Meriam Ratu Kilat sedang tidak ada ditempat dan telah lama pergi dari istana. itu biasanya akan menandakan kejadian alam luar biasa didunia. Namun menurutnya Meriam tersebut bisa saja tiba tiba ada ditempat(kembali dengan sendirinya). Karena menurut beliau, meriam itu bukan Raib, atau dicuri orang, melainkan pergi meninggalkan keraton untuk mengatasi sesuatu hal atau peristiwa. Tapi bila sudah sampai waktunya ia akan kembali dengan sendirinya.


Keraton yang berada di Muara Ulakan ini (Sambas) juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Dimana Bangunan Keraton yang menghadap sungai tersebut, mencirikan bahwa jalur transportasi zaman dahulu melalui sungai dan adanya Lambang Kuda Laut bersayap diatas atap keraton menandakan bidang yang menyokong perekonomian keraton saat itu adalah Bahari.

[10/1 05.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/PubzLbo5kjHVRRG6/?mibextid=xfxF2i


KOMPASTV - Pada 1755 sampai 1830, diksi emansipasi belum dikenal di nusantara.   Namun, Nyi Ageng Serang dia sudah menjadi seorang pejuang perempuan yang maju melawan Belanda dalam Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang berlangsung pada 1825 sampai 1830.  Perang besar yang hampir membuat Belanda bangkrut. Nyi Ageng Serang adalah seorang perempuan, Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Serang, Purwodadi, Jawa Tengah. Nama aslinya Raden Ajeng Kustiah Wulaningsih Retno Edi. Dia adalah nenek dari Tokoh Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara.


     Nyi Ageng Serang adalah satu-satunya perempuan yang bertugas sebagai salah satu panglima Perang Jawa. Awal perang terjadi, Nyi Ageng Serang berusia 73 tahun. Penuaan tak menyurutkannya, dia tetap di garis depan perjuangan. Dia bahkan menjadi penasehat dan juru siasat dalam Perang Jawa. Dia memimpin pasukan di sektor utara Jawa. Manuver pasukan Nyi Ageng Serang bak debut angin topan. Tangkas, cepat, dan menghancurkan. Tak heran pertahanan pasukan Belanda dapat dihancurkan dengan mudah. Karena itulah Perempuan Panglima Perang di sektor utara Jawa ini berjuluk "lonjong mimis" dan "diraja meta", yang berarti bagai dentuman peluru. 


     Salah satu strategi perangnya yang paling terkenal darinya adalah siasat "godhong lumbu" . Taktik menggunakan daun talas hijau untuk mengamuflase. Meskipun merupakan putri bangsawan, ia dikenal dekat dengan rakyat. Setelah dewasa, dia tampil sebagai salah satu panglima perang untuk melawan penjajah.  Yang paling menonjol dari Nyi Ageng Serang adalah kemahirannya dalam peperangan. Nyi Ageng Serang mengikuti pelatihan militer dan tergabung menjadi Prajurit Estri, besutan Ratu Ageng Tegalrejo. 


#DokumenterKompasTV #PerempuanPerempuanNusantara #Indonesia #PerempuanIndonesia #PerangDiponegoro #NyiAgengSerang #Jawa #KulonProgo


Artikel ini bisa dilihat di :  https://www.kompas.tv/video/472778/nyi-ageng-serang-angin-topan-perang-jawa-perempuan-perempuan-nusantara

[10/1 05.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 


Nyi Ageng Serang


Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/PubzLbo5kjHVRRG6/?mibextid=wAa3IX

[10/1 05.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://lensakini.com/opini/negara-paling-banyak-dihuni-keturunan-nabi-muhammad-saw/



Lensakini.com

Home  Opini

Negara Paling Banyak Dihuni Keturunan Nabi Muhammad SAW

Editor

Rabu, 09 Feb 2022 - 19:044 min read

Negara Paling Banyak Dihuni Keturunan Nabi Muhammad SAW


RelatedPosts

Anak Tukang Tambal Ban di Sidimpuan Butuh Biaya Pengobatan

Innalillah! Kadis Damkar Padangsidimpuan Meninggal Dunia

Baznas Bareng Pemko Sidimpuan Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

KETURUNAN Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam disebut dengan Dzurriyatun Nabi (Zuriyah Rasul). Negara manakah yang paling banyak dihuni keturunan Nabi Muhammad? Tentu mata kita akan tertuju ke Yaman, sebuah negara di Jazirah Arab yang berbatasan dengan Laut Arab di sebelah selatan, Teluk Aden dan Laut Merah di sebelah barat, Oman di sebelah timur dan Arab Saudi di sebelah utara. Orang-orang Arab dan termasuk Dzurriyah Nabi di Indonesia sebagian besar berasal dari negara ini.


Yaman dikenal sebagai kampungnya Dzuriyyah Nabi karena di negara ini anak cucu keturunan Rasulullah paling banyak bermukim dan mengemban misi dakwah. Dzurriyah Nabi atau dikenal dengan istilah Habib ini melekat pada Hadhramaut, sebuah wilayah di Yaman Selatan. Menurut Habib Zein bin Umar, orang-orang Hadhramaut Yaman dari golongan Sayyid datang ke Nusantara lewat Muhammad al-Faqih Muqaddam bin Muhammad Shahib Mirbath.



Merunut silsilah dan sejarah keluarga, keturunan Nabi yang pindah ke Hadhramaut dari Basrah ialah Ahmad al-Muhajir (generasi ke-8 dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra). Di Indonesia, anak cucu keturunan Nabi Muhammad ini biasa dijuluki Habib (Habaib untuk jamak), Syed atau Sayyid. Sedangkan untuk perempuan biasanya dipanggil Syarifah atau Sayyidah. Untuk diketahui, Habib dalam bahasa Arab bermakna orang yang dicintai.



Julukan ini cukup populer di kalangan orang Indonesia dan Malaysia sebagai sebutan untuk keturunan Nabi Muhammad melalui nasab dari Sayyidah Fathimah az-Zahra (putri Nabi Muhammad) dan suaminya Ali bin Abi Thalib. Para Habaib yang menetap di Indonesia dan keturunananya menjadi warga negara Indonesia (WNI) mayoritas adalah keturunan Sayyidina Hussein Bin Ali.



Menurut lembaga pencatat nasab dan silsilah para Habib di Indonesia, Ar- Rabithah Alawiyah, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang menyandang gelar Habib dari 114 marga. Dai yang belajar Tafsir Al-Qur’an dan Hadits di Universitas Al-Azhar Cairo, Ananda Alhafidz dilansir dari Quora mengatakan, bagi kalangan Sayyid, nama Zein Umar bin Smith tidak asing lah.


Beliaulah ketua umum organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia bernama Rabithah Alawiyah. Bagi Anda yang tergolong Sayyid atau segaris keturunan Nabi, lembaga inilah yang bakal mengeluarkan buku nasab (keturunan) Nabi.



Buku ini semacam sertifikat yang isinya silsilah keluarga dalam aksara Arab gundul, yang jika dirunut ke atas bakal bertemu dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah. Asal Mula Habib di Indonesia Seperti dikatakan Habib Zein bin Umar, anak keturunan Nabi Muhammad yang ada di Indonesia berasal dari Hadhramaut Yaman lewat Muhammad al-Faqih Muqaddam bin Muhammad Shahib Mirbath. Keturunan Nabi yang pindah ke Hadhramaut dari Basrah ialah Ahmad al-Muhajir (generasi ke-8 dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra).



Beliau pergi bersama keluarganya. Sementara saudaranya, Muhammad bin Isa tetap di Irak, di masa pemerintahan Khalifah Abbassiyah. Sebelum ke Yaman, Zurriyah Nabi yang lebih dikenal Al-Imam Ahmad bin Isa ini semula hijrah ke Madinah dan Makkah, sekitar 896 Masehi, di dekat kuburan buyutnya. Alasan kepindahannya karena saat itu ada banyak fitnah bahwa keturunan Rasulullah bakal mengambil alih kekuasaan.


Fitnah ini membuat pemerintah yang berkuasa saat itu cemas sehingga banyak keturunan Nabi diburu bahkan dibunuh. Imam Ahmad bin Isa tidak mau anak-anaknya terlibat dalam keruwetan politik, akhirnya dia bicara dengan saudaranya, Muhammad bin Isa, bahwa saya akan hijrah.



Hadhramaut, sebuah lembah yang cukup subur untuk ukuran negeri Yaman, tetap saja suatu negeri miskin, kering kerontang, dan tidak ada apa-apa, demikian Habib Zein. “Dia memikirkan supaya anak dan keturunannya memegang agama dengan murni, tidak terkontaminasi segala macam masalah politik.” “Zaman itu Hadhramaut dihuni penduduk lokal, yang tidak memegang mazhab seperti kita. Ahmad bin Isa berdakwah di situ. Dia mendapatkan perlawanan-perlawanan, penolakan-penolakan yang cukup keras sehingga terjadi friksi, sampai dia mendapatkan murid dan pengikut,” kata Zein bin Umar.


Keturunan dari Ahmad al-Muhajir inilah, hingga sampai ke Muhammad al-Faqih Muqaddam, yang pergi ke Asia Tenggara dan Nusantara. “Dari tiga golongan orang-orang Hadhramaut, yakni Sa’adah, Masyaikh, Qabail, kita lebih mengenal Sayyid.



Golongan ini yang kemudian kita kenal juga dengan panggilan Habib,” kata Habib Zein, seraya meluruskan istilah Habib. “Seharusnya kita harus bisa memilah antara Sayyid dan Habib. Apakah dia benar-benar baik, mengajar dengan ilmu dan akhlaknya juga baik, dan dia menjadi panutan?” Salah kaprah antara Habib dan Sayyid ini jadi perhatian Habib Zein. Ia memberi catatan, tidak semua Sayyid bisa dipanggil habib. Sebaliknya, setiap Sayid sudah pasti segaris keturunan Nabi. “Sekarang titel Habib itu terjadi degradasi, menjadi panggilan keakraban, untuk akrab,” ujarnya.


Habib Zein bin Umar bin Smith berbicara mengenai sejarah orang-orang Hadhramaut dan bagaimana organisasi Rabithah Alawiyah, yang dibentuk pada 1928 di Batavia, dijalankan hingga kini. Dalam keterangannya seperti diceritakan Ustaz Ananda Alhafidz, keturunan Muhammad al-Faqih Muqaddam dibagi menjadi dua. Yang banyak mungkin yang Anda kenal Syekh Abu Bakar, keluarga al-Attas, keluarga Al Habsy. Satu lagi dari ami (ibu) Faqih Muqaddam itu keluarga seperti kita, Al Hadad, bin Smith –itu semua dari Amir Faqih.


Kebanyakan keturunan Faqih Muqaddam masih di Hadhramaut, banyak yang hijrah ke arah India. Mereka ada di Gujarat, dan keturunan inilah yang masuk ke Indonesia lewat Aceh.


Lalu keturunan ini ada juga yang pergi ke Thailand dan Kamboja –ini kebanyakan keturunan dari Abdul Malik. Karena Abdul Malik itu diangkat mantu oleh raja, dia mendapat titel Al Ahmad Khan. Pergi ke Indonesia lewat Aceh, lalu turun ke Palembang dan kemudian ke Jawa. Keluarga Ahmad Khan ini yang menurunkan Walisanga. Di Indonesia, para keturunan Rasulullah ini masuk dengan pendekatan kultur lokal.


Diikuti, lalu sedikit-dikit digeser, sehingga tidak terjadi peperangan termasuk masuk kepada kesultanan-kesultanan. Maka jadilah Islam di Nusantara tanpa menumpahkan darah.


Diakui sebagai dakwah paling efektif yang pernah ada di dunia. Semuanya bisa lihat, masuk tanpa peperangan. Dengan perkembangan ini, lalu keturunan-keturunan ini berasimilasi dengan penduduk setempat. Karena para keturunan Alawiyin dari Haddramaut (keturunan dari Ahmad al-Muhajir) yang datang ke sini, pada saat hijrah, ada yang tidak membawa istrinya, ada yang masih bujang. Kemudian kawin dengan orang orang setempat. Ini kemudian menjadi satu kesatuan yang sempurna.


Lalu keturunan-keturunan ini menjadi bagian bangsa ini. Kita menghormati penduduk lokal dengan sebutan kalimat saudara ibu. Keturunan Rasul, kalau di kalangan keturunan Sayyidina Hasan, dikenal Syarif. Tetapi di kalangan Sayyidina Husein disebut Sayyid, kalau jemaah namanya Sa’adah. Dengan berkembangnya waktu, kebanyakan Sayid ini dicintai oleh lingkungannya, dicintai oleh murid-muridnya, kemudian dipanggilah dengan sebutan Al-Habib. Al- Habib itu artinya yang dicintai.


Akhirnya gelar Sayyid-nya mulai hilang, dan berganti dengan julukan Habib. Sementara di beberapa tempat, misal di Aceh, dipanggil Said. Di Malaysia, dipanggil Said. Sebetulnya, habib ini punya kedudukan tertentu, istimewa. Artinya dipanggil habib itu orang yang benar dan dicintai. Kemudian yang kedua, dia benar menjadi ahli ilmu. Misal, orang biasa dari keturunan mungkin cukup dengan Sayid.


Tetapi sekarang titel Habib, karena terjadi degradasi, menjadi panggilan keakraban, untuk akrab. Jadi bukan untuk julukan ulama besar. “Seharusnya kita bisa memilah antara Sayid dan Habib. Apakah orangnya benar-benar baik, mengajar dengan ilmu dan akhlaknya mulia, dan menjadi panutan? Kalau Sayid ya Sayid, kita dari keturunan. Orang dari keturunan menjadi seperti saya itu bukan pilihan, tetapi ini kodrat dari Allah,” kata Habib Zein.


ARTIKEL INI DIKUTIP DARI KALAM SINDONEWS.COM


Print Friendly, PDF & Email

Tags: ArabHabibKeturunan Nabi Muhammad SAWMakkahRasulullah

Related Posts

Anak Tukang Tambal Ban di Sidimpuan Butuh Biaya Pengobatan

DAERAH

Anak Tukang Tambal Ban di Sidimpuan Butuh Biaya Pengobatan

 SELASA, 09 JAN 2024 - 21:59

Innalillah! Kadis Damkar Padangsidimpuan Meninggal Dunia

DAERAH

Innalillah! Kadis Damkar Padangsidimpuan Meninggal Dunia

 SELASA, 09 JAN 2024 - 15:59

Baznas Bareng Pemko Sidimpuan Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

DAERAH

Baznas Bareng Pemko Sidimpuan Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

 SELASA, 09 JAN 2024 - 13:08

Pj Wali Kota Padangsidimpuan Minta PWI Tabagsel dorong kemajuan daerah

DAERAH

Pj Wali Kota Padangsidimpuan Minta PWI Tabagsel dorong kemajuan daerah

 SENIN, 08 JAN 2024 - 18:42

Awal Tahun 2024, Sengketa Daun Sirih Jadi Kasus Pertama Diselesaikan di Kantor Kepala Desa Tabuyung

DAERAH

Awal Tahun 2024, Sengketa Daun Sirih Jadi Kasus Pertama Diselesaikan di Kantor Kepala Desa Tabuyung

 MINGGU, 07 JAN 2024 - 23:25

Update Kebakaran di Padangsidimpuan, Ini Identitas Pemilik Rumah

DAERAH

Update Kebakaran di Padangsidimpuan, Ini Identitas Pemilik Rumah

 SABTU, 06 JAN 2024 - 17:50

LOAD MORE

">

Home  Daerah

Anak Tukang Tambal Ban di Sidimpuan Butuh Biaya Pengobatan

Reporter : Amru

Selasa, 09 Jan 2024 - 21:59 2 min read 

Anak Tukang Tambal Ban di Sidimpuan Butuh Biaya Pengobatan

Ilustrasi/Ist



RelatedPosts

Innalillah! Kadis Damkar Padangsidimpuan Meninggal Dunia

Baznas Bareng Pemko Sidimpuan Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

Pj Wali Kota Padangsidimpuan Minta PWI Tabagsel dorong kemajuan daerah

PADANGSIDIMPUAN- Seorang ibu yang bekerja sebagai tukang tambal ban di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, membutuhkan biaya pengobatan anak ketujuhnya yang masih dirawat di RS Metta Medika Kota Padangsidimpuan, Jalan SM Raja Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Selasa (9/1/2024).


Didampingi Yayasan Burangir, seorang Ibu bernama Wilhelmi Nasution (39) baru saja melahirkan seorang anak bernama Satria yang masih berusia 6 hari. Saat itu, setelah satu jam melahirkan putra ke-tujuhnya. Kondisi dari Satria begitu mengkhawatirkan. Pasalnya, tubuh mungilnya membiru dan mengalami kesulitan untuk bernafas.


“Untuk pertolongan pertama. Kami langsung bawa Satria ke RS Metta Medika. Tadinya melahirkan di klinik, jadi kami disarankan untuk segera membawa anak saya ke rumah sakit,” kata perempuan yang berprofesi sebagai tukang tambal ban itu.




Setelah mendapatkan perawatan dari dokter dan kondisi bayi berusia 6 hari ini mulai membaik. Wilhelmi Nasution tampak berdiam diri karena kesulitan dalam membayar biaya pengobatan sang putranya. Dia hanya bekerja sebagai tukang tempel ban di sekitar Tugu Siborang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Sedangkan, ayah dari Satria sudah lama pergi meninggalkan rumah.


“Di usianya 6 bulan dalam kandungan, suami saya sudah pergi meninggalkan kami. Tidak tahu kemana. Selain nempel ban, saya juga menjual balon. Pendapatan saya sehari rata-rata 50 ribu rupiah,” ucapnya dengan nada sedih.


Sementara mereka tidak terdaftar sebagai pengguna BPJS sehingga kesulitan dalam membayarkan biaya pengobatan anaknya. Terhitung, hingga hari ini biaya dari pengobatan Satria sudah mencapai Rp7.600.000.


Pengurus Yayasan Burangir, Juli Zega mengatakan, pihaknya masih berupaya melakukan galang dana untuk membantu meringankan biaya pengobatan Satria. “Kita akan terus berupaya membantu meringankan beban dari Ibu Wilhelmi Nasution,” kata Zega.


Dia juga membuka donasi kepada para dermawan untuk dapat membantu melunasi biaya yang ditanggung Wilhelmi Nasution.


“Bagi para dermawan, kita juga membuka donasi dan dapat dikirimkan melalui rekening 2008196721 (Burangir) Bank Syariah Mandiri. Dan juga bisa langsung menemui keluarga Satria di Ruang Bayi, Lantai 3, RS Meta Medika Padangsidimpuan,” ungkap Juli Zega.


Print Friendly, PDF & Email

Tags: Anak Tukang Tambal BanKota PadangsidimpuanSumatera UtaraWilhelmi Nasution

Related Posts

Innalillah! Kadis Damkar Padangsidimpuan Meninggal Dunia

DAERAH

Innalillah! Kadis Damkar Padangsidimpuan Meninggal Dunia

 SELASA, 09 JAN 2024 - 15:59

Baznas Bareng Pemko Sidimpuan Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

DAERAH

Baznas Bareng Pemko Sidimpuan Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

 SELASA, 09 JAN 2024 - 13:08

Pj Wali Kota Padangsidimpuan Minta PWI Tabagsel dorong kemajuan daerah

DAERAH

Pj Wali Kota Padangsidimpuan Minta PWI Tabagsel dorong kemajuan daerah

 SENIN, 08 JAN 2024 - 18:42

Awal Tahun 2024, Sengketa Daun Sirih Jadi Kasus Pertama Diselesaikan di Kantor Kepala Desa Tabuyung

DAERAH

Awal Tahun 2024, Sengketa Daun Sirih Jadi Kasus Pertama Diselesaikan di Kantor Kepala Desa Tabuyung

 MINGGU, 07 JAN 2024 - 23:25

Update Kebakaran di Padangsidimpuan, Ini Identitas Pemilik Rumah

DAERAH

Update Kebakaran di Padangsidimpuan, Ini Identitas Pemilik Rumah

 SABTU, 06 JAN 2024 - 17:50

Tiga Unit Rumah Papan Hangus Terbakar di Padangsidimpuan

DAERAH

Tiga Unit Rumah Papan Hangus Terbakar di Padangsidimpuan

 SABTU, 06 JAN 2024 - 16:06

LOAD MORE

Lensakini.com

Copyright Lensa Kini by PT Ringgas Media Utama © 2020-2024


Navigate Site

About UsIndeksKirim TulisanLaman ContohLensa KiniPedoman Media SiberPrivacy PolicyRedaksi

Follow Us

Search...


About

Advertise

Privacy & Policy

Contact

Copyright Lensa Kini by PT Ringgas Media Utama © 2020-2024


This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy. I Agree

slot gacor slot777 horas88 laris4d slot777 slot gacor toto togel https://bcyogyakarta.beacukai.go.id/slot-gacor/ slot online https://vaksin.dd.stikom-bali.ac.id/design/produk/sistem-gacor/ slot thailand horas88 https://www.lambusa.opendesa.id/shop/lae138-gacor/ https://journal.bappenas.go.id/locale/game-slot-gacor/ https://m-pho88.larete.opendesa.id/ https://rstugurejo.jatengprov.go.id/products/boluibocabo/ https://https://rstugurejo.jatengprov.go.id/products/server-thailand/ https://rstugurejo.jatengprov.go.id/products/server-luar-negeri/ https://rstugurejo.jatengprov.go.id/products/toto-macau/ https://xkotosingkarak.solokkab.go.id/template/bokonge-ireng/

notification icon

[10/1 05.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://saidnazulfiqar.wordpress.com/2006/03/17/tashghir-%D8%AA%D8%B5%D8%BA%D9%8A%D8%B1/


SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR (VIKAR)

SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR (VIKAR)

Search

PRIMARY MENUSKIP TO CONTENT

BAHASA ARAB

TASHGHIR (تصغير)

MARCH 17, 2006 SAIDNAZULFIQAR LEAVE A COMMENT

Tashghir (تصغير)

Vikar


Tashghir sama halnya dengan Nasab, yang merupakan bagian dari pembahasan Ilmu Sharaf. Secara bahasa Tashghir berarti mengecilkan, sedangkan menurut istilah yaitu perubahan bentuk-bentuk kata dengan maksud tertentu. Hukumnya adalah memberikan baris dhamma di awal huruf, memfathakan huruf kedua dan menambahkan Ya sakinah setelahnya, huruf Ya tersebut dinamakan Ya Tashghir (ياء التصغير). Contohnya, (نهر) =sungai, menjadi (نُهَير)=sungai kecil/danau, dan (قلم)=pulpen, menjadi (قُلَيم). Suatu kata yang belum dirubah bentuknya ke dalam bentuk tashghir dinamakan Mushagghar (المصغر).


Tujuan Tashghir


Tashghir mempunyai tujuan-tujuan khusus, diantaranya adalah. Pertama: Mengecilkan bentuk dan ukuran dari kata yang akan dikecilkan, contohnya kata gunung=( جبل) apabila ingin mengecilkan bentuknya maka kata tersebut hendaklah di beri harakat dhamma pada awal hurufnya dan memfatha huruf kedua kemudian menambahkan Ya Tashghir setelahnya, menjadi (جبيل =gunung kecil), contoh lain, kata rumah=( منزل) dirubah menjadi (منيزل). Kedua: Memandang rendah atau mengabaikan apa yang akan dikecilkan, contohnya kata penulis=( كاتب) jika ingin merendahkan seorang penulis maka kata tersebut dirubahn bentuknya menjadi bentuk tashghir yaitu (كويتب), contoh lain kata penyair=( شاعر) menjadi (شويعر), laki-laki=( رجل) menjadi (رجيل). Ketiga: Mengurangi jumlah dari sesuatu yang akan dikecilkan, contohnya, langkah=( خطوة) untuk mengurangi langkah yang menunjukkan kelambatan dalam berjalan seseorang maka dirubah bentuknya menjadi (خطيات), contoh lain kata sesuap makanan=( لقمة) menjadi (لقيمات). Keempat: Menunjukkan dekatnya waktu, contohnya kata sebelum=( قبل) apabila ingin kedatangan seseorang lebih awal dan lebih cepat lagi dari waktu yang ditentukan maka dirubah bentuknya menjadi (قبيل الغروب), contoh lain kata setelah=( بعد) menjadi (بعيد العصر). Kelima: Menunjukkan lebih dekatnya tempat, contoh kata dekat=( قرب) jika ingin menunjukkan atau menerangkan Sesutu itu sangat dekat dan lebih dekat dari suatu tempat, misalnya lebih dekat dari mesjid maka diubah bentuknya menjadi (قريب المسجد), contoh lain kata di bawah=( تحت) menjadi (تحيت الشجرة). Keenam: Mengagung-agungkan sesuatu agar terkesan hebat dan ditakuti, contoh kata bencana=( داهية) jika ingin membesar-besarkan bencana yang akan menimpa agar orang lebih berhati-hati atau takut akan bencana tersebut maka dirubah bentuknya menjadi (دويهية), contoh lain kata pahlawan=( بطل) menjadi (بطيل). Ketujuh: Sindiran terhadap sesuatu yang akan di tashghirkan atau menunjukkan dekatnya sesuatu itu dalam diri, contohnya kata anak=( ابن) jika ingin menunjukkan kedudukan anak dalam diri maka dalam memanggil atau menyebutnya diubah menjadi (بني), contoh lain kata sahabat=( صاحب) menjadi (صويحب).


Syarat-syarat Tashghir


Disyarartkan kepada kata yang akan diubah bentuknya menjadi bentuk tashghir adalah sebagai berikut:


 


Kata (sesuatu) yang akan ditashghirkan hendaklah mu’rab bukan isim mabni (lihat dasar-dasar ilmu Nahwu) seperti kata Tanya, kata penunjuk, kata penyambung, dhamir dan juga Fiíl (baik madhi dan mudhari’). Jika ada isim mabni yang ditashghirkan itu hanyalah darurat, misalnya kata penunjuk itu=( ذا) ditashgirkan menjadi (ذيّا) dan fiíl yang menunjukkan takjub contohnya (ما أحيسنه)=alangkah bagusnya dia, dan (ما أحيلاه )=alangkah cantiknya ia, kesemuanya adalah darurat dalam pentashghirannya.

Timbangan kata yang akan di tashghirkan janganlah sama dengan timbangan tashghir (yg di dhamma huruf awal dan fatha huruf kedua serta ya tashghir), apabila sama timbangannya berarti kata tersebut tidak bisa di tashghirkan, contohnya kata, pirang=( كميت) dan jenis tumbuhan=(دريد), karena timbangannya sama dengan timbangan tashghir.

Kata tersebut hendaklah dapat dikecilkan, maka kata-kata seperti Nama-nama Tuhan, Nabi dan Rasul, malaikat, kullu (semua), Ba’dhu (sebagian), nama-nama bulan, minggu, (البارحة semalam), (besok الغد), (selain سوى), atau kata yang menunjukkan banyak, maka kata-kata semacam ini tidak pantas untuk dikecilkan.

Timbangan-timbangan Tashghir


Tashghir mempunyai tiga timbangan, yaitu Fuáil (فُعَيل), Fuáiíl (فُعَيعِل) dan Fuáiíil (فُعَيعيل). Ketiga timbangan ini, ada yang dikhususkan kepada kata yang terdiri dari tiga huruf yaitu Fuáil, ada yang dikhususkan pada kata yang terdiri dari empat huruf yaitu Fuaííl dan yang lebih dari empat huruf yaitu Fuáiíil, yang dapat dirincikan sebagai berikut:


Fu’áil (فُعَيل)


Timbangan ini dikhususkan pada kata-kata yang terdiri dari tiga huruf, contoh (سقف =atap/langit-langit, menjadi سُقيف), (ولد =anak laki-laki, menjadi وُليد), (رجل =seorang pria, menjadi رُجيل). Jika isim Tsulatsi (tiga huruf) menunjukkan Muannats (feminal) meskipun tidak ada Ta Ta’nis maka dalam mentashghirkannya haruslah ditambahkan Ta Ta’nis di akhir kata tersebut, contohnya kata mata=( عين menjadi عيينة), Hindun=( هند menjadi هنيدة) dan telinga=( أذن menjadi أذينة).Jika kata tersebut diakhiri dengan Ta Ta’nis maka tidak mempengaruhinya (tidak dihilangkan atau ditambahkan), contohnya, pohon=( شجرة menjadi شجيرة) dan kerbau=( بقرة menjadi بقيرة). Apabila huruf keduanya adalah huruf Illat yang merupakan pengganti dari huruf lain maka dalam mentashghirkannya haruslah dikembalikan ke asal katanya, contohnya pintu=( باب menjadi بويب), dan harta=( مال menjadi مويل). Huruf alif pada kedua kata tersebut adalah pengganti dari Wau karena jamak dari kedua kata tersebut adalah (أبواب) dan (amwal) yang menunjukkan Wau adalah huruf aslinya. Apabila huruf kedua dari kata tsulatsi adalah huruf illat asli maka dalam mentashghirkannya tetaplah menggunakannya, contohnya kata rumah=( بيت menjadi بييت) dan pedang=( سيف menjadi سييف) karena jamak dari kedua kata tersebut adalah (أبيات) dan (أسياف).Apabila huruf kedua dari kata yang akan ditashghirkan tidak diketahui asalnya maka huruf tersebut diubah menjadi Wau, contohnya (عاج =taring, menjadi عويج) dan (زان =pezinah, menjadi زوين). Apabila Isim yang aslinya terdiri dari tiga huruf namun ditambahkan Ta Ta’nis atau Alif Maqshura dan Mamduda ataupun ditambahkan Alif dan Nun, atau jamak taksir, maka pada saat mentashghirkannya menggunakan timbangan Fu’ail, contohnya (وردة =mawar, menjadi وريدة), (سلمى =nama perempuan, menjadi سليمى), (حمراء =merah, menjadi حميراء), (مرجان =mutiara, menjadi مريجان) dan (أصحاب sahabat, menjadi أصيحاب).


Fu’ai’il (فُعَيعِل)


Timbanagan Fu’ai’il ini dikhususkan pada kata-kata yang terdiri dari empat huruf, contohnya (ملعب =lapangan, menajdi مليعب), (مسجد =mesjid, menjadi مسيجد) dan (منبر =mimbar, menjadi منيبر). Jika huruf ketiganya adalah huruf madd (alif, wau dan ya) maka wajib merubahnya menjadi Ya dan didengungkan dengan Ya Tashghir, contohnya (كتاب =buku, menjadi كُتَيّب), (رغيف =roti, menjadi رُغَيّف) dan (عمود =tiang, menjadi عُمَيّد). Jika huruf keduanya adalah Alif tambahan maka diubahnya menjadi Wau, contohnya (كاتب =penulis, menjadi كويتب) dan (تاجر =pedagang, menjadi تويجر). Jika huruf keduanya adalah huruf asli baik Wau maupun Ya, maka dalam pentashghirannya tetaplah seperti semula, contohnya, (جورب =kaos kaki, menjadi جويرب) dan (ميسر =kemudahan, menjadi مييسر). Jika huruf keduanya bukan Wau atau Ya yang asli maka dikembalikan ke asalnya, contohnya (قيمة =puncak, menjadi قويمة) karena asalanya adalah (قوّم). Jika hurufnya melebihi empat dan huruf terakhirnya bukanlah huruf Madd, dihilangkan huruf yang terakhir, contohnya (سفرجل =jenis tumbuhan seperti apel, menjadi سفيرج) dan (عندليب =jenis burung, menjadi عنيدل). Dan boleh menggantikan huruf yang dihilangkan dengan huruf Ya sebelum akhirnya, dari kedua contoh tadi menjadi (سفيريج) dan (عنيديل). Jika huruf kata pada dasarnya adalah empat huruf namun ditambahkan Ta Ta’nis, Alif dan Nun tambahan, Tanda-tanda Mutsanna (bentuk dua), jamak muzakkar dan Muannats Salim atau Ya Nasab, maka dalam mentashghirkannya menggunakan timbangan Fu’ai’il tanpa menghilangkan huruf tambahannya, contohnya, (مدرسة =sekolah, menjadi مديرسة), (أربعاء =hari rabu, menjadi أريبعاء), (تاجران =dua orang pedagang, menjadi تويجران), (كاتبون =banyak penulis lk, menjadi كويتبون), (تاجرات =banyak pedagang pr, menjadi تويجرات) dan (عبقري =orang jenius, menjadi عبيقري).


Fu’ai’iiyl (فُعَيعيل)


Timbanagan ini digunakan untuk isim yang hurufnya melebihi empat huruf dan sebelum huruf terakhirnya adalah huruf Madd (alif, wau dan ya), Jika huruf sebelum huruf terakhirnya adalah huruf Ya maka tetap ditashghirkannya, namun jika huruf sebelum huruf terakhirnya adalah Wau dan Alif maka diaubahnya menjadi huruf Ya, contohnya, (مصباح =lampu, menjadi مصيبيح), (عصفور =burung, menajdi عصيفير) dan (قنديل =pelita/lampu, menjadi قنيديل).


Catatan dan Tambahan


 


Jika Isim Tsulatsi (tiga huruf) telah dihapus salah satu dari huruf aslinya sehingga yang nampak hanyalah dua huruf , maka wajib mengembalikan huruf yang terhilangkan pada saat mentashghirkannya, contohnya (يد =tangan, asal katanya يَدْيٌ dan saat ditashghir menjadi يُدَيّة), contoh lain (أخ =saudara, asal katanya أخَوٌ saat ditashghir أُخيّ).

Pada saat mentashghir isim yang huruf ketiganya adalah huruf Illat, maka huruf illat tersebut haruslah diubah menjadi huruf Ya kemudian didengungkan denga Ya Tashghir, contoh (عصا =tongkat, menjadi عُصيّة) dan (دلو =ember/timba, menjadi دُليّة).

Jika huruf sebelum terakhir kata adalah huruf Ya Musyaddadah didahului oleh dua huruf sebelumnya maka huruf Ya pertama diringankan kemudian didengungkan dengan Ya Tashghir, contohnya (عَليٌّ =ali, menjadi عُليٌّ) dan (ذَكيّ =pintar, menjadi ذُكيٌّ). Jika Ya Musyaddadah didahului lebih dari dua huruf maka dalam pentashghirannya tetap pada lafadznya, contohnya (كرسيّ =kursi, menjadi كُرَيْسيّ) dan (نحوي =secara nahwu/missal, menjadi نحيويّ).

Apabila ingin mentashghirkan kata yang terdiri dari dua kata, maka bagian pertama atau kata yang pertama saja yang ditashghirkan tanpa kata yang kedua, contohnya (عبد الله =hamba Allah, menjadi عبيد الله) dan (علم الدين =ilmu agama, menjadi عليم الدين).

Demikian secara ringkas tentang Tasghir, semoga bermanfaat dan dapat membantu anda-anda sekalian dalam mempelajari serta mempraktekkannya.


SHARE THIS:

FacebookX

Loading...

RELATED

Dasar-Dasar Ilmu Nahwu

October 27, 2005

In "Bahasa Arab"

DASAR-DASAR BAHASA ARAB (ILMU SHARF)

April 4, 2008

In "Bahasa Arab"

Nasab (النسب)

April 22, 2006

In "Bahasa Arab"

Post navigation

PREVIOUS POST

Padang Bulan dan Satu Truk Para Kusta

NEXT POST

GADYSA SAIDNA BIN THAHIR

LEAVE A REPLY

IN GOD WE TRUST


MINE


"Happy is he who does good to other, Miserable is he who expects good from others"


BUKU-PERTAMA: CARA PRAKTIS BELAJAR BAHASA ARAB


BUKU-KEDUA: MODAL DASAR MENGUASAI BAHASA INGGRIS


BUKU KETIGA: PENGAJARAN BAHASA INGGRIS


BUKU IV: TEACHING SPEAKING THROUGH YAHOO MESSENGER


BUKU V: OBAT PENAWAR GALAU (PAINKILLERS OF CONFUSION)


KUMPULAN PUISI CINTA


BUKU VI: MULTILINGUAL EDUCATION IN PESANTREN CONTEXT


LANGGANAN

Masukkan alamat @mail Anda!!


Email Address:

Email Address


DAFTAR!


Join 2,719 other subscribers

شكرا جزيلا

شكرا جزيلا لزيارتكم هذا البلوق ونتأمل أن تحصل به الفائدة Thank you very much for visiting this blog


ALBUM

 

META

Register

Log in

Entries feed

Comments feed

WordPress.com

BASIC PRINCIPLES


ZIKIR & DOA


CATEGORIES

Categories

Select Category

PERMOHONAN MAAF!!

Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika pesan, komentar, usalan dan permintaan saudara/i sekalian belum dapat kami balas, kiranya dapat dimaklumi. Thanks juga atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk mampir atau mengunjungi Blog ini, semoga apa yang anda cari dan butuhkan dari blog ini dapat bermanfaat. Amiien.


BLOG STATS

2,447,919 hits

KALENDER

MARCH 2006

M T W T F S S

  1 2 3 4 5

6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16

17

18

19

20 21 22 23 24 25 26

27 28 29 30 31  

« Feb   Apr »

SOSIAL MEDIA

View Saidna Zulfiqar Bin Tahir’s profile on FacebookView @Saidna_Zulfiqar’s profile on TwitterView Saidna Zulfiqar Bin Tahir’s profile on InstagramView Saidna Zulfiqar Bin Tahir’s profile on LinkedInView Saidna Zulfiqar Bin Tahir’s profile on YouTubeView Saidna Zulfiqar Bin Tahir’s profile on Google+View Saidna Zulfiqar Bin Tahir’s profile on Flickr

SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR


RECENT COMMENTS

Irsyaad on Mubtada (المبتدأ) dan Khabar (…

Pembelajar on PELAJARAN BAHASA ARAB.PPT

David Divine on Analysis in News of a Kidnappi…

Allie Anthonie on PELAJARAN BAHASA ARAB.PPT

Ajijilita on DOWNLOAD BUKU

Sakina on Mubtada (المبتدأ) dan Khabar (…

suraji on DASAR-DASAR BAHASA ARAB (ILMU…

Ajeng Mutiara Nur au… on ILMU NASAB

Ajeng Mutiara Nur au… on ILMU NASAB

Nirwana. AR on REDEFINING TERMS OF TEACHING A…

Jusrival on PELAJARAN BAHASA ARAB.PPT

dodo on PELAJARAN BAHASA ARAB.PPT

Aliey on ILMU NASAB

Fakhri Fakhrudin on HUKUM ONANI (COLI) DALAM ISLAM

Suryadi on Dasar-Dasar Ilmu Nahwu

SABANDSA


TOP POSTS

Mubtada (المبتدأ) dan Khabar (خبر)Mubtada (المبتدأ) dan Khabar (خبر)

CONTOH DIALOG DALAM BAHASA ARABCONTOH DIALOG DALAM BAHASA ARAB

Tashghir (تصغير)Tashghir (تصغير)

PELAJARAN BAHASA ARAB.PPTPELAJARAN BAHASA ARAB.PPT

HUKUM ONANI (COLI) DALAM ISLAMHUKUM ONANI (COLI) DALAM ISLAM

PELAJARAN BAHASA INGGRIS.PPTPELAJARAN BAHASA INGGRIS.PPT

DASAR-DASAR BAHASA ARAB (ILMU SHARF)DASAR-DASAR BAHASA ARAB (ILMU SHARF)

Biografi Singkat Para Tokoh IslamBiografi Singkat Para Tokoh Islam

Nasab (النسب)Nasab (النسب)

Pancasila (Arab – Inggris)Pancasila (Arab – Inggris)

RECENT POSTS: VIKAR

Kisah Kasih Ibu

Kisah Sang Nelayan

Kisah Seorang Pedagang

Kisah Kehidupan

Kisah Kesuksesan

Kisah Bertindak sebelum Berfikir

Kisah Pematung

Kisah Anak Pemalas

CERITA DALAM CERITA BURUNG TAONG-TAONG

MATERI-MATERI PRESENTASI

 

2,447,919 PENGUNJUNG BLOG INI

DEMO LAGU (VIDEO)

saidnazulfikar

POS-POS TERAKHIR: MATERI SY. LULU ASSAGAF

DISLEKSIA (DYSLEXIA)

DETEKSI DINI TERHADAP ANAK-ANAK BERBAKAT

BAKAT DAN MINAT

KESEHATAN MENTAL DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Mengenal Tanda-Tanda Kanker Payudara

Kiat Menghadapi MENOPAUSE

Pencegahan Dini Kanker Mulut Rahim (Serviks)

Konsep Diri

CERITA DALAM CERITA BURUNG TAONG-TAONG

ANAK GADIS PADA MASA PUBER

TERIMA KASIH

Terima kasih atas kunjungan Anda di blog ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien!!

RECENT POSTS

BOLEH BERTATO: KONTRAK DIKSI ANTAR PRO VS KONTRA

Dari Balik Penjara Menuju Kemenangan

BUKAN PENISTA AGAMA

AHOK PASTI MENANG?

Ahok + A-Hoax = Bugilisasi

EMANGNYA ADA UNDANG-UNDANG KEBEBASAN MEMFITNAH?

POS-POS TERAKHIR: VIKAR

Kisah Kasih Ibu

Kisah Sang Nelayan

Kisah Seorang Pedagang

Kisah Kehidupan

Kisah Kesuksesan

Kisah Bertindak sebelum Berfikir

POS-POS TERAKHIR: MATERI SY. LULU ASSAGAF

DISLEKSIA (DYSLEXIA)

DETEKSI DINI TERHADAP ANAK-ANAK BERBAKAT

BAKAT DAN MINAT

KESEHATAN MENTAL DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Mengenal Tanda-Tanda Kanker Payudara

FRIENDS

Tina

Vikar

Yus

Om Boer

Almascatie

Saidna

Lulu

[10/1 07.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/4dbj2QCTsaxDcBBG/?mibextid=xfxF2i


Walisongo tidak Tersambung nasab Ke Rasulullah SAW lewat nama Ubaid / Leluhurnya Ba'Alawi 😅🙏

[10/1 08.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Gus Fuad Plered Dzurriyyah Sunan Bonang ?


https://youtu.be/EJBfQyGLdAo?si=q8Znj_dxIIb6x9-v

[10/1 08.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Pro Ba'alawyy - NU & Habaaib Gak Bisa Dipisahkan ?


https://youtu.be/-mxRfB_aP5o?si=uy7T4i99iVecg6wW

[10/1 08.07] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: KH. 'Imaaduddiin - Wali Songo Bukanlah Ba'alawyy


https://youtu.be/Pcc6epTHgBg?si=0jmPratBbIXmgl3l

[10/1 08.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Oknum Habaaib Palak Orang Sakit


https://youtu.be/JmQYwdw5XYk?si=2co4bcVpg-KxmpWd

[10/1 08.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib GEDABRUS


https://youtu.be/aISU4_bwBes?si=6xDb3YBbMUj0mkUA

[10/1 08.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Habiib Novel - Mengemis Minta Dicintai "Dobel Nerokone"


https://youtu.be/T7nds4G0ZmY?si=7VWDMPDfujg0lDbG

[10/1 08.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Tamparan Keras Buat KH. 'Imaaduddiin


https://youtu.be/AphFnDpCuVw?si=ydju5Dv8OAToryJz

[10/1 08.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Dr. KH. Fahrur Rozy Ngawur - Tuduh Rasis Yg Teliti & Ragukan Nasab Ba'alawyy


https://youtu.be/v9mO_PHLLRE?si=D_UiNOyABUy0KUqh

[10/1 08.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Belanda Hancurkan NU Dzurriyyah Wali Songo


https://youtu.be/NYjUvg4A2wM?si=4brtjSXcxFNUjd61

[10/1 08.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/JxzpD3WMtKh61TZH/?mibextid=xfxF2i


BA'ALAWISASI HB ALI BIN JAKFAR 

( PENDATA NASAB ORMAS RABITHAH ALAWIYAH ) 


Anggota Qobilah2 Baru Ba'Alawi Ciptaan Pendata Nasab Ba'Alawi tahun 1940 - 1950 Hb Ali Bin Jakfar Banyak Sekali  , Termasuk Keturunan Para Pedagang Arab Masyaikh di Masa Lalu yang Atas kedekatannya Sebagai Pedagang Besar dengan Pejabat2 Belanda Bisa menikah dengan Putri2 Bangsawan Kerabat Keraton di Jawa (Mataram)


#Sebenarnya Leluhurnya Para Khabib Anyaran  ini Mereka Adalah Para Pedagang dari Etnis Tionghoa Muslim atau dari Etnis Arab Masayaikh Yang Bekerjasama dlm Bidang .Perdagangan / Pemungutan Pajak dengan Pejabat2/ Pegawai Kolonialis Belanda 

Masa 1650 - 1800 


#Mereka Bukan Ba'Alawi sepertinya 😅

Berikut ini di antara nya : 

- 3 Putra Pedagang Arab Masyaikh Bernama Ibrahim dari Tegal asal.mekkah sekarang memakai Fam Al Haddad 

- 2 Putra dari Pedagang Arab Masayaikh Bernama Hasan Al Munadi dari Semarang asal Yaman  memakai Fam Ba'abud 

- 2 Putra dari  Pedagang Arab Bernama Ali dari Tegal asal Yaman Memakai Fam Alaydrus 

- 2 Putra Dari Pedagang Arab Bernama Abdul Wahab dari Pekalongan asal Malasya  Memakai Fam Basyaiban

- 1 Putra Dari Pedagang Etnis Tionghoa muslim dari Semarang / Loano Bagelen  asal Makasar Memakai Fam Ba'abud

- 2 Putra Dari Pedagang Etnis Tionghoa muslim Dari Jepara asal Makasar Memakai Fam Bin Qutbhan 

- 2 Putra Pedagang Arab Masayaikh Bernama Awud dari Semarang asal dari Yaman Memakai Fam Bin Yahya 

- 4 Putra Pedagang Arab Masyaikh Bernama Muhamad dari Semarang asal Dari Yaman Memakai Fam bin Yahya 

- 2 Putra Pedagang Arab Masyaikh Asal Malasya Bernama Idrus Memakai Fam Alaydrus 

- 1 Putra dari Pedagang Arab Masyaikh Asal Malasya Bernama Shahabudin memakai Fam Bin Shahab 


#Sumber Naskah2 Tua Ditulis Sezaman nama nama tersebut Hidup / Arsip Kolonialis Belanda


[10/1 09.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 Lihat postingan ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/p/M44VV1iKvVYk1eWu/?mibextid=xfxF2i

Yg salah itu bangsa kita sendiri, ada bakul kurma, minyak wangi asal wajah arab di panggil habib, sayyid/iye',padal asal usulnya g tau.   ya senanglah mereka di kasih gelar kehormatan,lalu mereka memproklamirkan diri sebagai habib. 😆😆😆ini


[10/1 11.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 

Pendiri Robithoh 'Alawiyyah

Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/r/2uBcHn6xdAcK3FwJ/?mibextid=FBR230ini


[10/1 11.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️

Gedabrus - Mengaku Keluarga Nabii Pemberi Syafa'at Masuk Syurga

Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/r/kWB3pN1oNf9gb6Sv/?mibextid=FBR230ini


[10/1 12.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 

KH. Sa'iid Agil Sirooj - Urusan Budaya Nusantara Lebih Mulia

Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/r/n2MLbmbszB3wmNVC/?mibextid=FBR230


[10/1 12.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: ▶️ 

Gedabrus - Kalo Gak Percaya Habiib "Bukan ISLAAM Tapi Kaafir"

Tonton reel ini

https://www.facebook.com/share/r/LmZfLQv1JTFf5CPH/?mibextid=A7sQZp


[10/1 12.17] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 

Anak 'Iisa Ahmad Al Muhaajir Ada 3 Orang & Gak Ada Nama 'Ubaidillaah

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/28c4oFcBBk3W8ybJ/?mibextid=wAa3IX


[10/1 12.20] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸 

Habaaib Hadromaut Yaman Hallo Group G Bukan Dzurriyyah Nabii Muhammad S'AW

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/tNCbGegMrf4JuWq8/?mibextid=wAa3IX


[10/1 12.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 

📸 DNA Ba'alawyy Bukanlah Dzurriyyah Nabii Muhammad S'AW Al Quraisyi

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/Wek3cXzez5L1NEyr/?mibextid=wAa3IX


[8/1 18.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: 📸

Polemik Nasab Ba'alawyy - KH. Qurthuubyy Vs KH. 'Imaaduddiin

Tonton video ini di Facebook

https://www.facebook.com/share/v/8UD52VTuH7kpncfQ/?mibextid=wAa3IX


و الحمد لله رب العالمين

صلى الله على محمد


No comments:

Post a Comment