HARTABUTA :
Ahad, 24-9-2023.
Pemberontakan Kajoran Trah Sayyud Hamzah bin Sayyid Sunan Ampel
[17/9 20.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6584895701592358/?mibextid=Nif5oz
PANEMBAHAN RAMA TOKOH PEMBERONTAKAN KAJORAN 1677 - 1679
Sayyid Jamaluddin Al Akbar / Syaikh Jumadil Kubra I + Putri Uzbekistan Makam di Wajo
☝
Sayyid Ibrahim As Samarkandy + Putri Condro Wulan Cina / Campa Makam di Tuban
☝
Sunan Ampel / Sayyid Ahmad Rahmatullah + Nyai Gede Karimah Makam di Surabaya
☝
Sayyid Hamzah / Pangeran Tumapel + Nyai Gede Tumapel Makam di Trowulan
☝
Sayyid Ghozali / Pangeran Wotgaleh + Nyai Gede Pambayun Makam di Ponorogo
☝
Panembahan Maulana Mas Kajoran + Nyai Ageng Biting Bayat Makam di Jimbung Kalikotes
☝
Panembahan Bagus Kajoran + Nyai Gede Roro Subur Mataram Makam di Jimbung Kalikotes
☝
Pangeran Raden Ing Kajoran + Nyai Gede Selarong Mataram Makam di Jimbung Kalikotes
☝
Panembahan Rama Kajoran + Nyai Gede Purbaya Mataram Makam di Kajoran
Berputra ;
- R Kertinegara
- R Wangsadika
- R Penganten
- R Kertilaksana
- R Kertipada
- R Wirakusuma
- Dan Beberapa yang lain termasuk Anak Perempuan yang menjadi Istri Pangeran Trunojoyo
☝☝☝
#Pemimpin_Pemberontakan_Kajoran 1677 - 1679
[17/9 20.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6584895701592358/?comment_id=6585685314846730
Pemberontakan P. Rama Kajoran itu masih satu rangkaian dgn pemberontakan P. Trunojoyo melawan Amangkurat I yg bekerja sama dgn Belanda. Kejadian tsb setelah pemburuan thd trah Jepara yaitu; Sultan Joyodiningrat, R. Wahyu Sutomo dan R. Sumo Joyodiningrat (Jipang) yg tidak mau tunduk kpd Amangkurat untuk menyerahkan hasil bumi kpd Belanda sbg konvensasi atas pasokan" Belanda kpd Amangkurat I.
[17/9 20.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6584895701592358/?comment_id=6585685314846730&reply_comment_id=6585756018172993
Sembogo Bumi rapi lur semua tecatat, manuskrip 1670 🤭
[18/9 01.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02vBCrVa8x6z7HbyLGTyHThCMAkAds6gTmgng72Naq2UEoRT3UTqndYT7uPK7hv7Mal&id=100009397006908&post_id=100009397006908_pfbid02vBCrVa8x6z7HbyLGTyHThCMAkAds6gTmgng72Naq2UEoRT3UTqndYT7uPK7hv7Mal&mibextid=Nif5oz
RADEN AYU SOSROKUSUMO
RAy Sosrokusumo adalah Garwa Ampil / Garwa Priyantun Dalem Susuhunan Pakubuwana V. Beliau dimakamkan di komplek makam Ki Ageng Henis di Astana Laweyan Surakarta
RAy Sosrokusumo adalah Ibunda dari Susuhunan Pakubuwana VI.
RAy Sosrokusumo adalah putri dari RAy Cakradipuro II ( putri Patih Sosrodiningrat II ) dan R.T Cakradipura II ( trah keturunan Ki Ageng Juru Mertani )
Silsilah Leluhur RAy Sosrokusumo :
Dari sisi Ayah:
Ki Ageng Selo menurunkan putri bernama Roro Janten ( Nyai Ageng Sobo ) menikah dengan dengan trah keturunan Sunan Giri menurunkan :
1. Nyai Ageng Sabinah , menikah dengan Ki Ageng Pemanahan.
2. Ki Ageng Juru Martani, Patih I Kraton Mataram Islam.
Ki Ageng Juru Martani menurunkan Raden Adipati Mandurorejo Kaliwungu
Adipati Mandurareja menurunkan Pangeran Manduranegara di Tegal
P Manduranegara diTegal menurunkan Pangeran Manduro
Pangeran Manduro menurunkan Pangeran Manduranegara di Mungub Wetan
P Manduranegara menurunkan Raden Manduranegara di Cengkal Sewu
Raden Manduranegara menurunkan Raden Tumenggung Cakradipura I
RT Cakradipura I menurunkan RT Cakradipura II
RT Cakradipura II menurunkan Raden Ayu Sosrokusumo
Dari sisi Ibu :
Ki Ageng Selo menikah dengan putri Ki Ageng Wonosobo menurunkan: Nyai Ageng Sihap.
Nyai Ageng Sihap ing Lurung Tengah menurunkan : Nyai Ageng Warung Tengah.
Nyai Ageng Warung Tengah menikah dengan Ki Ageng Paderesan menurunkan Nyai Ageng Adipati Sirnopati ing Kediri.
Nyai Ageng Sirnopati menurunkan Adipati Sirnopati II. Adipati Sirnopati II menikah dengan BRAy Sirnopati putri Panembahan Senopati.
Adipati Sirnopati II menurunkan Adipati Sirnopati III.
Adipati Sirnopati III menurunkan Adipati Sirnopati IV
Adipati Sirnopati IV menurunkan Adipati Sirnopati V.
Adipati Sirnopati V menurunkan Tumenggung Sujonopuro
Tumenggung Sujonopuro menurunkan Tumenggung Notowiryo
Tumenggung Notowiryo menurunkan Tumenggung Kartoyudo ing Warung
Tumenggung Kartoyudo menurunkan K.R.A Sosrodiningrat II
K.R.A Sosrodiningrat II menurunkan R Ay Cokrodipuro II.
RAy Cokrodipuro II menikah dengan Tumenggung Cokrodipuro ( trah Ki Ageng Juru Mertani ) menurunkan RAy Sosrokusumo.
RAy Sosrokusumo menikah dengan Sunan Pakubuwana V menurunkan Sunan Pakubuwana VI.
[18/9 01.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6588011164614145/?mibextid=Nif5oz
Muslim Nusantara Sudah Mengamalkan Ajaran Tarekat Jauh Sebelum Masa Bani Alawi datang pada abad ke 18M
1) Tarekat Yasafiyah
didirikan oleh Syaikh Ahmad al-Yasafi [w. 562H/1169M] Tarekat ini menganut paham tasawuf Abu Yazid Al-Bustami [w. 425 H/1034 M]. Setelah wafatnya Ahmad al-Yasafi kepemimpinan dilanjutkan oleh Abu Al-Farmadhi [w. 477 H/1084 M].Tarekat Yasafiyah berkembang ke berbagai daerah Turkmenistan, Uzbekistan dan Turki., Pengaruh Tarekat Yang menganut Faham Abu Yazid al Bustami ini di masa kemudian berkembang Menjadi Cabang Tarekat Baru Seperti Syatariyah dan Akmaliyah di masa Akhir abad ke 16M
2) Tarekat Qadiriyah
didirikan oleh Sayyid Abdul Qadir Jailani [470 H /1077 M-561 H /1166 M] atau quthb al-awiya. Ciri khas dari Tarekat Qadiriyah ini adalah sifatnya yang luwes,tidak sempit sehingga tuan syaikh atau Syaikh Mursyid yang baru dapat menentukan langkahnya menuju kehadirat Allah SWT guna mendapat keridlaan-Nya. Keluwesan dan kemandirian inilah, yang menyebabkan tarekat ini cepat berkembang di sebagian besar dunia Islam.Terutama di Turki, Yaman, Mesir, India, Suria, Afrika dan termasuk Indonesia, Tarekat Qodiriyah Salah satu Tarekat yang paling banyak Pengikutnya di Indonesia
3) Tarekat Rifa’iyah
didirikan oleh Sayyid Ahmad bin Ali ar-Rifa’i [1106-1182 M]. Tarekat sufi Sunni ini memainkan peranan penting dalam pelembagaan sufisme. Dari segala praktik kaum Rifa’iyah, dzikir mereka yang khas selalu dilakukan disertai tabuhan gendang.
4) Tarekat Suhrawardiyah
didirikan oleh Syaikh Abu Najib Suhrawardi (w. 1168) yang berasal dari Iran. Abu Najib Suhrawardi belajar ilmu-ilmu keislaman di Baghdad dan mengajar bidang hukum di madrasah Nizamiyah, ia melatih murid-muridnya di pondokannya dan memperkenalkan hubungan antara Syariat dan Tarekat.
keponakannya, Shihab al-Din Umar Suhraward (w. 1234) adalah Tokoh Awal Pengembang Tarekatnya
Shihab al-Din Umar Suhraward bersahabat dengan Muin al-Din Chist (w.1236) pendiri tarekat Chistiyah di India yang ajarannya berdasarkan kitab Shihab al-Din Umar Suhraward, Awarif al-Maarif.
Dia juga bersahabat dengan dengan Najm al-Din al-Razi, yang dikenal sebagai al-Daya, seorang murid dari Najm al-Din al-Kubra yang dia temui pada 1221 di Malatya. Daya menghadiahi Shihab al-Din Umar Suhraward salinan dari kitabnya yang terkenal Mirṣad al-Ibad (Jalan Para Pengikat Tuhan).
Di anak Benua India, Suhrawardiyah merupakah salah satu dari empat tarekat utama, selain Chistiyah, Qadiriyah, dan Naqsyabandiyah. Pertama kali masuk pada masa Kesultanan Delhi pada abad ketiga belas berkat upaya dari tiga murid Shihab al-Din al-Suhrawardi.
Dari ketiga muridnya, masing-masing mendirikan cabangnya sendiri dari setiap regional; Hamid al-Din Nagawri (w. 1274) di daerah Delhi, Abul Qasim Jalal al-Din Tabrizi (w. 1244) di Bengala, dan Bahauddin Zakariya al-Multani di Multan.
4) Kubrawiyah
Didirikan oleh Syaikh Najmuddin Al Kubra (1145-1221 Masehi) di wilayah Uzbekistan. Tarekat ini memang memiliki ciri kemiripan dengan aliran-aliran kebatinan pada umumnya yang tumbuh subur di wilayah Asia Tengah seperti Chistiyah, Isyraqiyah, Qadiriyah, atau bahkan Syattariyah dan Naqsyabandiyah. Tarekatv ini memiliki kemiripan pada praktik-praktik yoga dan olah pernafasan yang umum berkembang sejalan dengan interaksi kaum muslim yang mulai tersebar di wilayah Hindustan.
Beliau hidup pada masa sultan Jalâl al-Dîn bin Khawaarizmi. Beliau masuk menjadi prajurit dan ikut berperang melawan tentara Jengis Khan (Mongol) dan bersama prajuritnya beliau berhasil mengkocar-kacirkan dan menawan pasukan Jengis Khan. Hal ini membuat Jengis Khan marah dan mengirim pasukan yang besar untuk menyerbu tanah Sindi.
Pertemuan pasukan besar tersebut terjadi pada bulan Syawal pada tahun 618 H. Pasukan sultan menjadi gentar karena jumlah pasukan tartar yang sangat besar. Pasukan Jengis Khan berhasil membuat gentar pasukan sultan, dan akhirnya mereka menawan putra sultan Jalâl al-Dîn bin Khawaarizmi, (syadzarât al-Dzahab fi Akhbar min Dzahab, juz 5, halaman: 78).
Beliau mencari ilmu-ilmu agama dan ilmu Hadis di kota Naisabûr, Hamdan Asbihana dan Makkah, kemudian dia pulang ke negaranya setelah mahir ilmu Hadis. Kemudian dia berangkat lagi kedua kalinya untuk mencari ilmu tarekat sufiyah menuju Mesir untuk bertemu dengan syaikh Ismâ’il al-Kusrâ dan Syaikh Syihâb al-Dîn Abû Hafsh ‘Umar bin Abdillâh bin Muhammad al-Taimi al-Suhrawardi pengarang ‘Awârif al-Ma’ârif (539-632 H./1145-1238 M).
Murid-murid langsung Syaikh Najmuddin Al Kubra antara lain:
- Syaifudin al-Ma’ali Sa’id ibnu al-Muthahir al-BakhaRAzi dari negara Bukhara
- Majdu al-Dîni Syarif ibnu Mu’ayyad ibnu Abi Abi al-Fatah al-Baghdadi
- Najmuddîn Abdillâh ibnu Muhammad ibnu Syahawar ibnu Abû Syarwanyang terkenal dengan sebutan Najmuddîn II yang mengarang tafsir Alquran Bahrul Haqaiq wal Ma’ani fi Tafsiri Sab’il Ma’ani
- Sya’duddin Muhammad ibnu Muayyad ibnu Abdillâh ibnu Ali al-Hamawi al-Sufi al-Juwaini
#Catatan
Sanad Tarekat Sayyid Jamaluddin al Akbar al Huseini / Syekh Jumadil Al Kubra (Leluhur Bani Walisongo) adalah murid langsung Sayyid Mir Al Al Hamdani dan Tarekat Kubrawiyah adalah Tarekat Pertama yang di Bawa oleh Leluhurnya Walisongo ini ke Nusantara di masa akhir abad ke 14M
Tarekat Najmuddîn Al Kubra dan Cabang-cabangnya
al-Kubrâwiyah al-Hamdaniyah
al-Kubrâwiyah al-Nûriyah
al-Kubrâwiyah al-Rukniyah
al-Kubrâwiyah al-Dzahâbiyyah al-Ightisyasiyah
al-Kubrâwiyah al-Nura Najsiyyah
al-Kubrâwiyah al-Idrusiyah
al-Kubrâwiyah al-Firdausiyah
[18/9 01.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: klo nggak salah wilayah tempat tinggal Adipati Simopati kelak disebut Ngadisimo masuk wilayah kelurahan Ngadirejo Kediri.
[18/9 10.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161064248894461/?mibextid=Nif5oz
Prabu Brawijaya V + Dewi Rengganis
Jaka Semaung
Raden Mas Cakrajaya/Sunan Geseng
Ki Gedong Mataram
Ki Gula Geseng
Ki Gelengsong...
Versi Banten...
Mohon dikoreksi...
[18/9 12.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Makam Syaich Jumaadil Kubroo Versi Sleman
https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2676778799166193/?mibextid=Nif5oz
Alhamdulillah, ziarah ke Syekh Jumadil Kubro di Bukit Turgo Merapi , Sleman , Yogyakarta
[19/9 08.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/wGJ8nRFXBxQ?si=j29FskPKIV_TJS33
[19/9 09.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/EaOV18SinaY?si=1Ak7gMUvzHd3RFK6
[19/9 10.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/yVwTV-11rAA?si=30Av3oP8HUigju3E
[19/9 14.23] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/l9vqO6jeKw0?si=ncf2rra6oSAo9RZa
[19/9 14.24] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/nKK-_9bVZoQ?si=GeeNOmGt6Hpz8OvV
[19/9 14.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/8bshct9oZy8?si=jr8DKS8HHQE2806M
[19/9 14.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/LjCs8mbXOI4?si=K9v1zmrIrWXp61S9
[19/9 14.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/fpwjBhQt3S8?si=nAvNgSkpb22aOfDN
[19/9 14.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/8f1fXV1k4NE?si=ir4Alth9qN4i2XRb
[19/9 14.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/m1A6KxOp8Tg?si=KyYeELJ6kkpmTks4
[19/9 14.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.youtube.com/live/FEBwROD2ipE?si=YUxIEVeA37cSHqSx
[19/9 14.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/jTsHE_PdHHw?si=wjTbd_5g4ZptGt8L
[19/9 14.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/moHjeYr1NCE?si=XIdDfxWC4OO7aCJA
[19/9 14.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/3x3BzFo9oqw?si=S4L9CYjqhBl8fhga
[19/9 17.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6593882267360368/?mibextid=Nif5oz
Fix 👉Makam Imam Ahmad bin Isa bin Muhammad An Naqib bin Ali Uraidhi Tidak Berada di Yaman
[19/9 17.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6593882267360368/?comment_id=6594052670676661
Hati-hati anda bersatment, anda jangan bikin gaduh adu domba pecah belah ummat, tanggung jawab nanti anda di akhirat, anda jangan sok tahu dan sok paling tahu tentang Ba'alwi dan imam Muhajir kalau tidak bisa membuktikan data data yang kuat dan pengakuan yang kuat anda ini siapa? siapa anda segampang itu bikin statment se enaknya tanpa bukti data dan penyaksian, kalau anda tidak meyakini apa yang kami yakini tetang al Ba alwi dan imam muhajir anda diam saja Abu Farrel .
[19/9 17.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6593882267360368/?comment_id=6594052670676661&reply_comment_id=6594089664006295
احمد مهاجر udh lewat gps 😂
[19/9 17.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6593882267360368/?comment_id=6594052670676661&reply_comment_id=6594100784005183
Wkwk, Rajin rajin lagi yaa ngajinya ente, Perbanyak ibadah dan lakukan hal kebaikan yang lebih manfaat buat ummat, buatlah Kanjeng Nabi Senang .
Antum kalau tidak mengetahui sesuatu atau ahli dlam sesuatu hal jangan ikut camput bicara dan bersuara dengan hal tersebut. . .biarkan serahkan yang ahlinya saja. . Jangan ikut bikin gaduh
Lakukan kebaikan yg lain nya aja yg lebih manfaat buat ummat yang antum bisa kerjakan 😁
Barakallah fikum wa ahlikum 🤲🏻😊
[19/9 17.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6593882267360368/?comment_id=6594052670676661&reply_comment_id=6594591270622801
احمد مهاجر ibadah dan lakukan kebaikan itu apa seperti jual siwak bekas pake seharga sejuta itu om? Baru2 ini viral loh siwak bekas
[19/9 17.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6593882267360368/?comment_id=6594038364011425
Fax fix fax fix padahal semua yg ente share itu sering masih debateble.... jadi jangan lah memframing seolah2 sudah pasti yg paling bener
[19/9 17.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6593882267360368/?comment_id=6594299860651942
Apa da ke sono ni abu farel
[20/9 01.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6595505160531412/?mibextid=Nif5oz
Imam Muhamad Ibnu Ali Al Gazam ( Amir Muhamad Shohibul Mirbath) tidak memiliki putra Bernama Ali 🤭🙏
[20/9 01.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6576725809076014/?mibextid=Nif5oz
Dalam Tafsir Jalalain yang di maksud Ahlul Bait adalah Para Istri Nabi bukan habaib, tp yg sering kita dengar mereka para habaib mengaku dirinya sbg Ahlul Bait
[20/9 01.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Benarkah?!
https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6576955389053056/?mibextid=Nif5oz
[20/9 01.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6576955389053056/?mibextid=Nif5oz
KH Imaduddin Ustman Al Bantani, Penulis dan Pemikir
Viralnya tesis KH Imadudin Utsman Al Bantani tentang nasab Habib, banyak yang belum memahami substansi yang dipermasalahkan Kiai Imad. Yang sejatinya beliau dan tentunya segenap warga NU sangat mencintai Rasulullah SAW beserta Dzurriyahnya.
Beliau adalah Penulis dan pemikir, penelaah kitab-kitab yang tentunya sudah menguasai betul disiplin ilmu yang sangat diperlukan seperti nahwu shorof, balaghoh, Mantiq, tarikh dan lain lain, dimana hal ini tidak diragukan dan sangat bisa dipertanggungjawabkan.
Artinya pendapat Beliau bukan berangkat dari nafsu atau tujuan negatif, namun dilatarbelakangi penelitian ilmiah tentang nasab ini yang kemudian mengarah pada terputusnya nasab Ubaidillah pada Ahmad bin Isa. Maka hasil penelitian itu bisa benar bisa salah, Beliau pun tidak merasa yang paling benar, masih ada kemungkinan salah jika ada Penelitian tandingan yang mementahkan pendapatnya.
Namun lucunya mengapa banyak yang marah-marah dan menuduh Kiai Imad sesat bahkan dijuluki dengan kata-kata yang sangat tidak pantas, Astaghfirullah
KH Imaduddin Utsman Al Bantani banyak menulis Kitab dalam Bahasa Arab, Indonesia maupun Bahasa Jawa Banten. Berikut adalah karya kitab-kitab yang ditulisnya ;
a. Kitab "Al-Fikrah al-Nahdliyyah fi Ushuli wa Furu’I ahl al Sunnah wa al Jama’ah," (Bahasa Arab: Fikih, Akidah dan ke-NU-an).
b. Kitab "Al-Syarah al-Maimun fi Syarh al-Jawhar al-Maknun," (Bahasa Arab: Ilmu Balaghah).
c. Kitab "Al-Ibanah fi Syarh Matan al-Rahbiyah," (Bahasa Arab: Ilmu Waris).
d. Kitab "Al-Jalaliyah fi al-Qawaid al-Fiqhiyyah," (Bahasa Arab: Kaidah-Kaidah Fikih).
e. Kitab "Al-Fath al-Munir fi Syarh Nadzam al-Tafsir li al-Syaikh al-Zamzami," (Bahasa Arab: Ilmu Tafsir).
f. Kitab "Nihayat al-Maqshud fi Syarh Nadzom al-Maqsud," (Bahasa Arab: Ilmu Shorof).
g. Kitab "Al-Anwar al-Bantaniyah fi Ikhtilaf Ulama al Basrah wa al-Kufah," (Bahasa Arab: Ilmu Nahwu).
h. Kitab "Al-Burhan ila Tajwid al-Qur’an," (Bahasa Arab: Ilmu Tajwid).
i. Kitab "Al-Ta’aruf lil Mubtadi’in li suluk al-Tasawwuf," (Bahasa Arab: Ilmu Tasawuf).
j. Kitab "Al-Nail al-Kamil fi Syarh Matn al-Awamil," (Bahasa Arab: Ilmu Nahwu).
k. Kitab "Al-Qawl al-Mufid fi Hukmi al-Mukabbir al-Shaut fi al-Masajid," (Bahasa Arab: Fiqih Tentang Hukum Speaker).
l. Kitab "Al-Qawl al-Labib fi Hukm al-Talaqub bi al-Habib," (Bahasa Arab: Fiqih Tentang Hukum Bergelar Habib).
m. Kitab "Tuhfat al Nadzirin," (Bahasa Jawa tulisan pegon: Ilmu Mantiq).
n. Kitab "Fath al-Gafur fi Abyat al Buhur," (Bahasa Arab: Wazan syair arab).
o. Buku "Ilmu waris; Ilmu Waris Terjemah Matan al-Rahbiyah," (Bahasa Indonesia: Ilmu Waris).
p. Buku "Sejarah Pendiri Tangerang; Raden Aria Wangsakara," (Bahasa Indonesia: Sejarah).
q. Buku "Dari Banten Ku Sebut Namamu," (Bahasa Indonesia: Novel).
r. Buku "Buku Induk Fiqih Islam Nusantara," (Bahasa Indonesia, Fiqih).
Beliau menuliskan karya yang berjudul syarah kitab Alfiyah Ibnu Malik, dengan nama; "Kitab Al Manahij Al Shafiyyah Fi Syarhi Al Alfiyyah Lil Badi Wa Al Syai fi Al Arabiyyah". Kitab ini (mungkin) syarah kitab Alfiyah pertama yang ditulis ulama Nusantara dalam Bahasa Arab.
Diantara yang paling dikenal adalah kitab al-Fikrah al-Nahdliyah yang ditashnif olehnya. KH. Imaduddin Usman ini adalah sosok ulama yang produktif menulis karya-karya ilmiah, dan kita menyebutnya sebagai penerus sanad ta’lif dan tashnif dari Syaikh Nawawi al-Bantani, Sang Kitab Kuning Nusantara. Kita tentu berharap ada banyak Kiai Imadudin Usman berikutnya.
Waallahu Alam
[20/9 10.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/YFr8iYyRFNo?si=0Nr5RAUOMhhIvOmR
[20/9 10.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.youtube.com/live/qvakASZqBFg?si=-5nwgPAt3rL0m3T5
[20/9 10.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/f1AwvLbyX0I?si=HZl8NVnqwUnrxxeg
[20/9 12.22] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/KR-Yh-XdDrM?si=vsIkqUECSQ4d8W4A
[20/9 14.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?mibextid=Nif5oz
Yang Berjuang Para Wali Nusantara, Wali Songo di Jawa, Wali Pitu di Bali, Wali Pitu di Sulawesi dan Para Wali yang ada di Sumatra, Kalimantan, dan Wilayah Nusantara lainnya sedangkan Para keturunan mereka di asingkan direndahkan, malah yang di agung²kan para imigran yemen, mbok yo mikir tho 🫣
Ayo kita belajar lagi tentang sejarah 📚
[20/9 14.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597787030303225
Ini dikarenakan Dzuriyah para Wali2 Tanah Indonesia itu tidak begitu Vokal dlm berdakwah dan lebih memilih berjuang dg senyap, jadi tidak terlalu dikenal oleh masyarakat umum. Sehingga muncul para pendakwah diluar Indonesia yg Vokal dan dikenal banyak masyarakat umum. Tp yang namanya Berlian Asli mau berada di lumpur sedalam2 nya tetap berkilau berlian. jadi ndak perlu silau dg berlian buatan yg banyak pendukung nya, justru kita harus bersatu krn sama2 berdakwah dalam Islam.
[20/9 14.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597787030303225&reply_comment_id=6597838803631381
Surya Arum Gumuk Kedhaton benar sekali, giliran begini merasa dikucilkan oleh jerih payah leluhurnya🤭🤭🤭, pedahal andai kata leluhur mereka masih hidup, sya yaqin mereka pasti malu punya turunan bgtu, bukan ilmu yg mereka kedepankan, malah nasab🤦♂️ coba klok mereka bisa seimbang dalam vokal pasti yo gak begini, giliran udah begini merasa paling terdolimi🤦♂️
[20/9 14.02] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597787030303225&reply_comment_id=6597897453625516
Acmad Fad ya masing2 kubu memang ndak ada yg sempurna, masing2 punya kelebihan dan masing2 juga punya kelemahan, salah dan khilaf. Makanya diberitakan di akhir zaman umat islam akan terpisah pisah menjadi 72 golongan yg akan mengklaim golongannya paling baik dari yg lainnya. Apa mungkin dimulai Tahun2 ini ya..wawlohu a'lam Bisshowwab.
[20/9 14.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597787030303225&reply_comment_id=6597935723621689
Surya Arum Gumuk Kedhaton
Bisa bersatu itu klo mereka para keturuna para Wali itu tidak dianggap kroco², tp sdh dianggap kroco² dan direndahkan ya susah untuk bersatu krn ada kekastaan 🤗
[20/9 14.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597787030303225&reply_comment_id=6597970780284850
Mangku Langit Atabik Achmad iya betul demikian..makanya sulit bersatu krn sifat salah dan khilaf tadi membuat sulit untuk bersatu. Inilah yg dimanfaatkan oleh org2 yg membenci islam membisikkan kebencian demi kebencian sehingga muncul permusuhan. Ditunggu saja imam Akhir Zaman yg akan menyatukan Islam seluruh dunia.Biidznillah.
[20/9 14.03] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597885740293354
Hanya orang tak beradab yg Tek menghormati wali songo begitu jg yg tak menghormati Bani alawy...
[20/9 14.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597735243641737
Wali Songo pitu bali itu siapa saja?
[20/9 14.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597772570304671
🤣🤣🤣🤣
[20/9 14.04] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597772570304671&reply_comment_id=6597837726964822
Abu Nawas
[20/9 14.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597772570304671&reply_comment_id=6597877996960795
Abu Nawasvideone lucu kirim ke wa ku 081368770505
[20/9 14.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6597371480344780/?comment_id=6597772570304671&reply_comment_id=6597893466959248
Abu Nawas wajar aja para mbahnya pembohong, jd ya klw ga ndongeng bohong mungkin dia bisa sakit perut
[20/9 14.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/0FZBqmHM24Q?si=UbiEWqqkad6Kyyz8
[20/9 14.13] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/yfMoMYC02r8?si=4BuEmH1jL-v2-fUU
[20/9 14.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/71DrCqd7DCw?si=pBp6hNcy1cI-kYsJ
[20/9 18.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/1k-V0PFdSzE?si=xgV9DWEIvrBXyT-P
[20/9 18.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/Npcu-hYRAx0?si=DyElK5qhtCGdkfDK
[20/9 18.53] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/xgycsUqO5hM?si=V_qo1TYnBecMTlWf
[20/9 18.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/aQXbip0yYPQ?si=WspIU1wMO69PgcHL
[20/9 18.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/i91EIbhhP7M?si=LD6HaNHosI7rYbAw
[20/9 18.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/2rpBCZle62k?si=QAdZe_ToDylpJoje
[20/9 18.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/4gH_ljBWjUc?si=xuPGSBEC2-pcWPAU
[20/9 18.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/45egnNmH8WQ?si=d-aahaRg2-z-4P1_
[20/9 19.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/API2pb21vjw?si=MWgSxyzqRdlY4jEE
[20/9 19.58] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/tW9bxLwq5yo?si=-_VXJsjV5xbqs9M5
[20/9 19.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/pd9MnB13odE?si=HWCfPMxKGVN3Qv97
[20/9 20.17] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10160701743244461/?comment_id=10160716426354461
Saged wa saya bapak Danangpratikto, saya selaku sekretaris jenderal keluarga besar Trah Sultan Hamengku Buwono III se Nusantara....081275775063
[20/9 20.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/v74LGFcXSBQ?si=lzAsZtL0goJBpdXh
[20/9 20.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/m719-TijVDQ?si=gL1GPxj07AXVNsCz
[20/9 20.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/SCamJcjlHho?si=A7qEcA0SSu09-nUX
[20/9 20.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/bQ6p1gCzVBM?si=s_zqZqj1Sf73Kx2G
[21/9 02.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ubaidillah Bukanlah Anak Isa Al Muhaajir
https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6598690266879568/?mibextid=Nif5oz
Cara Berkelit Seperti ini adalah upaya Pembodohan dan Pembohongan Publik Kelompok Pecangkok Nasab 🤭🤣🤣🤣
👇👇👇👇👇
#Meminta Jawaban atas Pertanyaan yang tidak ilmiah
👇👇👇👇👇
👉 #Berikan_bukti Kitab mana Yang Menafikan Kalau SBY bukan Anak Presiden Suharto atau Berikan Bukti Kitab mana yang Menafikan Kalau Ubaid / Ubaidillah Bukan Anak Ahmad Al Muhajir? Atau berikan bukti Akte kelahiran atau Kartu keluarga mana Yang Menafikan Tetanggamu bukan anak dari Bapak mu ?
🤣🤣🤣
☝☝☝☝☝
#Jawaban_Pertanyaan dari Pertanyaan
👉#TIDAK_ILMIAH di atas
👇👇👇👇👇
#Jawaban_Ilmiah merujuk Kitab Nasab yang di Susun Dekat masa Hidup Imam Ahmad Al Muhajir dan Putra2nya
👇👇👇👇
#Imam Ahmad Al Muhajir Berputra 4 ;
1) Ali, Husein, Muhamad, Abdullah ( Kitab Abnaul Imam Penyusun Sayyid Yahya bin Muhamad Thoba Thoba Asal Irak, Kitab Disusun Abad ke 5H )
#Imam Ahmad Al Muhajir Berputra 3 :
2) Ali, Husein, Muhamad ( Kitab Syajaratul Mubarokah Penyusun Syaikh Muhamad Ar Razi , Kitab di Susun abad ke 7H )
#PERTANYAAN_ILMIAH seperti ini seharusnya
👇👇👇👇
👉 Berikan Bukti atau Sebutkan Kitab Nasab yang di susun dekat masa Hidup anak anak Imam Ahmad AlMuhajir yang Mencatat (Membenarkan) Bahwa nama Ubaid / Ubaidillah itu di Sebutkan / Di Catat Sebagai anak / Salah satu Anak dari Imam Ahmad Al Muhajir?
[21/9 02.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6598690266879568/?comment_id=6599018773513384
https://youtu.be/aSzTFrJD8s8?si=3_JRytp-nlbacScC
KE SAKSIAN DAN MEMBODOHKAN BAALAWI MESESATKAN UMMAT DAN SEJARAH NUSANTARA STOP HOAX❓❓
[21/9 05.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Before Laying Kok Taking Ada ?
https://tepakyang.kec-adimulyo.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/4/309
[21/9 05.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Betoro Katong Kok Tak Ada ?
https://tepakyang.kec-adimulyo.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/4/309
[21/9 09.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://nasional.okezone.com/read/2023/09/16/337/2883939/siasat-arya-wiraraja-di-balik-serangan-mendadak-glangglang-hancurkan-singasari
[21/9 09.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://pagaralampos.disway.id/read/663038/kisah-perjalanan-cinta-dan-perjuangan-tribhuwana-tunggadewi-dan-gajah-mada-simak-disini
logo
21 Sep 2023
Cari Berita ...
HEADLINES NASIONAL BESEMAH LIBAGH PAGARALAM CERDAS POLITIK KITE 12 PAS INDEKS
Home WISATA DAN BUDAYA
Kisah Perjalanan Cinta dan Perjuangan, Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada, Simak Disini!
Reporter: Jukik|Editor: Jukik|Selasa 19-09-2023,04:21 WIB
Kisah Perjalanan Cinta dan Perjuangan, Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada, Simak Disini!
Kisah Perjalanan Cinta dan Perjuangan, Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada, Simak Disini!--Net
PAGARALAMPOS.COM - Kisah cinta dan perjuangan yang epik selalu memiliki daya tarik yang tak terbantahkan dalam sejarah.
Salah satu cerita paling mengesankan dalam sejarah Indonesia adalah kisah Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada.
Advertisement
Foto dari Korea Utara: merinding dari foto
Advertisement
Sang suami memfilmkan istrinya di kamera tersembunyi, dan inilah yang dia lihat
Advertisement
Seorang siswi melahirkan saat pelajaran
CUCI GUDANG! Diskon 70% untuk handphone Samsung!
Advertisement
Siswi melahirkan tepat di kelas matematika
Advertisement
Gadis itu lelah dan berbaring di atas rumput... Lihatlah apa yang dilakukan oleh kuda padanya!
Keduanya bukan hanya sosok yang berpengaruh dalam perjalanan sejarah, tetapi juga pasangan yang menginspirasi dengan ikatan cinta mereka yang kuat.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi cerita penuh warna dari Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada, menyingkap sejarah perjalanan mereka yang menarik dan memahami bagaimana kisah cinta mereka memengaruhi perjuangan mereka dalam membangun sebuah kerajaan yang besar.
BACA JUGA:Emang Enak Begituan Dengan Ibu Sendiri? Mengupas Tradisi Unik yang Terus Berlanjut di Suku Polahi
Diawal masa kepemimpinannya bersama sang suami, terjadi pemberontakkan besar yang dilakukan Sadeng dan Keta.
Namun dengan kegagahan Pendekar sakti Patih Gajah Mada, berhasil melumpuhkan pasukan pemberontak tersebut.
Atas jasanya Gajah Mada mendapatkan gelar kehormatan Mahapatih Gajah Mada yang merupakan gelar tertinggi kedua setelah raja.
Pada saat penobatan itu lah Gajah Mada mengeluarkan sumpah yang terkenal dengan sebutan Sumpah Palapa dihadapan sang Ratu Tribhuwana Tunggadewi
BACA JUGA:Awet Beneran Nih! Inilah Daftar Merk Ban Motor Terkenal dan Teruji Kualitasnya
Dari Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada ini berikrar akan menyatukan wilayah-wilayah Nusantara di bawah naungan Kemaharajaan Majapahit yang agung.
Ratu Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai seorang ratu perempuan yang berani dan gigih dalam memimpin Kerajaan Majapahit pada masa lalu.
Ratu ini memulai misinya yang ambisius untuk menaklukkan Nusantara, dan sejarah mencatat namanya sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam perjalanan Kerajaan Majapahit.
Mari kita telusuri lebih jauh mengenai kehidupan dan pencapaian luar biasa Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
123»
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
Tag: # gajah mada # kisah # legenda # majapahit # sejarah
Share:share facebook share twitter share telegram share wa copy
Advertisement
Cara Mengecilkan Prostat Dan Meningkatkan "Rahasia Pria"!
Advertisement
Cara Mengecilkan Prostat Dan Meningkatkan "Rahasia Pria"!
CUCI GUDANG! Diskon 70% untuk handphone Samsung!
Advertisement
Metode Ajaib Menghilangkan Sakit Prostat dalam 1 Malam!
Advertisement
Heboh Video Maria dan Wika Goyang Bareng
Advertisement
Diajak Tidur Semalam dengan Pria, Ariel Tatum: Harganya...
Advertisement
Diajak Tidur Semalam dengan Pria, Ariel Tatum: Harganya...
Advertisement
Terungkap! Kamera Tersembunyi Buka Aib Keluarga
BERITA TERKAIT
Indonesia, Kutukan Alas Lali Jiwo, Hutan Terlupakan yang Penuh Misteri di Jawa Timur.
HEADLINES
15 menit
Pramoedya Ananta Toer, Kisah Kompleks dengan Penjara dalam Perjalanan Sejarah Indonesia
HEADLINES
33 menit
Indonesia Punya Cerita, Misteri Gunung Arjuno, Suara Gamelan dari Masa Lalu, Merinding Guyss!
HEADLINES
57 menit
Perjalanan Panjang Buya Hamka, Dari Ketua MUI hingga Penjara karena Perbedaan Pandangan
HEADLINES
1 jam
Kisah Gunung Pesagi, Jejak Keturunan Masyarakat Lampung yang Berkaitan dengan Para Leluhur, Simak!
WISATA DAN BUDAYA
1 jam
TERKINI
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (10)
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (10)
WISATA DAN BUDAYA
5 menit
Indonesia, Kutukan Alas Lali Jiwo, Hutan Terlupakan yang Penuh Misteri di Jawa Timur.
Indonesia, Kutukan Alas Lali Jiwo, Hutan Terlupakan yang Penuh Misteri di Jawa Timur.
HEADLINES
15 menit
Pilihan Terbaik untuk Aktivitas Luar Ruangan, 5 Smartwatch GPS yang Dapat Diandalkan
Pilihan Terbaik untuk Aktivitas Luar Ruangan, 5 Smartwatch GPS yang Dapat Diandalkan
TEKNOLOGI
19 menit
Pramoedya Ananta Toer, Kisah Kompleks dengan Penjara dalam Perjalanan Sejarah Indonesia
Pramoedya Ananta Toer, Kisah Kompleks dengan Penjara dalam Perjalanan Sejarah Indonesia
HEADLINES
33 menit
Ban IRC Jadi Incaran Konsumen Indonesia, Ini Alasannya!
Ban IRC Jadi Incaran Konsumen Indonesia, Ini Alasannya!
HEADLINES
42 menit
TERPOPULER
1Unik! Meski Bisa Begituan dengan Ibu Sendiri, Suku Polahi Tetap Mempertahankan Tradisi dari Leluhur Mereka 2Malam Pertamanya Wajib Gini Dulu! Jangan Heran dengan 5 Tradisi yang Ada di Suku ini 3Kisah Pencari Rumput Menemukan Istana Kuno Tersembunyi, Misteri Fenomenal di Jawa Timur 44 Merk Aki Motor Terbaik di Indonesia 2023, Berikut Merk dan Penjelasan Detailnya! 54 Merk Aki Motor Terbaik di Indonesia, Ini Dia Merk Nya!
PILIHAN
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (10)
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (10)
WISATA DAN BUDAYA
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (09)
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (09)
WISATA DAN BUDAYA
Kisah Gunung Pesagi, Jejak Keturunan Masyarakat Lampung yang Berkaitan dengan Para Leluhur, Simak!
Kisah Gunung Pesagi, Jejak Keturunan Masyarakat Lampung yang Berkaitan dengan Para Leluhur, Simak!
WISATA DAN BUDAYA
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (08)
Film Keren Berlatar Sejarah Biografi-Epik Kerajaan Inggris dengan Konflik Pelik di Dalamnya (08)
WISATA DAN BUDAYA
Melacak Jejak Abad ke-18, Eksplorasi Warungboto sebagai Destinasi Wisata Instagramable
Melacak Jejak Abad ke-18, Eksplorasi Warungboto sebagai Destinasi Wisata Instagramable
WISATA DAN BUDAYA
Advertisement
Ahli Mata Terkejut! Ini Meningkatkan Penglihatan 99% dalam 5 Hari
NETWORK
Memorandum
Disway Mojokerto
JAMBITV
LampungNewspaper
Radar Tanggamus
Radar Tuba
Radar Lamsel
Sumeks Radio
Radarmetro
JEKTV
Radar Pekalongan
Karawang Bekasi
Cianjur Ekspres
Oganilir
Radar Banyumas
PALTV
RBTV
BETV
Radar Cirebon
Radar Tegal
Tentang Kami Redaksi Pedoman Pemberitaan
© 2022. All Right Reserved.
[21/9 09.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/-OBOtx_ASH0?si=RE8DYtXRZiZMuMbm
[21/9 09.49] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/2O97pXNNNoA?si=M5DWeEFPBPU1vZOs
[21/9 10.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Silsilah KH. Haasyim Asy'arii Jalur KH. Asy'arii, Suami Nyai Haliimah binti Nyai Layyinah binti KH. 'Abdus Salaam Shoihah bin KH. Pangeran Moyokerti Sumoyudho 'Abdul Jabbaar, Nglirip-Jojogan-Tuban
https://www.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1386363812233169/?mibextid=Nif5oz
Sayyidina wa Habibina wa Maulana *MUHAMMAD* Shollollohu 'alaihi wa sallam
I
1). Sayyidah syarifah *Fathimatuz Zahro*
I
2). Sayyid syarif asy-syahid *Husain*
I
3). Sayyid syarif *Ali Zainal Abidin*
I
4). Sayyid syarif *Muhammad al-Baqir*
I
5). Sayyid syarif *Imam Ja'far* ash-Shodiq
I
6). Sayyid syarif *Musa Al-Kazhim*
I
7). Sayyid syarif *Ali Ar-Ridho*
I
8). Sayyid syarif *Muhammad* At-Taqi (Sayyid syarif Muhammad al-Jawad)
I
9). Sayyid syarif *Ali An-Naqi an-Hadi*
I
10) Sayyid syarif *Ja'far az-Zaki*
I
11). Sayyid syarif *Ali al-Asyqori*
I
12). Sayyid syarif *Abdulloh*
I
13). Sayyid syarif *Ahmad*
I
14). Sayyid syarif *Mahmud*
I
15). Sayyid syarif *Muhammad*
I
16). Sayyid syarif *Ja'far*
I
17). Sayyid syarif *Ali*
I
18). Sayyid syarif *Husein Jalaluddin* al-Bukhori
I
19). Sayyid syarif *Ahmad Kabir*
I
20).Sayyid syarif *Jalaluddin Husain*
I
21). Sayyid Syarif *Mahmud Nasiruddin / Mahmudinil Kubro*
I
22). Sayyid *Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro*
I
23). Sayyid *Muhammad Kebungsuan* (Sayyid *Syamsu Tabriz* / Syekh Sutabaris)
I
24). Sayyid Ishak (*Pangeran Pethak*/Raden Pandoyo/Raja Buaya Putih)
I
25). Sayyid *Abdul Fatah* (Prabu Handayaningrat Pamungkas/Kanjeng *Adipati Pengging Sepuh*)
I
26). Sayyid *Abdul Aziz* (Ki Ageng Kebo Kenongo/Ki Ageng Pengging Tsani)
I
27). Sayyid *Abdurrohman Pajang* (Sultan Hadi Wijaya)
I
28). Sayyid Abdullah (Pangeran Benowo I)
I
29). Sayyid Abdul Halim (Pangeran Benowo II)
I
30). Pangeran Keputran / Pangeran *Sumohadiningrat* / Pangeran Alip (bersaudara dengan Pangeran Hario Timur / Mbah Sabil)
I
31. Syekh Abdurrohman Sambu Lasem (Pangeran *Sumohadinegoro*)
I
32. Sayyid Abdul 'Alim
I
33. Sayyid Djumali / Mbah Tuyuhan
I
34. Kyai Abdul Wahid Salatiga
I
35. Kyai Muhammad Abu Syarwani
I
36. Kyai Asy'ari
I
37. *K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari*
I
38. KH. Abdul Wahid Hasyim
I
39.*KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)*
.
Lambang Naqobah dzuriyah wali 9
Tahun 1800 masehi
Bewijs van lidmaatschap
Arabiyah Al Isroqiyah
[21/9 10.22] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://totoendargo.com/silsilah-trah-onje-dari-onje-sampai-ke-mekkah/
Skip to content
Kanal YouTube
Toto Endargo
Toto Endargo
CATATAN DARI PEMBELAJARAN KEHIDUPAN
Menu Button
TERBARU TULISAN SEJARAH
Silsilah Trah Onje – Dari Onje Sampai Ke Mekkah
Toto Endargo13 Agustus 2022 MekkahOnje
Dari Kadipaten Onje sampai ke Negeri Mekkah.
Sekedar merunut nenek moyang Adipati Anyakrapati, penguasa Kadipaten Onje.
Semoga bermanfaat.
Ki Arsayuda – Cucu
Cerita berawal dari cucunya, cucu Adipati Anyakrapati. Cucu yang menjadi bupati pertama di Kabupaten Purbalingga.
Ki Arsayuda adalah tumenggung di Katumenggungan Karanglewas. Desa Karanglewas sekarang masuk wilayah Kecamatan Kutasari. Ki Arsayuda bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III.
Atas saran dari ayahnya, sebaiknya pusat pemerintahannya segera dipindahkan dari Karanglewas ke wilayah yang dekat dengan Sungai Klawing.
Maka kemudian dibangunlah pendapa dan alun-alun di sebuah tempat yang sekarang dikenal dengan nama Purbalingga.
Seiring dengan waktu pada akhirnya status katumenggungan berubah menjadi kadipaten atau kabupaten. Yaitu Kabupaten Purbalingga.
Jadi Ki Arsayuda atau Tumenggung Dipayuda III adalah bupati pertama di Kabupaten Purbalingga.
— Ayah Ki Arsayuda bernama Ki Arsantaka.
Ki Arsantaka – Anak
Ki Arsantaka adalah ayah dari Ki Arsayuda.
Ki Arsantaka seorang demang di Pagendholan, sekarang masuk Desa Masaran, Bawang, Banjarnegara.
Ketika terjadi perang Mangkubumen atau Perang Jenar, Ki Arsantaka adalah salah satu prajurit di dalam pasukan Kadipaten Banyumas, dan sangat berjasa dalam membela Paku Buwono II dan Paku Buwono III, sang penguasa Keraton Surakarta.
Di antaranya, berkat ketekunan dan keberaniannya, jenazah Ki Dipayuda I (usia 29 tahun), yang gugur dalam peperangan tersebut, berhasil ditemukan oleh Ki Arsantaka, di Desa Jenar.
Karena hal itulah Ki Dipayuda I dikenal dengan sebutan Ngabehi Seda Jenar, dan perangnya disebut Perang Jenar.
— Ayahanda Ki Arsantaka adalah seorang adipati di Kadipaten Onje, yaitu Adipati Anyakrapati.
Adipati Anyakrapati – Pribadi
Adipati Anyakrapati adalah ayah dari Ki Arsantaka.
Adipati Anyakrapati penguasa di Kadipaten Onje.
Menjadi adipati adalah hak beliau untuk menggantikan peran Ki Tepus Rumput, yang telah mewakilinya menjadi penguasa Kadipaten Onje.
Jadi Adipati Onje I adalah Ki Tepus Rumput dan Adipati Onje II adalah Raden Anyakrapati.
PALING BANYAK DIBACA: Cerita Remaja SMP: - Itu Bukan Cinta, Ci
— Diceritakan dalam Babad Onje, bahwa ayah biologis Raden Anyakrapati adalah Sultan Hadiwijaya.
Sultan Hadiwijaya – Ayah
Ayah Anyakrapati adalah Kanjeng Sultan Hadiwijaya, penguasa Kerajaan Pajang.
Sultan Hadiwijaya, nama kecilnya adalah Mas Karebet.
Dari cerita Babad Tanah Jawi diceritakan, beliau lahir saat Ki Ageng Tingkir sedang mendalang karena ditanggap oleh ayahnya.
Lahir saat fajar menyingsing, di Pengging, hari Rabu Manis, 13 Jumadil Akhir, Tahun Dal, masa Delapan.
Nama Karebet diberikan oleh Ki Ageng Tingkir. Dan setelah Ki Ageng Tingkir dan ayahnya meninggal, Karebet ikut Nyi Ageng Tingkir di desa Tingkir, maka dikenal juga dengan nama Jaka Tingkir.
Jaka Tingkir pada akhirnya mendirikan kerajaan dan menjadi raja pertama di Kerajaan Pajang, bergelar Sultan Hadiwijaya.
— Ayah biologis Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya adalah Ki Kebo Kenanga.
Kebo Kenanga – Kakek
Kakek Anyakrapati bernama Ki Kebo Kenanga.
Ki Kebo Kenanga, menikah dengan Nyai Ratu Mandaka putri Sunan Kalijaga, maka lahirlah putranya yang bernama Mas Karebet atau Jaka Tingkir. Jadi Ki Kebo Kenanga adalah menantu Kanjeng Sunan Kalijaga, Mas Karebet adalah cucu Sunan Kalijaga dari garis ibunya.
Ki Kebo Kenanga adalah penguasa di wilayah Kadipaten Pengging, sekitaran Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Beliau murid Syekh Siti Jenar, punya kisah mengharukan ketika dianggap mbalela terhadap perintah Raden Patah, raja Demak yang bergelar Panembahan Jibun.
Sunan Kudus yang diberi tugas ternyata tidak mampu mengalahkan kesaktian Ki Kebo Kenanga.
Konon, Sunan Kudus lalu menghiba-hiba, mohon keikhlasan Ki Kebo Kenanga atas kematian dirinya.
Kemudian oleh Ki Kebo Kenanga, Sunan Kudus diberi tahu jalan kematiannya, disuruhnya Sunan Kudus dengan ujung kerisnya untuk menusuk siku kedua tangannya.
PALING BANYAK DIBACA: Dongeng Masa Kecil: Blendhos dan Dhogol (4)
Maka seketika itu wafatlah Ki Kebo Kenanga di depan Sunan Kudus.
Ki Kebo Kenanga dikenal juga dengan gelar Ki Ageng Pengging (yunior). Kakaknya bernama Kebo Kanigara dan adiknya bernama Kebo Amiluhur.
— Ayah Raden Kebo Kenanga adalah Ki Ageng Pengging Sepuh (Senior), alias Pangeran Handayaningrat.
Pangeran Handayaningrat – Buyut
Buyut Anyakrapati bernama Pangeran Handayaningrat alias Ki Ageng Pengging Sepuh, alias juga Jaka Sengara, alias juga Jaka Bodho.
Namun nama awalnya adalah Sharif Kabungsuwan atau Sayyid Muhammad Kebungsuan.
Konon dengan nama Sayyid Muhammad Kebungsuan ini beliau mendirikan Kerajaan Maguindanao di Philippina.
Beliau diangkat menjadi bupati Pengging karena telah berjasa menolong Retno Pembayun, putri sulung Prabu Brawijaya V, yang pada saat itu diculik oleh Menak Daliputih.
Menak Daliputih adalah putra Prabu Menak Jingga, Raja Blabangan.
—- Ayahanda Pangeran Handayaningrat adalah Sayyid Husein Jumadil Kubro, dan ibunya bernama Putri Jauhar, putri dari Kerajaan Muar Lama, di Malaysia.
Sayyid Husein Jumadil Kubro – Canggah
Embah Canggah Adipati Anyakrapati
Sayyid Husein Jumadil Kubro atau dikenal juga dengan nama Husain Jamaluddin Akbar Jumadil Kubra adalah seorang mubaligh, leluhurnya Walisongo.
Syekh Jumadil Kubra menyebarkan Agama Islam di Nusantara.
Beliau dilahirkan sekitar tahun 1290 M di negeri Malabar, wilayah Kesultanan Delhi, India.
Keturunan dari Sayyid Husein Jumadil Kubro menyebar di wilayah Asia Tenggara.
Sayyid Husein Jumadil Kubro, wafat di Wajo, Sulawesi Selatan, sekitar tahun 1453 M.
Beliau adalah anak pertama dari 19 bersaudara.
—- Ayahanda Sayyid Husein Jumadil Kubro adalah Ahmad Syah Jalaluddin.
Ahmad Syah Jalaluddin – Wareng
Embah Wareng Adipati Anyakrapati
Ahmad Syah Jalaluddin adalah seorang Gubernur Amir negeri Malabar, sehingga dikenal dengan nama Amir Ahmad Syah Jalaluddin.
PALING BANYAK DIBACA: [Video] Motivasi dari Sugio Penyandang Thalassaemia
Ahmad Syah Jalaluddin meninggal dan dimakamkan di Haedarabad, berdekatan dengan Kota Ahmadabad, Republik India, tahun 711 H.
Dan jenazahnya disholati dan diantarkan oleh ribuan rakyat India.
Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin adalah anak ke-6 dari Amir Abdullah
—- Ayahanda Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin adalah Amir Abdullah
Amir Abdullah – Udheg-udheg
Amir Abdullah adalah seorang Raja Ke-3 di Kasultanan Nasarabad India Lama, naik tahta setelah wafatnya sang ayah, yaitu pada tahun 696 Hijriah.
—– Ayahanda Amir Abdullah adalah Abdul Malik Azmatkhan
Abdul Malik Azmatkhan – Gantung Siwur
Abdul Malik Azmatkhan, nama Al-Azhamatkhan itu dari bahasa Urdu.
Azhamat berartikan “Mulia” dan “Khan” adalah gelar bangsawan India, artinya “Keluarga”;
Keluarga Mulia”;
Disebut keluarga mulia karena Abdul Malik Azmatkhan adalah trah Keturunan Nabi Muhammad SAW.
——
Data silsilah keluarga selanjutnya adalah sebagai berikut:
Abdul Malik Azmatkhan bin
Alwi Ammul Faqih bin
Muhammad Shohib Marbath bin
Ali Khali’ Qasam bin
Alwi Shohib Bait Jubair bin
Muhammad Maula Ash-Shouma’ah bin
Alwi Al-Mubtakir bin
Ubaidillah bin
Ahmad Al-Muhajir bin
Isa Ar-Rumi bin
Muhammad An-Naqib bin
Ali Al-Uraidhi bin
Imam Ja’far Shodiq bin
Imam Muhammad Al-Baqir bin
Imam Ali Zainal Abidin bin
Imam Al-Husain bin
Ali bin Abi Thalib Wa Fathimah Az-Zahra
Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad SAW
========
Trah Onje
Jadi untuk mereka yang benar-benar tedhak-turun Kanjeng Adipati Anyakrapati, Adipati Onje, secara otomatis juga memiliki jalur hubungan kekerabatan dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Akan menjadi hal yang wajar jika pada saatnya, dari tlatah Onje ada gelar Habib atau Syekh.
Begitu.
.
Dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat
Maturnuwun
.
Toto Endargo
Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar *
Nama *
Email *
Situs Web
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Navigasi posPreviousPrevious post:
Antara Slis dengan Bendungan Slinga itu Beda
NextNext post:
Perilaku Politik Dengan Memanfaatkan Nama Jalan
Pedoman Kebersamaan
Toto Endargo | Menulislah Agar Setiap Huruf Bermakna | 2021-2022 | © Copyright All right reserved
TOP
[21/9 10.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Leluhur Mbah Kakung KH. Shoolihuun PP. Beron
https://www.igosaputra.com/2019/09/petualangan-ki-arsantaka-dan-lahirnya.html?m=1
⬇️
Sang Pengkhayal
×
type to search
Home › Cerita › History › Purbalingga › Sejarah
Petualangan Ki Arsantaka dan Lahirnya Purbalingga
Written By igo saputra Sunday, September 15, 2019 Add Comment
Setelah peristiwa tragis terbunuhnya dua istri ditangannya sendiri, Adipati Onje II Raden Anyakraprati tak lama menduda. Ia kemudian kawin lagi dengan puteri dari Arenan bernama Nyai Pingen. Perkawinan mereka menurunkan dua orang anak laki-laki bernama Ki Wangsantaka atau juga dikenal dengan Ki Yudantaka, dan Ki Arsakusuma yang ketika dewasa dikenal dengan Ki Arsantaka. (baca : Pelangi di Langit Onje)
Kedua kakak beradik ini memiliki sifat yang cukup berseberangan. Sementara Ki Yudantaka lebih suka bertani, adiknya lebih suka berpetualang. Namun, keduanya sama-sama tidak kerasan tinggal di Onje dengan saudara-saudara tirinya. Ki Yudantaka kemudian menekuni kegemaranya bertani, pindah ke Kedungwringin dan akhirnya meninggal disana. (Saat ini, Kedungwringin termasuk dalam wilayah Desa Karangjambe yang ada di Kecamatan Padamara, Purbalingga).
Sebaliknya Ki Arsantaka yang gemar mengembara, mengikuti jejak kakek angkatnya Ki Tepus Rumput, kemudian memilih meninggalkan Onje dan berkelana ke timur. Sampailah Ia di Desa Masaran dan diangkat sebagai anak oleh sesepuh Masaran bernama Ki Rindik atau Ki Wanakusuma yang merupakan keturunan Ki Ageng Giring dari Mataram. Sekira tahun 1740-1760, Ki Asantaka mejabat Demang Pagendolan. (Sekarang termasuk Desa Masaran, ada di Kecamatan Bawang, Banjarnegara).
Ki Arsantaka mempunyai dua isteri. Pertama, Nyai Merden yang merupakan keturunan Raden Wargautama II alias Joko Kaiman, menantu Adipati Wirasaba yang mendirikan Kabupaten Banyumas. (Baca : Tragedi AdipatiWirasaba). Disinilah ada kaitan antara keturunan Onje dan Wirasaba. Istri kedua adalah Nyai Kedunglumbu. Pada perkawinannya dengan Nyai Merden, Arsantaka memiliki lima orang anak, yaitu Ki Arsamenggala, Ki Dipayuda Gabug, Ki Arsayuda, Ki Ranumenggala dan Nyai Pancaprana. Sedang dengan Nyai Kedunglumbu hanya menurunkan seorang putera yaitu, Mas Candiwijaya.
Semasa Arsantaka menjabat Demang Pagendolan, wilayahnya dibawah kekuasaan pemerintahan Karanglewas yang dipimpin seorang ngabehi bernama Tumenggung Dipayuda I. Sementara Karanglewas merupakan wilayah bawahan Banyumas yang waktu itu dipimpin Tumenggung Yudanegara III (1730-1749). Tumenggung Dipayuda I dan Tumenggung Yudanegara III adalah kakak beradik, sama-sama putera Tumenggung Yudanegara II yang menjadi Adipati Banyumas tahun 1710-1728. Sementara, Kadipaten Banyumas merupakan wilayah Mancanegara Kilen yang masuk wilayah kekuasaan Kesultanan Surakarta yang saat itu dipimpin oleh Paku Buwana III.
Saat itu, tahun 1749, terjadilah perseteruan antara Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi yang melahirkan Perang Mangkubumen. Kadipaten Banyumas memihak kepada Pakubowono III dan mereka mengirimkan pasukan yang dipimpin langsung Adipati Banyumas, Tumenggung Yudanegara III. Perwira pasukan Banyumas ada Ngabehi Karanglewas Dipayuda I, Demang Pagendolan Ki Arsantaka, Demang Sigaluh Ki Mertoboyo dan Demang Penggalang Ki Ronodipuro. Pasukan Pakubowono juga didukung pasukan Belanda yang dipimpin oleh Mayor De Clerk dan Kapitain Hoetje.
Pada sebuah peristiwa Perang Mangkubumen yang terjadi di Desa Jenar (Bagelen), Pasukan Pakubuwono III terdesak dan dikepung Pasukan Mangkubumi yang mengantarkan Mayor De Clerk dan Kapiten Hoetje tewas. Pertempuran jenar juga trut mengantarkan Dipayuda I menghembuskan nafas terakhir. Jasadnya sempat hilang. Ki Arsantaka lah yang kemudian mencari dan menemukannya, konon masih lengkap dengan seragam kompeni berwarna ungu. Jenazah Dipayuda I dibawa ke Kadipaten Banyumas karena keluarga besarnya berasal dari sana. Sebab meninggal dalam pertempuran di Jenar, diberi julukan Ngabehi Seda Jenar. Dipayuda I dikebumikan di Astana Redi Bendungan, Desa Dawuhan,Banyumas.
Kemudian, kedudukan Dipayuda I sebagai Ngabehi Karanglewas digantikan putera dari Yudanegara III yang kemudian disebut dengan Dipayuda II. Sebagai rasa terima kasih atas jasa Ki Arsantaka dalam Perang Mangkubumen dan menyelamatkan jenazah puteranya, Yudanegara III mengambil salah satu putera Kiai Arsantaka, yaitu, Kiai Arsayuda sebagai menantu. Selain itu, Ki Arsayuda juga diberi anugerah, diangkat menjadi Patih Karanglewas
Tumenggung Dipayuda II tidak lama menjabat Ngabehi Karanglewas, hanya sekitar tiga tahun, 1755-1758. Ia sakit-sakitan dan meninggal dengan sebutan Nagabehi Seda Benda. Jabatannya sebagai Ngabehi Karanglewas kemudian dilimpahkan pada patihnya, Ki Arsayuda yang kemudian bergelar Tumenggung Dipayuda III.
Atas petunjuk dan bimbingan Kiai Arsantaka, pusat pemerintahan yang semula di Karanglewas dipindahkan ke sebuah wilayah yang dianggap lebih subur dan strategis bernama Purbalingga. Sejak saat itulah, Purbalingga lepas dari Banyumas, menjadi kadipaten yang tersendiri dibawah Kasultanan Surakarta. Menurut catatan Kantor Kesantanan Sidikoro, Baluwerti, Keraton Surakarta pada hari Senin Legi 26 Selo tahun Ehe 1684 (tahun jawa) atau 23 Juli 1759 dibangunlah alun-alun dan rumah kadipaten serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan pusat pemerintahan.
Dengan demikian, lahirlah Purbalingga dengan adipati / bupati pertama adalah Ki Arsayuda, putera Ki Arsantaka dari Kadipaten Onje dengan Nyai Merden yang merupakan anak Adipati Wargautama II (Adipati Mrapat) dari Kadipaten Wirasaba. Ki Arsayuda tak lain adalah cucu dari Adipati Onje II, buyut dari Sultan Pajang Hadiwijaya alias Jaka Tingkir yang diberikan kepada Ki Tepus Rumput.
Ki Arsayuda kemudian bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III, memerintah tahun 1759-1787. Pada perkawinan dengan puteri Yudanegara III, Ia dikaruniai dua orang anak, yaitu Nyai Citrawangsa dan Masajeng Trunawijaya. Dipayuda III menikah lagi dengan dengan Nyai Tegal Pingen (puteri Ki Singayuda yang juga cucu Pangeran Makhdum Wali Perkasa dari Pekiringan, Karangmoncol). Dari perkawinan ini, Dipayuda III menurunkan 5 orang anak, yaitu, Dipakusuma I yang meneruskan jabatan ayahnya menjadi Bupati Purbalingga kedua (1792-1811), Raden Dipawikrama (menjadi Ngabehi Dayeuhluhur), Raden Kertosono (menjadi Patih Purbalingga), Raden Nganten Mertakusuma Kemranggon dan Kiai Kertadikrama yang menjadi Demang Purbalingga.
Dipakusuma I kemudian digantikan anak sulungnya Danakusuma yang kemudian bergelar Raden Mas Tumenggung Bratasudira sebagai bupati ketiga yang memerintah tahun 1811-1831. Danakusuma merupakan putera Dipakusuma I dengan Raden Ayu Angger, puteri Pangeran Prabu Aria Amijaya yang merupakan cucu Mangkunegara I. RMT Bratasudira digantikan anaknya RMT Adipati Dipakusuma II sebagai bupati keempat (1831-1855) yang merupakan puteranya dengan Mbok Mas Widata dari Kawong.
RELATED:
Prasasti Cipaku : Siapakah Indra Wardhana Wikrama Deva?
Misteri Situs Batu Dakon Onje
Misteri Prasasti Bukateja, Artefak Era Mataram Kuno Terbuat dari Emas
RT Dipakusuma II kemudian digantikan anaknya R. Adipati Dipakusuma III sebagai bupati kelima (1855-1868), puteranya dengan istri kedua Raden Ayu Karangsari, puteri RT Citrasuma, Bupati Jepara. R. Adipati Dipakusuma III kemudian digantikan R Adipati Dipakusuma IV sebagai bupati keenam (1868-1883) yang merupakan putera Dipakusuma II dengan istri ke 3 nya yang bernama Raden Ayu Brobot.
Bupati ketujuh adalah RT Dipakusuma V 1883-1893 yang menggantikan ayahnya Dipakusuma IV. Ia merupakan anak Dipakusuma IV dengan istrinya yang bernama Raden Ayu Dipa Atmaja. Berikutnya. Tampuk kekuasaan Bupati ke 8 adalah Raden Brotodimejo 1883-1899 yang sebelumnya menjadi Patih Purbalingga. Brotodimejo digantikan RT Adipati Dipakusuma VI 1899-1925 yang merupakan adik Dipakusuma V. Lalu, Ia digantikan K.R.A.A Soegondo 1925-1946, putera Dipakusuma IV yang juga menantu dari Pakubuwono X. Setelah era Soegondo terjadi kekosongan kekuasaan karena terjadinya revolusi kemerdekaan sampai kemudian pemilihan bupati dipilih oleh DPRD setelah Republik Indonesia berdiri.
Catatan :
Kisah diatas disarikan dari berbagai sumber, diantaranya Buku Babad dan Sejarah Purbalingga karangan Tri Atmo yang diterbitkan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Tahun 1984, tulisan karya Anita Wiryo Raharjo di www.langgamlangitsore.blogspot.com (juga sumber foto), wikipedia dan cerita-cerita lisan.
[21/9 16.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6601470199934908/?mibextid=Nif5oz
BERI ANA SATU CARA AGAR PERCAYA
.
Ditelisik dari Kitab-Kitab Nasab gk ketemu,
Dari Buku-buku Sejarah juga gak trknfrmasi,
Dari Test DNA nasabnya malah mengarah ke Yahudi,
Hla kok maksa agar ummat mengakui Klan-nya sbg Dzuriyah Nabi.
.
Dan lebih parahnya lagi, terhadap siapapun yg mempertanyakan ketersambungan nasabnya ke Kanjeng Nabi , bukannya dijawab hla kok si penanya malah dihina , dihujat dan dicaci maki dengan sebutan IBLIS, ANAK HASIL ZINA, PK1, DLL..............
.
Sebenarnya ente itu sedang ngigau atau sedang mabok sih Beb???
Sekarang coba Bebeb kasih tau ke ana satu saja cara :
Bagaimana caranya agar ana bisa meyaqini klu ente itu nasabnya memang benar-benar tersambung ke Kanjeng Nabi Muhammad Saw???.
Kalau trnyata ente gk bisa memberikan satupun cara untuk mempercayai ketersambungan nasab ente ke Rasululloh Saw, mulai detik ini juga ana harap ente STOP dari berkoar koar NGAKU-NGAKU sbg Dzuriyah Nabi Saw.
.
ANA TUNGGU TUTORIALNYA BEB.
#COPAS
[21/9 19.01] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/CN5iptYx-eg?si=OXuQqT5RuQ1KG0Sf
[21/9 19.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/CMfn0TFR-MY?si=zoTppjKVJA-gUmqH
[21/9 19.16] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/As-k21X68cY?si=14xpr77SIANKLYcz
[22/9 05.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: IKS Dzurriyyah Puteri Jauhar Malaka
https://www.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1386600798876137/?mibextid=Nif5oz
Sayid Mohamad biasa dipanggil Kebungsuan karena beliau anak paling bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Maulana Sayyid Husin Jamadil Kubra Al Azmatkhan Al Husaini. Ibundanya bernama Puteri Jauhar bin Seri Bija Diraja Tun Hamzah, dari Kerajaan Muar Lama.
Kerajaan Muar Lama berdiri sebelum berdirinya Imperium Melayu Melaka. Sebenarnya Imperium Melayu Melaka adalah gabungan dari Kerajaan Muar Lama. Puteri Jauhar ini memang terkenal, karena darinyalah nama negeri Johor Moden berasal.
Johor di ambil dari bahasa Arab “Jauhar” yang berarti “permata.” Dan daerah yang berjuluk jauhar atau permata sebagaimana pula yg disebut Tome Pires dalam Summa Oriental-nya tidak lain adalah Gresik, Jawa Timur.
Jadi, Putri Jauhar yang dimaksud adalah seorang putri yang terlahir dari Jauhar atau Gresik atau daerah Muar sekarang. Disebut daerah Muar atau Kerajaan Muar, karena daerah tersebut adalah Muara dari seluruh aliran Sungai.
Boleh jadi juga yang dimaksud Kerajaan Muar lama adalah Jenggala, atau Hujunggaluh (Ujung Aliran; Muara). Putri Jauhar lahir pada tahun 1390 M.
Maulana Sayyid Husin banyak merekrut dai dan pendakwah Islam, guna menyambung tugas beliau dan tugas dari Allah SWT. Wasiat Nabi SAW di jalankan dengan penuh tanggung jawap sehingga Islam tersebar ke Nusantara.
Setelah remaja, Kabungsuan banyak mengikut ekspedisi dakwah ayahnya, Sayyid Husin atau Pendakwah yang lain, seperti ayah dari saudara Sayyid Thanaudeen, Anak dari Saudara Sunan Ampel.
Pada tahun 1413 M, diberitakan Maulana Malik Ibrahim, anak tertua bersama Maulana Sayyid Husin Jamadil Kubra singgah di Negeri Muar Lama ini, dalam perjalanan ke Tuban, Jawa. Ini bermakna Kerajaan Muar Lama telah ada pelabuhan yang besar, tempat berkumpulnya para dai Islam dan juga pedagang.
Baca Juga Mencari Sosok Pemimpin
Sayyid Mohamad Kebungsuan berdakwah ke seluruh Nusantara, sama seperti bapa dan familinya. Pada tahun 1420 M, beliau ke Manguidanao atau Mindanau Filiphina.
Pada mulanya, orang-orang Sulu menentang Dakwah Islam, tetapi atas kearifan dan kesabaran Maulana Sayyid Husin dan Anggota Dakwahnya, Islam diterima dengan baik di Sulu, Filiphina bagian Selatan. Sayyid Mohamad Kebungsuan menikah dengan Puteri Nonina, puteri Raja Cotabatu.
Di Sulu dan Mandanao telah berkumpul para dai Islam, seperti Sayyid Thanaudin Al Azmatkhan, Sayyid Abu Bakar Al Jailani, Syarif Maharaja dan Syarif Hasan. Sayyid Mohamad Kebungsuan dapat menggabungkan negeri Manguidano, Bawean dan Butiq menjadi Kesultanan Malabang Islam. Kerajaan ini berpusat di Kota Batu, Selatan Filipina sekarang.
Hasil pernikahan Sayyid Mohamad Kebungsuan melahirkan anak lelaki yang bernama Sayyid Ali pada tahun 1453 M. Pada masa Kerajaan Demak di bawah pemerintahan Raden Fatah yang bergelar Sultan Ali Alam Akbar, Sultan Demak ini menjemput Sayyid Ali ini ke Jawa. Riwayat dari Brunai menceritakan hal ini.
Sayyid Ali diperintahkan oleh Ayahandanya ke Tanah Jawa. Perlu kita ingat di Tanah Jawa telah ada Sunan Ampel, Sunan Giri, Raden Fatah, Sunan Kali Jaga, Sunan Gunung Jati dan banyak lagi dai dan ulama Islam. Hampir keseluruhannya adalah saudara mara kepada Sayyid Ali bin Sayyid Mohamad Kebungsuan. Keturunan dari Maulana Sayyid Husin Jamadil Kubra Al Azmatkhan Al Husaini.
Beliau di lantik menjadi Adipati Pengging dan bergelar Ki Kebo Kenobo. Beliau berguru pula kepada Syeikh Abdul Jalil Al Azmatkhan Al Husaini atau nama Popular nya Syeikh Siti Jenar. Kedua guru dan murid serta para sunan, bukanlah orang lain, melainkan dalam kelompok dan keturunan yang sama.
Baca Juga Musik Bahasa Universal: Dari Seni untuk Kemanusiaan dan Penyerahan Diri (ibadah)
Sangat sukar untuk mengatakan bahwa Syeikh Siti Jenar salah. Dari mana kah ia peroleh pengetahuannya. Pengetahuannya ia peroleh dari Syeikh Hamzah Fansuri. Syeikh Hamzah Fansuri mengambil pengetahuan dari Syeikh Abdullah Al Ariff Al Jailani Al Hasani. Syeikh Abdullah ini pula adalah cucu cicit dari Syeikh Abdul Qadir Al Jailani Al Hasani.
Setelah Pengging diperintah oleh Sayyid Ali atau Ki Kebo Kenongo, beliau dihukum bunuh oleh Sultan Demak, Sultan Teronggono. Beliau dihukum bunuh bersama gurunya Syeikh Siti Jenar.
Dari perkawinan Sayyid Ali melahirkan Mas Karebet, atau Jaka Tingkir atau Sultan Hadi Wijaya. Sayyid Adi Wijaya menikah dengan Puteri Sultan Trenggono. Setelah Kerajaan Demak runtuh, berdirilah Kerajaan Pengging mengantikan Kerajaan Demak, tetapi diubah nama menjadi Kerajaan Pajang (1568-1588 M).
Keturunan dari Sultan Adi Wijaya ini banyak melahirkan ulama, dai dan pembesar Nusantara. Salah satunya adalah Kyai Haji Abdur Rahman Wahid Al Azmatkhan Al Husaini atau Gus Dur.
Mengenai sejarah Walisanga ini memang perlu dilakukan penelitian lagi. Memang sangat susah dan butuh waktu lama. Sebab Sejarah Indonesia, Malaysia, Patani dan Brunai, banyak diputarbalikan oleh kolonial dan para pengkhianatnya, supaya sejarah bangsanya hilang dan dilupakan generasi setelahnya. Mereka menutup kebenaran sejarah karena kuatir dengan prediksi “Islam akan Bangkit dari Timur” dengan membawa panji-panji hitam.
Sayyid Mohamad Kebungsuan Al Azmatkhan Al Husaini wafat dan dimakamkan di Kota Batu, selatan Filipina. Ibunya berasal dari Kerajaan Muar Lama. Jadi antara Kerajaan Muar Lama memang ada kaitan dengan Kerajaan Islam Jawa. Beliau Wafat pada tahun 1517 M.
Sumber: Tarikh Patani, terjemahan Wan Mohamad Saghir; Wali Songho karya Haji Halim Bashah.
[22/9 05.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1386600798876137/?comment_id=1386661868870030
saya gembira dari kisah di atas nyambung dengan puzzel dari cerita dibabad tanah jawi, terkait hubungan dengan manila di filiphin ibu dari Maulana makhdum Ibrahim sunan bonang ialah Nyai ageng Manila, juga kakaknya ialah nyai Ageng malaka, pasti ada kaitan dengan dua kota tersebut, mengenai kyai adipati Handoyo ningrat, ( yg merupakan gelar pemberian batara Raja majapahit karna mampu menumpas pembrontakan Menak Dadali dari Blambangan, kemudian di ambil mantu mendapat putri pembayun binti Bra wijaya ) adalah betul bahwa beliau bukan orang lokal karna nama bapaknya ialah Ki buyut Bajul sengoro ki buyut artinya tetua yg di tuakan ,contoh Kabuyutan sedayu di zaman mataram teguh Darmawangsa (zaman sblm airlangga kediri kabuyutan ialah smacam kawedanan yaitu di atas lurah di bawah Adipati) maka syekh syamsu tamres adalah ki buyut bajul sengoro ialah tetua pimpinan orang yg kuat dari sebrang laut smacam marinir di zaman sekarang, karna dulu tiap kapal dagang besar itu di sertai dengan kawalan pasukan juga bersenjata meriam..
[22/9 05.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1386600798876137/?comment_id=1386750822194468
Mantap . Lanjutkan kajian sejarahnya. 👉 Kalau bisa ditranselit kebahsa Indnesia, agar umat ini tidak kehilangan sejarah
[22/9 15.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/SLTL9JEilUw?si=roGYcgIBN8gOiCIu
[22/9 18.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://oohya.republika.co.id/kendeng/1743007262/ki-ageng-selo-cicit-raja-majapahit-di-grobogan-menjawab-tuduhan-takut-pada-darah
[22/9 18.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/7feRQaDNCcA?si=kr6E1ELor_hrDunf
[22/9 18.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/ZASwxqdwQXU?si=5RRDkczgfkp_BsJx
[22/9 23.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/2238151459695598/permalink/2680322808811792/?mibextid=Nif5oz
*BABAT KALI BENING, DESA GEDANGSEWU*
*_Oleh: Mohammad Ilyas Sunnah bin H. Nur Hamid,_*
(Alumni Fakultas Sastra UGM, Yogyakarta)
Berdasarkan hasil wawancara dengan H. Qomaruddin, cucu Mbah Kasan Rejo, H. Nurhamid cucu Mbah H. Nur Salam, Nyai Dewi Seger, cucu Mbah K. Munasib, dan beberapa narasumber lain antara tahun 2005-2009 didapat kisah babat Alas Kali Bening atau Desa Gedangsewu sebagai berikut.
Ketika Perang Diponegoro telah usai, ada dua orang santri Pesantren Gebang Tinalar, Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur. Seorang bernama Munasib berasal dari Desa Karang Nanding, Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, dan yang satu lagi bernama Kasan Rejo berasal dari Kauman, Madiun, Jatim. Keduanya diberi tugas oleh Sang Kyai, Ali Basah Kasan Besari—yang merupakan veteran Pimpinan prajurit Pangeran Diponegoro—untuk berhijrah di daerah timur dan membuka daerah hunian baru [mbabat alas]. *_"Yen ketemu alas ono kaline loro kang nyawiji, sing siji banyune bening, babaten Ngger! Mugo-mugo besok biso dadi panggonan kanggo anak putumu kang barokah,”_* begitu pesan Sang Kiai.
Maka berdua santri bersahabat itu berjalan ke arah timur utara hingga bertemu hutan [alas] tempat berpadunya dua sungai, yang satu airnya sangat jernih. Ternyata, hutan yang dimaksud Sang Kiai itu memang dikenal sebagai Alas Kali Bening. Letak alas [hutan] ini berada di arah ke selatan *_Ringin Budho_* daerah *_Palerenan_* (Pare), Kediri, Jawa Timur. Tepatnya di sebelah selatan Kali Serinjing (Kali Harinjing), dan di utara alas Selogawang. Dalam hutan [alas] ini terdapat sungai Kali Bening yang airnya sangat jernih (B. Jw: *_bening_*), dan alirannya menyatu dengan aliran Kali Serinjing (Kali Harinjing) di sisi utara.
Menurut penuturan H. Qomarudin, pada waktu itu, daerah Kali Bening masih berupa hutan yang wingit. Banyak jin dan syetan pripayangan yang gentayangan di sana. Para makhluq halus itu sering muncul pada malam hari dalam bentuk *_“memedi ting”_* (berupa lampu sentir berjalan sendiri di tengah malam), *_"glundung pecek”_*(berbentuk kepala manusia tanpa tubuh yang menggelinding lalu meringis), *_“banas pati”_* (bulat seperti bola matahari, dikelilingi api menyala-nyala), dan *_"gendruwu”_*(berupa makhluq halus raksasa hitam, gempal, dan rambutnya terurai panjang). Mereka sering yang bermukim di pohon-pohon besar dan di kawasan rumpun bambu (barongan/papringan). Oleh karena itu, sambil memulai membabat alas, kedua santri itu melakukan riyadhah: puasa, sholat, dzikir, wirid, dan berdoa mohon perlindungan dan pertolongan Allah, serta memohon agar daerah ini akan menjadi *_"munzalan mubarak”_*(tempat tinggal yang diberkahi) seperti doa Nabi Nuh yang diajarkan oleh Sang Kyai.
Berhari-hari dan berbulan-bulan Munasib dan Kasan Rejo menunaikan amanah Sang Kiai, membabat alas Kali Bening ini. Munasib lebih banyak membabat sisi timur sungai Kali Bening. Sedang, Kasan Rejo membabat alas sisi barat sungai Kali Bening. Di bawah pohon sawo kecik yang tumbuh rindang, di barat sungai Kali Bening, keduanya sering istirahat untuk menunaikan sholat fardhu berjama`ah.
Akhirnya, keduanya bersepakat membuat langgar kecil [mushola] di dekat pohon sawo kecik tersebut. Langgar yang sangat sederhana ini dari waktu ke waktu dikembangkan dan dilengkapi dengan sarana-sarana yang dibutuhkan.
Setelah hutan ini layak menjadi hunian, pada suatu hari, ada kejadian yang aneh bin ajaib. Ada pohon pisang di daerah Rumpun Pohon pisang yang tumbuh di selatan pohon sawo kecik itu tiba-tiba berbuah sangat banyak, buahnya bersusun-susun panjang sekali, buah pisangnya tak terhitung jumlahnya. Hal ini mengingatkan kedua santri tersebut pada gambaran surga yang dilukiskan dalam Al-Quran, Surat al-Waqiah, ayat 27-33:
*_“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. (Mereka) Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak terhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya”._*
Kedua santri itu pun sangat bersyukur atas tumbuhnya pohon pisang yang buahnya bersusun-susun banyak ini. Keduanya memaknai hal ini merupakan tanda-tanda doanya dikabulkan Allah, Insya Allah kelak daerah ini akan menjadi daerah hunian yang diberkahi Allah SWT. Terbukti kemudian, tanahnya sangat subur, segala tanaman mudah tumbuh, dan tak pernah mengalami kekeringan yang berkepanjangan. Di samping itu, masyarakatnya selalu *_guyub,_* penuh persaudaraan dan selalu damai dalam naungan rahmat dan kasih sayang Ilahi.
Peristiwa langka itu kemudian menyebar dari mulut ke mulut ke daerah sekitar menjadi tontonan banyak orang. Karena, buahnya sangat buaaaanyak, pisang itu sering disebut orang sebagai *_"gedang sewu”_* [pisang seribu] atau sering disingkat Dang Sewu. Akhirnya, langgar Alas Kali Bening itu juga disebut orang *_Langgar Dangsewu_* atau Langgar Gedangsewu. Bahkan, daerah Alas Kali Bening ini pun lama-lama juga lebih dikenal dengan sebutan daerah *_Dangsewu_* (Gedangsewu) daripada Alas Kali Bening.
Setelah sebagian hutan Kali Bening (Gedangsewu) ini terbabat hingga layak dihuni, Kasan Rejo pada kurun berikutnya disusul oleh kakaknya bernama Kasan Dimejo. Oleh Kasan Rejo, kakaknya tersebut (dan keturunannya) dipersilakan menghuni sisi barat bantaran Kali Bening, mulai selatan jalan ke *_Belik Lor_* (Empang Tempat Mandi Utara) ke selatan hingga *_Belik Kidul_* (Empang Tempat Mandi Selatan). Olehkarena itu, keturunan Mbah Kasan Dimejo ini di kemudian hari mewarisi dan mengelola tanah sisi barat bantaran Kali Bening dari *_Belik Lor_* ke selatan hingga sampai *_Belik Kidul_* Kali tersebut.
Sedang Munasib ternyata disusul oleh serombongan kerabatnya dari Dusun Payak Sanggrok, Rejoagung, Ngoro, Jombang. Mereka putra-putri *Mbah Kyai Thohir (Mbah Payak atau Mbah Sanggrok) bin Mbah Kyai Nurwahid,* Prajurit Pasukan Diponegoro yang membabat Desa Tulungrejo (Kampung Inggris), Pare dengan istri keduanya (dari Tungklur). Mereka bernama Sri (Mbah Sambung Putri/nama lengkapnya belum terlacak), Muntari, Marzuki, Nur Salam, dan Hambali. Akan tetapi, Hambali hanya tinggal beberapa waktu di sini, lalu beliau melanjutkan perjalanan ke timur hingga daerah Lumajang membabat Desa Krai, Kecamatan Karanganyar, Lumajang [Secara administratif kini, masuk Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang).
Mereka inilah yang memperluas daerah hunian dengan membabat sisi barat-utara, barat-tengah, dan barat-selatan Alas Kali Bening alias Alas Gedangsewu tersebut. Selain, membabat alas untuk hunian [pekarangan], khususnya putra-putri Mbah Kyai Thohir (Mbah Payak/Mbah Sanggrok) juga membabat alas Kali Bening Selatan [barat Dusun Duluran] untuk dijadikan area pategalan dan persawahan baru sehingga lahan pertanian mereka membentang luas hingga batas Dusun Parerejo. Alhamdulillah, berkat rahmat Allah Yang Yaha Kuasa, pada akhirnya daerah Alas Kali Bening yang lebih dikenal dengan nama daerah Gedangsewu ini berkembang pesat menjadi daerah hunian dan lahan pertanian yang subur dan makmur.
Pada kurun waktu berikutnya, banyak pendatang baru dari berbagai penjuru Jawa kemudian menetap di daerah Gedangsewu. Di antaranya: *Mukasan* dari Solo yang membabat Alas Gedangsewu sisi paling selatan (Gedangsewu Kidul); *Wongso Toge* dari Cirebon membabat Alas Gedangsewu sisi utara di sekitar Kali Sumber Buntung [selatan Kali Serinjing].
Pada kurun ini, datang pula, Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang memilih berhijrah ke daerah ini. Mereka bernama *Soikromo* (alias *Mbah Wongso Sentono* atau *Mbah Wongso Saini),* *Poncodongso,* dan *Madyani.* *Soikromo* membabat daerah Gedangsewu/Duluran paling ujung selatan dan selatan Hutan Selogawang (kini Sumberbage), *Poncodongso* mengawali membabat daerah Parerejo (sekitar Ngipik, Parerejo), dan *Madyani* membabat daerah sekitar Sumber Pancur, Gedangsewu paling ujung timur.
Mbah Munasib (Mbah Kiai Munasib) pada masa hidupnya dikenal sebagai seorang kiai yang sangat alim dan winasis. Beliau juga berhasil mewariskan “keulamaannya” kepada anak-anak, para menantu dan cucu-cucu keturunannya.
Mbah Kasan Rejo (Mbah Kiai Kasan Rejo), dan Mbah Kasan Dimejo masa hidupnya lebih banyak dihabiskan untuk mengamalkan thoriqot *_Qodiriyah wa Naqsyabandiyah_* dan mengurusi Langgar Gedangsewu. Oleh karena itu, banyak anak keturunannya juga hidup dalam naungan thoriqot dan selalu mengikatkan diri [berkomitmen] dengan urusan langgar/masjid Gedangsewu atau di lingkungan tempat tinggalnya.
Sementara, Marjuki (Mbah H. Marzuki) dan Nur Salam (Mbah H. Nur Salam), karena tekun bekerja dan mengolah dan memperluas lahan pertaniannya berhasil menjadi orang-orang kaya *_[aghniya]_* di Desa Gedangsewu. Begitu pula, anak cucu keturunan beliau-beliau, banyak yang berhasil menjadi orang-orang kaya *_[aghniya]_* di desanya. Setelah berkecukupan, biasanya mereka tak lupa menunaikan rukun Islam kelima, *_tindak_* haji ke Baitullah. Mereka juga aktif “mangku” (mengelola) Langgar (mushola) dan Masjid atau “mangku” Pondok Pesantren di lingkungan tempat tinggalnya.
*PERKEMBANGAN PENATAAN ADMINISTRASI DESA GEDANGSEWU*
Pada *31 Desember 1799,* VOC dibubarkan karena terus-menerus merugi dan semakin berhutang. Praktis sejak 1800, Pulau Jawa dibawah kekuasan langsung Negara Belanda (Republik Bataaf) melalui perwakilannya, Pemerintah Hindia Belanda yang berpusat di Batavia. Setelah Perang Diponegoro selesai, tahun 1830, daerah Bang Wetan (Jawa Timur), termasuk wilayah Kabupaten Kediri yang semula dibawah Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dialihkan dibawah kendali langsung kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda. Hal ini untuk lebih mengamankan dan melanggengkan kekuasaan Belanda di Jawa Timur yang masyarakatnya sering bergolak menentang penjajahan.
Pada *3 Februari 1906,* Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan ordonantie (undang-undang) yang mengatur pemerintahan dan rumah tangga desa. Peraturan ini hanya berlaku untuk daerah Jawa dan Madura. Peraturan tersebut dimuat dalam Staatsblad 1906 No. 83 diubah dengan Staatsblad 1910 No. 591, Staatsblad 1913 No. 235, dan Staatsblad 1919 No. 2117 yang dikenal dengan nama IGO (Inlandsche Gemeente Ordonnantie/Undang-undang tentang Desa).
Maka sejak saat itu, daerah Kali Bening (Gedangsewu) ini berstatus menjadi Dusun Gedangsewu. Kemudian bersama Dusun Talun, Dusun Duluran, dan Dusun Parerejo, Dusun Gedangsewu dijadikan satu kesatuan administratif desa diberi nama Desa Gedangsewu hingga sekarang.
Pada kurun terkini, wilayah Desa Gedangsewu terbagi menjadi 5 dusun, yaitu:
a. Dusun Gedangsewu Wetan (Krajan), meliputi RW 1 s.d. RW 5;
b. Dusun Gedangsewu Kulon, meliputi RW 6 s.d. RW 8;
c. Dusun Talun, meliputi RW 9 s.d. RW 10;
d. Dusun Duluran, meliputi RW 11 s.d. RW 14, dan RW 19
e. Dusun Parerejo, meliputi RW 15 s.d. RW 18.
Terpilih sebagai Lurah pertama Desa Gedangsewu adalah *H. Muntari [Mbah Lurah Kasan Muntari],* yang merupakan kakak H. Marzuki dan H. Nur Salam bin Kyai Thohir (Mbah Payak, atau Mbah Sanggrok) bin Kyai Nurwahid *(R.M. Ngabehi Joyo Hadiningrat),* Pembabat Desa Tulungrejo, Pare. Pada periode-periode selanjutnya, beberapa anak cucu Mbah Lurah H. Muntari ini berhasil mewarisi darah kepemimpinannya menjadi Lurah Desa Gedangsewu, di antaranya: Lurah Sardjono (putra Carik Sastrodiwiryo dengan Ngatun binti H. Muntari), Lurah Sariyono (putra Lurah Sardjono dengan Bu Marinten), dan Lurah Gathot (putra Lurah Sariyono).
Dalam catatan arsip Desa Gedangsewu di masa lalu, terungkap para tokoh yang menjadi Lurah/Kades dan Carik/Sekdes Desa Gedangsewu sebagai berikut:
*No., Nama, Periode, dan Keterangan:*
1. LURAH H. MUNTARI 1906-1940 ,
Carik: Sastradiwiryo , 1906-1940, Jaman Pemerintahan Hindia Belanda.
2. LURAH SASTRO MARTOMO 1941-1959 ,
Carik: Kromo 1941-1959, Jaman Jaman Pendudukan Jepang dan Agresi Militer Belanda;
3. LURAH SARDJONO 1959-1966 ,
Carik: Chojin 1959-1966 , Jaman Gestapu;
5. LURAH SARIDJONO 1967-1999( ?)
Carik: Soekemi 1967-1999(?), Jaman Orde Baru;
6. LURAH GATHOT 1999-2005 ,
Carik: Ir. Nurhadi 1999-2013, Jaman Awal Reformasi;
7. LURAH EKO KUSAENI 2005-2013 ,
Carik: Ir. Nurhadi 1999-2018 , Jaman Reformasi;
8. LURAH RIADI 2013-2018 ,
Carik: Ir. Nurhadi 1999-2018, Jaman Reformasi;
9. Pj. LURAH TRI SUWARTO, S.H. 2018-2018
Carik M. Nirwan Al-Abid, S.M. 2018-kini;
10. LURAH RUSLAN ABDUL GHANI 2018-Kini, Jaman Terkini
Carik M. Nirwan Al-Abid, S.M. 2018-kini (Masa sekarang)
(Mohon yang lebih mengetahui data dan informasi, berkenan memberi koreksi dan masukan sebagaimana mestinya)
Semoga Allah SWT berkenan senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan dan kekuatan kepada para pemimpin dan warga Desa Gedangsewu. Semoga pula Desa Gedangsewu semakin terdepan dalam kesholehan dan kemajuan, serta senantiasa berkembang menjadi hunian yang nyaman dan barakah dalam naungan kasih sayang Allah *_fiddunya wal akhirah. Aamiiin._*
Yogyakarta, 13 September 2023
[22/9 23.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6606629356085659/?mibextid=Nif5oz
[22/9 23.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6606629356085659/?comment_id=6607006102714651
Syaikhona Kholil, Mbah Yai Hasyim dan KH. Abdul Hamid tidak usah PENILITIAN NASAB HABAIB bro, beliau2 Waskito sudah ada petunjuk dari Allah.inna
[22/9 23.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6606629356085659/?comment_id=6606910669390861
Terus sekarang sampean ikut mbah kholil dkk/ikut kiyai imad yg cuma neliti pake kitab pdf/syeikh google,coba sebutin penilitian ilmiyahnya kiyai imad selain di atas,apa beliau pernah lgsung datang ke yaman+irak utk diskusi dll..?
Jd jangan gara2 ada oknum yg gak sopan ke ulama kita trus kita menjastis semua habib palsu,hati2 ini ranah sensitif...
Kita boleh protes bahkan ikut marah kalo ulama kita di hina/di lecehkan tp bencinya cukup di sikap/kelakuan mereka aja,jangan bawa2 nasab,
& memang sebagian oknum yg ngaku2 habib,tp jgn d pukul rata semuanya habib palsu...hemm
[22/9 23.41] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6606629356085659/?comment_id=6606958756052719
Coba nt lihat karya kiyai imad pas d acAra debat di banten mayoritas/kebanyakan 80%/90% cuma nuqil/copy paste dari pdf/google,yg dari kitab asli manuskrip saya yakin 100% blom di baca,soalnya manuskrip kitab2 aslinya itu kalo gak d yaman/irak/jordan & kiyai imad blm pernah kesanA 1 negara sekalipun
[23/9 02.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://radarmukomuko.disway.id/read/667508/tombak-kyai-pleret-pusaka-sultan-hasanuddin-dari-emas-permata-peninggalan-raja-majapahit
[23/9 03.08] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.hops.id/trending/29410232101/misteri-silsilah-keturunan-soeharto-bukan-anak-petani-desa-melainkan-putra-bangsawan-keturunan-sultan-yogya?page=2
[23/9 13.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ibnu Nur Ahmad Family-Banjarnegara
[23/9 13.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Sraiif Muh. Kabungsuan Raja Filipina
[23/9 13.19] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1386738365529047/?comment_id=1387442398791977
Smoga Trah Raja² lslami bisa jaya kembali di bumi Nusantara
[23/9 13.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/tmdieklOXb0?si=Smrktgm--TfM9UJW
[23/9 17.00] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/bGuacLcW4GY?si=HcvBMQPnYCktByy3
[23/9 21.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6608980845850510/?mibextid=Nif5oz
Saya cari sendiri di kitab Majmu'ah Aurod wa Ahzab Thoriqoh Naqsyabandiyyah ternyata betul klaimnya bahwa Rotibul Haddad adalah Rotibnya Syekh Rifa'i...
Namun hingga sekarang tidak ada pengakuan atau klarifikasi dari klan ba'alawi tentang Rotib itu...
Yahhh la wong nasab aja hasil srobotan, apalagi cuma amalan... 😂😂😂
[23/9 21.08] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6602158509866077/?comment_id=6610461145702480
Ngaku2 yang bukan miliknya itu sudah dosa, Menakut2i itu dosa, Mebodohi juga dosa, Mecaci maki itu dosa mefitnah juga dosa, Menuduh tanpa bukti juga dosa, Menanamkan kebencian kepada sesama itu dosa, Profokasi dan me adu domba itu juga dosa, Merendahkan mehina dinakan sesama umat juga dosa, Mebohongi bisa terbang bisa narik rantai emas dari langit, mi'rot sehari 70x, menadamkan api neraka, bisa buka tutup pintu sorga, bisa kirim memo kepada malaikat itu dosa, Medoktrin orang lain agar takut hormat memulyakan rela berkorban rela berperang tumpahkan darah dan mati hanya untuk dirinya juga dosa, Mengajarkan melawan aparat itu berbuatan konyol matipun juga konyol bukan mati sahid itu dikorbankan dibuat tumbal wadal itu DoSa..
Tetapi sepertinya tak takut dan tak mngerti apa itu dosa ..
[23/9 21.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/854130474668938/permalink/6608505405898054/?mibextid=Nif5oz
[23/9 21.11] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Sayyid Usman Batavia (1822-1914) - sudut pandang orang belanda, saya posting hanya sebagai edukasi
https://socrates.leidenuniv.nl/view/item/1843496/datastream/PDFA/download
Sayyid Usman Batavia (1822-1914) - sudut pandang orang belanda, saya posting hanya sebagai edukasi
https://socrates.leidenuniv.nl/view/item/1843496/datastream/PDFA/download
[24/9 01.05] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?mibextid=Nif5oz
[24/9 01.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161073585959461
Ini trah bagelen jg. Dr R. Ay. Nasinga
[24/9 01.09] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161076187479461
[24/9 01.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161076187479461&reply_comment_id=10161076262229461
Nama Wira ini ibarat bahasa sangat ambigu, Biasanya nama Wira diikuti sambungan seperti Wirakusuma, Wiraatmaja, Wirasentika, Wiramenggala, Wirabangsa dll, sedangkan di nomer 5 hanya Wira itu seperti ngambang, tidak seperti di nomer 7 yaitu Wirataka
[24/9 01.22] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161076187479461&reply_comment_id=10161076278834461
Ibnu Nur Achmad kudune kui kyai wiso Dudu Wira......Mas
[24/9 01.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161076187479461&reply_comment_id=10161076280449461
Joko Suryanto Wongsonegoro Nah kan benar dugaan saya, ternyata terjadi kesalahan penulisan, kalau Pakukingan itu jg saya kira mksudnya Pakeringan
[24/9 01.25] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161076187479461&reply_comment_id=10161076311184461
Ibnu Nur Achmad kalo yg pakuningan itu bukan pakeringan tapi pakiringan
[24/9 01.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161073608499461
Maksud Mas Abid Ranoewidjojo , jalur leluhurnya garwamya R Ay Nosingo ?
[24/9 01.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161073608499461&reply_comment_id=10161073695764461
Aryanto Rimawan Sutikno no singo itu sebenarnya siapa pak?yg kuburannya ada di kuncen
[24/9 01.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161073608499461&reply_comment_id=10161073695764461
Aryanto Rimawan Sutikno no singo itu sebenarnya siapa pak?yg kuburannya ada di kuncen
[24/9 01.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161073608499461&reply_comment_id=10161073892389461
Bu Shanty Ibunya Nimas
[24/9 01.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161073608499461&reply_comment_id=10161073892944461
Aryanto Rimawan Sutikno itu g kliatan
[24/9 01.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10161073498214461/?comment_id=10161073939044461
Waaaaar biyasaaaah......👍👍jalur anak no 1 dari R.Lembu Peteng....yg menurunkan Wedana Bragolan Mas Tumenggung Prawironegoro👍👍
[24/9 01.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10159851172694461/?mibextid=Nif5oz
[24/9 01.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Ini Silsilah yang saya pegang dari garis keturunan R.NGT.SAPARIYAH ibu dari Mbah Kakung saya yang Bernama : Darjani Bapak dari Ayah saya : Sumarsono mengalir ke saya..🙏
[24/9 01.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10159851172694461/?comment_id=10159857865599461
Ada beberapa versi terkait asal-usul Arya Damar. Salah satu versi yang saya tau, Arya Damar (ayah kandung R. Kusen dan ayah tiri R.Patah) bukanlah anak Brawijaya V (Kertabhumi) melainkan anak dari Brawijaya III (Dyah Suryawikrama / Purwawisesa) dari isteri selir ber etnik Tionghua. Nama Tionghua Arya Damar adalah Swan Liong. Swan Liong kemudian 'mendapat hadiah' isteri dari Brawijaya V yakni mantan isterinya sendiri yang juga ber etnik Tionghua. Pada waktu 'dihadiahkan' kepada Arya Damar / Swan Liong, ternyata mantan isteri Brawijaya itu sedang hamil. Kemudian, anak yang lahir itu diberi nama Raden Fatah atau dikenal dengan nama lain yakni Jin Bun. Sedang dari hubungan aslinya dengan mantan isteri Brawijaya V itu, Arya Damar mendapat seorang anak laki-laki yang diberi nama Raden Kusen (Husain). Maka Raden Kusen adalah adik satu ibu dengan Raden Fatah tetapi berbeda Bapak.
Itu salah satu versi yang saya tau.
[24/9 01.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10159851172694461/?comment_id=10159852447624461
Mbah carangnolo, makamnya ada di kecamatan puring, kabupaten Kebumen . Pun nate ziaroh dereng mas?
[24/9 01.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10159851172694461/?comment_id=10159857445804461
Ini dapat info detail begini dari mana, apa langsung tanya ke Jogjakarta atau bagai mana
[24/9 01.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10159851172694461/?comment_id=10159857445804461&reply_comment_id=10159857596729461
بݢاس ڤري هنترا Itu pegangan Simbah buyut saya tempo dulu saat terjadi kerusuhan perang di kerajaan Simbah buyut saya lari dari tanah Jawa ke Sumatera saat itu Mbah Kakung saya masih kanak² dan saat Mbah Kakung saya sudah dewasa silsilah ini di serahkan dengan Simbah buyut saya kepada Mbah Kakung untuk pegangan jika nanti ada anak cucu yang ke Jawa trah ini bisa sebagai bukti pegangan bahwa di keluarga kami masih ada garis keturunannya...dan Mbah Kakung saya dengan ayah saya sebelum meninggal pernah berkunjung ke kraton dan mempertanyakan silsilah ini ke kekancingan keraton dan dari keluarga kraton menyambut dengan suka cita dan terharu ternyata saudara yang sudah lama terputus tersambung kembali..dan Mbah Kakung saya dan ayah saya di minta mendata seluruh keluarga anak ² dan cucu² Mbah Kakung saya agar bisa di update di kekancingan kraton Yogyakarta...tetapi belum sempat semuanya terdata Mbah Kakung dan ayah saya sudah meninggal, tetapi semua anak2 dari Mbah Kakung saya yang terlahir di Medan Sumatera Utara sudah semuanya Sowan ke kraton tetapi cucu²nya termasuk saya belum ada yang sowan ke kraton..dan ini saya di berikan kepada ayah saya untuk pegangan jika nanti ada rezeki dan umur panjang datang ke Jawa bisa membawa silsilah ini sebagai pegangan untuk sejarah keluarga kami..🙏
[24/9 01.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/327670604460/permalink/10159851172694461/?comment_id=10159866819744461
Apakah ada yg punya silsilah R. Ng Suronagoro I? 🙏🏻
[24/9 11.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/xBw1DNWHnXY?si=Wrtl7GF3frmj7nHt
[24/9 11.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.youtube.com/live/93IYjWGsc38?si=WAk-7QclnNwjO95E
[24/9 11.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/fUA2dgYHQeU?si=rFkl-hc0X0jpsoZ1
[24/9 11.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/AgAKjgxvj_U?si=la-TtIzTq7Go_2Fp
[24/9 11.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.youtube.com/live/rGprxbstCQI?si=fC2hlrv9e3M5hieL
[24/9 11.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/XxQyAUYrfmM?si=UbP05Oh8s3tE-Hhw
[24/9 11.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/xQHorpTBkiA?si=SOIdBiVY2IWlk9Ko
[24/9 11.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/223b1gwf-UA?si=96lDsSZ7aANGpSzG
[24/9 11.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/W5SayYb5lgQ?si=RHGSTxxH0L6SQHUD
[24/9 12.12] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://radarmukomuko.disway.id/read/667501/untung-suropati-dibesarkan-di-rumah-belanda-mengamuk-karena-cinta-beda-kasta-yang-dipisahkan
[24/9 12.18] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/k5hlHcSrhr4?si=dlYTjQOXsqhPjR9t
[24/9 20.47] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Plin Plan Ba'alawyy 2023
Ini bela Ba'alawyy !!!
https://www.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1387891242080426/?mibextid=Nif5oz
SUNAN GIRI DAN RAJA-RAJA PALEMBANG BERNASAB BA'ALAWI
Menurut naskah silsilah Faqih Jalaluddin Talang Sura Palembang (wafat 1748) dan naskah silsilah Raja-raja Palembang koleksi RAden Haji Mohamad Syafei Prabu Diraja di Palembang, keturunan Sultan Mahmud Badruddin Palembang:
Bagian awal tertulis:
Terjemahan :
"Inilah turunan asal daripada Nabi shallallahualaihiwasallam, diambil daripada Muhammad Shahib Mirbat,
yang turun ke Bawah Angin dan turun ke dzurriyah Muhammad Shahib Mirbat beranak Alawi,
beranak Abdul Malik,
beranak Abdullah,
beranak Ahmad,
beranak Sembahan Sayidina Jamaluddin
tamolah [tinggal] turun ke negeri Kamboja [nama satu kampung di Palembang] Bugis [Tosora, Wajo]
beranak Zainul Akbar
beranak Maulana Ishaq
beranak Sunan Giri,
beranak Pangeran Wira Kusuma,
masuk ke Palembang berjulok Tumenggung Sentit beranak Dipati Senjatih duduk di Palembang,
Dipati Senjatih
beranak Tumenggung Senjanegara".
Bagian tengah silsilah disebut :
keturunan Ali al-'Uraidli,
lalu Isa an-Naqib,
terus Ahmad,
terus Ubaidillah,
Alawi, dst,
sampai ke Muhammad Shahib Mirbath ...
IDENTITAS PENYALIN SILSILAH TSB DISEBUT
Di bagian atas terbalik ada tulisan tentang turunan Sembahan Sayiduna Jamaluddin (Syekh Jumadil Kubro) :
Terjemahan :
Ini fasal syajarah turunan Tuan Faqih Jalaluddin yang bermaqam di Talang Sura
pada tahun seribu seratus enam puluh satu daripada Hijrah 1161]
dan pada dua pulu hari bulan Jumadil Ula hari Tsalasa jam pukul sembilan.
Maka waqtu hayat Tuan Faqih Jalaluddin tinggal di dalam kota istana kerajaan Tuan Sultan Mahmud Badruddin [Lemabang, memerintah 1718-1753]
bin Seri Paduka Sultan Muhammad Mansur [Kebongede, memerintah 1696-1708]
mengajar ilmu usuluddin dan Qur’an juga dan barang ilmu juga. Ini tiada dibikin panjang yang punya.
By. Von Edison Alouisci
Rep 24 september 2023
Notte ;
Banyak naskah/manuskrip lama para ulama indonesia bersambumg ke ba'alawi ..
Apakah para ulama ,ahlli nasab yg ilmu agamanya di akui punya sanad dan bahkan pemahaman agamanya jd panutan umat sejak berabad yg lalu..
Jadi paling bodoh dan tidak mengerti ilmu nasab dari imad yg baru lahir abad 20 ini ?
Ulama terdahulu yang byk ahli agama dan mengajarkan ilmunya di majelis majelis ilmu dan melahirkan generasinya secara berantai hingga sampailah ilmunya pada kita dan membuat kita mengerti hukum agama.
JIKA IA TIDAK PERCAYA ULAMANYA DAN MENGANGGAP ULAMANYA BERBOHONG DENGAN NASABNYA PADAHAL ULAMA TERKENAL KESHOLEHANNYA MAKA ORANG YG MENUDUHNYA TIDAK. PUNYA SANAD ILMU.
BILA TDK PUNYA SANAD ILMU MAKA GURUNYA SYETAN.
Met mikir
Manuskrip :
[24/9 20.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1387891242080426/?comment_id=1388279422041608
Beberapa waktu yg lalu kelompok itu "menganggap fiksi " wali9. Skrg knp kesan e kok malah ingin di akui sebagai turunan wali9. Kok plin plan gini sih ?????
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
No comments:
Post a Comment